DIRGA DEWANTARA | REVISI

By Anisazul28

161K 16.6K 111

CERITA INI BELUM DIREVISI *SEBUAH RODA KEHIDUPAN* Seandainya bunuh diri itu dihalalkan, mungkin Dewa sudah me... More

🐯 1.PERTANDINGAN ( AWAL)
🐯 2.KEHORMATAN ADIKU
🐯 3.KELUARGAKU YANG DULU
🐯 4.MERVANOS
🐯 5.PENDEKATAN
🐯 6.DERASNYA HUJAN
🐯 7.PERTUMPAHAN DARAH
🐯 8.TERASA NYAMAN
🐯 9. TERTARIK
🐯 11.AKAD BERSAMA
🐯 12. SATU ATAP
🐯 13.SUKA - SUKA AJA
🐯 14.WANITAKU
🐯 15. BONEKA BARBIE
🐯 16.TINGGALKAN OR HALALKAN
🐯 17.TINGKAHMU
🐯 18.PERKARA TEMAN SMA
🐯 19.PENYESALAN
🐯 20.TELAT MENYELAMATKAN
🐯 21.OBRAL BARANG DARI MANTAN
🐯 22. I WANT TO BABY
🐯 23.MINJEM MOTOR
🐯 24.ABANG VS ADEK
🐯 25.DI DANAU
🐯 26. BAR BAR
🐯 27.DIAJAK PENGAJIAN
🐯 28.KE MAKAM BUNDA
🐯 29.BIRO JODOH
🐯 30.GAK BOLEH PELIT
🐯 31.DITUDUH SELINGKUH
🐯 32.DEWA YANG CEPLAS -CEPLOS
🐯 33.DEMI SUPRA.
🐯 34.SABAR YA PAK USTAD
🐯 35.RUMAH OR NERAKA
🐯 36. JALAN PINTAS SESAT
🐯 37.WITH YOU, MY GIRL
🐯 38.KERUMAH MERTUA
🐯 39.MULAI NAKAL
🐯 CAST πŸ’™πŸ’™
🐯 40.RASA YANG PERNAH ADA
🐯 41.TAKUT KEHILANGAN
🐯42. 3 HARI YANG MENCEKAM
🐯 43. IMAN HAMPIR GOYAH
🐯 44. MERVANOS VS T-REX
🐯 45. SETELAH SEKRIPSI!!
🐯 46.DIANGGURIN.
🐯 47. MILIKMU SEUTUHNYA .
🐯 48. SI TUKANG CIMOL
🐯 49. DANGDUTAN
🐯 50.AWAL JUMPA DENGANMU
🐯 51. PACARAN
🐯 52.SANDROMIN
🐯 53.NEMENIN LATIHAN
🐯 54.TANDA - TANDA
🐯 55.POSISTIF ??
🐯 56. DEMI ISTRI
🐯 57.TUKAR TAMBAH
🐯 58.SELAMAT BROJOL CINDIL
🐯 59.REKOMENDASI NAMA
🐯 60.KELUARGA KECILKU [ END ]
🐯Best Moment
🐯 EDIT
πŸ€STORY FARDAN MARGANTARA
BUAT READERS πŸ’™πŸ’™πŸ’™
DARI DEWA

🐯 10.MAKAN MALAM

2.4K 331 2
By Anisazul28

Assalamualaikum
Sebelum baca jangan lupa Hiasi dengan vote dan komen nya
Hati - hati ada typo
SELAMAT MEMBACA..

Mobil berhenti tepat di halaman Rumah Dewa, Dewa yang sedang duduk di ruang tamu pun mendengar suara mobil tersebut,.

"Itu suara mobil siapa kak?" tanya Qinan yang sedang mengerjakan PR di atas karpet dekat sofa dimana Dewa duduk. 

"Bukan siapa - siapa, udah Qinan lanjut belajar yah," jawab Dewa lalu membuka hp rupanya ada pesan masuk.

#gue udah didepan rumah lo, buruan keluar!! "
From Dinar.

Setelah membaca pesan tersebut Dewa tidak membalas. Merasa pesan chat diabaikan Dinar pun berjalan menuju pintu Rumah Dewa dan mengetuknya.

Tok tok tok...

Dewa hanya menoleh ke arah pintu lalu kembali fokus dengan buku Komix ditangannya.

"Eh Qinan mau kemana?" tanya Dewa karena Qinan beranjak dari tempat duduknya.

"Mau buka pintu." Jawabnya.

"Gak usah, udah biarin aja." Dewa menarik tangan untuk kembali duduk.

"Tapi kasian loh kak, siapa tau penting," jawab Qinan.

"Qinan, nurut sama kakak," ujar Dewa srius. Qinan pun tak bisa membantah.

Beberapa menit , Dewa belum mendengar suara mobil tersebut pergi.

"DEWA,,," teriak Dinar, karena sejak tadi Dewa tak mau membuka pintu rumahnya.

"Tuh kan kak," Qinan yang sedang berberes pun mendengar suara cewek yang berulang kali memanggil nama kakaknya.

