Boboiboy And Elemental Advent...

By Kuroi4Shiroi

145K 10K 3.6K

|-=(-Book 1-)=-| Bagaimana jika para Elemental Boboiboy keluar dari jam kuasa dengan sebab yang tidak jelas y... More

Pengumuman Masalah
Perkenalan Tokoh
#0: Prolog
#1: Permulaan
#2: Kejahilan TTM Dan Kesadaran Boboiboy
#3: Kebahagiaan Boboiboy dan Para Elemental. Dengan Kekhawatiran Para Elemental
#4: Boboiboy Vs ... Solar?
#5: Jam Kuasa Boboiboy
#6: Dimensi Elementum
Pengumuman
Spesial Chapter
Pengumuman 2
#7: Penculikan
#8: Galaxy Deo'elf
#9: Desa Reptivis
#10: "Kerajaan Reptium Dan Kerajaan Regvis
#11: Rancangan Dan Raja Rudex
#12: Misi Penysupan: Mulainya Penyusupan
#13: Misi Penyusupan: Menjelajahi Gua
#14: Misi Penyusupan: Menyusuri Ventilasi
#15: Misi Penyusupan: Menyelesaikan Puzzle-Puzzle
#16: Misi Penyelamatan: Mencari Tuan
Pengumumann
Special Chapter: Isu 8 Part 1: Funny Moment Solar & Thorn
Special Chapter: Isu 8 Part 2: Hubungan/Pertengkaran Solar & Thorn. Teori Isu 8
#17: Misi Kabur: Melarikan diri
#18: Persiapan Perayaan Selamat Datang
#19: Identitas 2 Putera Dan Kejadian Yang Sebenar!
SPOILER ALERT: PADUAN DUA KUASA!
#20: Duri Yang Melukai... Atau Duri Yang Melindungi?
Part 1: FUNNY MOMEN THORN DAN SOLAR ISU 9
Part 2: FUNNY MOMEN THORN DAN SOLAR ISU 9
SELAMAT DATANG BOBOIBOY FUSION BARU, BOBOIBOY...
#21: Pertanyaan Thorn
#22: Cahaya Penyesalan Dan... Jalan Keluar Pengembalian Halilintar Dan Taufan?
#23: Gunung Nascentia
Part Oneshot Bersama Original Dan Shift
#24: Kerajaan lain?!
#25: Kerja Sama 2 Kerajaan
Apa Salah Hamba? Kena Tag (T~T)
#26: Bentrok?
Special Fusion Oneshot: Happy Fathers Day
Young Version (Bukan Update Cerita)
#28: Pertarungan dengan Penjaga
#29: Berpisah dan Menemukan Buah Mutare
Boboiboy Fusion Baru! Dan Bonus (Bukan Update!)
SELAMAT DATANG BOBOIBOY GENTAR(HAMPA)! AND TEORI TIME!

#27: Awal Bentrok

1.6K 152 74
By Kuroi4Shiroi

Pintu Ruang Singgah sana terbuka membuat seluruh mata langsung menoleh ke arah Pintu itu. Telihat 5 orang yang memasuki ruangan.

Taufan(Halilintar)+Halilintar(Taufan)+Solar: "Gempa?! Ice?!"

Komolus: "Garu?!"

Gempa: "Hali?! Taufan?! Solar?!"

Reggaru: "Komo?!"

Gempa dan Reggaru langsung berlari ke arah keempat orang itu, dengan Gempa yang menarik Ice. Reggaru langsung melompat memeluk Komolus.

Gempa: "Korang semua tak apa-apa kan?"

Taufan(Halilintar): "Kitorang tak apa-apa. Korang?"

Gempa: "Kitorang takpe"

Ice dan Solar melihat ke sekeliling merasa ada yang kurang.

Ice/Solar: "Kat mana Thorn/Blaze?"

Mereka langsung terdiam karena terkejut atau menunggu pertanyaannya dijawab.

Taufan(Halilintar): "Thorn tadi tidur sebab penat, jadi dia di bawa ke Ruang Kesehatan Kerajaan"

Gempa: "Blaze pun ada Kat Ruang Kesehatan Kerajaan sebab dia kena Flu"

Halilintar(Taufan): "Kalau macam tu berarti diorang berdua bertemu Kat sana"

Gempa: "Nasib baik la Blaze dan Thorn tak sendirian kalau macam tu"

Draxa: "Jadi... Korang bertiga pun salah satu rombongan diorang?"

