Terlalu Lelah

By BlewahJeruk

275K 13.3K 430

NB : Pastikan kalian memfollow akun author, memberi vote untuk cerita ini dan memberikan komentar terbaik kal... More

TL 1- Sudah saatnya
TL 2 -Aku punya hati
TL 3 - Aku Tak Sempurna
TL 4 - Sebuah Penawaran
TL 5- Permintaan Gila
TL 6-Arti dari kenyataan
cast
TL 7 - Kepingan Tiga Harapan
TL 8 - Tentang Suamiku
TL 9- Permulaan
TL 10 - Gosip
TL 11- Sebuah Keanehan
TL 12- Bisakah?
TL 13- DUA GARIS
TL 14 - Kabar Terbahagia
TL 15- Kejujuran Hati
TL 16 - kabut yang tersingkap
TL 17- hasil dari sebuah pilihan
TL -18 Tujuh Bulan Berjalan
TL 19 - Tempat Lain
TL 20 - Wulan Merindu
TL 21- Membebaniku
TL 22- Payung
TL 23 - Dia dan Aku
TL 24 - Guliran Waktu
TL 25 - Bayi Emas
TL 26 - Hapus Aku
TL 27 - Mentari diufuk senja
TL 28- Rindu
TL -29 Pilihan Terbaik Saat Ini
TL 30 - Aku Sakit
TL 31- Sayap Pelindung
TL 32 - Kok kamu berbeda?
TL 33 - Jadikan Aku yang Kedua?
TL 34 - DIA PERLU BIN
TL 35 - BIBIT VIRAL
TL 36 - AKU BUKAN PELAKOR
TL 37 - TERHUJAT
TL 38 - Tanggung Jawabmu!!
TL 39 - KENYATAN
TL 40 - Jawaban Sang Waktu
TL 41 - Batas
TL 42 - SUAMINYA & SUAMIMU
TL 43- Melepaskan atau Merelakan
TL 44 - Posisi
TL 45 - Belum Mampu Diungkapkan
TL 46 - Kisahku
TL 47 - Kesalahan
TL 48-Kekuatan
TL 49 - Sedekah
TL 51- Membaca Hati
TL 52 - Kau & Aku
TL 53 - SETAHUN
Pengumuman

TL 50 - Apa Bisa?

3.2K 190 9
By BlewahJeruk

Tidak ada hadiah yang terindah selain sesuatu hal yang membahagiakan untuk pemberi dan penerima~Author

Semua orang terdiam dengan permintaan Dira. Tidak ada yang mampu menerima atau menolak permintaan yang sangat berat untuk semua hubungan.

Dira segera mengemasi dokumen yang dijatuhkan Dewinta yang terngaga dengan permintaan Dira. Kemudian ia mulai menggendong Ardi yang mulai terbangun dan mulai merengek.

"Tidak ada kan yang bisa memberi hak saya? Lalu untuk apa saya diundang kesini jika akhirnya hanya ingin mempermalukan saya." Dira mulai terisak.

"Dira, Bapak mohon tenanglah sejenak. Sudah saatnya bapak yang berbicara disini." Pak Ahmad memberi kursi untuk Dira agar mudah memberi asi perah untuk Ardi. Dan Dira pun menurut.

"Bapak tau Nak. Bapak dan Alea sudah membuat kesalahan yang besar dalam hidupmu. Ijinkan orang tua ini memperbaiki kesalahan itu. Mohon maafkan kami." Pak Ahmad menundukkan kepalanya, tak kuasa menatap mata Dira.

"Papa... Dira, apa kau tak punya rasa malu membuat orang tua seperti ini." Alea mendekati Ayahnya. Dira hanya bisa fokus menyusui Ardi.

"Alea diamlah. Jika seorang anak membuat kesalahan, maka orang tuanya memiliki kewajiban menegur mereka." Pak Ahmad memeluk Alea.

"Alea, semua ini memang berat, papa pun tidak bisa membayangkan diri papa sebagai Ardhan mau pun Dira. Kau harus berbesar hati Nak. Menerima segala resiko yang ditimbulkan dari kesepakatan yang kau ingkari." Pak Ahmad mulai terisak.

