back to a different past

By lovenaru_

77.7K 5K 802

‼️SLOW UPDATE‼️ Summary : Ia dikhianati oleh istri dan sahabat nya, lalu desa serta dunia yang ia lindungi de... More

• 1 •
• 3 •
• 4 •
• 5 •
• 6 •
• 7 •
• 8 •
• 9 •
• 10 •
• 11 •
• 12 •
• 13 •
• 14 •
• 15 •
• 16 •
• 17 •

• 2 •

6.9K 430 54
By lovenaru_

|| 𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 ||

.

.

.


• bagian ini menceritakan secara singkat bagaimana BoruSara bisa menjadi kekasih dan kejadian tentang Kawaki  ✨

Suatu hari Sarada melihat Boruto berjalan bersama Sumire ke arah laboratorium Katasuke, entah kenapa Sarada terlihat marah dan kesal saat melihat itu. Ia pun jadi menghindari Boruto selama seharian, sehingga Boruto membelikan cemilan kesukaan nya agar Sarada memaafkan dan tak mengabaikan nya, walaupun Boruto sendiri tak tau kesalahan apa yang ia perbuat.

• padahal disini Boruto pengen minta vidio game terbaru pada Katasuke dan kebetulan Sumire juga ingin kesana, jadi kaya barengan gt deh

Begitu juga dengan Boruto yang pernah melihat Sarada berjalan bersama Kawaki di pasar. Boruto cemburu melihat itu, tapi dia malu untuk mengatakan perasaan nya. Boruto jadi bersikap dingin pada teman-teman nya saat itu, bahkan Sarada sampai marah karena diacuhkan oleh Boruto. Akhirnya saat Sarada memaksa Boruto untuk berbicara empat mata, Boruto pun mengatakan perasaan yang selama ini ia pendam kepada Sarada.

• padahal disitu Sarada disuruh oleh Naruto untuk mengajak Kawaki berkeliling desa

Setelah mengatakan itu, bukan pukulan atau makian yang selalu dilakukan Sarada saat mereka bertengkar. Tapi, Sarada malah memeluk nya dan mengatakan bahwa ia juga memiliki perasaan yang sama seperti Boruto. Boruto sangat senang sekali karena perasaannya terbalas kan saat itu. Tapi seminggu kemudian mereka berdua harus berpisah sementara, karena Boruto akan pergi berkelana bersama Sasuke.

• sebelum Boruto pergi berkelana :

Dua hari setelah mereka 'jadian', Isshiki datang ke Konoha untuk mengambil kembali Kawaki, SasuNaru+Boruto pun bertarung melawan Isshiki. Naruto yang sudah siap mati pun, tanpa ragu menggunakan mode brayon untuk membunuh Isshiki. Tapi, Kawaki malah menyerah kan dirinya pada Isshiki sehingga karma yang awalnya telah hilang, kini mucul lagi di tangan kiri Kawaki.

Kawaki pun pingsan setelah diberi karma oleh Isshiki di detik-detik terakhir sebelum ia mati. Namun tiba-tiba entah kenapa Boruto menusuk Rinnegan Sasuke, ternyata ia dikendalikan oleh Momoshiki. Karena itu sebelum mode brayon Naruto habis, ia dan Sasuke melawan Boruto yang dikendalikan oleh Momoshiki, sampai akhirnya Naruto pingsan.

Boruto pun tersadar dan langsung dihampiri oleh Sasuke, karena tadi Boruto langsung mematahkan tanduk Momoshiki untuk mengembalikan kesadarannya. Mereka pun langsung menuju ke arah Naruto yang tergeletak tak berdaya, chakra sang Nanadaime itu dari tadi terus menurun drastis. Lalu Boruto menanyakan tentang Kawaki, Sasuke menjawab sambil melihat ke arah tempat Kawaki pingsan tadi, tapi tak menemukan siapapun disana.

Karena Rinnegan nya ditusuk oleh Boruto, Sasuke pun menyuruh Boruto untuk membuka portal kembali ke Konoha, ia sangat khawatir pada rival tercintanya ini. Mereka pun muncul di atas atap kantor Hokage dan langsung bersunshin ke Rumah Sakit.

"Shikamaru-san! Kami merasa kan chakra Nanadaime-sama, Sasuke-san dan Boruto-san di rumah sakit"

Shikamaru dan beberapa Anbu pun langsung bersunshin ke rumah sakit setelah mendengar ucapan Anbu tersebut dari walkie talkie. Beberapa teman Naruto dan Boruto + Himawari juga ikut kesana.

