We Best Love - No.1 For You (...

By FunzeeShu

21.9K 676 308

Judul : We Best Love - No.1 For You Tipe : Retelling Genre : Boyslove Sumber : Berdasarkan serial yang tayang... More

šŸ’œ Catatan Penulis : šŸ’œ
Chapter 1 - Part 1
Chapter 1 - Part 2
Chapter 2 - Part 1
Chapter 2 - Part 2
Chapter 2 - Part 3
Chapter 3 - Part 1
Chapter 3 - Part 2
Chapter 3 - Part 3
Chapter 4 - Part 1
Chapter 4 - Part 2
Chapter 4 - Part 3
Chapter 5 - Part 1
Chapter 5 - Part 2
Chapter 5 - Part 3
Chapter 6 - Part 1
Chapter 6 - Part 2
Chapter 6 -Part 4
šŸŒŠ Extra Chapter šŸŒŠ
šŸŒŠ Catatan Tambahan šŸŒŠ

Chapter 6 - Part 3

596 31 22
By FunzeeShu


Lesson 6 - Hei, I Like You!

~ Part 3 ~

Penerjemah/penulis:
Funzee Shu

Proofreader:
TheodoraMel
UeeMs94

🌊🌊🌊

Hari ini, kelas siang Zhou Shu Yi dibatalkan dan kelas berikutnya baru akan dimulai pukul 3 sore.

Rentang waktu yang lumayan panjang itu membuat dirinya memiliki waktu luang yang cukup lama. Zhou Shu Yi bergegas mencari Gao Shi De agar bisa menghabiskan waktu bersama. Tapi ketika sampai ke kelas Gao Shi De, Zhou Shu Yi tidak menemukan kekasihnya itu.

"Ah, di klinik!"

Zhou Shu Yi kemudian berlari-lari kecil menuju klinik.

Sesampainya di klinik, Zhou Shu Yi segera membuka pintu lalu memanggil kekasihnya itu.

"Gao Shi De!" Zhou Shu Yi masuk ke dalam klinik dan mendapati hanya suasana hening yang menyambutnya.

"Pei Shou Yi?" panggilnya lagi sambil melangkahkan kakinya lebih jauh lagi ke dalam klink, "Apa kamu melihat Gao Shi De?"

Tak ada siapapun di klinik. Bahkan batang hidung Pei Shou Yi pun tak tampak.

"Eeiii? Mereka berdua tidak ada disini?" gumam Zhou Shu Yi sambil mengerutkan alisnya, lalu pergi meninggalkan klinik.

"Mereka ada dimana, ya?" Zhou Shu Yi mencoba mencari keduanya di area sekitar kampus yang tak jauh dari klinik.

"Bukankah sekarang ini masih jam kerja dokter Pei?" gumamnya lagi sambil melayangkan pandangannya ke sekeliling.

Tak lama kemudian ia akhirnya melihat sosok kekasihnya itu tengah mengobrol berdua bersama sepupunya di salah satu bangku taman yang jaraknya lumayan jauh dari klinik.

"Ah, di situ kalian rupanya," Zhou Shu Yi lalu berjingkat pelan mendekati keduanya.

"Aku masih belum memberitahunya," Gao Shi De menghela nafas pelan, "Aku tidak menyangka dia akan berubah menjadi pribadi yang berbeda setelah kami pacaran."

Di sampingnya duduk Pei Shou Yi yang tengah mendengarkan cerita sepupunya itu sembari merokok.

"Dia bahkan membantu ibuku dan sempat khawatir apa ibuku akan senang dan bisa menerimanya," lanjutnya.

"Kamu tidak tahu betapa imutnya dia ketika dia sedang serius." Senyum lebar menghiasi bibir Gao Shi De ketika mengatakan itu, membuat Pei Shou Yi merasa tak tahan lagi mendengarkan perkataan sepupunya yang tengah dimabuk asmara itu.

"Sudah, cukup. Tidak usah pamer lagi. Tahu diri sedikit, oke?" potong Pei Shou Yi dengan wajah kesal.

Gao Shi De mendesah pelan, "Aku terkejut ketika dia tiba-tiba mengajakku pergi berlibur bersama. Melihat dia begitu semangat dan menginginkan liburan itu, membuatku jadi tidak tega untuk mengatakan padanya kalau aku akan pergi ke Amerika setelah lulus nanti."

"Apa?! Kamu mau pergi ke Amerika?!"