"Alea, seandainya Dira adalah putri papa, maka papa sudah pasti akan membunuh siapapun yang sudah merusak hidupnya. Dan sekarang, papa ingin memperbaiki semua itu." Pak Ahmad semakin erat memeluk putrinya yang menagis tersedu-sedu.

"Bagaimana dengan dirimu Ardhan" Dewinta menanyai putrinya.

"Aku adalah korban ma. Aku tidak memiliki akses untuk melawan atau pun menangkis serangan. Aku akui, aku juga salah ma! Aku terbutakan cintaku pada Alea! Dan aku menuruti semua permintaanya." Ardhan menatap Alea dengan berkaca-kaca.

"Lalu pada Dira? " Dewinta mulai memahami semua.

"Aku juga jatuh hati pada pesonanya Ma! Dia adalah gadis yang sangat tangguh. Alea tidak pernah salah memilih ibu pengganti untuk dirinya. Aku akui Ma! Aku mencintainya." Ardhan mengelap ingusnya yang ikut keluar.

Hati Alea hancur berkeping-keping mendengar perkataan Ardhan barusan. Dunianya terasa runtuh seketika. Ia melipat bibirnya, menahan perih yang teramat dalam. Badai telah meruntuhkan kokohnya bahtera pernikahan mereka.

"Dan kau Alea?" Dewinta meminta penjelasan.

"Aku sangat mencintai Mas Ardhan. Aku akui aku jahat! Akulah monster dalam kisahku. Akulah si pesakitan yang berharap kesembuhan. Aku tidak pernah berpikir akan sejahat ini dengan membuat hidup orang lain menderita. Sebelum memiliki Alan, apa kalian tau betapa hampanya hidupku. Hatiku sangat merindukan malaikat kecil yang melengkapi kebahagiaan antara aku dan Mas Ardhan. Apa kalian pernah meraskan betapa cemburunya aku melihat orang lain bisa berbicara, bersenandung dan berbagi apapun pada anak mereka? Aku selalu memendamnya dalam diam. Berharap Tuhan akan memberi hadiah yang sangat aku dambakan. Dan apakah kalian tau, betapa hancur hidupku saat dokter mengatakan, bahwa kemungkinan kehamilanku tidak lebih dari satu persen. Dan jika aku ingin punya anak, aku harus menggunakan rahim orang lain, bahkan membagikan suamiku pada orang lain." Alea terbata sambil menangis tersedu-sedu.

"Lalu setelah kau punya Alan?" Pak Ahmad mencari jawaban atas pertanyaannya.

"Aku sudah memiliki dunia yang dihadiahkan Tuhan padaku. Dan tidak ada kabar sedikitpun dari Dira." Alea terisak.

"Semua memang salah papa Nak. Papalah yang menyembunyikan kehamilan Dira sampai kalian kembali dari singapur." Pak Ahmad terbata dan menangis.

"Ardhan, lalu apa yang ingin kamu lakukan?" Pak Ahmad menanyai Ardhan.

"Saya ingin meresmikan pernikahan saya dan Dira. Mungkin akan menyakiti Alea, tapi itulah semestinya yang harus saya lakukan." Ardhan mendekati Dira.

"Aku tidak akan pernah menerima jika kamu menjadikannya madu dalam rumah tangga kita Mas!"

Sepertinya akan the end cerita ini. Eh belum dink.. kan belum ada jawaban dari Dira. Xixixii

Continue Reading

You'll Also Like

259K 9.6K 145
Assalamualaikum :) Kumpulan kata-kata dari berbagai sumber :)
1.9M 131K 57
Spiritual - Romansa Kisah seorang perempuan yang ditinggal nikah oleh laki-laki yang pernah menyuruhnya untuk menunggu selama 2 tahun. Namun takdir...
857K 42.9K 200
Assalamualaikum akhi/ukhti Kumpulan quotes quotes yang lagi jaman-jamannya Terdapat hadist yang terkait di dalamnya semoga kalian semua suka Salam...
3K 410 94
"Hanya ungkapan rasa yang ku tuangkan dalam untaian Aksara." Berisi perihal hidup. Note : * Picture By Pinterest * Aksara hasil karya sendiri! * Moh...