My Brother vs My Boyfriend (O...

By jihanohjihan

75 13 3

[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] [ TOXIC BERTEBARAN ] [ JADI PEMBACA YANG BIJAK ] [ JANGAN JADI SIDER ] "Bisa-b... More

Prolog
Chapter 1 || PERGI BARENG
Chapter 2 || UANG JAJAN
Chapter 3 || MALU
CHAPTER 4 || BERANTAM

CHAPTER 5 || JUMPA LAGI

8 1 0
By jihanohjihan

>> CHAPTER 5 <<

HAPPY READING!!

Mereka semua berkumpul di ruangan tv dengan kesibukannya masing-masing. Aira, dan Faris yang sibuk dengan HP. Ayahnya, sibuk dengan TTS, sedangkan mamanya sibuk dengan sinetron.

Mereka benar-benar sibuk dengan dunianya sendiri.

"Iss, kalo aku punya madu kek si Putri. Udah ku bunuh dia dari dulu. Si Zahra ini pun bodoh, apalagi suaminya. Gak bisa bedain yang mana benar sama yang salah," gerutu Mamanya saat menonton sinetron di tv.

"Lima menurun, antonim dari tinggi. Hmm, cebol. C, e, b, o, l. Eh, kurang satu kotak. Apa ya?" ucap Ayahnya sendiri.

"Pendek, Yah," sahut Aira dengan mata yang fokus ke HP-nya.

"Hah, iya. Kok enggak kepikiranlah coba," ucap Ayahnya sambil menepuk jidatnya.

"Dek, cari makanan yok!" ajak Faris tiba-tiba.

"Enggak, ah, mager, abang ajalah yang pergi beli," ucap Aira.

"Awas kau ya kalo minta," ancam Faris.

"Iss, iya, iya. Yaudah aku bersiap dulu," ucap Aira lalu berdiri bangkit ke kamarnya untuk bersiap-siap.

Setelah 10 menit, mereka berdua pun keluar dengan menggunakan motor kesayangannya. Jarang-jarang mereka pergi berdua. Sekali pergi, pasti pulangnya lama. Di tengah perjalanan tiba-tiba Faris kepikiran sama kejadian tadi siang, sampai saat ini dia merasa sangat bersalah dan tidak enak hati.

"Ra," panggil Faris.

Jihan hanya berdehem mendengar namanya dipanggil Faris.

"Awak mau makan apa?" tanya Faris.

Karena suara riuh kota dan suara Faris yang dibawa angin. Aira hanya menjawab iya, karena dia tidak tau apa yang Faris bilang. Faris pun bingung, kenapa Aira menjawab iya.

"Apa Ra?" tanya Faris.

"Hah? Gak denger lho, berhenti ajalah dulu," seru Jihan. Faris pun menghelakan nafasnya dengan kasar. Lalu dia pun memberhentikan motornya di pinggir jalan.

"Kau mau makan apa, hah?" tanya Faris lagi.

"Ouh, jadi dari tadi nanya itu? Makanya kalo nanya itu yang jelas ," cetus Aira.

Membuat Faris menggeram kesal, namun dia mencoba untuk bersabar dan menahan emosinya agar tidak keluar.

"Udah cepat mau makan apa?" tanya Faris.

"Terserah sih," jawab Aira yang membuat Faris makin kesal.

"Bakso mau?"

"Enggak, nanti gendut," ucap Aira.

"Mie ayam? Pasti maulah yakan, karena itu makanan favorit kau, yakan," tebak Faris.

"Enggak, lagi gak mood," jawab Jihan dengan raut wajah yang songong.

"Ke mini market beli mie instan mau?" tanya Faris yang sudah mulai kesal.

"Enggak," ucap Jihan sambil menggelengkan kepalanya.

"JADI MAUNYA APA SIH KUTU BADAK!" seru Faris yang sudah dari tadi menahan emosinya. Dia sudah tidak tahan sama kelakuan adeknya.

"Ya, terserah."

Jawaban itu membuat Faris melongok, kesal, dan marah. Kenapa kata 'terserah' harus ada di dalam kamus cewek. Kini dia benar-benar sudah tidak tahan lagi.

Niatnya dia mau men-traktir Aira sebagai ucapan permintaan maaf. Namun karena Aira yang sudah bikin Faris kesal. Dia langsung mengurungkan niatnya itu. Dia menancapkan gas, lalu pergi balik ke rumahnya. Sesampai di halaman rumah, Aira kebingungan.

"Kenapa balik? Gak jadi beli makannya?" tanya Aira saat turun dari motor.

"Enggak," cetus Faris dengan dingin.

Jihan hanya ber-oh ria, lalu masuk kedalam rumah. Seperti orang yang tidak bersalah.

"Loh, mana makanannya?" tanya Ayahnya kepada Aira saat melihat dia masuk.

"Gak jadi beli," jawab Faris saat masuk kedalam rumah.

"Kenapa?" tanya Mama dan Ayahnya barengan.

"Enggak papa," jawab Faris.

Mereka berdua kebingungan melihat anak mereka. Mereka kembali sibuk dengan aktivitas mereka. 

Saat mereka semua sibuk dalam kegiatannya, tiba-tiba ada orang datang.

Tok!! Tok!!

"Ouh, udah datang," ucap Faris. Dia pun bangkit dan keluar mendatangi orang tersebut.