Mereka menoleh ke arah Kedua Raja itu. Reggaru yang menyadari itu adalah Raja kerajaan lain langsung melakukan hal sama seperti Komolus.

Halilintar(Taufan): 'Ni pun sama halusnya! Berapa lama diorang berlatih ni? Aku je habiskan masa 5 Tahun biar boleh halus macam tu 😭'

Taufan menangis dalam diam melihat kedua Pangeran itu bisa melakukan gerakan yang halus itu yang sudah Taufan tebak mereka berdua berlatih Kurang dari 5 Tahun yang adalah waktu dia bisa halus seperti itu.

Draxa: "Rupanya kau pun Pangeran juga ya?"

Reggaru menggaruk belakang kepala gugup sambil tertawa gugup juga. Pertemuan itu pun diadakan. Para Elemental dan 2 Pangeran itu sibuk sendiri.

Solar: "Oh ya Gempa, Kita punya masalah lain"

Gempa: "Apa dia?"

Solar: "Buku yang berisi Informasi Pasal Buah tu dah Hilang"

Gempa langsung melihat ke arah 2 Elemental yang bertukar jiwa itu. Taufan memainkan Jari dan tertawa gugup, sedangakan Hali melipat tangan didepan dada dan menoleh ke arah lain gugup.

Gempa: "HALILINTAR! TAUFAN!"

Suara Jeritan Gempa terdengar Menggelegar memenuhi ruangan, semua orang sontak menoleh ke arah 3 Elemental yang kejar-kejaran memutari ruangan itu.

Gempa: "Apasal Buku tu sampai Hilang?! Buku tu satu-satunya info tuk dapat Buah tu Lah!"

Halilintar(Taufan)+Taufan(Halilintar): "Ampun Gempa! Maaf!"

2 Elemental lainnya hanya diam memandangi mereka dengan tatapan makhlum. Reggaru dan Komolus memandangi mereka aneh. Dan sisanya memandangi mereka dengan Kaget dan bingung.

=(Dengan Blaze dan Thorn)=

Mari kita melihat kedua Elemental ini. Atau lebih tepatnya Thorn terlebih dahulu.

Thalor: "Thorn... Kau punya... saudarakan?"

Thorn menoleh ke Thalor, dia bingung harus menjawab apa. Jujur dia tidak punya Saudara apa lagi keluarga karena dia hanya Kuasa Elemental. Tapi setelah Thalor melihat Blaze tentu dia akan bertanya-tanya kalau dia menjawab tidak punya. Jadi dia rasa dia harus berbohong.

Thorn: "I-Iya"

Thalor memandangi langit-langit kamarnya.

Thalor: "Berapa?"

Oh sekarang Thorn bingung. Harus kah dia mengatakan 7? Atau kah dia bilang saja 1? Karena dia sudah cukup merasa aneh saat dia mengatakan punya saudara. Jika menjawab 7, perasaan aneh itu akan terasa lagi. Tapi jika dia menjawab 1, bagaimana jika Elemental yang lain atau Tuannya datang kesini? Dia akan dicap pembohong oleh Thalor. Dia tidak mau.

Thorn: "T-Tujuh?"

Thalor: "Wow... Banyaknya..."

Thorn hanya tersenyum gugup malu.

Thalor: "Aku pun... Nak punya... Banyak saudara..."

Thorn mengangkat sebelah alis menatap Thalor bingung.

Thorn: "Kenapa?"

Thalor: "Sebab kalau... cam tu... Aku takkan... Kesepian lagi. Abang agak jarang... Lawat Thalor... Sebab pekerjaan dia... Jadi Aku Kesepian..."

Thorn merasa kasihan, dia pernah merasa kesepian sebelumnya. Dia tidak bisa membayangkan jika dia tiap hari merasakan perasaan kesepian itu. Sebuah pemikiran langsung muncul di kepala Thorn.

Thorn: "Kalau macam tu, Thorn akan temankan Thalor sampai Thalor tak rasa sepi lagi!"

Thalor memandangi Thorn dengan cukup terkejut. Tapi Thorn pada akhirnya pasti bosan jika menemaninya terus. Tapi... Itu membuatnya cukup senang.

