Happy reading❤️
_______
"Sekarang kamu adalah satu satunya alasan kebahagiaanku"
~arka keandree~
______
Saya nikahkan engkau Arka keandre estefan bin Stefan Hansson dengan putri saya Almira Yoana Smith binti albizar smith dengan maskawin saham 250 lot dan 30 gram logam Mulya dibayar tunai!"
"Saya terima nikahnya Almira yoana Smith binti Albizar Smith dengan maskawin tersebut dibayar tunai!" ucap arka lantang.
"Bagaimana para saksi sah?!"
"Sah!" Ucap semua orang yang menyaksikan pernikahan mereka. Akhirnya sekarang arka dan Almira telah resmi menjadi sepasang suami istri. Walaupun ini karena paksaan, arka yakin suatu saat nanti Almira akan mencintainya.
Almira memejamkan matanya sekejap tidak percaya dirinya sekarang sudah menjadi istri sah arka. Almira gak tau bagaimana kehidupannya setelah menikah dengan arka. Dirinya tidak pernah menyangka akan menikah di umurnya yang masih terbilang cukup muda. Ini semua gara gara arka! Kalau saja arka tidak datang ke rumahnya waktu itu. Mungkin dirinya tidak akan terjebak seperti ini sekarang.
Arka menatap Almira yang daritadi tidak mengeluarkan suara. Arka tau pasti Almira sangat marah terhadapnya. Tapi ya mau bagaimana lagi, toh sudah terjadi. Arka juga tidak percaya sekarang dirinya sudah menikah dengan wanita tomboy pembalap motor. Padahal itu bukan kriteria wanita pujaan arka. Tapi sekarang dia mengakui kalau Almira lah yang pantas menempati posisi di hati arka meskipun Almira bukan termasuk list wanita idamannya. Arka mengakui kalau Cinta itu emang buta dan tuli!
"Kamu capek?" Tanya arka pada Almira yang daritadi tidak henti hentinya menggerutu tidak jelas.
Almira memutar bola matanya malas. Pertanyaan macam apa itu? Ya jelas almira capek lah. Sudah 4 jam lamanya dia berdiri menyambut tamu yang tak kunjung berhenti. Itu jelas membuatnya capek. Belum lagi nanti malam masih ada resepsi. Bisa lumpuh dirinya kalau terus terusan berdiri seperti ini. Emang arka itu membuat dirinya setres. Lagian ayahnya juga, kenapa bisa bisanya Almira di jodohkan dengan laki laki macam arka dengan tingkahnya yang aneh ini.
"Ya jelas gue capek lah! Daritadi berdiri tamu gak berhenti berhenti. Kata Lo ini pernikahan tertutup tapi ini apa?!" Ketus almira.
"Ini kan tamu tamu dari kantor ayah sama papa. Jadi pantes kalo banyak," Jawab arka seadanya.
Almira sangat pusing saat ini. Seluruh tubuhnya terasa remuk. Jujur dirinya telat minum obat selama 2 hari. Almira pikir mungkin tidak akan terjadi apa apa lagi terhadapnya karena Almira rasa dirinya sudah sehat.
Arka yang melihat Almira pucat langsung saja membawa Almira ke kamarnya. Dia meminta izin pada ayah nya kalau dia akan membawa Almira istirahat. Arka takut terjadi sesuatu pada Almira.
Arka membaringkan Almira di ranjang. Arka langsung mengambil obat pereda sakit di laci nya. Dia sengaja menyimpan obat Almira. Berjaga jaga jika suatu saat Almira kambuh ia tidak perlu repot-repot membelinya lagi.
Arka menyodorkan obat itu pada Almira dan membantu Almira meminumnya. Almira menggelengkan kepalanya tanda tidak mau meminum obat. Almira memang tipe orang yang susah jika meminum obat. Jadi mau tidak mau arka harus memaksanya. Pada akhirnya Almirapun pasrah dan mau meminum obatnya.
"Ar, Lo kan tau gue penyakitan. Kenapa Lo ngotot mau nikah sama gue?" Lirih Almira.
"Ra, penyakit kamu itu masih bisa di sembuhkan. Kamu harus yakin, selama ada aku disisi kamu, aku akan terus jagain kamu sampai kamu sembuh," Ucap arka meyakinkan.
"K-kamu?"
"Sekarang kita udah jadi suami istri. Jadi gak pantes kalo kita masih pake Lo-gue. Tapi kalo kamu ngerasa gak nyaman, gapapa kamu bisa pakai lo-gue,"jelas arka.
Almira menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dirinya benar benar canggung sekarang. Almira belum terbiasa dengan panggilan aku-kamu. Tapi Almira juga merasa tidak enak hati pada arka.
"Ar gue belum terbiasa. Jadi Lo bisa kan maklumin gue?" Ucap Almira sedikit canggung.
Arka hanya tersenyum menanggapi ucapan Almira. Arka juga mengerti Almira belum terbiasa dengan dirinya. Apalagi semuanya karena paksaan darinya.
"Yaudah kamu istirahat. Malem masih ada resepsi." Ucap arka lembut. Almira hanya mengangguk menanggapi ucapan arka.
* * *
Almira terbangun dari tidurnya melihat jam yang sekarang sudah menunjukan pukul 5 sore. Saat Almira hendak ke kamar mandi dirinya di kejutkan oleh arka yang hanya memakai handuk dibagian bawahnya saja.
Aaaaaaa....