Zhou Shu Yi tak tahan menguping pembicaraan Gao Shi De dan sepupunya itu lebih lama lagi dan memutuskan keluar dari tempat persembunyiannya di balik pohon besar di belakang keduanya dan memutuskan untuk menyela.

"Kenapa kamu tidak bilang padaku kalau kamu mau ke Amerika?" Zhou Shu Yi melangkah mendekati kekasihnya itu dengan wajah tak percaya bercampur kesal.

Gao Shi De menatap kekasihnya itu dengan serba salah, tak menyangka kalau Zhou Shu Yi akan mendengarkan itu semua dan tahu dengan cara seperti ini. Sementara di sampingnya, Pei Shou Yi hanya bisa tersenyum sinis, lalu memilih untuk menghisap rokoknya dalam-dalam dan mengabaikan 'badai lokal' yang sebentar lagi akan melanda.

"Dan...," Zhou Shu Yi tampak agak tercekat karena menahan emosi, "...jika itu berarti kita akan melakukan hubungan jarak jauh, bukankah seharusnya kamu bertanya padaku terlebih dahulu, apakah aku setuju dengan hal itu atau tidak. Apa kamu tidak menghargai pendapatku?" tanya Zhou Shu Yi dengan raut sedih dan kecewa.

Melihat kekasihnya hampir menangis karenanya, Gao Shi De segera beranjak menghampirinya, "Tidak, bukan begitu....dengarkan dulu penjelasanku. Sebenarnya...,"

"Shi De," ucapan Gao Shi De terpotong karena Pei Shou Yi memanggilnya, lalu berjalan mendekati sepupunya itu. "Kalau pulang nanti jangan lupa bawakan beberapa bungkus rokok untukku, oke?" lalu tersenyum sambil menepuk pelan bahu Gao Shi De.

Pei Shou Yi kemudian mendekatkan wajahnya pada Zhou Shu Yi, menatapnya sejenak lalu melempar senyum sinis yang menjadi ciri khasnya itu sebelum pergi meninggalkan 'pusat badai' yang sebentar lagi akan meledak itu.

Sebenarnya Pei Shou Yi bukannya tidak tahu perubahan yang terjadi pada Zhou Shu Yi setelah berpacaran dengan sepupunya itu. Zhou Shu Yi kini tampak lebih ceria dan mulai bersikap ramah padanya dan lebih bisa mentolerir sikap sinisnya meski tetap saja merengut kesal padanya setiap kali sifat usilnya keluar dan ingin mengerjai kekasih sepupunya yang harus ia akui lama-kelamaan tampak menggemaskan itu. Pantas saja sepupunya itu begitu tergila-gila dan memujanya setengah mati.

Pei Shou Yi juga menyadari kalau Zhou Shu Yi jadi tak bisa lepas sedetikpun dari Gao Shi De dan tampak begitu 'lengket' dan bergantung padanya. Pei Shou Yi merasa kalau itu bisa berdampak kurang baik mengingat tak lama lagi sepupunya itu akan pergi ke Amerika. Oleh karena itu dirinya selalu mengingatkan Gao Shi De untuk segera memberitahu kekasihnya itu karena Pei Shou Yi merasa kasihan dan takut kalau Zhou Shu Yi tidak akan bisa menerimanya. Menjalani pacaran jarak jauh itu bukankah hal yang mudah, apalagi bagi Zhou Shu Yi yang terbiasa dimanja dan selalu mendapatkan apa yang dia inginkan. Ketergantungan Zhou Shu Yi yang sangat dalam terhadap sepupunya itu bisa menjadi masalah baru apabila keduanya tidak bisa mendiskusikan dan mencari jalan keluar yang terbaik bagi keduanya.

Dan Pei Shou Yi berharap, keduanya bisa bersikap dewasa dan menemukan titik temu yang baik agar perjuangan kisah cinta keduanya yang panjang dan berliku itu bisa bertahan...

Tidak seperti dirinya.....

