My Little Princess (your brot...

By he_sun02

56.2K 5.7K 2.4K

DRACO X OC My Little Princess (your brother Cedric) Menceritakan tentang keromantisan antara kakak dan adik... More

#PROLOG 🌻
#1🌻
#2🌻
#3🌻
#4🌻
#5🌻
#6🌻
#7🌻
#8🌻
#10🌻
#11🌻
#12🌻
#13🌻
#14🌻
#15🌻
#16🌻
#17🌻
#18🌻
#19🌻
#20🌻
#21🌻
#22🌻
#23🌻
#24🌻
#25🌻
#26🌻
#27🌻
#28🌻
#29🌻
#30🌻
#31🌻
#32🌻
#33🌻
#34🌻
#35🌻
#36🌻
#37🌻
#38🌻
#39🌻
#40🌻
#41🌻
#42🌻
#43🌻
#44🌻
#45🌻
#46🌻
#47🌻
#48🌻
#49🌻
#50🌻
#51🌻
#52🌻
#53🌻
#END-54🌻

#9🌻

1K 123 2
By he_sun02

Sekarang Allena sedang berjalan menuju asrama nya setelah puas menghabiskan waktu di taman, Ia sekarang berjalan sendirian sambil sesekali bersenandung kecil menikmati angin sore yang sebentar lagi gelap.

"Oh hai Harry" sapa Allena saat melihat seseorang yang sedang berjalan dengan lemas.

"Ah Allena kau mengejutkan ku" kata Harry tersenyum lemah.

"kau kenapa Harry?" Tanya Allena cemas.

"Tidak, hanya sedang memikirkan sesuatu"

"Apa suasana hati mu sedang buruk?"

"Eh iya, sedikit"

"Apa kau keberatan jika kau ikut dengan ku?"

"Oh tidak aku tidak keberatan tapi kemana?"

"Ada lah aku yakin setelah ini perasaan mu akan lebih baik" kata Allena bersemangat dan menarik tangan Harry untuk segera mengikuti nya. "Ayo kita kembalikan mood mu"

Harry hanya mengikuti Allena sambil tersenyum melihat gadis yang sedang berlari didepannya sambil menggandeng nya, entah kenapa ia merasa hati nya menghangat setiap bersama Allena.

"Nah tunggu sebentar biar aku yang membukanya" kata Allena saat mereka sudah sampai didepan lukisan buah-buahan.

"Tunggu, dapur?" Tanya Harry bingung.

Allena hanya mengangguk dan langsung menarik tangan Harry untuk masuk kedalam, Allena pun langsung mengajak Harry masuk ke dapur.

"Mr. Harry Potter dan Mrs. Diggory, apa ada yang bisa dobby bantu" kata sambutan dari Dobby saat mereka baru masuk ke dalam dapur.

"Tunggu, Dobby mengenalmu Allena?"

"Tentu saja Mr. Harry Potter, Mrs. Diggory suka datang ke sini bersama temannya Mr. Hmm, maaf dobby lupa" kata Dobby membungkuk sangat dalam.

"Ernie maksudnya Harry" kata Allena cepat. "Ah sudahlah Dobby kau hanya lupa, siapa saja pasti bisa lupa bukan?, Hmm jadi bolehkah kau membawakan ku sepiring cokies dan teh hangat, eh tunggu"

"Kau ingin apa Harry?"

"Ah aku coklat panas saja" kata Harry sambil mengusap lehernya.

"Baik dobby akan buatkan" kata Dobby dan pergi untuk membuat kan pesanan kami tadi. Allena dan Harry pun duduk di salah satu kursi kosong yang berada di dapur. Tak lama mereka menunggu dobby sudah membawakan sepiring cokies, segelas teh hangat dan segelas coklat panas.

"Terimakasih Dobby" kata Allena ramah.

"Sama-sama Mrs. Diggory, Dobby permisi dulu" kata Dobby dan ia pun langsung pergi.

"Jadi hmm Allena aku"

"Hm ya kenapa?" Kata Allena sambil terus meminum minuman nya.

