MY PERFECT CEO

By agreeyou

18.8K 1.6K 442

❝ Kisah seorang CEO muda yang jatuh hati kepada gadis SMA ❞ ilustration : pinterest and google start : 29 Des... More

0.0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
1.1
1.3
1.4
1.5 Another Couple
1.6 H-10 wedding
1.7 Ending

1.2

607 47 3
By agreeyou

Seminggu berlalu, selama seminggu itu pula hubungan Nana dan Noval berjalan normal. Berkencan, nonton bioskop, makan bersama, jalan-jalan mengelilingi kota sudah mereka lakukan layaknya pasangan pada umumnya.

Sementara Ardan, ia mulai menjaga jarak dengan Nana. Bukan tanpa alasan, ia tidak ingin mengganggu hubungan mereka. Lagi pula Nana berpacaran dengan adiknya sendiri.

Cemburu? Tentu. Marah? Ia sangat marah. Kecewa? Kenapa ditanyakan lagi, ia sangat kecewa.

Ardan duduk di meja kerjanya, memeriksa seluruh dokumen yang harus ditanda tangani hari ini juga. Sambil memutar-mutar kursinya, ia membaca dokumen tersebut dengan teliti.

Oh ya, jangan lupa, game rancangan Satria akan dirilis tak lama lagi. Maka Ardan tidak bisa diganggu, ia sangat sibuk bahkan ia sering melupakan jam makannya.

Tok, tok, tok!

“Masuk”

“Siang, Ardan” sapa wanita paruh baya.

“Siang, Ma” Ardan tersenyum manis.

Ratna menaruh kotak makan di depan Ardan, “Kamu ga sarapan dan kata Ran kamu belum makan dari tadi” ucapnya.

Ardan menyingkirkan dokumen-dokumennya, “Iya maaf, Ardan lupa”

Ratna menggelengkan kepalanya, mengambil kursi lalu duduk di depan Ardan, “Makan” suruhnya.

Ardan menurut, ia memakan makanan yang dibawa oleh Ratna.

Ratna diam memperhatikan Ardan makan, “Soal Nana”

Ardan melirik Ratna.

“Mama udah lama ga liat dia, kemana dia?” tanya Ratna.

“Pergi, dari sisiku” ucap Ardan tanpa ekspresi lalu melanjutkan makannya.

Ratna diam, “Kamu ga berhasil dapetin dia?”

“Udah lumayan deket sih Ma, cuma ya gitu lah, males. Ardan lagi makan jangan diajak ngobrol mulu”

Ratna mengangguk, “Ya udah Mama pulang ya, habisin, kotak makannya jangan lupa dibawa pulang, mahal itu.” Ratna berjalan keluar dari ruangan Ardan.

Ardan memperhatikan kotak makan tersebut, “Ck, kotak makan apaan nih ada pahatan emasnya”

o  -  o

“Mau makan apa, Na?” tanya Noval membolak-balik kertas menu.

Nana memperhatikan dengan cermat menu tersebut, “Nasi goreng cumi aja deh, laper pengen makan nasi” ucapnya menutup menu.

“Nasi goreng cuminya 2, minumnya air putih 1, jus alpukat 1” pesan Noval pada pelayan rumah makan.

Nana tersenyum memperhatikan Noval.

Noval ikut menatap Nana, “Kenapa, hm?” tanyanya sambil tersenyum.

“Ga percaya bisa pacaran sama kamu” ucap Nana memangku dagunya.

“Percayain aja lah, Na” Noval menggenggam telapak tangan Nana.

“Habis ini mau kemana?” tanya Noval.

“Ga mau pulang, mau sama Noval terus” jawab Nana bersemangat.

Noval memeriksa jam tangannya, “Ke timezone yuk?”

o  -  o

Duk!
Duk!
Duk!

“Ah ga bisa! Aku ga bisa main ini, ayo main yang lainnya” Nana cemberut kesal.

