[BL] Pahlawan Bayangan. (Hiat...

By Milk_berry23

2.4K 469 19

[Slow Update] Rexa meninggal dengan kepalanya menimpa batu, gara-gara menyelamatkan anak kucing dari pohon. K... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10

Chapter 5

245 54 0
By Milk_berry23

[ Domination Aura {L} : Dapat membuat semua musuh takut dengan anda, baik lemah maupun kuat. Ketika skill aktif rasa takut dan sakit akan menyerang mereka. ]

Ini.. Ini skill yang bagus untuk menakuti musuh.. Mungkin aku bisa memprokovasi mereka dengan ini.

[ Recovery heart {S} : Memiliki tingkat penyembuhan dari segala penyakit dan luka, serta memiliki regenerasi kecepatan 78% ]

Woh.. Huruf S itu begitu bagus! Kalau begini aku tidak perlu khawatir dengan luka nantinya..

[ Element Fire (lv. 1) : Api element yang bisa membakar apa pun, memiliki serangan sebesar 25%, semakin tinggi level semakin kuat kekuatannya. Kelemahannya air element. ]

Hm... Sepertinya aku melupakan sesuatu, tapi aku tidak tahu apa itu.. Oh.. Dengan skill ini aku tidak perlu menghidupkan api dengan batu.

Dengan skill ini juga aku dapat memanggang daging apa pun!

[ Element Ice (lv. 1) : Memiliki serangan 15%, pertahanan 19%. Kelemahan api element. ]

Yang ini.. Kalau aku haus aku tinggal gunakan skill ini saja untuk buat air minum dan air dingin..

[ Element Dark (lv. 1) : Memiliki serangan biasa sebesar 20%, efek khusus serangan di malam hari atau di tempat yang gelap meningkat sebesar 5%. Kelemahan Cahaya. ]

Oh.. Serangannya lumayan.. Aku masih belum tahu bagaimana mengunakannya, untuk sekarang-

Oh!! Astaga ikanku!

Aku ingat ikan ku masih dibakar!

Aku bangun dan pergi ke api unggunku dan ikan ku..

Ketika sampai, aku melihat ikan ku sudah menghitam gosong...

QAQ..

"Tidak! Ikanku!"

****

Tahun 3495.

Groow!!

Bump!

Sring!

"Ack!!" seorang pemuda dengan rambut hitam memakai zirah perak yang sudah retak di tubuhnya berlutut di tanah dengan pedang sebagai tumpuannya.

Kini pemuda itu menahan sakit, dengan banyak luka di tubuhnya, terutama di bagian perutnya yang berlubang.

Di depannya ada seorang pemuda berdiri, rambut pirang pendek memegang pedang besar yang berlumuran darah.

"Joel! Beraninya kau! Uhuk.."

"Maafkan aku Kim Yongi.. Aku masih ingin hidup, aku tidak ingin mati disini!"

"Lagi pula aku membencimu.. Kau sangat sombong Kim Yongi. Aku sudah muak berteman dengan mu! Kau selalu menghalangi ku"

"Selamat tinggal Kim Yongi.."

Lalu pemuda pirang itu pergi meninggalkan pemuda bernama Kim Yongi yang sedang sekarat.

"Breng*sek! Huh.. Hah.. Ah.. Uhuk!"

"Kalau tahu seperti ini jadinya, aku tidak akan pernah pergi ke sini dengannya.. Hah.. Hah.."

"Sial! Ini menyakitkan.. Aku tidak pernah berharap orang itu menghianati ku.. Ku pikir kita saudara.. Uhuk.. Blur.." (muntah darah)

Tes.. Tes..

'Apakah aku akan mati seperti ini?'

Tap..

Tap..

'Suara langkah kaki? Siapa? Uh.. Pengelihatanku mulai kabur..'

Tap..

Tap..

'Ini sangat menyakitkan.. Sepatu? Seseorang.. Tapi siapa?'

Kim Yongi yang berlutut ditanah perlahan mengangkat kepalanya.

'Darah.. Orang itu terluka.. Apakah dia akan membunuh ku? Aku sudah sekarat sebentar lagi aku akan mati, untuk apa membunuh ku yang sudah mendekati kematian..'

Seseorang yang sekarang berada tepat di depan Kim Yongi berlutut di tanah, menatapnya dengan senyum tipis.

"Sepertinya nasib kita sama, dihianati dengan orang terdekat.."

****

"Uwah... Perutku penuh"

"Sekarang apa yang harus ku lakukan?"

"Oh.. Bagaimana dengan berlatih? Lagi pula aku mendapatkan beberapa skill baru"

"Baiklah mari kita mulai latihan besok.. Hari ini aku ingin melihat-lihat hutan ini sebentar"

Keesokan harinya..

Dipagi hari yang berembun, ada seorang anak yang sedang tidur di atas pohon dengan nyenyaknya.

Gaak!

Suara teriakan buas terdengar keras membuat anak itu terbangun dari tidurnya dengan panik.

"Sial! Tidurku terganggu hiss.."

