Serigala itu seperti membawa sesuatu dimulutnya?
Itu.. Itu sepertinya kelinci? Kelinci itu ada di mulut serigala, kelinci itu sama seperti kelinci biasa berbedanya kelinci itu memiliki tanduk seperti unicorn dan tubuhnya 2 kali lipat lebih besar dari kelinci biasa.
Tiba-tiba mata serigala dan mata ku bertemu.
Glup..
QAQ matilah aku!
Dengan bersusah payah aku berlari kebelakang, tapi sayangnya serigala itu melompat dan dia tepat berada di depanku sekarang..
Dia membuang mayat kelinci di tanah dan bergegas menerkamku, aku yang sudah ketakutan berlari ke samping sekuat tenaga.
Aku tidak peduli dengan rasa sakit yang tadinya mereda sekarang mulai muncul kembali meski tidak seperah yang tadi.
Aku berlari tampa menoleh kebelakang, berharap bisa lolos darinya.
Aku berlari zig-zag agar bisa selamat..
Sayangnya itu tidak berguna. Punggungku diserang dengan cakarnya dan terjatuh ke tanah, meski tidak terlalu dalam tapi rasa sakit yang tajam membuatku meringis dan menangis.
Sial! Kenapa harus begini?!
Aku baru saja mati dan hidup lagi tetapi hanya bertahan sebentar dan mati lagi!
Aku mencoba bangikt lagi tapi serigala itu menamparku kesamping sampai aku terguling cukup jauh.
Seteguk darah keluar, bau berkarat memenuhi penciumanku.
Tubuhku bergetar menahan rasa sakit yang luar biasa, nafas ku sengal hampir tidak bisa bernafas.
Aku mencoba bangkit lagi tapi aku terus di tampar.
Hei! Aku merasa serigala itu memainkan aku menjadi bola! Sebelum di mangsa! QAQ
Kalau terus begini aku akan berakhir mati dan tersiksa!
Aku harus melawan!
"Uhuk!"
Ini sangat menyakitkan, lalu aku melihat pisau batu yang masih setia aku pegang.
Dengan sekuat tenaga dan tekad aku bangkit, serigala itu menampar ku tetapi tidak berhasil.
Aku menghindar dengan sekuat tenaga ke samping, meski tidak bisa mengjindar sepenuhnya tetapi aku tidak di gulingkan kesamping.
Serigala itu menataoku yang berhasil menghindar.
Rasa takut dan bahaya membuat ku ingin lari. Tapi itu percuma memiliki tubuh kecil begini.
Pada akhirnya hanya ada satu pilihan, mengalahkan serigala ini atau mati menjadi mangsanya.
Meski aku tahu aku tidak bisa mengalahkan serigala ini, tapi tak ada salahnya mencoba.
"A.. Aku akan mengalahkan mu! Serigala berengsek!"
Aku berlari mengitarinya dengan jarak yang cukup jauh, rasa sakit menganggu tetapi aku tidak peduli.
Serigala itu memantau ku yang berlari.
Serigala itu berlari ke arahku mencoba menerkam ku dan aku berlari kedepannya dan menunduk.
Dengan mengukur ketinggian serigala dan ketinggianku aku berhasil menunduk dan memberinya tusukan pisauku dari tangannya sampai kedadanya lalu aku berguling kesamping dan bangkit.
Sepertinya serangan itu hanya menimbulkan goresan, serigala itu menjadi marah dan menyerangku lagi.
Pisau ku hanya mengoresnya, sepertinya aku harus menambahkan kekuatan ku untuk melukainya.
Aku terus menghindar, rasa sakit di punggungku semakin menjadi membuat gerakanku melemah dan serigala itu berhasil mencakarku tepat di dadaku dan aku terdorong cukup jauh sampai punggungku mengenai salah satu pohon.
Aku muntah darah dan terduduk di tanah dengan nafas sengal.
Sial! Sepertinya aku akan berakhir menjadi mangsanya!
Tubuhku tidak bisa bergerak!
Ayolah bergerak!
Ayo! Bergeraklah!
Sepertinya tidak bisa.. Ini menyedihkan, aku ingat tubuhku hanya berusia 3 tahun.. Daya tahan tubuhnya berbeda dengan orang dewasa.
Aku sadar aku lemah.. Dan tak berdaya.. Kalau punya kesempatan aku ingin membunuh serigala itu dan menjadi kuat agar bisa melindungi diriku sendiri.
Pengelihatanku mulai kabur, sepertinya aku banyak kehilangan darah, punggungku sudah banyak mengeluarkan darah di tambah dadaku sekarang di serang, ini sangat menyakitkan.
Serigala itu melihat ku tidak bisa bergerak bahkan bangun, dia berjalan ke arahku dengan santai.
Sial!
Sepertinya menyerang dan melarikan diri sama dengan kematian.
Ugh.. Sepertinya aku tidak bisa hidup lama di sini..
Rasa sakit dan rasa lapar bercampur.
