AFTER WEDDING (GuanRen)✔

By hani_raa

924K 90.3K 16.4K

Hanya tentang daily life Guanlin dan Renjun sebagai pasangan yang baru menikah NOTE: [BXB] [YAOI] [GUANLIN X... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
EPILOG
BONUS CHAPTER
BUKA

17

29.8K 2.5K 557
By hani_raa

Nih part naena nih!

🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞




































Tidak terasa sudah seminggu Guanlin dan Renjun berbulan madu di Bali. Sisa satu minggu lagi. Dan waktu satu minggu itu akan mereka habiskan untuk melakukan ritual pasangan suami istri.

Tapi tiba-tiba Renjun teringat paperbag yang entah apa isinya yang diberikan oleh Bunda Winwin dan Mama Luhan. Sampai sekarang ia belum membukanya dan belum tau apa isinya. Jadi malam ini ia memutuskan untuk melihat apa isi paperbag itu.

"ASTAGA!"

Renjun menutup mulutnya kaget.

Ternyata isi paperbag tersebut adalah sebuah lingerie sexy berwarna hitam, bando telinga rubah, dan butt plug ekor rubah. Di sana juga terdapat satu kotak yang isinya sex toys: dildo, vibrator, dll.

"Ini mah kesenangannya Mas Alin." gumam Renjun pelan.

"Apa aku pake aja ya malem ini?" tanya Renjun seraya berpikir.

"Pake aja deh. Sekali-kali nyenengin suami."

Renjun akhirnya bangkit dan menuju ke kamar mandi. Ia melepas baju yang dikenakannya lalu menggantinya dengan lingerie hitam itu. Tak lupa ia memakai bando telinga rubah itu di kepalanya, serta menyumpal lubang analnya dengan butt plug.

Renjun menilai penampilannya pada cermin.

"Kok aku jadi kayak pelacur gini sih?!"

"Hufft, nggak apa-apa deh. Sekarang tinggal tunggu Mas Alin pulang."

Ya, Guanlin kini sedang keluar untuk mengembalikan motor yang waktu itu mereka sewa serta ingin mencari jajanan. Laper, pengen ngemil. Katanya.

.

.

.

Setelah selesai dengan urusannya, Guanlin pun balik ke villa penginapan. Ia mengernyit heran begitu memasuki kamar, kamarnya itu sangat gelap. Seluruh lampunya mati.

"Adek.."

Cklek..

"Mas.."

Setelah menyalakan saklar lampu, Guanlin merasa rahangnya jatuh saat itu juga.

Istrinya dengan hanya memakai lingerie duduk dengan anggun bersandar pada headboard ranjang. Tak lupa tatapan nakal dan menggoda yang dilayangkan Renjun padanya.

Oh, bando telinga rubah yang dipakai juga menambah nilai plus. Renjun terlihat menggemaskan, tapi juga menggoda di saat yang bersamaan.

"Wow, ada apa ini?" tanya Guanlin bingung. Ia meletakan kantong plastik yang dibawanya di atas nakas lalu berjalan mendekati Renjun. Tangannya terulur untuk mengusap paha dalam sang istri membuatnya melenguh geli.

Guanlin melebarkan kedua kaki istrinya lalu menekuknya. Membuat lubang anal yang sudah tersumpal butt plug itu terlihat jelas di matanya.

"Mas nggak mau main sama Adek? Ung?"

PLAK!

"AKH!"

Renjun memekik kaget begitu tiba-tiba pantatnya ditampar dengan keras oleh Guanlin.

"Rubah kecil Mas udah berani nakal ya. Kamu duluan yang ngegoda Mas, jadi jangan suruh Mas buat berhenti!"

.

.

.

"Ahh Mash!"

Tubuh Renjun menggeliat dengan eksotis begitu vibrator yang tadi dimasukan ke dalam lubangnya bergetar dengan kecepatan penuh. Lubang sempitnya terasa diaduk oleh benda kecil sialan itu.

Dan yang lebih memperparah keadaan adalah: tangannya terikat ke kepala ranjang. Jika tidak, ia bisa meremas sprei untuk melampiaskan rasa nikmat di tubuhnya.

"Uhh Mashh, sshh!"

"Kenapa sayang? Hm? Enak?" tanya Guanlin. Dengan jahil ia memelankan kecepatan vibrator itu menjadi yang paling rendah, membuat Renjun semakin tersiksa.

"Mas eunghh--lebih cepet pleasehh!"

Renjun memohon dengan tatapan sayu. Lebih baik Guanlin langsung memasukan penisnya dan mengobrak-abrik lubangnya saja daripada seperti ini.