"Sasuke, Boruto!! Ada apa dengan Naruto?" tanya Shikamaru.

"Dia sedang ditangani Tsunade-sama" ucap Sasuke.

"Onii-chan, apakah Tou-chan baik-baik saja hiks?" tanya Himawari sambil menangis dan memeluk kakak nya.

Di tempat pengungsian warga, gadis itu terus menangis karena mengkhawatirkan sang Ayah dan Kakak nya.

"Daijoubu Hima-chan, Tou-chan akan baik-baik saja" ucap Boruto tersenyum, walaupun dalam hati ia sangat mengkhawatirkan Ayah nya.

"Tenang saja Nanadaime kan orang yang kuat" ucap Sarada, sambil ikut memeluk kakak beradik itu.

BRAKK!!

"SASUKE CEPAT KEMARI!!"

Teriakan sang Godaime Hokage mengagetkan semua orang disana, Sasuke pun langsung masuk ke dalam diikuti yang lain. Terlihat disana Naruto seperti kejang-kejang dengan tubuh yang dibanjiri keringat.

"Chakra Naruto daritadi terus berkurang drastis, tapi tubuh Naruto menolak chakra kami yang hendak menyembuhkan nya" ucap Ino panik.

"Bahkan segel Kurama diperut nya seperti akan menghilang, jika ini dibiarkan Naruto bisa mati. Sasuke coba alirkan chakra Indra mu padanya!!" ucap Tsunade serius, tapi suara sang Godaime tampak bergetar.

Semua orang yang mendengar nya pun terkejut sekali, bahkan Himawari semakin keras menangis dan memeluk erat Boruto. Sasuke dengan segera mengalirkan chakra Indra nya, walaupun sebenarnya chakra nya juga tinggal sedikit.

"Chakra Indra ku tidak cukup untuk menghubungkan ke chakra Ashura nya" ucap Sasuke dengan wajah yang menampilkan kepanikan, membuat para genin disitu agak kaget.

Seorang Uchiha Sasuke yang terkenal dingin dan datar, bisa bersikap seperti itu dan berbicara panjang hanya karena rival nya, Uzumaki Naruto. Kecuali para sahabat Naruto yang sudah tau dari dulu, hanya Naruto lah yang bisa membuat Sasuke berekspresi.

Namun tiba-tiba para jonin sensei muncul di ruangan tersebut dengan wajah panik.

"Godaime-sama! Di luar desa ke delapan Bijuu tiba-tiba muncul mencari Nanadaime" ucap Konohamaru.

"APAA?!"

"Mereka bilang cepat bawa Nanadaime-sama kesana sebelum mereka menghancurkan Konoha, Rokudaime-sama dan beberapa Anbu sedang menghalangi mereka" ucap Hanabi.

"Ayo bawa Naruto kesana, sebelum mereka datang kesini" ucap Sai.

Sasuke pun langsung menggendong Naruto dan bersunshin ke luar desa, diikuti yang lainnya.

"Kakashi dimana Naruto?!! Cepat bawa dia kemari!!" seru Gyuki dengan tentakel yang dihentakkan membuat tanah disekitarnya bergetar.

Bahkan Bee yang ada di atas kepala nya pun sangat bingung dengan keadaan ini.

"Cepat bawa Naruto kemari manusia sialan, sebelum terlambat!!" ucap keras Shukaku dengan suara cempreng nya.

"Sabar, mereka sedang mengantar Naruto kemari. Tenanglah sedikit" ucap Kakashi tenang, padahal dalam hati dia sudah ketakutan jika kedelapan Bijuu ini akan menyerang desa Konoha.

"Grrr.. Baka ningen!! Tid—" ucapan Kokuo terhenti ketika Sasuke muncul di hadapan 8 Bijuu itu.

Para sahabat Naruto + para genin, serta para jonin dan Anbu, muncul di belakang Kakashi. Mereka semua ketakut melihat kedelapan Bijuu itu menatap mereka tajam, terutama para genin.

"N-Ni-chan ke-kenapa Shukaku menatap k-kita seperti itu?" tanya Himawari takut, sambil bersembunyi dibelakang kakak nya.

"A-Apa Papa S-Sarada tidak takut pada monster it-itu?" ucap Choco yang bersembunyi di belakang Ayah nya.

"Tidak, hanya Sasuke dan Naruto yang bisa seperti itu. Terutama Naruto, para Bijuu itu sangat menyayangi Naruto" ucap Shikamaru, membuat semua orang disana kaget.

"Me-mereka tidak akan menyakiti Tou-chan kan, Ojisan?" tanya Boruto sambil memeluk erat adik nya.