Ketika aku hendak menutup mata sebuah suara campuran wanita dan pria terdengar dan panel kotak persegi empat berwarna biru muncul tepat di depanku yang membuat aku terkejut.
{Ding! Proses telah selesai!}
{Ding! Data player telah siap!}
{Ding!}
[ Apakah anda ingin menerima hadiah? Y/N ]
Apa? Huh?
Hadiah?
"..."
'Ya'
[ Selamat! anda telah awakening dan menjadi salah satu player dengan kode DZ7139*#... ]
[ Seseorang yang telah diselamatkan anda, telah mengirim anda hadiah.
Menjadikan anda sebagai ras beastmen.
Apakah anda menerimanya? Y/N ]
Tampa pikir panjang aku berkata 'Ya' dalam hati, aku sekarang tidak bisa berpikir karna serigala itu sudah dekat. Aku harap ada ini membantu meski tidak tahu apa yang akan terjadi nanti..
[ Proses pergantian ras manusia menjadi ras beastmen dimulai... ]
Tiba-tiba rasa panas menyebar keseluruh tubuhku, membuat aku berteriak kesakitan.
Serigala yang melihat ini berhenti.
Tubuhku mulai keluar asap, rasa panas seperti terbakar membuatku hampir tidak sadarkan diri.
Beruntung itu hanya sebentar, luka di tubuhku perlahan-lahan pulih dan perubahan di tubuhku dimulai.
Ada keanehan dalam tubuhku sekarang aku tidak tahu apa itu, tapi aku merasa tubuh ku menjadi kuat.
Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi aku bisa merasakan kalau aku telah menjadi sedikit lebih kuat, indraku juga menjadi lebih jernih dan tajam.
Aku merasa seperti telah terlahir kembali.
[ Proses pergantian ras telah selesai ]
.
.
[ ▶Misi pertama : Bunuh pemimpin serigala (0/1)
Hadiah : Ras iblis kucing sub-beastmen ]
[ ▶Misi kedua : Bunuh monster (0/1000)
Hadiah : Skill penyamaran (S) ]
[ ▶Misi ketiga : Menemukan desa beastmen.
Hadiah : Skill mata pengetahuan (Z) ]
.
.
Setelah aku menyelesaikannya tiba-tiba serangkaian panel muncul di depanku.
Misi? Ini.. Seperti di game..
Tiba-tiba aku merasakan bahaya di depanku, dengan cepat aku menghindar.
Cetakan cakar menembus batang pohon dengan sangat dalam, membuatku berkeringat.
Sebelum sempat melihat kearah serigala itu, aku merasakan bagian samping kiri dan depanku perasaan yang berbahaya.
Aku cepat menghindar dari sana. Entah ini perasaanku saja atau tidak rasanya gerakan ku terasa bertambah cepat dan ringan.
Perasaan itu aku bisa menebak, itu adalah alaram bahaya.
Sepertinya aku menjadi kuat.
Aku melihat serigala itu menjadi kesal karna serangannya tidak kena.
Serigala itu tampa henti menyerang ku dan aku dengan mudahnya menghindarinya. Ini sangat bagus!
Pisau batu masih setia di tanganku, itu tidak pernah aku lepaskan entah bagaimana bisa, ini sangat bagus dalam situasi seperti ini.
Serigala itu menerkam ku, dan aku pergi ke samping lalu mencoba menusuknya tepat di bagian sikunya dengan kuat.
Goresan cukup dalam mengenainya dan mengeluarkan darah. Aku mundur.
Perasaan menjadi pendek sangat tidak nyaman karna ini menyusakan. Jika saja tubuhku tidak kecil kemungkinan tadi aku bisa menyerang bagian bahu serigala itu.
Serigala itu meringis, dia menjadi marah dan mulai menyerang membabi buta.
Aku dengan mudah menghindarinya dan memberi serigala itu banyak serangan, meski tidak dapat menembus dalam tapi ini cukup untuk melemahkan serigala itu.
Semakin banyak luka semakin baik dia menjadi lambat dan lemah.
Aku melakukannya selama 30 menit dan hasilnya memang serangannya menjadi lebih kurang, ada banyak luka di tubuhnya.
Aku mundur mencari gada yang dekat dengan sisa mayat goblin.
Itu tidak jauh, jadi aku mengambilnya, gada itu memiliki banyak duri di ujungnya. Itu cukup berat semoga dengan ini serigala itu dapat mati.
Aku mengambil pasir di tanah atau lebih tepatnya debu tanah dan melemparkannya ke mata serigala membuat dia terpejam.
Tampa penundaan waktu aku melompat dan memukulnya dengan sekuat tenaga tepat di kepalanya.
Serigala itu jatuh ketanah, tampa kasihan aku memukulnya lagi sampai kepalanya terdengar suara retakan dan darah yang mengalir deras.
"Hah.. Hah.. Hah.."
"Hah.. Akhirnya.. Aku berhasil.."