.
.
.
.
.
Sukuna berusaha melupakan nya. Melupakan semuanya, lebih baik Sukuna tidak mengingatnya sama sekali. Padahal Sukuna, sudah tau kalau Sukuna sudah melukai nya dan membuat Yuuji menangis. Namun, saat Sukuna berusaha mengabaikannya. Sukuna tidak bisa melakukannya dan malah melindungi Yuuji, Yuuji nya yang manis dan selalu tersenyum. Kenangan dimana Yuuji yang tersenyum padanya, dan Sukuna malah mengabaikan nya seperti pertama kalinya bertemu. Padahal sukuna ingin sekali memeluk nya, mencium dan mengatakan kalau Sukuna begitu mencintainya dan akan melakukan apapun untuk Yuuji.
"Ck sialan." Seru sukuna dan mengusak kasar surai merahnya. Tanpa disadari, Sukuna sudah jatuh cinta terlalu dalam pada Yuuji. Sukuna sangat mencintai Yuuji, Sukuna tidak ingin Yuuji terluka. Sukuna ingin Yuuji selalu tersenyum, dan Sukuna akan melakukan apapun untuk senyumannya itu. Apapun.
Karena Yuuji adalah Happiness Sukuna. Sukuna mencintainya.
.
.
.
.
.
Sukuna berjalan pulang. Membuka pintunya dan mendapati rumahnya yang kosong. Tidak ada ibu dan Ayah, meksipun mereka ada. Sukuna juga tidak akan peduli, Sukuna membuka sepatu nya dan berjalan masuk ke dalam kamar. Sukuna menatap datar sosok yang duduk di atas tempat tidurnya. Seseorang yang sangat dibencinya dan alasan kenapa ibu dan ayahnya membencinya.
"Paman..", ujar Sukuna.
"Apa kabar Sukuna?" Sukuna menutup pintunya dengan keras. Menatapnya dengan dingin.
"Jangan katakan namaku, kau sangat membenciku kan?" Seru Sukuna. Masalah yang selalu menghantuinya dan membuat Sukuna terus bersalah. Dan disalahkan dalam keluarga dan dalam pandangan orang lain.
"Hahaha, apa yang kau katakan Sukuna? Tentu saja aku sangat membencimu.." Seru pamannya memiringkan wajahnya dengan senyuman terukir di wajahnya.
"Apa yang mau kau lakukan disini?" Tanya sukuna tetap tenang. Berusaha agar tidak termakan dalam emosi, paman nya memasang pose berpikir dan tersenyum lebar pada Sukuna. Senyuman yang selalu sangat dibenci oleh Sukuna.
Senyuman Munafik.
"Bagaimana ya? Kau tau Sukuna. Aku hanya bisa mencintaimu saat dihadapan yang lainnya, dan kau tau itu menyebalkan padahal aku membencimu karena kau lahir, kau lahir dan mengambil semuanya dariku.."
Sukuna menatapnya dingin, "Mengambil? Kau sendiri yang datang seperti gelandangan, kau tidak punya hak, Paman.."
Pamannya hanya tersenyum, Sukuna benci saat tau kalau pamannya berhubungan darah dengannya. Keluarga yang tidak menginginkan kehadirannya.
"Aku yang sepantasnya mendapatkan semuanya bukan Ayahmu! Dan sekarang aku tidak mendapatkan perusahaan milik orangtuaku?! Bahkan kau lahir dan kau yang akan memegang semua warisan orangtuaku!" Seru paman merasa tidak adil, karena paman merasa kalau dia yang pantas mendapatkannya.
Sukuna tersenyum, "Paman yang hanya bermalas-malasan, bahkan lebih bodoh dari ayah. Siapa yang mempercayai paman, yang ada semuanya hancur.."
Bruk!
Dengan mudah sukuna menghindari barang yang di lemparkan paman padanya.
"Berhenti berbicara kau!, Kau sendiri sudah di benci oleh Kakak, rencana ku berhasil sukuna. Bahkan ibumu juga membencimu kan?! Aku yang menyarankan wanita itu untuk mendekati ayahmu atas dasar uang! Dan saat ayahmu hancur dan juga dirimu, maka aku yang akan mengambil semuanya dan aku akan membuang wanita itu dan semuanya. Dan harta ini, semua kekayaan ini milikku!"