"Aku entahlah aku bingung"

"Ah Harry tidak masalah jika kau tidak siap untuk menceritakan nya padaku aku hanya ingin membantu agar mood mu sedikit membaik" jelas Allena sambil tersenyum tulus. Harry hanya diam menatap mata abu milik Allena yang selalu membuatnya tenang. "Harry?"

"Ah ya maaf aku tak sadar mata mu bagus juga" kata Harry sedikit gugup.

"Eh hahahah kau lucu Harry" tawa Allena pecah yang membuat Harry bingung namun seketika ia merasa moodnya telah kembali baik dengan cepat. "Tapi terimakasih telah memuji mata ku ini, mata mu juga bagus, aku suka"

"Ah haha terimakasih Allena" kata Harry sambil tersenyum kikuk. "Hmm ngomong-ngomong tadi kau habis darimana sendirian?"

"Oh ya hanya menghabiskan waktu sendiri di taman kadang kau juga butuh waktu menyendiri bukan"

"Ya kau benar" kata Harry sambil mengangguk kecil sambil sesekali melihat Allena yang sedang asyik memakan cokies nya. Hening sesaat.

"Ah iya" kata Allena kaget sambil melihat Harry yang bingung.

"Kenapa?"

"Hm maaf Harry aku seharusnya memberikan mu cokies buatan ku kemarin, aku sudah menyiapkan nya tapii.. kau tau ini semua karena Malfoy yang waktu itu menuntut ku tanggung jawab" jelas Allena sambil merenggut kesal saat mengingat dia yang terpaksa memberikan cokies nya pada Draco waktu itu.

"Tanggung jawab? Malfoy?"

"Hm jadi gini.." Allena pun menceritakan kejadian saat dimana ia tak sengaja menabrak Malfoy yang membuat cokies yang ingin ia berikan pada Harry jadi ia berikan pada Malfoy agar anak bermarga Malfoy itu diam.

"Ah begitu, tak apa Allena lagipula Malfoy memang menyebalkan bukan"

"Ya sangat menyebalkan"

"Tapi apa kalian, hmm dekat?" Tanya Harry yang membuat Allena menatapnya. "Maksud ku waktu itu-"

"Oo pasti kau bertanya kejadian waktu aku telat dengannya kan" kata Allena cepat. "Tentu saja, Tidak"

"Tapi kalian-"

"Tidak Harry aku tidak dekat sama sekali dengannya, waktu itu hanya ketidak sengajaan dan aku tidak berharap itu akan terulang" jelas Allena. "Ugh tidak mungkin aku bertahan dengannya walau hanya semenit"

'brak'

Terdengar suara benda jatuh dari balik pintu dapur yang membuat Allena dan Harry menengok sambil menatap penasaran.

"Siapa?"

"Biarkan saja mungkin house elf" kata Harry saat Allena hampir berdiri dari duduknya.

"Oh ya bisa jadi"

"Eh buku apa itu? Apa aku boleh lihat"

"Ya tentu saja"

"Jadi kau suka gam-"

"Kenapa?" Tanya Allena saat melihat Harry terdiam saat melihat salah satu gambar Allena. "Lily"

"Mom"

"Ah apa kau mau?" Tanya Allena saat melihat Harry yang mengelus gambar bunga Lily yang baru Allena gambar tadi. "Maksud ku kau bisa mengambil nya jika kau mau, mungkin kenang-kenangan dari ku jika kau merindukanku" lanjut Allena yang membuat Harry tersenyum.

"Apa boleh?"

"Tentu saja boleh" kata Allena senang dan mengambil buku nya dari tangan Harry dan merobek kertas yang terdapat gambar bunga Lily disana dengan hati-hati. "Nah ini untuk Harry Potter si anak pemberani"

"Haha terimakasih Allena"

"Sama-sama" kata Allena tersenyum dan mereka pun melanjutkan obrolan ringan sambil tertawa bersama. Mereka tak sadar kalo mereka melewatkan waktu makan malam.

Sementara itu di aula, makan malam telah dimulai dan semua murid telah berkumpul untuk mengisi perutnya sebelum tidur.

"Dimana Allena, Susan?" Tanya Cedric saat melihat Allena tidak datang-datang padahal ia sudah menyediakan satu tempat untuk adiknya.