Almira berteriak sangat keras sehingga arka dengan sigap membekap mulut Almira dengan tangannya. Apakah Almira lupa bahwa sekarang dirinya sudah memiliki suami. Bagaimana jika orang orang diluar masuk dan menyangka kalau dirinya tengah menyakiti Almira. Kan arka juga yang disalahkan. Sungguh arka ingin menerkam Almira sekarang juga.
"Jangan teriak! Nanti orang pada ngira aku KDRT," Greget arka.
Almira masih memejamkan matanya. Apalagi sekarang arka sangat dekat dengannya. Sebenarnya Almira tidak mempermasalahkan jika arka memperlihatkan tubuh sixpack nya. Toh dia menikmatinya. Hanya saja tadi dia lupa kalau sekarang dirinya sudah bersuami. Apalagi dirinya baru saja bangun tidur. Jadi masih di alam bawah sadarnya.
Almira mendorong tubuh arka supaya menjauh darinya dengan mata yang masih terpejam. Tapi arka malah mendorong Almira ke atas ranjang. Membuat Almira tidur terlentang karena dorongan arka.
"Lo jangan macem macem ya sama gue!" Ucap Almira takut.
Almira langsung menendang perut arka yang hendak mendekatinya. Sehingga arka terhuyung ke belakang.
"Gak boleh loh istri galak sama suami," Goda arka pada Almira.
Almira berlalari masuk kedalam kamar mandi tanpa menggubris ucapan arka. Almira belum terbiasa dengan arka. Dirinya sangat canggung bila berdekatan dengan arka.
"Gue kira ini cuma mimpi. Tapi beneran woyy!" Ucap Almira prustasi.
* * *
Malam ini Almira dan arka tengah duduk di kursi pengantin menghadiri acara resepsi pernikahannya.
"Aduhhh... Anak bunda cantik banget sih," Goda Ratih bunda Almira.
"Pokonya papa mau segera dapat cucu. Kamu harus kasih papa cucu yang banyak ya mir," Ucap Stefan ayah arka yang sekarang sudah menjadi ayah Almira juga.
Almira gak tau harus bilang apa pada papa arka yang sekarang sudah menjadi papanya juga. Daritadi papanya terus saja membicarakan tentang cucu padanya. Almira jadi risih dibuatnya.
"Arka Lo bantuin gue dong. Daritadi diem Mulu!" Ucap Almira menyenggol lengan arka.
"Ya emangnya kamu gak mau punya anak?" Tanya arka memelas.
Almira jadi tidak enak hati pada arka. "Ya gak gitu juga arka," Greget Almira.
Arka hanya terkekeh mendengar ucapan Almira. Padahal arka juga mengerti apa yang di ucapkan Almira. Hanya saja dirinya sedang ingin mengerjai Almira saat ini.
Setelah beberapa jam acara resepsipun sudah selesai. Arka dan Almira pamit pada keluarganya untuk istirahat. Mereka berdua sangat lelah seharian melayani tamu yang datang.
Almira membaringkan tubuhnya di kasur milik arka. Almira memejamkan matanya tanpa berniat mengganti gaun nya. Tiba tiba ada tangan yang melingkar di perutnya. Itu membuat Almira sedikit terkejut. Almira membuka matanya perlahan, dan benar saja sekarang arka tengah berbaring di sampingnya dengan tangannya yang masih memeluk perut Almira.
Almira berusaha melepaskan tangan arka dari perutnya. Namun arka malah menguatkan pelukannya membuat Almira pasrah membiarkan arka terus memeluknya.
"Arka lepas! Geli" ucap Almira risih
Arka tak merubah posisinya sedikitpun. Almira merubah posisinya menghadap arka. Melihat betapa damainya seorang arka sedang tertidur.
Almira tersenyum memperhatikan setiap inci wajah arka dan mengelus ujung kepala arka.
Arka sedikit terusik dengan elusan Almira dikepalanya sehingga arka terbangun dan mendapati Almira tengah menatapnya. Pandangan mereka saling bertemu. Almira kaget dengan arka yang tiba tiba terbangun. Saat Almira ingin mengalihkan pandanga ke arah lain, arka mencegahnya.
Cup
Almira cengo dengan perbuatan arka. Sering sekali arka menciumnya sembarangan. Walaupun sudah menjadi suami, harusnya arka bicara dulu biar dirinya tidak kaget dengan perbuatan arka yang tiba tiba itu.
"Cepet tidur," Ucap arka lembut.
"Tidur seranjang gitu?" Pertanyaan Almira membuat arka terkekeh.
"Terus mau nya gimana?"
Almira bangkit dari posisinya dan mengambil bantal. "Aku tidur di sof-"
Tiba tiba arka menarik lengan Almira. Dan berakhirlah dengan Almira yang berada di atas tubuh arka. Membuat Almira gelagapan dibuatnya. Almira dengan cepat mendorong tubuh arka dan berbaring di samping arka sambil menetralkan detak jantungnya yang tidak karuan.
Sungguh hari ini Almira benar benar sial. Dari mulai menikah mendadak hingga adegan adegan lain yang di lakukan arka padanya. Membuat Almira jantungan seketika.
"Tidur!" Tegas arka.
"Iya!" Ucap Almira pasrah.
Almira memejamkan matanya. Berharap semua yang terjadi hari ini adalah mimpi. Almira sungguh tidak bisa membayangkan jika hari harinya di barengi dengan seorang laki laki kurang waras seperti arka!
"Tolong katakan! Semua ini hanya mimpi!" Jerit Almira dalam hati.
* * *
Jangan lupa tinggalkan jejak⭐
Love u all❤️😍
Kalau ada yang kurang di part ini tolong kasih kritisan di kolom komentar
Terimakasih🤗