"Tidak, karena Naruto adalah reinkarnasi dari Otsutsuki Ashura. Ia merupakan anak dari Rikudou Sennin, yang menciptakan para Bijuu. Saat Rikudou Sennin meninggal, Ashura lah yang merawat para Bijuu. Jadi mereka menyayangi Naruto seperti mereka menyayangi Ashura, apalagi Naruto merupakan penyelamat mereka" jelas Kakashi, membuat para genin itu paham.

"Jadi chakra Indra yang di bilang Papa tadi.. Berarti Papa merupakan reinkarnasi Otsutsuki Indra ya, Rokudaime-sama?" tanya Sarada, kali ini teman-temannya kembali kaget.

"Ya, itu benar"

Kembali pada SasuNaru~

"Letakkan Naruto di tengah kami Uchiha" ucap Isobu, dan Sasuke pun melakukan nya.

"Kalian bertarung dengan siapa sampai Naruto bisa seperti ini?" tanya Son, kedelapan Bijuu itu meletakkan telapak tangan mereka di atas tubuh Naruto,untuk menyalurkan chakra mereka.

"Seorang Otsutsuki bernama Otsutsuki Isshiki" ucapan Sasuke membuat para Bijuu itu kaget bukan main.

"APA?! Otsutsuki lagi!" geram Shukaku.

"Kenapa Naruto tak memanggil kami tadi, pasti Otsutsuki itu lebih kuat Kaguya sehingga Naruto sampai seperti ini" ucap datar Matatabi.

"Kami melawan nya di dimensi lain. Apa yang terjadi dengan Naruto?"

"Dia dan Kurama memakai kekuatan yang sangat besar, namun karena baru pertama kali mereka memakai nya salah satu dari mereka harus mati" –Chomei.

"Kekuatan yang mereka pakai memerlukan energi yang sangat besar sehingga Kurama hampir mati, tapi Naruto tak membiarkan hal itu terjadi" –Saiken.

"Naruto memiliki cadangan chakra lain sehingga ia menggunakan itu untuk menyelamatkan Kurama agar tidak mati. Ia memfokuskan chakra nya untuk Kurama, makanya chakra manusia biasa tidak bisa diterimanya, chakra Bijuu dan manusia itu berbeda" –Gyuki.

"Pantas saja saat aku menyalurkan chakra ku Naruto menerima nya, tapi karena chakra Indra ku sisa sedikit Naruto menolak nya"

"Tepat sekali, sebenarnya chakra mu bisa membantu nya, tapi sikap kekeras kepalaan Naruto itu tak pernah berubah. Disaat ia hampir mati pun tetap mengkhawatirkan mu, ck" ucap Kokuo dengan kesal.

Setelah beberapa menit menyalurkan chakra yang tidak bisa dibilang sedikit itu, mata lentik Naruto bergetar dan secara perlahan terbuka. Manik biru langit tanpa awan itu mengerjap untuk menyesuaikan pencahayaan yang masuk ke indra nya.

"S-Sasu-ke.." ucap Naruto lemas, para Bijuu + para ninja yang melihat Naruto membuka mata nya pun bernapas lega.

"Bagaimana perasaan mu?" tanya Sasuke, sambil membantu Naruto duduk.

"A-Aku cukup baik"

Dalam hati pria Uchiha itu sangat bersyukur Naruto baik-baik saja. Sedangkan kedelapan Bijuu itu langsung menatap Naruto tajam, yang membuat para ninja Konoha agak mundur.

"Baka Naruto! Sudah kubilang jangan memaksa kan dirimu terus!!" ucap Son sambil mengangkat Naruto ke atas tangan nya.

"Ck, kau menyusahkan saja Kitsune-yaro!" seru Shukaku.

"Cih bilang aja Shukaku-nii khawatir padaku, dasar tsundere!!" balas Naruto sambil mengembangkan pipinya kesal.

"Hmph.. Percaya diri sekali kau bocah!!"

"Grrr.. Aku bukan bocah dasar Baka-Tanuki!!"

Ejekan Naruto membuat para Bijuu tertawa, sebutan 'Baka-Tanuki' adalah panggilan dari Kurama kepada Shukaku. Para Ninja Konoha menatap takjub pada Naruto yang dengan santai nya berinteraksi dengan para Bijuu, bahkan mengejek mereka.

"Awas—"

"Sudahlah Shukaku, Naruto istirahat lah yang banyak! Kami akan pulang sekarang, nanti kita bertemu lagi ya"

Matatabi memotong ucapan Shukaku sambil menatap tajam tanuki itu, lalu menasehati Naruto dengan lembut namun tegas.