"Kami semua tidak tau Ced, ia tak ada dikamar dan terakhir aku bertemu dengannya dia bilang dia mau menghabiskan waktu di taman" jelas Susan juga cemas.

"Kalian benar-benar tidak tau dimana Allena" tanya Cedric lagi pada mereka.

"Tidak Ced tadi aku sempat mencarinya di taman tapi tidak ada" kata Justin cemas.

"Arghh kemana kau princess"

Sedangkan di meja Gryffindor Hermione sedang memakan makanannya sambil terus melihat ke sekeliling sambil mencari Harry yang menghilang dari sore.

"Dimana dia?" Gumam Hermione cemas. "Bisakah kau berhenti makan teman mu sedang menghilang Ronald!" Tegas Hermione.

"Haa aku yakin dia sedang menikmati waktu berduaan nya sekarang" kata Ron santai yang tau kemana Harry pergi.

"Apa maksudmu?"

"Aku melihat nya sedang berjalan dengan salah satu anak Hufflepuff, Allena ku rasa" kata Ron santai.

"Eh mereka?"

"Entahlah, tapi yang pasti mereka sedang menghabiskan waktu bersama sekarang"

"Yaa kalo gitu aku juga ikut tenang sih" kata Hermione kembali tenang dan memakan makanannya.

Sedangkan di meja Slytherin, Draco hanya memainkan makanannya sambil terus menggerutu kesal. Orang-orang yang tau Draco sedang kesal tak ada yang berani mengganggu nya, kecuali teman-temannya.

"Hei mate kau kenapa?" Tanya Blaise akhirnya karena tak tahan dengan tingkah Draco malam ini.

"Aku sudah kenyang" kata Draco dan beranjak pergi keluar dari great hall.

"Bahkan dia hanya memainkan makanannya" kata Theo yang dari tadi melihat kegiatan Draco yang hanya memainkan makanan.

"Sudahlah biarkan saja" kata Daphne yang membuat mereka kembali asyik dengan makan mereka masing-masing.

Sekarang Draco sedang berjalan dengan kesal ke arah asrama nya tapi langkahnya terhenti ketika pikiran nya mengarahkan nya ke arah dapur lagi.

Sekarang Draco sedang berdiri didepan lukisan buah-buahan yang mengarahkan mereka ke dapur dan juga ke asrama Hufflepuff.

"Ugh ngapain aku kesini pasti mereka sedang asyik berduaan bukan" gerutu Draco kesal sambil menghentakkan kakinya kasar.

"Malfoy" panggil seseorang dari balik punggung Draco. Cedric memandang Draco dingin. "Sedang apa kau disini"

"Bukan urusanmu Diggory" kata Draco sinis sambil memandang Cedric dengan angkuhnya.

"Kalo begitu minggir dari jalan ku kau menghalangi ku"

"Hm" Draco hanya berdehem sambil memutar matanya malas dan berjalan menjauh dari lukisan tersebut.

"Oiya Malfoy aku ingin kau berhenti memperhatikan adik ku" kata Cedric dingin saat Draco berjalan menjauh. Draco berhenti dan berbalik menatap Cedric dengan menaikkan satu alisnya dan tersenyum remeh.

"Oh kau melihat ku memperhatikan adik mu eh?" Kata Draco remeh sambil menekan kata 'memperhatikan'. "Apa kau merasa aku memperhatikan nya huh?! Untuk apa aku memperhatikan seorang Diggory yang sangat suka mencari perhatian"

"Siapa yang kau bilang 'suka mencari perhatian'?!" Kata Cedric dingin dengan menekan setiap kata yang ia ucapkan.

"Adik mu yang sangat bodoh tentu saja" ejek Draco. Ia berhasil membuat Cedric marah sangat marah.

Cedric maju dan menarik kerah baju Draco kasar.

"Siapa yang kau bilang bodoh huh?!" Tegas Cedric.