Dewa menghela nafas keras, diapun berjalan dan akhirnya membuka pintu.

"Huuh akhirnya lo keluar juga, kenapa sih lo, chat gue gak di bales, pintu kagak dibukain," ujar Dinar pada Dewa yang berdiri di ambang pintu.

"Ngapain lo kesini?" tanya Dewa.

"Haduh lo lupa yah, malam ini kan papah gue ngundang lo makan malem." Jelas Dinar.

"Gue udah makan, mending sekarang lo pulang," usir Dewa lalu menyeret Dinar untuk masuk kedalam mobilnya.

"Lepasin gue!" Dinar menebas tangan Dewa.

"Gue gak akan pulang sebelum lo ikut gue ke Rumah," ujar Dinar.

"Gak bisa!"

"Tapi papah gue udah nungguin lo," jawab Dinar memohon. Segini nya dia kecowok pikir Dinar sendiri.

Tiba - Tiba Qinan keluar dari dalam rumah karena mendengar suara ribut di luar.

"Kak Dewa, kak Dinar kenapa kalian ribut?" tanya Qinan diambang pintu.

Dewa dan Dinar hanya saling pandang, lalu Dewa menghampiri Qinan.

"Hmm gapapa Qinan, sekarang kita masuk yah," Dewa mengajak Qinan masuk.

"Tunggu," Qinan mencegah.

Dewa menoleh ke arah wajah Qinan  lalu beralih ke Dinar yang masih berdiri di dekat mobil.

"Kak Dewa, kasian kak Dinar udah jauh-jauh kesini masa diusir." ujar Qinan mendongak kearah kakaknya  yang jauh lebih tinggi darinya.

"Gak mungkin kan kakak ninggalin Qinan dan kak Zaida." Ujar Dewa dengan nada lembut.

"Kakak pergi aja gapapa," Tiba - tiba Zaida muncul dari arah pintu, rupanya dia sejak tadi dia juga mendengar pembicaraan Dewa dan Dinar.

"Zaida kok kamu keluar," Dewa terkejut.

"Udah kak, gak usah khawatir mending kakak temui papahnya Dinar kasian tau," ujar Zaida.

Dewa menoleh ke arah Dinar.
Memang ekspresinya memang kasian.

"Iya udah kakak pergi, tapi kakak janji gak pulang kemaleman," ujar Dewa mengusap kepala Qinan.

"Iya kita percaya kok, ya udah tunggu apa lagi," ucap zaida sambil senyum.

Dewa pun berjalan ke arah Dinar.

"Iya udah gue ikut lo," ucap Dewa, membuat Dinar langsung tersenyum.

"Beneran? "

"Bohongan,"

"Ih lo mah."

"Udah ayok keburu malem " Ujar Dewa menyegerakan.

"Wahh udah gak sabar yah ketemu papah mertua," ledek Dinar lalu tersenyum ke arah Dewa dan ke arah kedua adiknya.

"Apaan sih, gak jelas! " Dewa langsung berjalan ke arah motornya.

Dinar pun menunjukan dua jempolnya kearah Zada dan Qinan lalu langsung masuk ke dalam mobilnya.

. . .

Chekrek Chekrek....
Berulang kali panji mengarahkan kameranya ke arah langit dan juga jalanan malam.

"Eh panji, dari pada lo photo gak jelas mending lo fotoin kita," ujar Satria sambil mengarahkan Ibu jarinya menunjuk ke arah Stefi dan dirinya.

"Ah bisa - bisa kamera gue retak," jawabnya lalu kembali fokus ke arah jalanan.

Tangan krisna meraba - raba teras namun tak ada makanan disana.

"Loh cemilannya habis? " tanya krisna kecewa.

"Iya" sahut Stefi.

"Yah,"

"Makanya jangan main game mulu gak kebagian kan," ujar Panji.

"Gue gak main game orang lagi nonton Angrybird, Jawab krisna lalu manyun. Semua saling pandang, lalu terkekeh.

"Apa,, Angrybird?" ucap Satria kaget.

"Iya mang napa?" Saut Krisna bodo amat.

"Pantesan muka lo bulet kek pala Angrybird," ledek Stefi membuat semua terbahak.

. . .

Selesai makan Dewa bergegas pulang,
Baru saja dia beranjak dari tempat duduknya, Bell Pintu Rumah Dinar berbunyi. Pak Bima papahnya Dinar membukakan pintu.

"Assalamualaikum," ucap seorang lelaki yang memakai jas hitam berpenampilan rapi dan gagah.

"Wa'alaikumsalam, Pak Arjuna?" ujar Pak Bima semringah.

Seketika pak Arjuna menoleh ke arah Dewa, begitu sebaliknya Dewa pun mengamati wajah lelaki tersebut.

"Oh ya Dinar, Dewa, kenalin ini sahabat baik papah," ucap Pak Bima lalu pak Arjuna mengulurkan tangannya ke arah Dinar dan juga Dewa.

Namun saat ke hadapan Dewa, Dewa hanya diam, mengetahui lelaki yang dihadapannya sekarang adalah Ayahnya sendiri. Dimana dulu beliau yang menelantarkan Ibu, dan adiknya, bahkan lebih memilih wanita lain.