Mereka sedang bermain di mesin basket, namun dari tadi tembakan Nana meleset hingga membuatnya kesal.

Noval menggelengkan kepalanya, ia berjalan ke belakang Nana, menggenggam tangan Nana, “Tangan kamu jangan kaku gini, lemesin. Kamu fokus, liat keranjangnya, tembak lurus ke keranjang”

Nana diam, jantungnya berdetak kencang.

“Ayo coba! Semangat!” Noval menyemangati Nana.

Nana melakukan perintah Noval, ia membidik sasarannya, lalu menembakkan bola dan bolanya masuk ke dalam keranjang.

“YEYYYY BISAA, AKU BISA VAL!” Nana berhambur ke arah Noval, memeluknya erat.

Noval balik memeluk Nana, mengelus lembut surai Nana.

“Ayo photobox!” Nana melepas pelukan, menarik tangan Noval dan masuk ke photobox.

Nana mengatur efek, “Nanti tangannya gini ya, Val”

Foto pertama.

“Na kok tanganmu begitu”

Foto kedua.

“Val pipiku kejepit ih!”

Foto ketiga.

Cup!

Foto keluar, “Bagus banget ahahaha, makan yuk”

Noval menatap Nana, “Lagi? Udah tercerna ya yang tadi?”

Nana nyengir, “Mau ayam aja, Val.” Nana berjalan sambil melihat ulang foto tadi.

“Awas, Na” Noval menarik tangan Nana hingga Nana menubruk dada bidang Noval.

Mereka bertatapan, cukup lama hingga Nana memutuskan kontak mata.

“Tadi ada orang lewat bawa box takutnya nabrak kamu” Noval menggaruk tengkuknya.

Nana membuang mukanya yang merah seperti tomat, “I-Iya” ucapnya.

“Ayo makan” Noval berjalan duluan, lalu Nana bergegas menyamai langkah Noval.

o  -  o

“Untuk peluncuran video game, mau di adakan di mana ya, Tuan?” tanya Ran.

“Maunya sih di gedung DPR aja” jawab enteng Ardan.

Ran mendelik.

Ardan melirik muka Ran, lalu tertawa kecil, “Bercanda Ran, hidupmu serius mulu sih, di gedung kita aja, terus undang media pers

Ran mencatat semua perkataan Ardan, “Baik, Tuan.”

“Oiya”

“Ada apa, Tuan?”

“Oh, ga jadi, saya lupa”

‘Seharusnya aku jalan-jalan dengan Nana hari ini’ Ardan berucap dalam hati.

“Tuan, sampai kapan manusia itu duduk disitu?” Ran bertanya sambil menunjuk Selena yang sedang duduk di sofa ruangan Ardan, dengan kaki di atas dan sedang memakan camilan.

Selena memakai hoodie berwarna kuning cerah, sepatu converse, dan celana panjang. Ia berpakaian seperti seorang pengangguran.

Ardan melirik Selena, “Dia lagi depresi, jangan diganggu” jawab Ardan.

Ran mengangguk.

Selena yang merasa diperbincangkan lalu bangkit menghampiri meja Ardan.

“Minta uang dong, buat ongkos pulang, sekalian buat beli makanan lagi” ucap Selena menadahkan tangan.

Ardan merogoh saku celananya, “Nih, jangan dihabisin”

Selena mendelik, ia menerima uang senilai 2000, “Bercanda lu?”

Ardan terkekeh pelan, “Apa kau sedang merampokku, Selena?” tanyanya.

Selena merotasi matanya jengah, “Kamu kan udah tau kalo aku tuh MISKIN” jawabnya melantangkan kata ‘Miskin’.

“Pulang sama gue aja nanti” ucap Ardan.

Selena melebarkan matanya, “Wuuu, sejak kapan lu pake bahasa lu-gue?” tanyanya sedikit menggoda Ardan.