Cedric tidak akan main-main dengan seseorang yang dengan berani-berani nya mengejek adiknya. Draco juga tak merasa takut sama sekali, jika biasanya ia akan langsung pergi tanpa meladeni lawannya tapi kali ini Draco seolah-olah ingin disini untuk melawan Cedric tanpa takut bahwa kenyataannya Cedric lebih besar darinya.

"Adik mu-"

'buuk'

Satu pukulan berhasil didapatkan oleh Draco, sangat kencang sampai Draco terjatuh.

"Ah apa kau-"

"APA! JANGAN PERNAH BILANG ADIK KU BODOH!" kesal Cedric sambil mengangkat Draco dan mulai meninjunya.

Kali ini Draco tak diam ia mulai membalas tinjuan Cedric. Entah Draco dapat motivasi darimana untuk melawan tapi pikirannya terus menerus berkata bahwa ini hal bodoh karena telah menjelekan gadis yang menghantuinya di depan kakak sang gadis.

Mereka tak menyadari bahwa para murid yang awalnya sedang asyik makan di aula sudah selesai dan sedang menonton mereka, banyak yang mendukung Cedric dan banyak juga yang mendukung Draco (rata-rata dari asrama Slytherin).

Susan, Ernie dan Justin yang melihat kejadian itu berusaha maju ke depan untuk melerai mereka tapi bagaimana mereka maju jika semua murid terus berkerumun didepan mereka.

"Ugh kita tidak bisa maju" kesal Ernie saat ia terus mengomel berusaha maju tapi tak ada hasil.

"Huh dimana kau Allena" gumam Susan cemas.

Sedangkan Allena dan Harry baru saja mengakhiri pembicaraan dan candaan ringan mereka tadi mood Harry sudah kembali, mereka pun keluar dari dapur namun saat Allena hendak balik menuju asrama nya ia mendengar suara berisik dari luar.

"Harry kau mendengar nya?" Tanya Allena.

"Ya mereka seperti meneriaki nama seseorang, seperti.." kata Harry terdiam sejenak.

"CEDRIC" teriak mereka serempak dan Allena pun berlari menuju ke luar.

Dilihatnya orang-orang yang terus menerus meneriaki nama Diggory dan Malfoy. Di pikiran Allena sekarang adalah apa tidak ada profesor yang menenangkan mereka, Allena tak mengambil waktu lama dengan segala kekuatan nya yang sesekali di bantu Harry ia menyenggol kasar orang-orang yang menghalangi jalannya sampai ia berada di paling depan barisan.

"CEDRIC DIGGORY!" Teriak Allena keras saat melihat kakaknya yang sudah penuh luka tapi tak separah dengan luka yang dimiliki Draco dan semua terdiam seketika.
Sekarang posisinya Cedric ingin memukul Draco tapi karena ia mendengar teriakkan marah adiknya ia berhenti, peluang untuk Draco memukul Cedric jika Allena tidak cepat-cepat menarik tangan Cedric untuk kembali ke asrama.

Allena berhenti dan menatap Draco dengan tatapan merasa bersalah.
"Maaf" kata Allena dan pergi sambil memandang tajam orang-orang yang sedang menonton.

Draco tersenyum tipis sangat tipis sampai tak ada yang menyadari bahwa dia sedang tersenyum.

"Ada apa dengan mu mate?" Tanya Blaise saat dia sudah berdiri disamping Draco. "Ku pikir kau akan ke asrama"

"Sudahlah aku ingin ke balik ke asrama" kata Draco acuh dan pergi.

"Tapi luka mu-"

"Biarkan dia Pans" kata Blaise menahan Pansy cepat-cepat.

Sekarang Allena sedang mengobati Cedric di common room tak ada senyuman di wajah Allena memangnya siapa yang akan tersenyum setelah kejadian tadi? dia berusaha menutupi wajah cemasnya dengan tatapan dingin yang ia lemparkan kepada Cedric sambil terus asyik mengobati luka di wajah Cedric.

Ernie, Justin dan Susan juga tak berbicara apapun dan hanya diam duduk di sofa sambil memperhatikan Allena yang sedang asyik mengobati Cedric.

"Hei Ced kau keren! tadi ku lihat dari jauh kau-" kata salah satu teman dekat Cedric sambil berjalan mendekat tapi ia langsung terdiam saat mendapat tatapan tajam dari Allena. "Oh maaf aku pergi sampai ketemu nanti Ced" lanjutnya dan pergi.