Thalor: "Terima kasih... Thorn"

Thorn mengangguk senang.

Thalor: "Oh ya... Thorn punya saudara... Terdekat tak?"

Thorn: "Ada! Nama dia Solar, Solar tu Elemental yang paling jenius Kat bidang Sains, dia pun cool juga"

-////-

Solar: "Mestilah, ni kan Solar. Elemental paling Pandai lagi Cool 😎"

Taufan(Halilintar): "Eleh... Takde lah Cool sangat 💢😒"

Solar: "Memang lah aku ni Cool. Orang Stundere macam kau baik diam 😏"

Taufan(Halilintar): "Siapa yang kau panggil Stundere tu hah?! 😠"

Solar: "Kau lah, siapa lagi?"

Boboiboy: "Woy... Menyempat pulak Korang berdua ni ya?"

Taufan(Halilintar): "Maaf, Tuan 😓"

-////-

Thalor: "Elemental?"

Thorn langsung kelabakan karena keceplosan memanggil Solar dengan sebutan Elemental.

Thorn: "M-Maksud Thorn tu... Elemental tu Julukan tuk kitorang bersaudara sebab punya nama macam Elemen"

Thalor ber-oh paham, Thorn lega karena untung saja indentitas mereka sebagai Kuasa Elemental tidak ketahuan.

Thalor: "Lepastu... Nama saudara Thorn... yang lain?"

Thorn: "Oh... Ada Ice. Lepastu Blaze yang tadi tu Kat sini. Lepastu Taufan. Kemudian Hali. Lepastu Gempa"

Thalor sedikit menghitung di otaknya.

Thalor: "Bukannya saudara... kau 7 ke? Aku hitung 6 je..."

Thorn: "Oh ya? Tuan Boboiboy terlupa pulak"

Thalor: "Tuan?"

Sekali lagi Thalor merasakan kaenahan dan sekali lagi Thorn keceplosan

Thorn: 'Alamak, mulut Thorn takde Lisen ke ni?'

Thorn: "Erm... Maksudnya Thorn tu Boboiboy. Ye! Boboiboy!"

Thorn merasa aneh saat pertama kali menyebut nama Tuannya tanpa embel-embel 'Tuan'

Thalor mengangkat alis melihat Thorn yang terlihat seperti baru pertama kali menyebut nama Boboiboy. Dan merasa aneh dengan hal lain.

Thalor: "Kata nama Elemen... tapi dia takde... nama macam Elemen"

Thorn: 'Aduh... Macam mana ni?! Thorn mana Reti benda macam ni. Blaze... Cepat la balik. Eh... Jap jangan, nanti Thorncan pun balik juga Lepastu tanya hal yang sama macam mana?'

Thorn berpikir keras. Sedangkan Thalor menunggu Thorn.

Blaze: "Maksud julukan Elemental tu cuma la buat kitorang bertujuh yang punya nama macam Elemen, sedangkan 'Boboiboy' tu kan satu-satunya yang tak punya nama macam Elemen, jadi dia dibagi Julukan la 'Tuan Elemental' ditambah dia pun yang paling tua, kan? Kan?"

Blaze tiba-tiba sudah berada di samping Thorn walau masih berdiri. Ditambah Wajah gugupnya yang kemudian memandang ke Thorn. Dia juga merasa aneh saat pertama kali memanggil Boboiboy tanpa embel-embel 'Tuan'

Thorn: "Ah... Ya! macam tu lah. Dan tu lah alasan Thorn panggil Boboiboy pakai sebutan 'Tuan' tadi"

Thorn menyetujui Blaze dengan wajah gugup juga. Thalor sedikit curiga, tapi memilih mengabaikannya saja.

Thalor: "Oh ya... Abang mana..."

Blaze: "Tadi ada orang cakap Dia harus ikut rapat sekali. Dia takde cara lain, jadi dia pergi lah ke ruang Tahta"

Thalor hanya mengangguk sedih karena sekali lagi dia tidak punya waktu bersama abangnya itu.