"Beruntung gak jatuh ke tanah fiuh.."

Gila.. Suaranya besar sekali, eh.. Berkabut, pantasan kedinginan ternyata lagi ada embun pagi toh..

Hiss.. Dingin sekali.

"Fire!"

Lalu muncul api besar di tangan Rexa, Rexa yang melihat ini terkejut dan panik, tapi tak lama dia menjadi tenang dan mulai mengendalikan api di tangannya menjadi sebesar bola kasti.

"Fiuh.. Untung saja pohonnya tidak kebakaran.."

"Ini pertama kalinya aku memakai skill, aku belum ahli mengontrol ini"

Apinya melayang di tanganku.. Apakah bisa api ini melayang di sekitar ku?

Aku mencobanya ini sedikit sulit, setiap mencoba melayang yabug ada apinya lenyap atau jatuh ketanah. Ini membuat ku berkeringat dan lelah.

Pada akhirnya aku menyerah dan memutuskan tanganku menjadi lentera berjalan.

Aku merentangkan sayapku dan mengepakan sayapku sampai tubuhku melayang.

Sebelumnya aku mencoba untuk terbang, aku pikir itu susah ternyata sangat mudah meski hanya bisa terbang dan mendarat seerti burung biasa.

Kemarin itu sangat menjengkelkan saat terbang, ada seekor burung kecil berwarna hitam dengan dadanya berwarna orange.

Tahukah apa yang terjadi, disaat aku sedang berlatih terbang burung kecil itu langsung menerobosku yang membuat aku kaget dan membuat ku hampir tidak bisa menyeimbangkan diriku sendiri.

Itu membuatku kesal, aku pun dengan jiwa anak-anak yang aktif pergi ingin memberi dia pelajaran.

Aku mengejar burung kecil itu, burung kecil itu melihat aku mengejarnya dan aku merasa dia seerti mengejekku yang membuat aku kesal dan hendak menangkapnya tapi apa dayanya aku malah menabrak pohon dan di tertawain dengan burung yang lain.

Aku jadi malu, dengan marahnya aku mengejar dia, burung kecil itu terus mengelak dengan lincah yang membuat ku sering menabrak pohon dan tersangkut.

Itu memalukan tetapi pada akhirnya aku menyerah, karna itu sangat menyakitkan apa lagi saat kepala ku menabrak batang pohon.

Aku berjanji suatu hari nanti pasti aku bisa menangkap burung kecil itu! Dan menjadi ahli dalam terbang!

Ya.. Begitulah, itu sangat memalukan aku yang sudah berusia lebih dari 20 tahun berubah menjadi anak kecil..

Sekarang aku terbang menuju kearah suara yang keras yang membuat ku bangun sangat pagi itu.

Suara yang sangat keras, itu terdengar seperi meminta tolong. Suara itu bergema di hutan..

Gaak!

Suaranya semakin dekat.

Gak! Gaak!!

Huh? Apa yang hitam-hitam itu? Karna masih remang-remang aku tidak bisa melihat dengan benar, meski aku memiliki api di tanganku.

Cahayanya tidak sampai di tempat itu, aku harus menjaga jarak siapa tahu itu monster yang berbahaya.

Aku melihat bayangan hitam bergantungan di pohon.

Terlihat bayangan itu sepertinya tersangkut di sana.

Aku memberanikan diri untuk maju kedepan.

Semakin mendekat semakin jelas bayangannya. Akhirnya aku daat melihat dengan jelas.

Itu seperti burung gagak bedanya dia memiliki bulu yang menjuntai di atas kepalanya berwarna biru, ujungnya memiliki api kecil berwarna biru.

Selain itu di ujung ekornya memiliki api berwarna biru tersebar disana itu sangat cantik dan aneh. Burung itu 2 kali lebih besar dari gagak biasa.

Sekarang burung itu tersangkut di akar pohon yang bergantungan.. Penampilannya sangat menyedihkan.

=_=

Gaak! (QAQ tolong bantu aku!)

Aku memalingkan wajahku ke kanan dan bersiul seolah aku tidak melihatnya.

Gak! (Tolong aku!)

Aku berbalik dan berjalan pergi, tapi burung itu sanagt berisik.. Yakinlah aku tidak ingin menyelamatkan burung itu karna burung itu telah mencuri ikan ku...

Continue Reading

You'll Also Like

131K 14.6K 45
Seorang pria yang bertransmigrasi di dalam novel yang terakhir ia baca. Dunia dimana sihir adalah hal normal di sana. Terlahir kembali menjadi orang...
70.3K 7.3K 15
Bagaimana jika seorang gadis pekerja keras meninggal saat ia tertidur, hal itu terjadi karena kebakaran di rumahnya akibat kosleting listrik dan buka...
1.2M 124K 47
Di novel 'Kisah Naqila', Nathaniel Varendra adalah sosok antagonis paling kejam. Ia bahkan tak segan membunuh seseorang yang dianggap mengusik ketena...
958K 65.3K 34
"kenapa foto kelulusanku menjadi foto terakhirku.."