I Love U but I Hate U「MarkHyu...

By Tiny_Rin

855K 73.7K 6K

[TAMAT] Menikah demi melunasi hutang keluarga bukanlah hal yang bagus. bahkan orang yang kau nikahi adalah pr... More

𖧧. ָ࣪ Prolog
𖧧. ָ࣪ Lee Donghyuck
𖧧. ָ࣪ Mark Lee
𓆩 ﹫. 01
𓆩 ﹫. 02
𓆩 ﹫. 03
𓆩 ﹫. 04
𓆩 ﹫. 05
𓆩 ﹫. 06
𓆩 ﹫. 07
𓆩 ﹫. 08
𓆩 ﹫. 09
𓆩 ﹫. 10
𓆩 ﹫. 11
𓆩 ﹫. 12
𓆩 ﹫. 13
𓆩 ﹫. 14
𓆩 ﹫. 15
𓆩 ﹫. 16
𓆩 ﹫. 17
𓆩 ﹫. 18
𓆩 ﹫. 19
𓆩 ﹫. 20
𓆩 ﹫. 21
𓆩 ﹫. 22
𓆩 ﹫. 23
𓆩 ﹫. 24
𓆩 ﹫. 26
𓆩 ﹫. 27
𓆩 ﹫. 28
𓆩 ﹫. 29
𓆩 ﹫. 30 [end]
ucapan terimakasih
SPOILER!!
𓆩 ﹫. Bonus Chapter
ppiw!

𓆩 ﹫. 25

24.1K 2K 215
By Tiny_Rin

Happy Reading...

Di dalam apartemen Haechan, ia menatap Mark dari balkon apartemen nya. Ada sedikit rasa khawatir dalam dirinya saat melihat Mark berdiri selama 45 menit di tengah hujan.

"Dia itu bodoh atau sudah gila? Kenapa tidak pergi saja dari sana" Gerutu Haechan, wajahnya terlihat cemas.

"Aish dasar pria bodoh! Aku benci dirimu!" Kesal Haechan lalu ia kembali masuk kedalam apartemen dan mengambil payung yang ada di tempat khusus payung.

"Minhyung kau diam di sini jangan pergi ke luar, mommy akan keluar sebentar" Pesan Haechan

"Okay mommy, jangan pergi terlalu lama Minhyung takut sendiri" Balas Minhyung

"Tenang sayang mommy tidak akan lama" Setelah itu Haechan pergi keluar.

Ia memasuki lift dan turun ke lantai dasar untuk menemui Mark, ntah dorongan dari mana ia ingin menemui Mark atau lebih tepatnya menolong pria itu.

Setelah sampai di bawah ia berjalan cepat lalu membuka payungnya, ia berjalan hingga berdiri tepat di hadapan Mark dan memayungi Mark.

"Mau sampai kapan kau akan berdiri di tengah hujan seperti ini?" Tanya Haechan datar namun tersirat kekhawatiran saat melihat keadaan Mark yang sudah seperti mayat hidup.

"Haechan..." Lirih Mark

"Apa? Kau ini bodoh atau sudah gila? Kenapa tidak pergi saja dan berteduh" Kesal Haechan

"Bukankah aku mengatakan jika aku tidak akan pergi sebelum kau memaafkan ku" Jawab Mark dengan lemah. Oh ayolah Mark sudah berdiri di sana lebih dari setengah jam.

"Aish! Kau pria bodoh! Aku membenci pria bodoh seperti mu!" Marah Haechan. Jujur saja ia semakin khawatir dengan Mark

Mark tertawa kecil saat mendengar ungkapan marah yang Haechan berikan padanya.

"Aku memang bodoh Donghyuck-ah... Maafkan... Aku..."

Bruk..

Tiba-tiba tubuh Mark limbung dan Haechan dengan cepat menangkap tubuh Mark hingga ia pun ikut terjatuh dengan Mark yang berada di atas tubuhnya.

"Hei Mark! Bangun! Mark! Mark Lee! Siapapun tolong aku!!" Teriak Haechan

Penjaga apartemen pun dengan sigap membantu Haechan membawa Mark ke dalam unit apartement nya. Setelah sampai Haechan mengambil alih Mark setelah sampai di pintu apartemen nya.

"Terimakasih Tuan Wilson maaf aku merepotkan mu" Ucap Haechan

"Tidak masalah, itu sudah menjadi tugas ku. Aku permisi" Balas Tuan Wilson lalu pergi.

Haechan memapah tubuh Mark yang cukup berat. Dengan susah payah ia membawa Mark yang tidak sadarkan diri lalu membawa nya ke dalam kamar.

"Mommy! Ada apa dengan daddy?" Tanya Minhyung saat melihat ibunya membawa Mark. Haechan terdiam sebentar.

"Eeuumm.. Daddy sedang sakit, mommy akan membawa nya ke kamar" Jawab Haechan

Haechan merasa deja vu. Ingatan saat Haechan memapah Mark dalam keadaan mabuk yang berakhir ia di perkosa oleh suaminya sendiri, sedikit aneh tapi itulah kenyataannya.