Thorn: "Blaze tak pergi sekali ke? Siapa tahu nanti Blaze jumpa yang lain"

Blaze: "Tu lah yang aku nak, tapi sama je aku biar kau sendiri. Kalau jadi apa-apa Kat kau. Kau nak aku di jemur Solar? Kau nak aku dikubur Gempa? Kau nak aku diterbangkan Hali? Kau nak aku direnjat Taufan? Kau nak aku dibekukan Ice? Dan yang paling penting, Kau nak aku kena hukum Tuan? Aku taknak la"

Thorn hanya tertawa gugup baru sadar tentang hal itu. Dia pun hampir lupa tentang Alasan mereka kesini karena untuk mencari buah untuk mengembalikan Halilintar dan Taufan ke tubuh mereka masing-masing.

Thalor: "Korang ni hebat... Kat 1 bidang elemen... sihir ke?"

Thalor yang mendengar perkataan Blaze tadi dan Thorn yang mengobatinya menggunakan Elemen Alam menyadari bahwa mereka hanya bisa 1 bidang saja.

Thorn: "Ah... Ya, kecuali Tu- Boboiboy boleh guna sihir atau Kuasa yang kitorang punya. Jadi Boboiboy boleh guna 7 Elemen"

Blaze: "Dan walau kitorang ni cuma boleh guna 1 Elemen je, jangan remeh tau"

Thalor: "Hebat juga Korang... boleh guna sihir Elemental... yang mirip Ngan Nama... Korang"

Blaze dan Thorn hanya tertawa gugup.

Thalor: "Tapi pelik la.. Saudara Korang yang... punya nama Sihir... Petir kenapa punya... sihir angin... sedangkan yang... punya nama macam... Sihir Angin punya... sihir petir"

Thalor menyimpulkan itu karena saat Blaze mengatakan kata 'Hali' yang dia yakini adalah kependekan dari 'Halilintar' memiliki kata-kata 'Diterbangkan'. Sedangkan 'Taufan' adalah 'Direnjat'.

Blaze: "Oh pasal tu... Sebetulnya tu jiwa diorang tertukar. Jadi kitorang kesini pun sebab nak cari buah Mutare yang boleh bagi balik diorang berdua macam semua"

Thalor mengangguk-angguk paham. Mereka kembali mengobrol beberapa hal lainnya.

=(Dengan 5 Elemental)=

Terlihat 2 Elemental yang bertukar jiwa itu terduduk dengan kepala menundung didepan Gempa yang sedang membebel dan sudah memakai 'Tangan Gempa', membuat mereka terlihat seperti anak-anak yang dimarahi Ibunya. Solar dan Reggaru menahan tawa, Ice dengan tenang melihat, dan Komolus menggeleng-geleng melihat tingkah laku ketiga Elemental itu. Sisanya? Hanya bisa diam bahkan ada yang berusaha menahan tawa nya.

Beberapa saat kemudian pintu terbuka dan mengungkap Serigala berwarna Hitam cokelat dan bermata Emas dengan Zirah Abu-abu Hijau. Ice merasa Serigala itu mirip dengan Gempa.

Calpha: "Oh...? Akhirnya kau datang Kat sini. Maaf sebab suruh kau ikut rapat sekali, Thorncan"

Thorncan: "Tak apa-apa, Tuanku. Saya tahu rapat ni penting"

Thorncan berlutut. Gempa dan 2 Elemental lain menoleh karena baru sadar rupanya ada yang datang. Gempa sedikit merasa terkejut karena melihat manusia serigala yang mirip dengan nya.

Draxa: "Oh ya... Perkenalkan diorang bertujuh ni berasal dari Daerah terlarang ke mari tuk mencari Buah Mutare"

Thorncan menoleh ke arah mereka. Thorncan menyadari mereka lah yang diceritakan oleh Thorn. Pandangannya berhenti pada Salah satu orang yang mirip dengannya, dia ingat namanya adalah Gempa. Benar apa yang dikatakan Thorn, dia mirip dengannya. Dia Tersenyum dan mengangguk ke arah mereka, setelah itu kembali memandang ke para Raja.

Reggaru: "Sama la"

Reggaru memandang ke Gempa dan Thorncan bergiliran.

Halilintar(Taufan): "Kau punya saudara kembar ke, Gempa?"

Gempa: "Apa yang kau mengarut ni, aku mana ada Keluarga. Aku Kuasa Elemental je la"

Halilintar(Taufan): "Oh, ya betul juga. Lupa pulak, hehe..."

Draxa Berdehem, membuat Mereka menoleh ke arahnya.