Pei Shou Yi mendesah pelan, lalu bergegas menaiki anak tangga lobi kampus yang mengarah ke kliniknya. Tanpa menyadari kalau sebenarnya sang takdir tengah membawa orang yang akhir-akhir ini selalu hadir dan 'mengganggu' pikirannya, berada tak jauh darinya....

~~~

"Jadi....kenapa kamu harus pergi ke Amerika?" tanya Zhou Shu Yi pelan. Dirinya sudah memutuskan untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah ini dengan cara lebih dewasa dan kepala dingin.

"Ibuku akan menikah lagi dan calon suami ibuku itu orang Amerika. Setelah menikah ibuku memutuskan untuk tinggal bersamanya disana. Dan aku pergi ke sana untuk menghadiri pernikahannya, sekalian ingin melihat bagaimana ibuku menyesuaikan diri dengan ayah tiriku. Lagipula, aku, 'kan, juga harus mengenalnya karena bagaimanapun juga dia akan menjadi bagian dari keluargaku nanti." Gao Shi De menoleh pada kekasihnya yang berjalan di sampingnya dengan wajah tenang meski tampak sedikit murung.

"Oh, begitu...," kawab Zhou Shu Yi pelan.

Melihat kekasihnya masih belum bisa menerima hal ini dengan sepenuh hati tapi tampak berusaha untuk bersikap dewasa, Gao Shi De lantas mendekatkan wajahnya pada wajah kekasihnya itu, "Kamu juga bagian dari keluargaku sekarang," bisik Gao Shi De.

Usaha Gao Shi De itu tidak sia-sia, karena Zhou Shu Yi tampak tersenyum ketika mendengarnya.

"Masih ada lagi yang ingin ditanyakan?"

"Berapa lama kamu akan tinggal di sana?" tanya Zhou Shu Yi kemudian.

"Mungkin beberapa bulan."

Mendengar itu, Zhou Shu Yi kembali tampak murung. Meski dirinya sudah berusaha menahan emosinya tapi gurat kecewa itu masih tampak jelas di wajahnya. Jangankan sebulan, sehari tak bertemu Gao Shi De saja ia tidak bisa. Dan kini, dirinya harus bertahan selama beberapa bulan tanpa Gao Shi De? Apa ia akan sanggup menghadapinya?

"Kenapa? Tak bisa hidup tanpaku selama beberapa bulan?" tanya Gao Shi De ketika melihat kekasihnya itu tampak merengut.

Zhou Shu Yi tidak mejawab pertanyaaan Gao Shi De dan hanya merengut, lalu memalingkan wajahnya dari kekasihnya itu.

Gao Shi De menghentikan langkahnya kemudian menatap Zhou Shu Yi dengan raut tak percaya.

"Whoaaa! Ternyata kamu begitu menyukaiku, ya?" tanya Gao Shi De dengan wajah takjub.

Bibir Zhou Shu Yi yang awalnya mencebik akhirnya tersenyum lebar, "Ah, diamlah," balasnya dengan wajah tersipu sambil meninju pelan bahu kekasihnya itu.

Gao Shi De lantas menarik tubuh Zhou Shu Yi lalu merangkulnya, tak ingin kekasihnya itu terus merajuk sedih Gao Shi De berusaha membuat Zhou Shu Yi senang.

"Malam ini datanglah ke rumahku."

"Tidak mau," jawab Zhou Shu Yi singkat.

"Ibuku ingin lebih mengenalmu."

"Seharusnya kamu bilang dari tadi." Zhou Shu Yi menatap kekasihnya itu dengan wajah kesal.

"Sudahlah. Apa jawabmu?" potong Gao Shi De.

"Baiklah," jawab Zhou Shu Yi sambil tersenyum. Gao Shi De paham betul kalau kekasihnya itu telah menjadi 'sekutu' terkuat ibunya dan tidak akan bisa menolak permintaan ibunya itu.

"Kemarilah...," dengan lembut Gao Shi De meraih tubuh ramping kekasihnya itu dan memeluknya erat. Zhou Shu Yi segera membalas pelukan itu dan meletakan wajahnya di bahu Gao Shi De, memeluknya erat dan menghirup aroma khas tubuh kekasihnya itu.

Setelah bersama Gao Shi De, Zhou Shu Yi jadi terbiasa dan sangat 'kecanduan' berada dalam dekapan pria itu. Setiap bersama Gao Shi De, yang Zhou Shu Yi inginkan adalah bergelayut manja pada kekasihnya itu.

Pelukan dan belaian lembut tangan Gao Shi De di kepalanya membuat dirinya merasa hangat, tenang dan begitu terlindungi. Dan Zhou Shu Yi belum pernah merasakan hal itu sebelumnya.

Dan kini, memikirkan dirinya tidak bisa merasakan itu semua untuk beberapa bulan kedepan membuat dadanya terasa sesak...

Gao Shi De...kamu telah membuatku tak bisa melepaskanmu....