Seperti Orang yang rakus akan kekayaan dan ketamakan. Dan Sukuna tidak menyukainya, Ayah mungkin terlalu Bodoh untuk percaya begitu saja pada keluarganya yang mungkin akan menghancurkannya sendiri.
Percaya pada adiknya daripada anaknya. Darah dagingnya sendiri, Sukuna tidak masalah. Toh, sukuna membenci semua nya. Membenci keluarganya dan Sukuna membenci kehidupan nya yang seakan membencinya.
"Dasar Rakus. Apa kau tidak akan puas paman, orang seperti mu tidak pantas mendapatkan apapun selain kesendirian.." seru Sukuna dengan nada yang meledek. Menatapnya angkuh.
"Kurang ajar!, Tapi...Sukuna..", Senyumannya melebar, dan Sukuna berhenti memasang senyuman. Firasat buruk segera memenuhi dirinya. Pamannya sedang merencanakan sesuatu.
"Apa yang bisa kulakukan pada Yuuji ya? Kau sangat dekat dengannya, apa aku bisa men-"
Srek!
Sukuna menarik kerahnya. Dan menatapnya dengan tajam.
"Jangan berani-beraninya kau menyentuh Yuuji.." tekan Sukuna dengan aura yang sangat mengerikan. Pamannya tertawa.
"Apa yang bisa kau lakukan padaku?. Jika kau mau membunuhku maka aku akan melakukan sesuatu pada Yuuji.., Apa Yuuji mu itu berharga?" Seru Paman dengan nada yang menantang. Menatap Sukuna.
Deg!
Yuuji manisnya. Sukuna tidak ingin hal buruk terjadi padanya. Cukup sekali saja, Sukuna melihat bagaimana Yuuji begitu hancur dan penuh kesedihan.
"Jika kau berani-beraninya" tekan Sukuna dengan sinis.
Pamannya tersenyum miring, "Aku tidak akan melakukan apapun jika kau menderita Sukuna. Aku sangat membenci mu dan berharap kau tidak akan pernah bahagia..", Dengan tatapan yang penuh kebencian.
Kebahagiaan-?
Sukuna mendengar kata kata kutukan dari orang lain betapa dirinya sangat dibenci. Sukuna tau, dirinya tidak pantas untuk bahagia. Yuuji adalah satu satunya kebahagiaan miliknya, mungkin jika tidak ada Yuuji maka Sukuna tidak akan pernah merasakan kebahagiaannya.
Lagipula apa itu kebahagiaan-?
Sukuna sama sekali tidak peduli, selama Yuuji nya baik baik saja.
Maka Sukuna tidak akan peduli... Jika terjadi sesuatu dengannya, asalkan Yuuji nya tersenyum, asalkan Yuuji nya tidak lagi merasakan kesedihan. Maka, Sukuna sama sekali tidak akan masalah. Karena Sukuna sendiri memang tidak pantas untuk bahagia , tidak tertarik untuk merasakan kebahagiaan yang mungkin tidak akan pernah ada untuk dirinya. Sukuna sudah sangat terbiasa, karena Sukuna memang tidak akan pernah merasakan kebahagiaannya.
Rasanya hampa dan mungkin akan terasa sakit, namun semua itu akan berlalu begitu saja dan Sukuna akan kembali lagi seperti biasanya, seolah semuanya baik baik saja dan seperti tidak pernah terjadi. Sukuna selalu melakukannya selama ini, dan Sukuna akan baik baik saja, dan ini adalah kesekian kalinya dari Sukuna yang selalu melewatkan kebahagiaannya, lagipula Sukuna akan baik baik saja, Sukuna tidak akan merasakan rasa sakit seperti biasanya.
Dan lagipula ini untuk Yuuji...
'selama Yuuji bahagia', maka Sukuna tidak peduli apapun tentang kehidupannya, Sukuna hanya ingin Yuuji tetap terus tersenyum dengan bahagia, dan hidup dengan menebar kebaikan nya yang menyelamatkannya.
Kebaikan hati Yuuji yang sudah menyelamatkannya dari jurang kesendirian dan kesedihan, dan merupakan kebahagiaan Sukuna satu-satunya. Kebahagiaan yang tidak akan pernah menjadi milik Sukuna, Yuuji yang tidak akan pernah mencintainya. Namun Sukuna tetap masih akan selalu mencintainya. Meksipun Sukuna akan terluka dan menjadi hancur, lagipula Sukuna tidak akan merasakan apapun seolah semuanya bukankah apa apa. Sukuna sudah terbiasa dan lagipula kebahagiaan itu tidak akan pernah menjadi miliknya.