Draxa: "Baiklah, kami semua dah setuju pasal, bagitahu Kat mana letak buah tu"

Solar: "Kat mana?"

Draxa: "Tapi... Dengan 1 syarat"

Solar langsung menghela nafas karena rupanya ada syarat nya.

Taufan(Halilintar): "Apa syaratnya?"

Calpha: "Korang harus tolong kami selamatkan anak aku dan Draxa. Dan dapatkan 2 pusaka kitorang juga"

Halilintar(Taufan): "Tu dua"

Taufan langsung disenggol oleh Gempa walaupun dia memang benar.

Gempa: "Baiklah, tapi kitorang harus buat Hali dan Taufan balik Kat tubuh diorang sebab diorang berdua tak boleh keluarkan seluruh kuasa diorang kalau tak balik"

Draxa dan Calpha saling pandang sebentar.

Calpha: "Baiklah, kitorang setuju"

Pintu tiba-tiba diketuk dengan keras dan buru-buru.

Draxa: "Masuk!"

Prajurit Draconus muncul dan langsung berlutu.

Prajurit: "Kita ada informasi darurat Tuanku"

Draxa: "apa dia?"

Prajurit: "Camp Bagian Selatan dan diserang"

Draxa+Calpha: "Apa?!"

Prajurit itu mengeluarkan sebuah batu, rupanya itu adalah batu sihir. Batu itu mengeluarkan suara seperti telepon.

Draxa: "Bagaimana keadaan Kat sana, Bedra?"

Bedra: "Sekarang kami dah diserang oleh orang-orang yang bentuk diorang macam Budak yang tak salah nama dia Reggaru"

Reggaru langsung kaget dan terkejut.

Reggaru: "Avinus?!"

Bedra: "Tak sampai tu saja, Ada makhluk lain yang macam kitorang tapi tak pakai sayap dan agak beza tengah dilawan dengan Callum"

Sekarang giliran Komolus yang terkejut dan tidak percaya.

Komolus: "Reptinus?!"

Draxa: "Dratius! Dratos! Drasion! Korang bertiga bantu Bedra!"

Calpha: "Arquican (Arquikan)! Cratos! Procanis! Korang bantu Callum!"

Dratius+Dratos+Drasion: "Baik!"

Arquican+Cratos+Procanis: "Baik!"

Draxa+Calpha: "Tugas Commander Pengintai lainnya ialah, bawa sebanyaknya prajurit terluka ke ruang perawatan"

Dratos+Cratos: "Baik!"

Commander berzirah yang bercampur dengan warna biru, Hitam, dan Kuning berdiri dan langsung keluar.

Draxa: "Dratrix dan Thorncan balik ke ruang perawatan untuk sembuhkan prajurit yang dah dibawa!"

Dratrix+Thorncan: "Baik!"

Kedua Commander Penyembuhan itu berdiri dan keluar juga.

Calpha: "Arcon! Draconis! Faracon! Camagi(Kamagi)! Korang pergi ke ruang strategi, tunggu perintah selanjutnya!"

Arcon+Draconis+Faracon+Camagi: "Baik"

Keempat Commander itu ikut keluar ruangan. Gempa mulai memberanikan diri berbicara setelah ketegangan tadi.

Gempa: "Maaf, Agaknya diorang tahu kitorang datang kesini"

Gempa menunduk sedih dan bersalah karena ketidak hati-hatian mereka saat datang ke area ini. Calpha menghela nafas.

Calpha: "Tak pe, memang apa tujuan diorang?"

Gempa: "Mungkin..."

Gempa dan yang lainnya langsung memandang ke 2 pangeran itu yang membuat keduanya menatap mereka bingung. Gempa kembali memandang ke 2 raja.

Gempa: "Sebetulnya diorang berdua ni Kabur dari kerajaan"

Informasi dari Gempa langsung membuat kedua Raja itu terkejut.

Draxa: "Betulke?"

Kedua pangeran itu mengangguk sambil melirik ke arah lain.

Calpha: "Kenapa Korang berdua kabur?"

Komolus: "Sebab kedua Kerajaan ni dah di adu domba. Kitorang berdua dah bagitahu ke Ayah kitorang, tapi diorang tak percaya. Sebab Tulah kami keluar dan bawa orang-orang yang dah agak ni cuma salah paham dan orang-orang yang nak hidup tenang"

Calpha: "Jadi... Korang tinggal Kat mana sekarang?"