~~~

"Oh, begitu. Baiklah, terima kasih atas persiapan surat-surat kontraknya. Merepotkanmu." Pria paruh baya itu menutup teleponnya lalu menoleh ke pria berjas yang baru saja memasuki ruangan.

"Apa kamu sudah memesan tempat?" tanyanya, "Aku akan makan malam bersama Shu Yi. Ingat, beri tahu dia untuk datang."

"Tuan besar, Tuan muda malam ini akan menginap di rumah temannya," jawab pria berjas itu dengan sikap hormat.

"Oh?" ayah Zhou Shu Yi tampak terkejut, "Kenapa aku tidak tahu?"

"Tuan Muda...belakangan ini tampaknya sedang sibuk pacaran. Hanya saja....." Pria berjas itu terlihat agak ragu-ragu melanjutkan kalimatnya.

"Apa?" wajah ayah Zhou Shu Yi berubah serius seketika. "Hanya saja apa?!" tanyanya lagi sambil berdiri di hadapan pria berjas itu yang kini tampak memucat.

"Hanya saja....kekasih Tuan Muda itu....seorang pria...."

Wajah ayah Zhou Shu Yi berubah dingin, lalu bergegas pergi meninggalkan ruangan itu dengan langkah kesal.

~~~

Malam itu, setelah puas bercengkrama dengan ibu Gao Shi De, keduanya memutuskan untuk pergi ke taman kecil di atas bukit tak jauh dari rumah Gao Shi De. Taman yang tak terlalu luas itu terletak agak tinggi dengan salah satu sisi yang berbatasan dengan jalan raya dan sisi lainnya menghadap ke area kota di bawahnya yang memperlihatkan pemandangan kota dengan kilau lampu-lampu yang nampak bagaikan kerlip bintang di tengah kegelapan.

Keduanya duduk di undakan yang menghadap ke arah pemandangan malam di bawahnya.

"Bersulang!" Zhou Shu Yi menyentuh pelan kaleng minuman ringannya dengan milik Gao Shi De lalu meneguk isinya.

"Sangat nyaman sekali di sini." Zhou Shu Yi menaruh kaleng minuman ringan itu di sampingnya lalu mengangkat wajahnya menikmati semilir angin yang berhembus menyapu wajah dan rambutnya.

Zhou Shu Yi menoleh cepat ke tangan kanannya ketika merasakan Gao Shi De meraih tangan itu lalu melepas gelang yang melingkar di pergelangan tangan Zhou Shu Yi.

"Apa yang kamu lakukan?"

Gao Shi De tidak langsung menjawab pertanyaan kekasihnya itu, tapi hanya membalasnya dengan 'Ssshh!' lalu meraih sesuatu dari dalam tas ranselnya.

"Aku melihat ini ketika menemani ibuku berbelanja," lalu memasangkan gelang tali yang terbuat dari kulit berwarna hitam itu di pergelangan tangan Zhou Shu Yi. "Aku rasa modelnya sangat cocok untukmu."

"Ingat, Jangan pernah melepas gelang ini, ya!" ancam Gao Shi De dengan nada serius. Lalu meraih gelang yang sama persis dari dalam tasnya dan mengenakannya.

Zhou Shu Yi menatap gelang pemberian kekasihnya itu dengan senyum bahagia. Gelang itu tampak sangat sederhana dan minimalis. Harganya mungkin tak seberapa bila dibandingkan dengan koleksi aksesoris pria dengan merek terkenal yang dimiliki Zhou Shu Yi, namun gelang itu terasa sangat bernilai baginya, karena itu pemberian pertama dari Gao Shi De.

Dan melihat Gao Shi De juga sedang melilitkan gelang yang sama pada pergelangan tangan kanannya membuat hati Zhou Shu Yi kian berbunga-bunga. Karena itu adalah 'benda pasangan' pertama mereka setelah keduanya resmi menjalin kasih.

"Mandi pun tidak boleh dilepas?" tanyanya sembari menaikkan sebelah alis.

"Hmm...mandi, ya?" Gao Shi De mengerutkan alisnya. Mempertimbangkan sejenak jawaban apa yang akan ia berikan, lalu menyipitkan matanya.

"Baiklah....itu pengecualian."

"Tapi kedepannya kamu hanya boleh memakai barang-barang pemberianku saja. Kamu tidak boleh memakai barang pemberian orang lain," lanjutnya sedetik kemudian dengan wajah serius.

"Doushite*) ?"

*) どうして doushite - Kenapa (Bahasa Jepang)