Haechan membaringkan tubuh basah Mark. Ia dengan telaten melepas sepatu dan pakaian basah milik Mark dan menggantinya dengan kaus yang menurut Haechan muat di tubuh Mark.

Setelahnya ia menarik selimut dan menutupi tubuh Mark hingga sebatas leher. Mark menggigil, keringat dingin mengalir melewati rambut basahnya. Haechan mengambil termometer di dalam laci nakas dan mengukur suhu tubuh Mark.

"39,8 panas sekali.." Gumam Haechan. Haechan semakin khawatir.

"Minhyung kau jaga daddy mu disini sebentar, mommy akan kedapur untuk mengambil kompres" Ucap Haechan

"Baiklah mom" Jawab Minhyung setelah itu Haechan pergi

Minhyung naik ke atas kasur dan duduk di sebelah Mark. Ia meletakkan tangan mungilnya di atas dahi Mark dan meringis saat merasakan suhu tubuh Mark yang sangat panas.

"Panas sekali" Gumam Minhyung.

Tak lama datanglah Haechan dengan membawa mangkuk kaca berukuran sedang yang sudah di isi air hangat dan satu handuk kecil untuk mengompres Mark.

Haechan meletakkan mangkuk itu  lalu mengambil kursi meja rias nya dan meletakkannya di samping kasur. Haechan mendudukkan dirinya di sebelah Mark. Ia mengambil handuk kecil itu dan memeras airnya lalu melipatnya setelahnya ia meletakkan handuk basah itu di dahi Mark. Haechan melakukan itu terus menerus. Setelah di rasa panasnya mulai turun, Haechan mengambil mangkuk tadi.

"Minhyung ayo keluar biarkan daddy mu istirahat" Ajak Haechan namun di tolak oleh Minhyung

"No mom, I want to be here with dad" Jawab Minhyung

"No, it's time to dinner. Biarkan daddy mu istirahat" Ucap Haechan

Mau tak mau Minhyung menuruti ibunya jika tidak ingin sang ibu marah. Ia pun turun dari kasur dan pergi terlebih dahulu menuju dapur. Haechan menatap Mark yang masih terbaring lemah di atas kasus.

"Cepatlah sembuh" Lalu Haechan pergi.

.

.

.

Hari sudah malam dan jam sudah menunjukkan pukul 11.30. Mark membuka matanya perlahan, kepalanya terasa sangat pusing dan sakit. Ia merasakan tangan sebelah kanannya terasa berat seperti ada yang menindih nya dan di atas tubuhnya juga terasa berat. Saat mark menoleh ternyata di atas tubuhnya ada Minhyung yang tertidur dan di sebelah kanan nya ada Haechan yang tidur dengan posisi duduk sangat tidak nyaman.

Mark tersenyum kecil, tangan yang terbebas itu mengelus kepala Minhyung. Mark berusaha melepaskan tangan kanannya dari tindihan kepala Haechan karena tangan nya terasa kebas, namun pergerakan yang di buat membuat Haechan terganggu dan terbangun.

"Eoh? Kau sudah sadar apa ada yang sakit?" Tanya Haechan dengan suara parau khas seseorang yang baru bangun tidur.

"Astaga Minhyung tidur di atas tubuh mu, pasti berat biar aku pindahkan Minhyung ke kamar" Ucap Haechan lagi saat melihat putranya tidur diatas tubuh Mark.

Mark masih terdiam, ia menatap Haechan hingga Haechan hilang di balik pintu namun tak lama ia datang lagi dengan nampan berisi bubur yang ia buat tadi saat makan malam dan segelas air serta obat untuk Mark. Sebenarnya sudah terlalu malam, namun Mark perlu makan ia pasti belum makan sejak siang tadi pikir Haechan.

Haechan meletakkan nampan yang ia bawa di atas nakas lalu membantu Mark untuk duduk.

"Aku tahu ini sudah larut malam tapi kau perlu makan, sekarang makan lah aku akan menyuapi mu" Ucap Haechan. Mark hanya menuruti semua perkataan Haechan

Mark melihat Haechan yang tengah mengaduk bubur itu lalu menyendoknya dan menyuapi Mark secara perlahan. Mark tidak ada hentinya memandang wajah Haechan, wajah yang sudah lama tak ia lihat bahkan dulu ia tak pernah melihat wajah manis itu karena ia lebih menjunjung tinggi egonya.

Haechan yang merasa di tatap hanya diam dan terus menyuapi Mark bubur buatan nya hingga bubur itu tandas, Haechan meletakkan mangkuk bubur itu lalu memberikan air pada Mark. Mark meminum itu perlahan.

"Sekarang minum obatnya setelah itu kau istirahat lagi agar cepat sembuh" Ucap Haechan mengambil pil yang ia bawa lalu memberikan nya pada Mark.

Nada biacaranya memang terkesan datar dan dingin tapi Haechan menghawatirkan Mark.