Reggaru: "Kat desa yang kitorang buat sendiri"

Gempa: "Alasan kitorang ada disini pun sebab Kat planet rumah kitorang salah satu kerajaan tu datang dan nak culik Power Sphera kawan kitorang, tapi malah Tuan kitorang yang kena culik"

Draxa: "Jadi Korang ni dari planet lain?"

Gempa: "Ya"

Calpha: "Aku rasa Korang harus cepat-cepat balik agar 2 kerajaan tu tak Serang kitorang lagi"

Halilintar(Taufan): "T-Tapi buahnya?"

Draxa: "Baiklah kalau macam tu, Korang cepat-cepat kalahkan penjaga dan ambil buah tu. Pergi ke ruang Strategi sekarang, Korang akan dipandu salah seorang prajurit"

Mereka mengangguk mengerti dan langsung pergi keluar. Saat mereka keluar, terlihat seorang Prajurit Redracon dan Reganis yang menyuruh mereka mengikuti mereka berdua pergi ke Ruang Strategi. Mereka menyusuri Lorong dengan berjalan cepat. Terlihat beberapa prajurit dan tenaga medis berlaku lalang dengan buru-buru, ada juga tenaga medis atau prajurit yang membawa prajurit yang terluka.

Blaze+Thorn: "Korang!"

Di tengah perjalanan mereka bisa melihat Blaze dan Thorn yang berlari kecil ke arah mereka membuat mereka berhenti berjalan.

5 Elemental+2 Pangeran: "Blaze? Thorn?"

Gempa: "Macam mana Korang boleh ada Kat sini?"

Blaze: "Masa tu tiba-tiba kitorang dengar suara ribut, 2 Commander tu masuk dan cakap ada keadaan darurat. Kitorang takde cara lain selain keluar cari Korang"

Thorn: "Nasib baik jumpa"

Gempa: "Baguslah, kita semua dah berkumpul sekarang. Blaze? Thorn? Sekarang kita kan ke ruang Strategi tuk dapatkan tempat Kat mana Buah tu"

Kedua Elemental itu mengangguk dan mereka kembali melanjutkan perjalanan ke ruang Strategi. Mereka sudah sampai dan langsung masuk ke ruangan. Ruangan itu memiliki Rak buku dan beberapa Komputer tapi yang paling menarik perhatian adalah meja di tengah-tengah ruangan yang canggih.

Prajurit Redracon: "Commander, diorang dah sampai"

Arcon: "Baiklah"

Arcon membuka sebuah peta digital yang membuat Para Elemental dan Pangeran kagum.

Arcon: "Kerajaan ada Kat sini, dan Buah tu ada Bagian Selatan ni. Yang berbahaya ialah jalan Kat Buah tu ada Kat pertengahan Pertarungan A dan B. Jadi Korang harus hati-hati. Ditambah kita tak tahu rancangan Tremocrates sekarang"

Sangat berbahaya, tapi mereka tidak bisa mundur lagi, Satu-satunya Opsi adalah:
-Mereka keluar tanpa buah itu
-Mereka harus menempuh perjalanan yang berbahaya agar mendapatkan buah
-Mereka Diam dan menunggu saat keempat kerajaan ini mulai bermusuhan.

Tentu mereka memilih Opsi Kedua.

Arcon: "Pinjam Jam tangan korang kejap"

para Elemental bingung dan ragu untuk memberi Jam Kuasanya. Mereka tidak takut jika tidak bisa menggunakan Kuasa karena mereka adalah kuasa itu sendiri, tapi itu semua karena mereka takut dengan Keselamatan Tuan mereka yang bisa saja membutuhkan mereka dan Karena Jam Kuasa itu adalah benda satu-satunya yang bisa menghubungkan diri Mereka denga Tuan mereka.

Tapi karena tidak ada cara lain, mereka memberikan Jam Kuasanya. Arcon menaruh Jam Kuasa-jam kuasa itu di atas meja yang mulai menscane Jam Kuasa beberapa saat kemudian setelah selesai menscane. Dia mengembalikan Jam Kuasa mereka. Mereka dengan bingung kembali memakai Jam Kuasa mereka. Baru saja selesai dipakai, hologram peta tiba-tiba muncul dari Jam Kuasa.