Guanlin tak memperdulikan permohonan istrinya. Ia malah sibuk mencari benda apalagi yang bisa ia pakaikan ke tubuh istrinya.

"How about this, baby?" tanya Guanlin seolah meminta pendapat istrinya.

Renjun membelalakan matanya melihat benda apa yang ditunjukan suaminya. Dengan cepat ia menggeleng dengan ribut.

"Nggak Mas. Jangan pake itu sshh, please ahh!"

Kalau biasanya Guanlin selalu membutuhkan pendapat istrinya untuk melakukan sesuatu, tapi sepertinya malam ini ia tidak membutuhkannya. Hehe.

Guanlin memasangkan cockring itu di penis Renjun. Membuat cairan sperma Renjun tertahan. Tak lupa ia menambah getaran vibrator menjadi yang paling tinggi.

Lengkap sudah penderitaan Renjun malam ini.

"Ahh Mashh, please--hh!" Renjun meremat kuat tali yang mengikat kedua tangannya.

"Please what, baby? What do you want hm?" tanya Guanlin jahil.

"Uhh mau penis Mas sshh--di lubang Adek. Bu--ahh kanhh vibrator ini ahh. Plese, fuck me--hh!"

Renjun mengeluarkan kata-kata kotornya diiringi dengan desahan keras.

Guanlin tersenyum, atau lebih tepatnya menyeringai. "You're so naughty, fox!"

Dengan tergesa Guanlin membuka celananya yang tersisa dan mengeluarkan ereksinya. Ia merangkak ke atas tubuh Renjun lalu menyodorkan penis besarnya tepat di depan mulut sang istri.

"Ayo kulum sayang!" Guanlin memberi perintah. "Kulum sampai sperma Mas keluar banyak di mulut Adek, setelah itu Mas bakal kasih izin Adek buat cum."

Mau tak mau Renjun menurut. Ia memberi jilatan singkat di kepala penis Guanlin. Menimbulkan geraman rendah dari mulut lelaki tampan itu.

Tapi sepertinya Renjun ketagihan. Ia terus menjilati seluruh penis suaminya dari pangkal hingga ke ujung. Membuat penis besar itu basah oleh salivanya.

"Masukin ke mulut kamu sayang!"

Renjun mengangguk. Ia memasukan penis suaminya ke dalam mulut hangatnya lalu memaju-mundurkan kepalanya dengan pelan.

Guanlin menggeram rendah. Tak tahan, ia ikut menggerakan pinggulnya untuk ikut memperkosa mulut istrinya. Renjun tampak kepayahan dan beberapa kali tersedak. Tapi Guanlin tidak peduli dan tetap menggerakan pinggulnya.

Semakin lama semakin cepat.

Sampai akhirnya penis Guanlin berkedut hebat di dalam mulut Renjun. Ia akan mencapai pelepasan sebentar lagi.

"Argh! Take this!"

Guanlin menggeram saat mencapai titik putihnya dan mengeluarkan semua sperma di dalam mulut istrinya.

Saat sedang menikmati pelepasannya, tiba-tiba Guanlin dikejutkan oleh suara isakan Renjun. Dengan panik ia mengeluarkan penisnya dari dalam mulut istrinya dan berpindah duduk ke samping.

"Dek, kenapa nangis sayang?" tanya Guanlin bingung sekaligus panik.

"Hiks... sakit. Mulut Adek sakit huhu!"

Guanlin menepuk keningnya. Ia baru sadar kalau tadi ia terlalu kencang menggerakan pinggulnya. Mungkin mulut istrinya kebas karena terlalu lama terbuka lebar.

"Astaga sayang, maaf maaf. Cup cup ya, jangan nangis!" sesal Guanlin. Ia membuka ikatan tangan Renjun lalu memeluk sang istri. Tak lupa ia mengusap-usap punggung Renjun di belakang sana agar istrinya itu lebih tenang.

"HUAAA MAS!"

Tapi bukannya tenang, tangisan Renjun malah semakin keras membuat Guanlin tambah panik.

"Astaga ada apa? Kenapa sayang?"

"Lepasin yang di penis Adek juga. Huhu sakit!"

Oh sepertinya Guanlin lupa akan cockring yang terpasang di penis Renjun dan vibrator yang menyumpal lubang Renjun.

"Iya iya sayang. Jangan nangis ya!"

Guanlin mengeluarkan vibrator dan melepas cockringnya. Setelahnya ia memasukan penis Renjun yang mungil ke dalam mulutnya dan menghisapnya kuat-kuat.

"Ahh Mashh, Adek keluar AHHH!"

