Daikirai (Happiness To Sukuna)

By Story_Sweet_Shot_6

11.2K 1.1K 174

Sukuna membenci segalanya termasuk dirinya sendiri, Seiring berjalannya waktu, perasaan itu semakin mendalam... More

✂️1
✂️2
✂️3
✂️4
✂️5
✂️6
✂️7
✂️8
✂️10
✂️11
✂️12
✂️13
✂️14
✂️15
✂️16
✂️17
✂️18
✂️19
✂️20

✂️9

448 54 7
By Story_Sweet_Shot_6

Gojou tersenyum seperti tidak berdosa saat perlahan Gojou menghancurkan hati seseorang, Hati seseorang yang dengan tulus mencintainya selama ini. Yuuji meremas kedua sisi jaket dan menyembunyikan wajahnya yang terlihat menyedihkan.

Terlalu menyakitkan saat tau kalau orang yang dicintainya, ternyata selama ini tidak pernah sekalipun mencintainya. Dan menyentuhnya dengan tangan yang sudah menyentuh banyak orang lainnya, semua kenangan yang hanya seperti kepalsuan dan kenyataan kalau Gojou tidak pernah mencintai dirinya.

Tidak sekalipun.

Ah, hatinya terasa sakit..

Sukuna menatap seperti biasa pada Gojou. Gojou tersenyum, dan melipat kedua tangannya.

"Kenapa kau disini Sukuna, bukankah Yuuji sudah bilang kalau dia membencimu?"

Deg!

Benar, Yuuji mengatakan itu dan melukai Sukuna. Seharusnya Sukuna tidak membantunya dan membiarkannya saja. Namun, Yuuji sangat takut...Yuuji takut sekali, dan Yuuji tidak punya siapapun disisinya. Siapapun, didalam kekosongan ini. Yuuji menutup rapat rapat kedua matanya, berharap seseorang dapat menemukannya. Sakit hati, ternyata seperti ini. Saat membenci seseorang yang sebelumnya sangat dicintai, ternyata rasanya begitu menyakitkan. Yuuji tidak dapat merasakan apapun, badannya dan suaranya terasa mati rasa dan Yuuji masuk ke dalam kesedihan terbesarnya, dalam hal yang sangat menyakitkan.

Sukuna terdiam sejenak, "Aku hanya tidak suka ruangan sekolahku menjadi tempat Sex mu malam ini Gojou, lagipula hal itu akan menjengkelkan dan menganggu ketenangan ku.."

Deg!

Perkataan sukuna. Sama seperti waktu itu, dingin dan tidak berperasaan, hanya selalu mementingkan dirinya sendiri. Namun, Yuuji bisa merasakan kehangatannya, kehangatan yang membuat Yuuji merasa tidak sendiri dalam kesakitan ini, membuatnya nyaman. Yuuji meremas pelan jaket Sukuna, aroma Sukuna yang begitu menenangkan. Yuuji merasa ketakutannya mulai terhenti dan membuat Yuuji merasa nyaman.

Gojou hanya tertawa, "Apa yang kau katakan Sukuna. Kau hanya mau melakukannya kan bersama dengan Yuuji...?"

Deg!

Yuuji merasakan dadanya seolah berdenyut, Sukuna juga adalah seorang Pria...Apa..Sukuna juga akan menyentuhnya sama seperti Gojou? Ah, rasanya Yuuji takut saat tubuhnya disentuh.

"Aku tidak akan menyentuhnya, karena aku tidak akan  membiarkan Yuuji yang aku Cintai terluka,.." Seru Sukuna.

Yuuji terdiam. Cintai? Apa Yuuji pantas untuk dicintai-? Dirinya yang sudah melukai Sukuna padahal Yuuji ingin sekali memberikan kebahagiaan untuk Sukuna, dan lagi tubuhnya sudah disentuh oleh Gojou dan Yuuji menjadi sangat kotor.

"Aku tidak pantas Sukuna.., a--aku bersalah.." gumam pelan Yuuji dengan gemetaran.

Yuuji melihat wajah Sukuna yang menatapnya dan perlahan tersenyum tipis padanya.

"Kau sudah banyak memberikan kebahagiaan untukku Yuuji...", Walaupun Sukuna hanya menatapnya tanpa berbicara, Yuuji bisa mengetahuinya.

Entah kenapa, Yuuji tau.

Apa karena mereka sudah bersahabat lama? Atau karena Sukuna mencintainya-?

Gojou tertawa seperti orang gila, sifat aslinya keluar. Gojou yang terlihat sangat berbeda dari Gojou yang biasanya, Gojou yang seperti sudah kecanduan dan tidak akan bisa dikembalikan.

"Kau serius?! Kau juga sering melakukannya dengan yang lainnya. Jangan sok Suci!"

Yuuji terdiam lagi, kebenaran seolah memasuki pikirannya.

Melakukannya?