"Lama kali kau, udah capek aku nunggunya," ucap Faris kepada pria itu. Faris ternyata memesan makanan lewat online.

"Ya, sabarlah," ucap Pria itu.

Aira yang penasaran, dia pun keluar melihat.

"Abang beli apa? Bagilah" ucap Aira sambil melihat isi bungkusan yang di pegang Faris.

"Iss, kok kaulah. Tadi pas keluar kau bilangnya semua gak mau. Udah sana minggir," ucap Faris sambil menyenggol lengan Aira.

"Woy, belum bayar!" Pekik Pria itu.

"Aira pake duit kau dulu,"  jerit Faris dari dapur.

"Iss, asik-asik duit aku aja bah, awas kau ya kalo enggak bagi makanannya. Berapa Bang?" tanya Aira kepada Pria itu sambil mengeluarkan duit dari kantong celananya.

"Eh, kau yang di perpustakaan tadi ya?" tanya Pria itu, membuat Aira terkejut. Matanya membulat, bisa-bisanya dia tidak melihat terlebih dahulu pria itu siapa.

Kini dia tidak tahu harus meletakkan wajahnya dimana. Aira hanya bisa cengengesan.

"Hehe, iya. Ini duitnya, kalo kurang minta sama si Faris di sekolah, ya," ucap Aira sambil memberikan duitnya ke tangan Pria itu.

Pria itu adalah teman Faris di sekolah yang Aira jumpa di perpustakaan tadi. Dia adalah Zain. Kini Aira benar-benar sangat malu.

"Eh, teri-"

Belum selesai ngomong, Aira sudah menutup pintunya. Dia langsung bersender di pintu sambil menghelakan napasnya. Kemudian Aira melirik dari balik tirai jendela apakah Zain sudah pulang.

Ternyata Zain sudah keluar dari halaman rumahnya. Lalu dia pun mendatangi Abangnya yang ada di dapur. Aira yang tergiur sama makanannya langsung mengambil mangkok dan sendok. Namun, Faris enggan untuk membaginya.

Aira yang kesal pun langsung merampas makanannya dan akhirnya keributan pun terjadi lagi. Bukannya melerai pertengkaran anaknya, mereka malah membiarkannya. Mereka sudah capek melihat tingkah anak-anaknya yang menggetarkan jiwa dan raga.

******

Hari ini mereka cepat datang ke sekolah, entah kesambet apa Faris dan Aira datang lebih awal.

Kini Aira berada di kelasnya sendiri. Iya, sendiri. Kosong, belum ada siapa-siapa. Bahkan Winda saja kaget melihat dia duduk sendirian di tempat duduknya.

"Eh, Ra. Tumben cepat datangnya," sindir Winda sambil meletakkan tasnya ke tempat duduknya. Kini dia duduk disamping Aira.

"Iya dong, kan aku anak rajin, hehe," ucap Aira yang membuat Winda jengkel kepadanya.

"Hadeehh, menjijikan sekali ya," ucap Winda, Aira hanya cengengesan.

"Lagian aku datang cepat salah, datang lama salah. Salah aja aku di mata kau lah," ucap Aira yang membuat Winda tertawa.

"Hehehe, karena melihat kau datang cepat itu kayak aneh gitu," ucap Winda, Aira hanya tertawa mendengar itu.

"Eh, tumben kau datang cepat, " ucap Hana yang baru masuk.

"Iya, baguslah berarti kan," ucap Aira.

"Iya, sih. Bukan karena menghindar dari si Zain itu kan?" goda Hana

"Eh, iya. Bukan karena itu kan, Ra?" timpal Winda. Mereka menggoda Aira membuat dia jadi salah tingkah.

"Iihh, apalah kalian. Ya enggak lah," ucap Aira menahan malu.

"Yakin?" ucap mereka serempak.

Jihan benar-benar tidak bisa menghindar dari mereka. Dia pun pasrah dan akhirnya mengaku.

"Huwaahh, tadi malam aku enggak nyangka dia datang ke rumahku," kata Aira, membuat mereka kaget.

"Hah?!"

"Kok bisa?"

"Ngapain dia datang ke rumah kau?"

"Kok tau dia rumah kau?"

"Cieee, jumpa lagi kalian,"

"Cieeee!!"

Mereka berdua benar-benar seperti orang stress. Mereka terus-terusan melontarkan pertanyaan yang membuatnya malu setengah mati.

'Tolong! Selamatkan aku dari mereka,' batin Aira.

Kini kelas sudah mulai terisi dan jam sudah menunjukkan pukul jam 7. Sebentar lagi bel akan berbunyi. Dia berharap semoga hari ini tidak ada kejadian apa-apa.

******

>> CHAPTER 6

THANKS FOR READINV GAES!!
I HOPE U ENJOY WITH MY READING
FULL LOVE FOR YOU

IG : Mwiww_

Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 98.6K 70
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
624K 17.3K 49
Cerita sudh end ya guys, buru baca sebelum BEBERAPA PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT. Kata orang jadi anak bungsu itu enak, jadi anak bungsu...
1M 33K 45
-please be wise in reading- ∆ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ∆ Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan...
55.1M 4.2M 58
Selamat membaca cerita SEPTIHAN: Septian Aidan Nugroho & Jihan Halana BAGIAN Ravispa II Spin Off Novel Galaksi | A Story Teen Fiction by PoppiPertiwi...