Sukuna tidak akan pernah bahagia. Dan Sukuna sudah terbiasa dengan semuanya, bahkan Saat Yuuji tidak pernah sekalipun menyadari cintanya. Selama sukuna bisa terus melindunginya dan melihat senyuman bahagia nya, maka Sukuna tidak masalah Jika sukuna menghilang, jika Sukuna menjadi kotor hanya demi Yuuji.
Sukuna rela melakukan apapun untuk kebahagiaan miliknya...
Kebahagiaan Yuuji...Manisnya.
Kebahagiaan-?
Sukuna tidak masalah jika tidak pernah mendapatkan hal itu.
.
.
.
.
.
Sukuna melakukannya dengan orang yang sama sekali tidak dicintainya. Dengan seseorang yang tidak dikenalinya. Tanpa perasaan sama sekali, Sukuna melakukannya semuanya demi Yuuji. Demi Kebahagiaan Yuuji.
Sukuna tidak pernah ingin menyentuhnya. Namun, sukuna harus melakukannya meksipun Sukuna tidak menyukainya.
"Ah...Sukuna...lagi.." seru suara perempuan itu, memegangi pipi Sukuna. Sukuna hanya menatap dengan wajah datarnya, tidak bersuara ataupun bereaksi apa pun. Sukuna terjebak di dalam nya, sama seperti waktu itu. Saat masih Kecil, dimana Sukuna mencari sebuah hal yang bisa mengisi kekosongan nya dan nyatanya tidak pernah ada yang bisa mengisi kekosongannya.
Dan Sukuna berhenti untuk mencarinya, karena tidak ada kebahagiaan untuk Sukuna.
Tidak akan ada. Hingga...Yuuji datang dan tersenyum manis padanya. Dan perlahan hati Sukuna mulai terisi bersama dengan Yuuji. Tanpa sadar Sukuna mencintainya dan selalu bersama dengan Yuuji. Hari hari nya tidak lagi kosong melainkan penuh keceriaan. Dan rasa manis itu adalah Yuuji. Yuuji menyelamatkannya melalui senyuman dan keberadaannya.
Melalui Kebaikan Hatinya.
Dan Sukuna tidak pantas untuk mendapatkan itu. Seseorang seperti Yuuji yang manis, Sukuna terlalu kotor untuk itu, Sukuna terlalu tidak pantas berharap hal lain, selain hanya melihat senyuman manis Yuuji.
"Bagus Sukuna..., Apa yang akan dipikirkan Yuuji saat tau kalau kau sekotor ini Sukuna?.." bisik pamannya mengintimidasi.
"Aku tidak peduli.." seru Sukuna tanpa melirik pergi dari ruangan tempat dimana Sukuna tadinya melakukannya, Namun Sukuna lagi-lagi tidak dapat merasakan apapun. Sukuna tidak merasa bahagia, Sukuna tau bahwa Pamannya melakukan itu untuk mencari keburukan nya agar Sukuna di usir dari keluarga. Sukuna tau segalanya, namun Sukuna tetap melakukannya.
Brak!
Terdengar pamannya yang memukul dinding karena merasa kesal Sukuna tidak terpengaruh dengan ucapannya, Tentu saja Sukuna terlalu tidak peduli dengan semuanya.
Sukuna tidak peduli. Selama Yuuji baik baik saja, Karena Sukuna hanya mencintai Yuuji. Meksipun Sukuna diusir dari keluarga, Sukuna tidak masalah karena Sukuna dari awal tidak pernah dianggap sebagai sebuah keluarga. Sukuna hanyalah sebuah keburukan yang harus di buang. Bahkan sebelumnya Sukuna sudah penuh dengan keburukan. Dan semuanya memang sudah membenci Sukuna, dan kejadian kali ini hanya sebagai bukti bahwa Sukuna sangatlah buruk dan Sukuna tidaklah dibutuhkan oleh siapapun. Semuanya tidak menginginkan Sukuna ada dan tidak menginginkannya bahagia.