"Aku memang melakukannya, namun aku sudah tidak pernah melakukannya saat mengenal Yuuji...saat Yuuji masuk dalam hidupku, Aku bahkan tidak berniat untuk melakukannya, dan lagi setelah kupikir hal itu menjijikan dan tidak berguna" seru Sukuna melipat kedua tangannya dan memandang acuh ke arah lainnya. Gojou menggertakkan giginya, dan langsung mendekati Yuuji. Menarik jaketnya hingga dengan cepat memegangi wajah Yuuji.

"Kau memangnya tidak ingin merasakan Yu-"

Plak!

Sukuna dengan cepat memukul Gojou dan menarik Yuuji hingga jatuh ke pelukannya.

"Jangan sentuh Yuuji.." seru dingin Sukuna menatap tajam dan menekan Gojou, Yuuji terdiam merasakan Sukuna yang memeluknya dengan erat.

Sukuna merapikan jaket itu hingga menutupi seluruh wajah nya. Tidak tau, kalau Yuuji merasakan sesuatu yang aneh dengan tingkah Sukuna. Sukuna melakukan semuanya untuk Yuuji, Apa..yang bisa dilakukan Yuuji untuk Sukuna? Yuuji perlahan meremas erat baju Sukuna merasakan kalau perasaannya campur aduk, dan wajahnya terasa panas. Ada seseorang yang bersamanya, dan berusaha melindunginya. Dan itu sudah lebih dari cukup untuk membuat Yuuji tidak sendirian.

"Heh?! Kau memang munafik Sukuna! Kau selama ini selalu menahannya kan?!" Seru Gojou mengusap kasar bibirnya.

Yuuji gemetaran lagi, hingga Sukuna memeluknya lebih erat seolah-olah mengatakan kalau dia sangat menyayanginya.

"Tentu saja.."

Yuuji merasakan dadanya terasa sesak. Ketakutan itu muncul lagi, seolah tidak ada habisnya. Yuuji tidak ingin merasakan hal ini lagi, rasanya begitu menyakitkan hingga Yuuji mau mati rasanya. Agar semua kesakitan ini segera menghilang dan semuanya akan kembali seperti biasanya lagi.

Keseharian yang tidak akan sama, Keseharian yang seolah menjadi sebuah rasa sakit yang meracuni kehidupan Yuuji.

"Tapi, aku tidak sama denganmu Gojou. Aku tidak Brengsek sepertimu, orang sakit mental itu pantas nya di rumah sakit!" Seru Sukuna dengan nada dingin.

Sukuna menjauhkan Yuuji, dan Yuuji melihat semuanya saat Gojou terdiam dengan tatapan yang ketakutan, jauh berbeda. Gojou menatap ketakutan pada Sukuna yang mendekatinya, Sukuna menarik kerahnya dan menendang sisi samping Gojou dan membuatnya ketakutan.

"Aku tidak sakit..." gumam Gojou berusaha menyadarkan dirinya.

"Kau sakit.." bisik Sukuna di sampingnya seraya tersenyum.

"Tidak, tidak, TIDAK!" Teriak Gojou kacau. Kepribadian yang mengalami traumatis karena kejadian masa lalunya, Sukuna menginjak milik Gojou namun Gojou hanya terus berteriak dan memegangi kepalanya ketakutan seolah hal yang menakutkan itu datang lagi dan lagi, Sukuna hanya menyeringai seraya terus mempermainkan Gojou. Yuuji tidak tau kalau Sukuna adalah orang sekejam itu, padahal Sukuna sangat melindunginya seperti ini. Sukuna terlihat berbeda, namun Yuuji tidak mau menghentikannya. Gojou pantas mendapatkan hal seperti itu, setelah menipu dan melukai banyak orang lainnya seperti Yuuji. Gojou pantas untuk mendapatkan semua itu, meski hati Kecil Yuuji menolaknya.

Yuuji itu tetap baik hati. Meski, sudah banyak di sakiti oleh orang yang sama, oleh orang yang sangat disayanginya. Yuuji akan terus memaafkannya dan kembali tersenyum lebar meski semuanya terasa menyakitkan.

"Apa kau senang Gojou, rasanya lebih sakit loh daripada ini. Semua orang yang kau lukai.." Bisik Sukuna pelan. Gojou mengeleng, memohon ampun.

Yuuji tau kalau kebaikan hatinya membawa banyak kesedihan.

Kebaikan hatinya akan terus melukainya lagi dan lagi.

Namun, Yuuji tidak mau melihat orang lain terluka. Yuuji hanya berharap kebahagiaan untuk semuanya, bagi yang sudah sangat menyakitinya maupun yang menyayanginya. Yuuji memegang tangan Sukuna, membuat Sukuna terhenti dan memandang malas ke arah lain.

Yuuji tau dia Munafik, Naif. Bahkan setelah Gojou melukai nya seperti ini, Yuuji masih tidak bisa membencinya. Rasanya, Yuuji tidak bisa membenci siapapun. Yuuji hanya tidak ingin merasakan kebencian, entahlah. Seperti apapun Yuuji berusaha membencinya Yuuji tidak bisa, dan pada akhirnya akan memaafkannya lagi dan lagi dan tersenyum lebar. Seperti saat ini, selalu seperti itu.

"Sudah cukup Sukuna.." bisik Yuuji. Yuuji ketakutan namun berusaha untuk tetap bergerak.