"Maaf om, Dewa harus pulang, Assalamualaikum," Dewa berjalan keluar Rumah.

"Dewa," panggil Pak Arjuna sambil mengejarnya.

Pak Bima menoleh kearah putrinya.
Dinar menaikan kedua pundaknya Tidak tau.

Dihalaman Rumah Dinar.

"Dewa, tunggu." Pak Arjuna mencegah putranya pergi.

"Arjuna, kamu kenal dengan Dewa?" ujar mamahnya Dinar.

"Jadi sebnarnya Dewa ini adalah Anak saya," jawab Pak Arjuna.

"Bukan! gua bukan anakmu!" tiba - tiba Dewa memotong apa yang di ucapkan pak Arjuna.

"Dewa, tolong maafkan ayah."

"Tunggu ini sebenarnya gimana ceritanya? "ucap Pak Bima kebingungan.

Mamahnya Dinar pun menyuruh semua kembali masuk ke dalam Rumah.Dan akhirnya pak Arjuna menceritakan semua masa lalu nya ke keluarga Bima dimana Pak Arjuna dulu pernah selingkuh dan meninggalkan keluarganya.

Dulu pak Bima mengira kalau putra  pak Arjuna sudah ikut istrinya yang dia maksudkan adalah istri yaitu selingkuhannya bukan Ibu dari Dewa sendiri.

Dewa hanya Diam dengan wajah penuh emosi serta duduk dengan jarak cukup jauh dari Ayahnya. Dinar mendekat dan duduk di samping Dewa.

"Gue tau ini gak mudah buat lo, tapi ingat sejahat apapun dia, beliau tetap ayah lo," bisik Dinar.

Pak Arjuna pun mengerti Dewa belum bisa menerimanya, Dia pun memutuskan untuk berpamitan.

"Dewa, kamu dan adikmu masih tanggung jawab Ayah, Ayah berharap sekali suatu saat, kamu bisa tinggal bersama Ayah." ujarnya lalu menyerahkan Alamat Rumahnya ke Dewa.

Terlintas di bayangan Dewa kalau Zaida dan Qinan ingin sekali bertemu Ayahnya dan satu atap dengannya.

Mengingat kejadian Buruk yang menimpa Zaida, mungkin ini bisa jadi semangat hidup bagi Zaida.

"A- Ayah," Dewa pun memanggilnya saat Pak Arjuna hendak pamit pergi.
Pak Arjuna pun memutar balik badannya,lalu tersenyum.

"Sebenarnya, Dewa belum bisa memaafkan Ayah, namun ini demi Zaida." Ucap Dewa.

Pak Arjuna pun langsung memeluk Dewa putranya. Merasa nyaman dalam pelukan seorang Ayah yang sudah lama tidak bertemu, namun seketika Dewa ingat kesalahan Ayahnya dewa langsung melepaskan pelukan itu.

"Ingat yah, Dewa belum bisa sepenuhnya memaafkan Ayah, Dewa hanya mengabulkan permintaan Zaida dan Qinan untuk tinggal bersama ayah," jelas Dewa.

"Iya Dewa, ayah paham dan ayah akan berusaha menjadi ayah yang baik, terimakasih sudah memberi ayah kesempatan," ucap Pak Arjuna sambil tersenyum.

Dinar dan seluruh keluarganya pun tersenyum melihat moment haru ayah dan anak yang sudah lama tidak bertemu

"Jadi Gimana? Dewa kamu mau pulang kerumah ayahmu sekarang? " tanya pak Bima.

"Iya besok kali, Ayah mah kan adeknya Dewa masih di rumah yang sekarang," ucap Dinar greget ke Ayahnya, bisa-bisanya moment spaneng masih aja nglawak.

"Iya udah om, tante, Dinar gue pulang duluan," ucap Dewa lalu berjalan ke motornya.

"Dewa, makasih yah untuk malam ini," ucap Dinar sambil tersenyum.

"Iya gue juga makasih, gara - gara ubdangan lo gue jadi ketemu sama ayah gue," ujar Dewa sambil memakai helm.

"Apa, gue gak dengar." Dinar mendekatkan kepalanya ke hadapan Dewa tepat di dadanya .

"Sorry, gue gak bisa ngulang," ucap Dewa sambil mendorong pelan kepala Dinar dengan telunjuknya .

"Aisssshhh,"

Dewa naik ke motornya lalu beranjak pulang.

Dewantaravers
Ikuti Terus perjalanan Dewa ya
Jangan lupa Baca al qur'an
Bersholawat
Terimakasih

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 119K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
485K 5.8K 22
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
267K 11K 30
Menjadi seorang istri di usia muda yang masih di 18 tahun?itu tidak mudah. Seorang gadis harus menerima perjodohan dengan terpaksa karena desakan dar...
8.9M 949K 65
[SUDAH TERBIT] Tersedia di Gramedia dan TBO + part lengkap Apakah kalian pernah menemukan seorang pemuda laki-laki yang rela membakar jari-jari tanga...