Arcon: "Aku dah kirim Peta tu Kat Jam Korang. Aku dah agak Jam Korang tu bukan Jam biasa, tapi jam yang punya Teknologi tinggi"

Arcon: "Masanya Korang jalan sekarang"

Mereka saling pandang dan mengangguk. Mereka langsung keluar ruangan dan berlari keluar Kerajaan yang dimana Di kerajaan beberapa warga di evakuasi agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Mereka terus pergi ke selatan untuk menuju ke Tempat buah itu, tapi sebelum menuju ke sana, mereka harus melewati 2 Pertarungan yang berada di antara mereka.

=(Di tempat lain)=

Di tempat lain, tidak jauh dari 2 pertarungan itu. Terlihat seseorang yang tadi berjalan, mulai berhenti dan melihat ke atas samping. Dia menyipitkan matanya untuk melihat apa itu. Itu adalah Asap

???: "Asap?"

Dia lalu menoleh ke depan dan bisa melihat tempat terbuka yang menariknya terdapat bangunan. Di bersembunyi dan melihat tempat itu. Tempat dan bangunan itu luas dan berlantai 3. Yang membuatnya cukup terkejut adalah tempat itu dijaga oleh 4 Jenis Manusia Hewan. Yang tidak lain tidak bukan adalah Avinus, Reptinus, Draconus, dan Caninus. Selama dia ada disini, dia hanya melihat Draconus dan Caninus saja. Aneh dan mencurigakan...

Dia mulai berjalan berhati-hati melewati penjaga yang tidak menyadarinya. Dia juga tentunya sembunyi-sembunyi. Dia bahkan tidak sengaja menjatuhkan benda, nasib baik diluar berangin dan memang ada beberapa barang yang terjatuh karena angin, membuat penjaga mengira benda yang dia jatuhkan itu jatuh karena angin. Dia beberapa kali menyusuri lorong dan mengintip ruangan-runganan disana.

Saat dia ingin pergi ke lantai dua, dia melihat tangga kebawah, karena penasaran dia mengurungkan niat untuk ke Lantai dua dan turun ke bawah tanah. Dia hati-hati berjalan menyusuri Lorong yang berdinding dan beratapkan tanah itu. Beberapa saat kemudian di berbelok ke kanan dan menemukan Ruangan yang rupanya adalah Penjara. Dia berjalan sambil melihat isi sel yang kosong. Dia menarik perhatiannya ke pintu.

Dia membuka pintunya sedikit tapi langsung berhenti bahkan sedikit menutupnya karena melihat rupanya ada para penjaga yang sedang memainkan kartu disana. Dia rasa mereka sedang menjaga seseorang di sana. Karena tidak mau mengambil resiko, dia kembali menutup pintu perlahan dan berjalan menjauhi pintu pelan-pelan. Saat merasa sudah cukup jauh dari pintu, dia kembali berjalan biasa. Dia sama sekali tidak melihat sesuatu yang menarik disana.

Tiba-tiba pintu yang tepat berada di sampingnya mengeliar suara akan dibuka membuatnya terkejut Memandangi pintu disampingnya itu.

3 orang keluar dari Pintu itu sambil bercanda gurau dan menuju ke kanan. Pintu kembali tertutup kembali dan terlihat orang itu yang berdiri tegak dengan punggung menyentuh tembok. Dia masih sempat pergi ke arah kiri Pintu dan kebetulan Pintu dibuka dengan didorong dari dalam dan engselnya berada di arah kiri, membuat ketiga penjaga itu tidak melihatnya tadi.

Dia melihat ketiga penjaga yang masih berjalan dan tidak menyadari kehadirannya. Dia mulai mengintip ke dalam Pintu itu. Tidak ada orang, bagus!

Dia memasuki ruangan setelah mengecek apakah ada orang diluar. Setelah dia menutup pintu, dia melihat ruangan yang tidak terlalu luas. Meja dan Kursi ada di Kiri dan terdapat Sel di kanan. Dia pergi melihat kedalam sel. Dia langsung terkejut karena didalam sel terdapat orang yang sepertinya seumurannya sekarang sedang tidur duduk menyandar tembok. Orang itu menoleh ke kanan kiri dulu sebelum memanggilnya sedikit pelan agar tidak ada orang diluar yang mendengar. Orang didalam Sel terbangun dan melihat ke padanya. Dia sedikit bingung karena dia memiliki sayap, ekor, dan tanduk Naga, tapi memiliki telinga dan Ekor serigala.