Ardan diam, ia lebih memilih merapikan berkasnya, lalu melanjutkan pekerjaan lainnya.

Selena berdecak, ia berlalu dari hadapan Ardan, dan duduk lagi di sofa. Namun ia mengeluarkan selimut dan bantal dari laci, lalu bersiap tidur.

Ardan yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.

‘Haruskah aku membuat sebuah kamar tidur di ruanganku?’ pikir Ardan.

o  -  o

“Kalian pacaran?” tanya Arkan sambil menyeruput tehnya.

“Iya, Om” Noval mengangguk.

Arkan mengangguk mengerti, “Banyak juga ya yang suka sama anak saya.”

Nana menyenggol bahu Arkan, “Ih, Ayah! Apa sih..”

Arkan tertawa lepas, “Kamu udah besar ya, Na. Udah bisa pacaran sekarang”

Nana tersenyum canggung, “Udah malem nih, Noval ayo aku anterin sampe depan”

“Lho, Ayah tuh masih mau ngobrol sama Nak Noval lho, Na” protes Arkan.

“Ayah, udah malem nanti kalo Noval dibegal gimana?”

“Aku jago beladiri kok, Na” ucap Noval.

Dasar Noval, ia tidak tahu kalau Nana ingin menyelamatkannya dari godaan dan spam pertanyaan dari Ayahnya.

“Ish, ayo!” Nana menyeret Noval.

Noval memberontak pelan, “E-Eh Na!?”

Nana sedikit mendorong Noval, “Udah ya, dadahh Noval, sampai besok lagi” ucap Nana lalu menutup pintu.

Noval terdiam, ia barusan diusir? Oleh pacarnya sendiri? Tidak bisa dipercaya. Ia pun melenggang pergi dari rumah itu.

o  -  o

“Hmmmhhh, Ardan”

“Ahhh Ardan pelan-pelan”

“Ardan sakit, ahh”

Ardan mendengus, “Jalan sendiri makanya, nyusahin banget sih lu”

Ardan sedang menggendong Selena di punggungnya. Karena tadi Selena tergelincir hingga kakinya terkilir dan tidak bisa berjalan sendiri.

“Argh, pegel” Ardan menjatuhkan Selena di bangku penumpang depan.

“Aduh! Lu kalo ga niat gendong ga usah gendong gua anjir” umpat Selena.

Ardan menutup pintu, lalu ia duduk di bangku kemudi.

“Ga bisa gini, lu bisa sendirian nanti?” tanya Ardan.

Selena memperhatikan Ardan, mereka bertatapan cukup lama.

Selena memutuskan kontak mata, “Ya mau gimana lagi?”

“Mau nginep di rumah gue?”































nanaenakna

nanaenakna bareng mas mas ganteng xixixi

#pacalbalu #ganteng #tapi #bau #xixixi #dicium #bau #jigong






























tap star to next part

Hai, aku tim Selena × Ardan. Ga tau kenapa tapi aku pengen mereka jadian aja sih. Ardan tuh lebih cocok sama Selena:)

©taabinaa

Continue Reading

You'll Also Like

11K 714 11
[ SONGFIC PROJECT ] " Humming our song reminds me of when we fell in love " OUR SONG ⇆ ◀ ❚❚ ▶...
5.8M 337K 17
"Ayang pelukkk" "Yang kenceng meluknya" "Ayang mau makannn" "Ayangg ciummm" "Ayanggg ikutt" "Ayanggggg" Pertamanya sok-sok an nolak.. Ujung-ujun...
334 273 18
Menorehkan banyak kata hingga terajutlah beberapa kisah yang lahir akan kondisi juga keadaan. Beragam kisah yang terajut di atas secarik kertas berwa...
347K 10.9K 34
Dipublis pada tgl 1 februari 2019. Pengarang= Limbook/ Pristika.😌 Status= udah tamat pas tanggal 18 juli 2019😌 Jumlah bagian: 30 + 2 ekstra part Pl...