"Ha'i Nii-chan!" seru Naruto tersenyum.

"Jaa na Naru-chan/Kitsu-chan!!" pamit para Bijuu/Shukaku, lalu mereka ber shunsin.

Naruto yang mendengar panggilan dari para Kakak monster nya pun mendecih sebal.

"Cih.. Teme aku lelah seka—"

Belum sempat Naruto melanjutkan perkataan nya, ia sudah jatuh tertidur dan untungnya langsung ditangkap oleh Sasuke. Sedangkan para ninja yang melihat Naruto terjatuh pun langsung menghampiri mereka.

"Naruto/Tou-chan/Hokage/Nanadaime-sama!!"

"Tidak apa, dia hanya butuh istirahat saja" ucap Sasuke.

"Yasudah lah, ayo bawa Naruto ke rumah sakit. Aku akan memeriksa nya lagi" ucap Tsunade, kemudian mereka semua pun kembali ke desa.

Himawari menemani Naruto yang sedang beristirahat di rumah sakit, gadis itu tadi sangat sedih saat melihat Ayahnya hampir mati. Ia menggenggam erat tangan Ayahnya tanpa mempedulikan Sasuke yang masih ada disana menatap Naruto. Sedangkan Boruto, ia disuruh mandi oleh Sasuke dan istirahat, walaupun sebenarnya Boruto ingin melihat keadaan Ayahnya dulu.

• jika kalian bertanya dimana Hinata, dia sedang bersama selingkuhan nya dan juga Kina, ewh.. 😒

Boruto sudah selesai membersihkan dirinya dan sekarang menuju ke rumah sakit, untuk menjenguk Ayahnya. Tadi saat dirumah ia mencari Ibunya untuk memberitahu bahwa Ayahnya sedang dirawat dirumah sakit. Tapi yang malah ia temukan adalah Ibunya dan adik kedua nya tak ada dirumah, padahal warga yang berada di tempat pengungsian sudah dipulangkan sejak tadi.

Diperjalanan Boruto merenung sambil memandang kosong ke arah jalanan. Karena dirinya, Ayahnya menjadi terluka lagi, bahkan kali ini lebih parah. Dulu saat ujian Chuunin ia memakai alat sains ninja, Boruto pikir jika ia memenangkan ujian tersebut Hinata bisa mengakuinya.

Namun bukannya mendapatkan pengakuan dari Ibunya, malah masalah yang ia dapatkan. Ayahnya mengetahui perbuatannya dan kecewa padanya, begitu juga dengan teman-teman nya. Lalu Otsutsuki Momoshiki dan Kinshiki pun muncul, sang Ayah mencoba melindungi para warga Konoha sehingga akhirnya  dibawa pergi oleh kedua Otsutsuki itu.

Boruto semakin frustasi saat ia terbangun dari pingsan dan mendapati Himawari tengah pingsan dengan mata sembap, karena mengetahui sang Ayah diculik. Untung nya ia bersama gurunya + para kage dapat menyelamatkan Ayahnya dari Otsutsuki, dan karena itu juga lah ia mendapatkan Karma dari Otsutsuki Momoshiki.

Dan beberapa saat lalu, akibat dirinya yang berubah menjadi Momoshiki, membuat sang Ayah terluka parah. Begitu juga mata gurunya yang ia lukai, untung saja mata Rinnegan Sasuke tidak mengalami kebutaan, tapi harus diperban dan tak boleh dipergunakan beberapa hari.

Boruto memikirkan sesuatu agar ia bisa menjadi kuat dan melindungi keluarga serta teman-teman nya. Ia tak boleh terus menerus bergantung pada Ayahnya, bahkan Kawaki sudah menghilang entah kemana. Tiba-tiba tubuh nya tersentak karena sentuhan seseorang.

"Boruto!" ucap Sarada, yang menepuk pundak nya dengan Mitsuki disamping nya.

"Kau ingin menjenguk Nanadaime Boruto?" tanya Mitsuki.

"Hm" jawab Boruto singkat.

"Bibi Hinata tidak ikut?" tanya Sarada.

"Dia pergi ke rumah Jii-san untuk memeriksa kondisi disana" balas Boruto bohong.

"Boruto jangan bersedih ya.. Nanadaime adalah orang yang sangat kuat, aku yakin tak lama lagi ia akan beraktivitas seperti biasanya" ucap Sarada.