Mereka membencinya..
Dan Sukuna Juga membenci mereka. Saling membenci tanpa ada habisnya, Daikirai..
Melakukan hubungan Sex dengan orang lain yang di lakukan oleh Sukuna tadinya.
"..."
Sukuna melakukannya. Dengan tangannya sendiri, oleh tubuh nya, Sukuna menyentuh orang lain sama seperti Gojou.
Sukuna terdiam melihat dirinya sendiri, Sukuna sudah terlalu kotor untuk menginginkan Yuuji. Sukuna bahkan melakukannya tanpa perasaan apapun. Yuuji nya yang sangat manis dan polos dengan seseorang sepertinya.
Sukuna tidak pantas untuk Yuuji. Tidak pantas untuk Cintanya dan mencintainya_Sosok Yuuji yang begitu polos dibandingkan dengan dirinya yang begitu kotor dan didalamnya Sukuna sama seperti Gojou yang sudah melakukannya dengan banyak orang yang bahkan tidaklah memiliki hubungan apapun dan Sukuna tetap melakukannya.
Meksipun tau kalau Sukuna mencintai Yuuji, dia brengsek.
Sukuna sangatlah buruk sama seperti dengan Gojou. Bedanya Gojou merasakan kenikmatan dan Sukuna yang tidak dapat merasakan apapun. Rasanya hampa, dan Sukuna sudah terbiasa, lagipula semuanya akan baik baik saja seperti biasanya. Karena Sukuna akan melakukan apapun untuk Yuuji. Tanpa mempedulikan dirinya.
"Yuuji..." Gumam Sukuna seraya memegangi dadanya yang pelan berdetak dengan kencang.
Apa yang harus Sukuna lakukan demi Kebahagiaan-mu?
.
.
.
.
.
Sukuna menatap Yuuji yang tersenyum di sampingnya, hari hari biasanya. Padahal dibalik itu, Sukuna melakukannya lagi dan lagi atas perintah dari paman. Paman menemukan rumah Yuuji dan mengancam Sukuna akan membuat Yuuji sangat menderita, paman sangat tidak kenal ampun. Demi mendapatkan keinginannya, paman rela melakukan apapun. Seperti saat ini, paman ingin mengumpulkan keburukan Sukuna dan mengatakan kalau Sukuna adalah anak yang nakal sehingga di keluarkan dari keluarga dan hasilnya adalah paman yang mewarisi semua kekayaan nya. Semuanya hanya demi dirinya sendiri, Sukuna tidak peduli. Bahkan jika terjadi pertengkaran keluarga atau Sukuna akan diusir dan harus hidup sendiri selamanya.
Sukuna sudah terbiasa, bukankah selama ini Sukuna selalu hidup seorang diri-?
Mereka tidak pernah ada untuk Sukuna. Mereka tidak pernah sekalipun mencoba untuk mencintai Sukuna. Mereka bahkan dengan mudahnya membenci Sukuna. Tidak ada yang benar benar mencintainya, dan Sukuna selalu sendirian.
Tanpa ada yang mau di dekat dirinya. Tanpa ada yang mau mencoba untuk mengerti dirinya. Sukuna tau kalau dirinya menyebalkan, Sukuna tau kalau dirinya tidak pantas untuk dicintai. Namun, tidak adakah yang mendekatinya-?
Apa Sukuna tidak sepantas itu sehingga selalu berakhir dibenci oleh orang lain?
Apakah Sukuna memang sangat menyebalkan, hingga Sukuna harus hidup sendirian-?
Nyatanya itu sangat sepi, dan kadangkala Sukuna hanya bisa diam menanggapi semuanya.
Apakah Sukuna memang tidak pantas untuk dicintai-?
Siapapun itu, tidak adakah yang mau mencoba mengerti dirinya?
Surai pink yang perlahan mulai bergerak mengikuti arah angin yang berhembus. Yuuji yang tersenyum dengan manisnya dan duduk di sebelah Sukuna, Yuuji melihat ke arah depan dengan cahaya matahari yang terlihat begitu menyilaukan.
Sosok Yuuji yang begitu manis dan mengisi detik kehidupannya yang selalu terlihat sepi.
"Sukuna!" Kata kata yang mengatakan namanya, seolah Sukuna ada disini dengan sebuah senyuman manis yang seolah tidak pernah pudar.