Gao Shi De menatap wajah Zhou Shu Yi lekat-lekat, terdiam sejenak lalu menarik nafas panjang.

"Dulu....aku terlambat menjadi bagian dari masa lalumu..." Gao Shi De menggeser duduknya agar lebih dekat dengan Zhou Shu Yi, ada gurat penyesalan pada wajahnya.

"Tapi....," Gao Shi De meraih tangan kanan Zhou Shu Yi, lalu menyatukan jari-jemari mereka, mengangkatnya dan menatap kekasihnya itu lekat-lekat. "....kelak di masa depanmu hanya boleh ada aku untuk selamanya."

Kini giliran Zhou Shu Yi yang terdiam. Apa yang dikatakan Gao Shi De barusan telah membuatnya tak mampu berkata-kata. Debaran di dadanya terasa semakin cepat, perkataan Gao Shi De itu telah menyentuh hingga ke lubuk hatinya yang terdalam, membuat rasa cinta yang ia rasakan pada pria di hadapannya itu kini kian bertambah besar.

"Eh, apa jawabanmu?" tanya Gao Shi De ketika Zhou Shu Yi hanya terdiam di hadapannya.

Zhou Shu Yi merasa bahwa dengan kata-kata saja tidaklah cukup untuk menunjukan pada kekasihnya itu akan apa yang ia rasakan saat ini. Jadi Zhou Shu Yi memutuskan untuk menjawabnya dengan cara lain.

Dengan tak melepas tatapannya dari mata kekasihnya itu, Zhou Shu Yi lantas menarik tangan Gao Shi De yang masih ada dalam genggamannya, membuat tubuh Gao Shi De condong mendekatinya. Kemudian dengan perlahan mendekatkan wajahnya, lalu melumat bibir pria itu dengan lembut, seolah ingin agar Gao Shi De bisa merasakan betapa besar rasa cinta yang ia rasakan untuknya melalui ciuman itu.

Gao Shi De bisa menangkap apa yang ingin Zhou Shu Yi sampaikan padanya melalui ciuman hangat dan lembut yang sekarang ia rasakan. Dadanya kini membuncah hebat karena cintanya yang teramat dalam itu berbalas. Dan Gao Shi De juga ingin kekasihnya itu tahu bahwa dia juga merasakan hal yang sama, jadi ia pun balas melumat bibir pria di hadapannya itu lebih dalam lagi.

Zhou Shu Yi mengangkat tangan kirinya dan meletakkannya pada leher Gao Shi De, menekannya lembut dan memperdalam ciumannya agar kekasihnya itu tahu bahwa dia juga bisa merasakan apa yang ingin Gao Shi De sampaikan padanya.

Kini....kamu adalah milikku, selamanya....

🌊🌊🌊

🗂 Catatan penulis:

Drama ini cuma ada DUA adegan kiss, tapi dua-duanya sanggup bikin kupu-kupu di perutku menari-nari gak karuan dibuatnya 😁

Faktanya, adegan kiss yang kedua ini justru diambil terlebih dahulu dari adegan kiss yang di flyover, dan merupakan adegan kiss pertama mereka di depan layar, jangan tanya yang di belakang layar ya, secara waktu workshop aku gak ada disana. Tapi kalo lihat dari percakapan pas interview dimana para pemain lainnya bilang kalo mereka berdua sering kedapetan ngilang berdua ya.....gimana gak bikin otakku yang berpasir jadi mikir yang iya-iya! 😅✌🏻

Okeh, tengkyu sudah baca, laik dan komen....

Sampai jumpa di chapter berikutnya 😉✌🏻

Lupyu,
Funzee Shu

~fs20210601

Continue Reading

You'll Also Like

22.1M 684K 29
"Ethan." Aiden pauses. "I want you." He softly bites my ear. "I want to kiss you more than you will ever know." Trying to avoid the daily beatings of...
1.2K 70 35
Author: Jiao Tang Dong Gua ( ē„¦ē³–冬ē“œ ) Total bab : 98 bab + 2 Extra Genre : Action, Adventure, Mature, Romance, Sci-fi, Smut, Yaoi Kisah ini tentang...
41.8K 584 11
Title : We Best Love - No.1 For You Type : Retelling Genre : Boyslove Source : based on the series that aired on WeTV Retelling by : Funzes Shu Statu...
5.8M 320K 91
They couldn't be more different. Ridley is a knight in shining white armor, so perfect in every way that it makes people hardly able to stand him. Pr...