"Sarada benar, aku tadi sangat kagum melihat interaksi Nanadaime dengan para Bijuu. Lagian Nanadaime tidak suka kan, jika anak kesayangan nya ini bersedih" sambung Mitsuki.

Mendengar ucapan Sarada dan Mitsuki, Boruto pun tersenyum. Ya, Tou-chan nya sangat tidak menyukai wajah sedih/murung miliknya.

"Kalian benar, kalau begitu ayo cepat kita ke rumah sakit" ucap Boruto, lalu berlari ke arah rumah sakit diikuti MitsuSara.

Sesampainya di ruang rawat Naruto, ketiga anggota tim 7 itu melihat Himawari yang tertidur di kursi samping tempat tidur Naruto dan Sasuke yang beristirahat di atas sofa dengan mata diperban.

"Papa, bagaimana dengan kondisi mata mu?" tanya Sarada.

"Aku baik-baik saja" jawab Sasuke sambil tersenyum tipis, yang membuat Sarada ikut tersenyum.

Boruto menatap adiknya yang tidur sambil memegang tangan Ayahnya, ia tak tega membangunkan Himawari. Jadinya ia mengangkat Himawari dan menidurkan nya disamping Naruto, untung saja ranjang nya agak besar.

Lalu masuklah Tsunade, Shikamaru dan juga Sakura, untuk memeriksa keadaan Naruto dan Sasuke.

"Astaga Anata.. Kau baik-baik saja kan" seru Sakura, yang disambut wajah datar oleh Sasuke dan Sarada.

"Kecilkan suara mu Sakura dan segera obati mata Sasuke" ucap Tsunade.

"Ha'i Tsunade-sama"

Sakura pun mengobati mata Sasuke dengan medicin nya, sedangkan Tsunade memeriksa Naruto.

"Bagaimana keadaan Tou-chan, Baa-chan?" tanya Boruto.

"Ayahmu sudah lebih baik, ia sekarang lagi tertidur karena pengaruh obat bius. Shikamaru, kau dan Kakashi akan menggantikan Naruto sementara, ia butuh istirahat beberapa hari!" jelas Tsunade.

"Mendokusai.. Baiklah" balas Shikamaru.

Keesokan harinya Boruto menemui Sasuke, untuk membicarakan sesuatu.

"Ada apa Boruto?" tanya Sasuke.

"Paman.. Aku ingin ikut bersama paman berkelana dan juga mencari pengalaman. Aku ingin berlatih bersama paman, aku ingin menjadi kuat dan melindungi orang-orang yang aku sayangi. Aku mohon paman izinkan aku ikut bersama mu, aku tak ingin Tou-chan terluka lagi!" ucap Boruto, yang membuat Sasuke terkejut.

Sayangnya bukan hanya Sasuke dan Boruto yang ada disana, Sarada juga mendengar permintaan Boruto tersebut. Sarada yang bersembunyi dibalik pohon, awalnya mengira Boruto menemui Papa nya untuk berlatih. Ternyata ia malah mendengar permintaan Boruto yang akan membuat mereka terpisah selama beberapa tahun.

.

.

• kembali ke masa sekarang

Saat ini Sasuke, Boruto dan Sarada berada di kantor Hokage, ketiga orang ini sedang berhadapan dengan asisten Hokage a.k.a Shikamaru.

"Naruto sedang menjemput Himawari di Akademi" ucap Shikamaru.

"Kenapa kemarin kau melarang Boruto memberitahu Naruto?" tanya datar Sasuke.

"Itu karena aku tak ingin Naruto jadi sakit karena terlalu khawatir tentang desa, walaupun sebenarnya ini adalah tugas nya" balas Shikamaru.

"Maksud Shikamaru-san kalau Nanadaime sakit?" tanya bingung Sarada.

"Haah.. Aku ingin membicarakan ini setelah kau pulang dari berkelana mu Boruto. Aku tau kau dan juga Himawari tak pernah dianggap Hinata sebagai anak nya, bahkan ia selalu bersikap dingin pada Naruto" ucap Shikamaru serius, membuat ketiga orang disana terkejut.

"Dan kau tau, sebenarnya Kina itu adalah anak dari Hinata dengan selingkuhan nya. Ayahmu sudah tau itu sejak lama dan ternyata setelah ku selidiki Hinata sudah lama berselingkuh dari Naruto. Dulu sikap Naruto sering sekali aneh, ia selalu menjadi gila kerja dan jarang pulang ke rumah, ternyata penyebab nya adalah karena Ibumu yang berselingkuh dengan sahabat Naruto sendiri, yaitu Inuzuka Kiba"

Ucapan Shikamaru bagaikan sambaran petir di hati Boruto, ternyata selama ini Ibunya berselingkuh, bahkan Ayahnya tak pernah memberitahu nya apapun. Sasuke dan Sarada pun sama terkejut nya mendengar hal itu.