"Prin-"

"Diam" sela Allena dingin.

"Allena kami ke kamar ya" kata Justin yang hanya dibalas anggukan dari Allena.

"Jangan terlalu malam tidurnya" kata Ernie dan pergi bersama Justin menuju kamar mereka.

"Allena aku tunggu dikamar" kata Susan dan pergi ke kamarnya menyisakan Allena berdua dengan Cedric.

Anak-anak Hufflepuff tak ada yang berani mendekati mereka disaat Allena sedang marah.

"Huh selesai" kata Allena setelah selesai mengobati Cedric. "Sekarang jelaskan padaku kenapa itu bisa terjadi?"

"Ah aku minta maaf princess" kata Cedric lemas.

"Cepat jelaskan atau oh aku tau pasti karena kau berfikir kalo aku dengannya dekat bukan?" Tebak Allena dingin.

"Ya itu jug-"

"Kak! Sudah kubilang berapa kali aku dan Malfoy tidak dekat dan jika kau bertanya kemana aku tadi, aku di dapur bersama Harry"

"Kau di dapur?"

"Ya dan sekarang coba jelaskan apa alasan mu memukul Malfoy selain karena kau kira aku dekat dengannya"

Cedric pun menjelaskan semua nya dari awal sampai akhir yang membuat Allena menggeleng kan kepalanya.

"Kak kau tau dia itu Malfoy dan wajar baginya jika selalu berkata kasar seperti itu"

"Tapi dia mengejek mu princess aku tak-"

"Kak aku senang kau membela ku tapi kalo tadi ada profesor yang melihat mu dan menjadikan point asrama kita dipotong drastis bagaimana?" Marah Allena. Cedric hendak menjawab sebelum akhirnya dipotong lagi oleh Allena. "Kau juga seorang prefek kak harusnya jadi contoh yang baik bukan seperti ini, kau harus lebih mengontrol emosi mu"

"Tapi dia-"

"Kau mau aku adukan pada mom dan dad tentang kejadian malam ini?" Sela Allena dingin. Cedric tidak bisa berkutik ia tak mau dikirim surat berisi ceramah an dari orang tua nya itu, walaupun Mr dan Mrs. Diggory tak pernah mengirimkan howler kepada mereka ketika marah seperti Ron di tahun kedua.

"Baiklah" kata Cedric lesu.

"Jangan heran jika nanti kau dipanggil oleh Snape kak"

"Ya aku tau" kata Cedric lemas sambil menatap perapian dengan wajah pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Hm kakak-kakak" kata Allena lembut sambil menggeleng kan kepalanya pelan dan membawa Cedric kedalam pelukannya. Cedric juga membalas pelukan hangat Allena dengan menenggelamkan wajahnya di leher Allena.

"Aku minta maaf princess"

"Iya kak iya"

"Aku menyayangimu"

"Aku juga menyayangimu kak"

***

"Maaf ya"

-🌻-

Haii apa kabarr 😊

Haa udah sekolah aja ya 🙂

Yaudah deh yg udah masuk sekolah semangatt sekolahnya dan buat yg masih libur semangat liburannya 😉

Makasihh bangett buat yg udah mampirr 🤗

Continue Reading

You'll Also Like

14.2K 1.2K 23
(Season 3 sedang dalam penulisan) SLOW UPDATE jadi dicerita ini aku fokusin ke karakter buatan aku yang namanya akira. Kalau ada kesamaan sama nama k...
18.8K 1.4K 18
"Siapa kau?" "Aku hanya seorang pembalas dendam" "Cih... Menyebalkan" "Hn" "HINATAAA!!!!" "Aku juga mencintaimu" "Gomen..." Ini cerita alami dari pem...
170K 17.4K 68
FREEN G!P/FUTA β€’ peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
19.3K 4.9K 37
Kisah di mana Jeno berusaha lari dari kejaran polisi dan gangster sejauh mungkin dengan membawa seorang gadis bersamanya. Β© copyright 2019 by piyoowo