Makhluk jadi-jadian kah?

Oke itu tidak mungkin, jangan ngawur. Dia menggelengkan kepala berusaha membuang pemikirannya tadi.

Orang itu: "Erm... Halo? Kenapa kau ada Kat sini?"

Makhluk itu mengangkat alis mendengar pertanyaannya.

???: "Kau... Bukan salah sorang ahli Tremocrates?"

Dia bingung, Siapa Tremocrates? Anak Tetangga sebelahkah? Oke hentikan pemikiran anehnya sekarang!

Orang itu: "Bukan, dan... Apa tu Tremocrates?"

???: "Kau tak tahu? Tremocrates tu organisasi teroris yang selalu selalu kacaukan kerajaan"

Dia mengangguk-angguk paham mendengarnya. Dia kembali mengingat pertanyaannya.

Orang itu: "Oh ya, balik Kat Pertanyaan aku yang pertama. Kenapa kau ada Kat sini?"

???: "Apalagi? Aku dah ditangkap oleh diorang la"

Orang itu duduk menyandar jeruji besi atau membelakanginya sekarang.

Orang itu: "Berapa lama?"

???: "Entah lah, 2 Bulan mungkin"

Orang itu: "Lama juga"

???: "Lepastu kau macam mana boleh ada Kat sini?"

Orang tu: "Aku tak sengaja Jumpa tempat ni, jadi aku masuk la, sampai lah aku Kat sini sekarang"

Dia bisa mendengar gumaman paham darinya.

Orang itu: "oh ya... Nama kau siapa?"

???: "D-Dracanis(Drakanis), kalau kau?"

Dracanis mendekatkan dirinya ke jeruji besi. Orang itu juga mulia berbalik duduk berhadapan dengannya. Dia mengulurkan tangan kanannya untuk salaman.

Orang itu: "Nama aku... Boboiboy"

=(To Be Continued)=

Kuroi: "Yeah! Finally finis! 😭"

Solar: "Dah berapa lama ni? (¬_¬)"

Kuroi: "Sorry ya semua 😅"

Kuroi: "Oh ya, Judul juga udah kuganti jadi Awal Bentrok. Dan... Ada yang sudah menduga bahwa itu tadi adalah Boboiboy? (¬v¬)"

Kuroi: "Oke, Mari ke gambar!"

Kuroi: "Njir, dikasih kacamata visor 😂"

Solar: "Tak cool kalau tanpa Cermin mata visor, jadi aku bagi jelah satu 😎"

Taufan(Halilintar): "Pulak dah budak ni 😑"

Kuroi: "Ada yang sadar? Oke, kalau nggak sadar ku beritahu 😁"

Kuroi: "Ulala~ Taufan tidur di atas hamparan awan 😂😂"

Blaze: "Coolnya!"

Solar: "Awan tu mana boleh disentuh 😑"

Taufan(Halilintar): "Tak berlogic 😑"

Kuroi: "Kalau gitu dibisain aja 😂"

Duo Populer: "(¬_¬)"

Kuroi: "Dah ya, cuma segini doang. Maaf kalau boring :')"

Kuroi: "Baiklah, bertemu kembali kita di Chapter 28!"

All-Kuroi: "Terbaik! 👍"

(Publis: 11 Juli 2021
Kata: 3435)

Continue Reading

You'll Also Like

540K 35K 62
Serena memiliki hobi yang aneh, gadis itu senang menghancurkan rumah tangga orang lain. Bagi Serena, menghancurkan rumah tangga orang lain adalah sua...
383K 44.3K 55
Rafka, seorang mahasiswa berumur dua puluh tujuh tahun yang lagi lagi gagal dengan nilai terendah di kampus nya, saat pulang dengan keadaan murung me...
2.1M 196K 37
Aurora tersenyum tipis, menatap Aric tanpa benci sedikitpun. "Aku harus apa, Ar?" Lirihnya. Aric tertegun. "Aku harus apa untuk benci kamu, Ar?" Tany...
328K 22.3K 23
Bagaimana jika kamu sedang tidur dengan nyaman, tiba tiba terbangun menjadi kembaran tidak identik antagonis?? Ngerinya adalah para tokoh malah tero...