"Dan sekarang aku ingin meminta persetujuan mu agar Naruto menceraikan Hinata, aku tak ingin Naruto tersakiti lagi. Seharusnya tetua bodoh itu tak memaksa Naruto menikahi Hinata, dasar wanita licik"

"J-Jadi Tou-chan dipaksa untuk menikahi Kaa-chan?"

"Bukan hanya mereka, Hiashi-sama lah yang menjodohkan mereka, tapi dulu Naruto menolaknya. Namun Godaime-sama tak ingin Naruto tak memiliki keturunan, ia pikir Hinata adalah pilihan yang terbaik. Sedangkan Kakashi-sensei menolak ucapan para tetua dan mengatakan bahwa itu semua haruslah kehendak Naruto sendiri tanpa adanya pemaksaan, tapi Naruto tetap menerima nya"

"Kenapa kau tak memberitahu ini sebelum kami pergi?!" tanya Sasuke dingin.

"Itu karena sejak kalian pergi Naruto mulai bersikap berbeda, ia tak pernah mengeluh tentang pekerjaan, selalu menyibukkan diri, bahkan sering tersenyum palsu. Ia hanya keluar dari ruangan ini hanya untuk melatih Sarada dan bermain bersama Himawari"

"Awalnya aku kira ia merindukan Boruto, namun suatu hari aku melihat Naruto menghancurkan sebagian dari hutan kematian. Saat itu tengah malam, aku sedang memeriksa ruangan ini apakah Naruto sudah pulang atau belum dan aku juga mencari keberadaan chakra nya untuk memastikan dia berada di rumah"

"Namun aku malah merasakan chakra Naruto berada di hutan kematian, tapi chakra nya seakan-akan berkurang. Aku pun langsung menyusul kesana untuk memastikan apakah ada musuh disana, diperjalanan aku bertemu dengan Ino dan menyuruhnya untuk memeriksa chakra Naruto dengan jutsunya"

"Dan ternyata itu memang Naruto, tapi tidak ada siapa-siapa disana hanya dirinya sendiri. Kami berdua pun langsung pergi kesana dan sesampainya disana, kami melihat sebuah Kekkai biru buatan Naruto yang dibuat untuk menahan guncangan tanah"

"Kami melihat Naruto seperti mengamuk di dalam sana, Ino pun langsung menelepati teman-teman kami yang bisa dihubungi. Lalu datanglah Sai, Temari, Chouji, Shino, Ten-ten dan Lee, kami bingung kenapa Hinata, Kiba dan Sakura tidak datang, bahkan memutuskan telepati Ino"

"Kami semua pun mencoba untuk menghancurkan Kekkai tersebut tanpa membuat keributan, untungnya saat Kekkai nya melemah Ten-ten menggunakan alat sains ninja untuk menghancurkan Kekkai itu. Saat kami masuk untuk melihat keadaaan Naruto, keadaan nya sangat memprihatinkan, matanya kosong tak memancarkan cahaya kehidupan"

"Kami mencoba untuk berbicara dengan nya, tapi dia hanya diam tak merespon. Ino berkata saat ia ingin memasuki pikiran Naruto, ia langsung dikeluarkan oleh sosok kegelapan Naruto yang lebih menakutkan dari Kyuubi. Tapi akhirnya setelah beberapa jam Naruto tenang, ia pun menceritakan semuanya sambil menangis. Kami semua langsung terkejut sekali, pantas saja Hinata dan Kiba memutuskan telepati dari Ino"

"Ino dan Ten-ten pun mengobati Naruto yang agak terluka, lalu Sai mengajak Naruto terbang mengelilingi desa untuk menenangkan pikiran nya. Dan sejak itulah kami mulai menyelidiki permasalahan ini, kami mencari semua bukti yang ada. Bahkan ternyata Sakura terlibat akan hal ini, ia juga lah yang membantu Hinata memalsukan DNA Kina" jelas Shikamaru panjang lebar.

Sasuke dan Boruto mengepalkan tangan mereka kuat, begitu juga dengan Sarada yang mengeluarkan air mata.

"Kenapa Mama setega itu, padahal Naru-sensei kan sahabatnya" gumam Sarada menahan amarah.