"Haechan-ah.." Panggil Mark pelan

Haechan yang sedang membereskan bekas makan Mark menoleh dan menatap Mark yang hanya menundukkan kepalanya. Hei dimana Mark yang angkuh dan kasar itu. Kenapa sekarang ia menundukkan kepalanya di hadapan Haechan.

"Ada apa?" Tanya Haechan

"Apa kau masih membenci ku? Apa kau masih tidak mau memaafkan ku?" Tanya Mark. Terdengar ada keputusasaan di nada bicara Mark. Haechan menghela nafasnya. Lalu kembali membereskan bekas makan Mark.

"Kita sudah membahas ini dan jawaban ku tetap sama" Ucap Haechan lalu membawa nampan itu namun baru beberapa langkah Mark menghentikan nya.

"Aku mencintaimu" Ucap Mark

Haechan terdiam, ia menggengam erat nampan yang ia bawa, dadanya teras sesak ntah kenapa, air matanya mulai memenuhi pelupuk matanya.

"Berhenti mengatakan omong kosong Mark" Ucap Haechan tanpa membalikan tubuhnya.

"Tidak Haechan, aku sedang tidak berbicara omong kosong. Aku bersungguh-sungguh, aku mencintaimu"

"Kumohon maafkan aku. Beri aku kesempatan terakhir. Biarkan aku menebus semua kesalahan ku dengan cara membuat mu dan Minhyung bahagia. Aku mohon Haechan"

"Aku sudah tidak tahu cara apa lagi untuk mendapatkan maaf dari mu"

Haechan masih terdiam membelakangi Mark. Bahunya bergetar, susah patah Haechan menahan isak tangisnya.

"Aku akan melakukan apa yang kau mau agar aku bisa mendapat maaf mu bahkan kau menyuruhku mati sekalipun akan aku lakukan" Sambung Mark ia benar-benar sudah putus asa dan tidak tahu harus melakukan apa lagi

"Jaga ucapan mu Mark" Ucap Haechan.

"Lee Haechan ku mohon, maafkan aku. Beri aku kesempatan terakhir, ku mohon Haechan ma-"

Brak!

Haechan meletakkan nampan yang ia bawa sejak tadi secara kasar di atas nakas hingga Mark menghentikan kalimatnya. Haechan menoleh ia menatap Mark tajam.

"Berhenti merengek seperti bayi!" Kesal Haechan lalu tanpa aba-aba ia menerjang tubuh Mark hingga terjatuh lalu Haechan memeluknya sangat erat.

Mark yang mendapat pelukan secara tiba-tiba sangat terkejut. Namun tak lama ia merasakan dadanya terasa basah dan terdengar isakan kecil dari Haechan.

"Kau pria jahat! Pria brengsek! Bajingan! Tidak tahu diri! Aku membenci mu! Aku benar-benar membenci dirimu Mark Lee!! Aku mencintaimu...hikss" Lirihnya di akhir kalimat

"Kenapa baru sekarang sialan! Kenapa..." Haechan masih menangis dalam pelukan Mark, mencengkram bahkan memukul dada Mark.

Sedangkan Mark hanya bisa diam dan tersenyum. Ia membiarkan Haechan memukulnya sampai Haechan puas. Mark mengelus kepala Haechan secara perlahan.

"Keluarkan semuanya, aku akan menerima" Ucap Mark.

"Bajingan sialan! Kenapa aku masih mencintaimu ha?! Kau brengsek! I hate you, but I love you at the same time Mark Lee... Hikss"

"Pria jelek! Mark Lee sialan! Aku merindukan mu.." Haechan masih saja mengamuk dalam pelukan Mark namun di saat yang sama ia mengeratkan pelukan nya pada Mark.

"I hate you Mark Lee"

"Yeah I know, I love you too Lee Haechan"

Tbc...
Yahoo! Aku kembali

Pasti udh pada nunggu ya, hahahaha... Maaf ya buat kalian nunggu.

Sebenarnya hari ini adlh hari pertama ulangan akhir semester ku. Tapi stlh selesai ulangan hari pertama aku langsung menulis chp selanjutnya demi kalian.

Untuk kalian yg hari ini juga ulangan semangat yya! Aku harap hasilnya memuaskan

Sampe di sini dulu yya
Jgn lupa vote komen dan share okay

See you next time...

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 81.4K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
510K 41.6K 37
Lee Donghyuck a.k.a Lee Haechan, seorang pemuda manis yang harus tersiksa karena kriteria murid di sekolahnya. Siapa yang tak kenal dengan Neo Senior...
67.5K 2.1K 28
Seorang pria cantik (Haechan) yang dijodohkan dengan Duda mafia (Mark) Dulu: aku tidak akan menyentuhmu sedikit pun!! Sekarang: tubuh mu membuatku ca...
401K 23.9K 35
Markhyuck . . Haechan idol solo stan Korea Selatan, namanya ada di mana mana, begitu di kagumi banyak orang, serta visual yang sangat memukau siapap...