Renjun keluar di dalam mulut Guanlin dan spermanya langsung di telan habis oleh suaminya itu.

"Masih mau lanjut Dek?" tanya Guanlin.

"Um..mau Mas." jawab Renjun pelan. "T-tapi pelan-pelan ya."

"Sure, baby. Mas bakal pelan kok."

.

.

.

"Ahh!"

Yang bisa Renjun lakukan hanya mendesah dan meremat sprei di bawahnya saat Guanlin semakin brutal menggempur lubangnya.

Awalnya memang Guanlin melakukannya dengan pelan. Tapi lama kelamaan temponya menjadi semakin cepat, bahkan terkesan brutal. Gerakannya seperti orang kesetanan. Mungkin ini juga efek dari Renjun mengetatkan lubangnya sendiri.

"Akhh Mash pelanhh!"

"Akhh.."

"Cum Mashh, ahh mau cumhh!"

Mendengar itu Guanlin semakin semangat menggerakan pinggulnya. Menumbuk titik manis Renjun berkali-kali dengan telak.

"Cum for me, slut!" Guanlin berbisik dengan suara rendah.

"AHH!" Tubuh Renjun mengejang hebat saat cairan spermanya keluar membasahi perut Guanlin dan perutnya sendiri.

Guanlin terkekeh berat. Dengan jahil ia menyentil penis Renjun yang masih sensitif sehabis pelepasan membuat sang empu berjengit ngilu.

"Uhh j-janganhh!"

Lagi-lagi Guanlin terkekeh. Tanpa melepas tautan keduanya, ia mengangkat tubuh sang istri dan menggendongnya. Renjun bisa rasakan kalau penis suaminya makin masuk ke dalam lubangnya.

"Mmmh mau ke mana--Ahh dalem bangethh!"

"Mas mau coba public sex." Guanlin menurunkan tubuh Renjun dan membalik tubuh mungil itu menjadi membelakanginya. "Pegangan sayang."

Pipi Renjun memerah malu dan menumpukan tangannya di pagar pembatas balkon. Kerlap-kerlip lampu dan pemandangan laut yang indah langsung menyapa matanya.

Ini pertama kalinya mereka mencoba melakukan sex di tempat terbuka seperti ini. Rasanya cukup mendebarkan.

Kepala Renjun mendongak ke atas mengeluarkan desahan erotis saat Guanlin kembali mengeluar-masukan kejantanan di dalam lubangnya.

"Ahh Mash!"

"Gimana hm? Enak? Kamu suka sayang?"

"Ahh ahh Mash Ahh!"

PLAK!

"Jawab sayang, kamu suka hm?"

"Ahh iya--hh Adek suka, pelanhh Mashh!"

"Fuck, jangan diketatin sayang!" Guanlin mendongak begitu dirasa dinding rektum Renjun mengetat menggesek urat-urat yang menonjol di batang penis miliknya. Sensasinya benar-benar nikmat.

Penisnya sudah berkedut-kedut. Spermanya sebentar lagi akan menyembur keluar. Dengan begitu ia mempercepat gerakan pinggulnya. Keluar masuk dengan begitu cepat.

"Fuck! LAI RENJUN!!"

Guanlin menumpahkan seluruh spermanya di dalam rahim istrinya. Renjun bisa merasakan perutnya menghangat saking banyaknya sperma Guanlin.

Sedangkan Renjun kembali mengeluarkan cairannya dan mengotori lantai.

"Capek sayang?" Guanlin bertanya sembari menyingkirkan poni istrinya yang sudah lepek karena keringat.

Renjun hanya mengangguk dengan lemas.

"Tapi, ini belum selesai Dek. Ayo kita lanjutin di dalem!"

Sepertinya malam ini akan menjadi malam yang sangat panjang bagi mereka berdua.

Tbc...

Huft gila, aku yg nulis aku yg deg²an


Apa²an 1300+ kata isinya cuma naena. Maaf kalau tidak hot:")

Continue Reading

You'll Also Like

9K 1K 7
ketika hati berbicara, logika pun terpatahkan ..
YES, DADDY! By

Fanfiction

311K 1.9K 10
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar
20K 448 19
"Jadi pacar gue! Atau lo mati!" Olivia tidak dapat berkutik pada saat itu. Badan nya seketika kaku, gemetar tidak karuan sambil merintihkan kesakitan...
1.4M 104K 43
Pak Duda tampan dengan anak laki-laki manis dan mahasiswa tahun terakhir yang terjebak dengan biaya kuliah. ⚠️ WARN BXB Nominist Guanren Markhyuk Ju...