"Jii-san.. Aku minta tolong untuk memanggilkan para tetua, Hiashi Jii-chan, Tsunade Baa-chan dan Kakashi-sensei. Aku dan Hima sudah membahas ini kemarin malam, dan kami setuju agar Tou-chan berpisah dengan Kaa-chan, kami hanya menginginkan kebahagiaan Tou-chan"

"Selama ini Tou-chan selalu berkorban untuk kami dan menjadi orang tua yang baik. Kami tidak butuh seorang Ibu sepertinya dan orangtua Inuzuka-san juga panggil, ia harus mengetahui seberapa brengsek dan tak tau diri nya, anaknya itu!" seru Boruto datar, dan diangguki oleh Shikamaru.

"Ketiga orang itu harus diberi hukuman yang setimpal" ucap Sasuke datar, diangguki oleh Sarada.

"Apa tidak apa-apa dengan Sakura? Dia kan istri mu"

Sringg~

Belum sempat Sasuke membalas ucapan Shikamaru, kilat biru muncul di dekat kursi Hokage.

"Shika-nii, ini manisan yang kau inginkan"

"O-Oh terimakasih Naru"

"Eeh.. Sejak kapan kalian disini?" ucap Naruto kaget.

"Baru saja" balas Sasuke singkat.

"Boruto dan Sarada ingin menanyakan apakah ada misi untuk mereka, sedangkan Sasuke ingin membahas misi nya kemarin" jelas Shikamaru (bohong).

"Ohh, seperti nya ada misi untuk tim 7. Emh.. Ini dia, kalian beritahu Mitsuki ya" ucap Naruto sambil memberikan gulungan misi.

"Iya Tou-chan, ngomong-ngomong kenapa Tou-chan memanggil Shikamaru Jii-san dengan Nii?" tanya bingung Boruto.

"Itu karena.. Karena Shikamaru sudah kuanggap kakak ku sendiri, begitu juga dengan nya, benar kan Shika?"

"Hm yaa, mendokusai"  balas Shikamaru malas.

"Cih, dasar rusa pemalas!!" seru Naruto.

"Diamlah rubah nakal, cepat kerjakan pekerjaan mu" ucap Shikamaru membuat Naruto kesal, sedangkan yang lain tersenyum melihat wajah sang Hokage yang ceria tanpa adanya kesedihan.

.

.

• skip cerita

Saat ini team 7 baru saja selesai melaksanakan misi mereka dan sedang beristirahat sambil berbincang-bincang di atas patung Hokage.

"Ne, menurut kalian apakah keputusan ku ini dapat membuat Tou-chan ku tak sedih lagi?" tanya Boruto sendu, membuat MitsuSara memandang nya sedih (Mitsuki udah tau masalah Boruto ya).

"Aku sangat setuju dengan mu Boruto, malahan seharusnya Nanadaime melakukan ini dari dulu. Aku tak mengerti bagaimana Nanadaime bisa sesabar dan setegar itu, setiap hari dia selalu menunjukkan senyumannya seolah-olah ia tidak mempunyai masalah" ucap Sarada, sambil menatap langit yang mengingatkan nya pada mata indah sang Hokage ketujuh.

"Sensei selalu menghibur ku disaat aku sedih karena ada masalah, dia yang menjadi Papa serta Mama bagiku. Jika aku tau masalah ini dari dulu, aku sudah menyuruh sensei untuk melakukan apa yang kau katakan" lanjut nya.

"Mama? Memang nya ada apa dengan dirimu dan Bibi Sakura?" tanya Boruto, Mitsuki hanya diam mendengarkan.

"Kau tau Boruto, sebenarnya aku juga sama seperti mu. Sebelum adanya Shina, aku sangat dekat dengan Mama. Tapi semenjak lahirnya adikku itu, Mama lama kelamaan mulai menjauh dari ku dan hanya mementingkan Shina. Awalnya aku sedih, namun aku tetap berpikiran positif, karena aku pikir Shina itu masih kecil jadi harus diberi banyak perhatian"

"Lalu suatu hari aku mengetahui fakta yang sangat tak ingin kupercaya, saat itu aku melakukan misi beberapa hari dan aku menyelesaikan nya lebih awal. Aku langsung pulang untuk mengejutkan Mama, tapi yang kudapatkan adalah hiks, aku melihat M-Mama melakukan hubungan intim dengan orang lain hikss, bahkan lebih dari satu orang"

"K-Karena itu aku mencoba untuk mengetes DNA milik Shina dengan Papa pada Paman Orochimaru dan ternyata tidak ada kemiripan sepersen pun. Aku pun akhirnya tau mengapa Mama lebih memperdulikan Shina, dan juga aku tak menemukan tanda-tanda ia memiliki Sharinggan sampai sekarang" cerita Sarada sambil menangis, dengan mata yang sudah berubah menjadi Mangekyou Sharinggan yang menampakkan kemarahan serta kekecewaan didalam nya.