Ada yang tersenyum padanya, Ternyata ada seseorang yang mau melakukan itu padanya, padahal Sukuna sudah beberapa kali mengabaikannya. Beberapa kali Sukuna selalu bertingkah menyebalkan, namun Yuuji tetap selalu mendekatinya dan tersenyum dengan cerianya. Kebaikan hati yang perlahan mulai meluluhkan nya, kebaikan hati yang menyelamatkannya.
Apa yang bisa Sukuna lakukan untuk membalas semua kebaikanmu Yuuji-?
Kenapa Yuuji harus begitu berharga bagi Sukuna-?
Yuuji masuk dalam kehidupan nya dan memberikan segalanya, yang tidak pernah didapatkan oleh Sukuna. Hal yang tidak pernah Sukuna harapkan, Yuuji memberikannya padanya. Dan untuk pertama kalinya sukuna merasa kalau dirinya berharga, dan kehidupannya berwarna.
Yuuji yang tersenyum padanya, hal yang ingin Sukuna lindungi.
Kebahagiaan Yuuji...
"Kenapa aku harus mencintaimu Yuuji...?" Bisik Sukuna.
Yuuji memandangnya polos. Yuuji yang terlihat begitu manis, Yuuji yang adalah kebahagiaan nya. Kebahagiaan milik Sukuna.
"Ada apa Sukuna?", Tanya Yuuji dengan nadanya yang polos.
Yuuji yang tidak tau apapun. Lebih baik seperti itu, Yuuji harus tetap bahagia seperti biasanya. Biarkan sukuna yang melakukan segalanya asalkan Yuuji bisa terus tersenyum seperti saat ini. Asalkan Yuuji bisa hidup dengan bahagia, maka Sukuna akan melakukan apapun. Meksipun Sukuna perlahan akan hancur karena nya, karena sampai kapanpun Yuuji tidak akan pernah menjadi miliknya. Yuuji tidak berhak untuk menjadi miliknya, karena Sukuna tidak pantas untuknya.
Tidak pantas bahkan sekedar untuk mencintai Yuuji.
Cinta yang menyakitkan, Cinta yang melindungi. Cinta yang membuat Sukuna merasakan rasa manis dan rasa pahit secara bersamaan. Sukuna mencintai Yuuji dan merasakan rasa sesak yang menyiksa, setiap kali hanya bisa mencintainya dalam diam. Dan Yuuji sama sekali tidak mengetahuinya, bagaimana Sukuna sangat mencintai Yuuji sangat dalam tanpa bisa sekali pun di ucapkan dengan kata kata. Tanpa bisa dikatakan, Sukuna mencintai Yuuji, Apa Yuuji bisa mengetahuinya-?
Sukuna menjentik wajah Yuuji dengan memangku wajahnya.
'Apa kau tau Yuuji betapa aku sangat mencintaimu-?', Yuuji tersenyum manis disana dan memegangi wajahnya, Ternyata Yuuji memang begitu berharga.
Lebih baik Yuuji tidak pernah tau, betapa Sukuna mencintai nya dan akan melakukan apapun demi kebahagiaannya, demi senyumannya yang begitu berharga. Hanya demi Yuuji.
Bisakah kau tau itu Yuuji, betapa berharganya kau bagiku-?
Your smile always saves me, Did you ever know that, Yuuji...?
.
.
.
.
.
Meksipun ini menyakitkan, namun Sukuna rela melakukan segalanya demi Yuuji.
Karena dia mencintainya.
Karena Yuuji Happiness nya, meksipun Yuuji tidak pernah tau betapa menyakitkannya Cinta yang dirasakan oleh Sukuna, meski begitu sukuna masih sangat mencintainya, karena Yuuji telah menyelamatkannya, sebuah senyuman yang selalu menyelamatkannya lagi dan lagi dan Sukuna ingin melindungi nya, meksipun Sukuna akan terluka. Meskipun Sukuna akan kotor, Hanya demi Yuuji.., Sukuna bahkan rela untuk tidak bahagia hanya demi Yuuji.
Kebahagiaan Yuuji adalah Segalanya Bagi Sukuna..., Dan Yuuji adalah Happiness nya.
Seberapa menyakitkannya itu.
.
.
.
.
.
✂️ Happiness To Sukuna ✂️
.
.
.
.
.