Boruto sangat tekejut mendengar cerita Sarada tadi, ditambah perubahan mata nya. Mitsuki juga sudah mengetahui perbuatan Sakura, tapi ia baru mengetahui MS milik Sarada tersebut.

"Ja-jadi Shina bukan anak kandung Sasuke-sensei? Aku tidak menyangka Bibi Sakura seperti itu.." ucap Boruto sambil memeluk Sarada untuk menenangkan gadis Uchiha itu.

"Apakah Sasuke-san tau tentang ini Sarada?" tanya Mitsuki.

"Ya, Papa tau. Ia menyuruhku untuk menjauhi Mama, oleh sebab itu aku jarang pulang kerumah dan tinggal di rumah yang dibuat Naru-sensei di dekat tempat latihan kami" balas Sarada yang sudah tenang kembali.

"Sepertinya besok Sasuke-san akan melakukan hal yang sama seperti Nanadaime pada Sakura-san" ucap Mitsuki.

"Hm.. Bibi Sakura sangat keterlaluan, dia bahkan bekerjasama dengan Kaa-san ku untuk menutupi kebenaran tentang Kina cih" ucap dingin Boruto.

"Aku sudah tak menganggap nya lagi sebagai Ibuku, aku sudah sangat bahagia bersama Papa, Naru-sensei, dan kalian, walaupun tanpa seorang Ibu" ucap Sarada.

"Aku berharap kalian selalu bahagia ya.. Aku akan selalu mendukung kalian!" ucap Mitsuki dengan tersenyum menenangkan, membuat BoruSara ikutan tersenyum.

.

.

Keesokan harinya di Akademi ninja, terlihat Himawari yang sedang bermain ayunan (tempat Naruto dulu) sambil menunggu seseorang. Putri Nanadaime itu terlihat sedang bahagia, sampai seorang wanita dewasa menghampiri nya.

"Himawari-chan" ucap wanita itu, membuat Himawari yang tadinya melamun langsung tersentak.

Wanita itu berwajah datar, namun saat memanggil Himawari suara nya terdengar sangat lembut. Ia memiliki rambut berwarna hitam dan memiliki mata berwarna biru tua, seperti laut dalam.

"Mama!!" seru Himawari sambil memeluk wanita tersebut.

• mama? siapa kah wanita tersebut?

"Mama dari mana saja? Hima sangat merindukan Mama"

"Maafkan aku ya Hima-chan, Mama kemarin ada misi panjang" jawab wanita itu sambil mendudukkan diri nya di ayunan, bersama Himawari.

"Seperti nya Hima-chan sedang bahagia, ada apa?"

"Hehe.. Mama tau gak, Hima sudah lulus Akademi dan menjadi rookie terbaik!" ucap Himawari senang, sambil menunjukkan ikat kepala ninja nya.

"Selamat ya Himawari-chan, pasti Papa mu akan bangga melihat ini" ucap wanita itu sambil tersenyum tipis, membuat Himawari tersenyum lebar.

"Umh! Aku tak sabar menunjukkan ini pada Papa, tapi daritadi Papa belum datang menjemput ku"

"Kalau begitu bagaimana jika kita pergi bersama ke kantor Hokage, aku juga ingin melaporkan misi ku"

"Wahh.. Kalau begitu ayo kita pergi Mama"

Wanita itu pun memegang tangan Himawari, lalu mereka berdua menghilang dalam kilat hitam.

.

.

✨ TBC ✨

next gak? kalau mau next di vote ya minna-san!! 🦋

Continue Reading

You'll Also Like

1M 67K 44
Daddyyyyyy😡 "el mau daddy🥺"
78.2K 2.5K 49
Bagaimana rasanya menikah dengan iblis? Kenyataan itu benar benar gila DEVIL Denial Villen adalah nama siluman yang menjadi pengantar dongeng anak-an...
2.3M 166K 47
Ketika Athena meregang nyawa. Tuhan sedang berbaik hati dengan memberi kesempatan kedua untuk memperbaiki masa lalunya. Athena bertekad akan memperb...
1.8M 101K 25
❝Apakah aku bisa menjadi ibu yang baik?❞ ❝Pukul dan maki saya sepuas kamu. Tapi saya mohon, jangan benci saya.❞ ©bininya_renmin, 2022