"Apa yang kau lakukan Yuuji, bukankah dia brengsek.." seru Sukuna merasa bosan. Yuuji hanya menunduk, tidak mau menatap wajah Gojou. Yuuji tidak mau merasakan kesakitan itu lagi, saat melihat wajahnya yang selalu mengisi hari harinya dengan kebahagiaan. Yuuji tidak mau kebahagiaan itu perlahan berubah menjadi kesakitan yang akan membuat Yuuji hancur.

"Aku tau Sukuna.." bisiknya memelan merasakan kalau suara nya seakan menghilang.

"Kalau begitu! Biarkan aku melakukannya Yuuji!" Seru Sukuna hendak memukuli Gojou sebelum Yuuji berteriak.

"Tidak bisa!"..., Tetesan air jatuh di atas lantai dan genggaman Yuuji yang perlahan gemetaran dan membuat Sukuna terhenti.

"Aku...aku hanya ingin tidak melihatnya Sukuna... rasanya menyakitkan..., Maaf.." seru Yuuji. Dia bahkan tidak bisa lagi melihat Gojou. Sukuna menghela nafas, berbalik dan menutupi wajah Yuuji dengan jaketnya, dan berjalan pelan menjauhi Gojou. Saat ini Yuuji hanya tidak ingin melihatnya, kali ini saja.

Karena rasanya menyakitkan.

"Kau bawa dia Megumi, Si Brengsek itu sudah sakit jiwa. Kau bawa saja dia kerumah sakit sekarang..." Ketus sukuna dengan nada dingin, Megumi mendekat dan menarik Gojou tanpa mengatakan apapun. Saat Gojou menolak, Megumi dengan santai menamparnya.

"A-apa yang kau lakukan?!" Seru Gojou memegangi pipinya.

"Kau akan kubawa ke rumah sakit Jiwa..." seru dinginnya.

Gojou membelalakkan matanya dan menunduk memohon pada Megumi dengan wajah yang menjijikkan, penuh memar dan Gojou menarik narik bajunya.

"Kau bukankah butuh uang Megumi??. Aku tidak sakit, aku akan melakukan apapun..." Seru Gojou seraya tersenyum lebar.

Plak!

Gojou memegang pipinya yang terasa panas karena ditampar.

"Aku bisa cari klien lainnya, lagipula aku tidak mau mengambil masalah...dan lagi orang sakit seharusnya berada di rumah sakit. Gojou Satoru.." seru Megumi dengan tatapan dingin.

"Tidak!"

"Tidak!" Teriak Gojou terus menerus memberontak saat Megumi menyeretnya keluar, dan Gojou menatap tajam pada Sukuna yang hanya menatapnya dengan wajah dinginnya.

"Aku membencimu Sukuna! Aku bersumpah kau tidak pernah akan mendapatkan kebahagiaan mu!" Seru Gojou sebelum Gojou menghilang, Sukuna hanya menatapnya dalam diam. Tidak mengatakan sepatah katapun.

Kebahagiaan-?

.
.
.
.
.

Yuuji langsung memeluk Sukuna merasakan tangisnya meledak seketika, Sukuna hanya diam dan tidak melakukan apapun, saat Yuuji menangis terisak-isak merasakan rasa sakit dihatinya yang terasa begitu menyakitkan.

"Hiks..kenapa...kenapa aku harus mencintainya-?" Bisik Yuuji.

Yuuji mengesekan kepalanya pelan pada dada bidang Sukuna.

"Kenapa...Gojou-San melakukan semua ini padaku... padahal aku sangat mencintainya..." Seru Yuuji merasakan dadanya begitu menyakitkan. Berdenyut-denyut. Kalau seperti ini, Yuuji tidak ingin jatuh cinta pada Gojou, jika Yuuji tidak tau akan sesakit ini.

Yuuji terdiam merasakan saat Sukuna dengan lembut memeluk nya, memberikan kehangatan pada tubuh Yuuji yang terasa dingin. Sukuna mengusak pelan surai pink lembut Yuuji. Sukuna perlahan mengarahkan tubuh Yuuji untuk bersandar di tubuh nya. Memposisikan kepala Yuuji untuk berada di bahunya, jaket yang menutupi wajah Yuuji dan sebagian tubuh atasnya dan Sukuna yang duduk dilantai dan Yuuji yang sedang di peluknya.

Dalam ruangan Sepi itu. Tanpa suara selain sebuah keheningan.

"Gojou tidak pantas dicintai olehmu Yuuji..., Kau tidak pantas untuk mencintai Gojou..."

Suara Sukuna yang lembut dan menenangkan nya. Sisi Sukuna yang sangat berbeda, perlakuan lembut Sukuna pada dirinya.

"Kau itu manis...baik, indah...,.." Sukuna mengangkat wajah Yuuji dan tersenyum tipis melihatnya.

"Gojou tidak pantas untuk mencintaimu Yuuji...Kau terlalu berharga untuk itu...", Mengusak lembut surai pendek Yuuji.

"Tapi...Gojou-San sudah menyentuhku...aku Kotor.." bisik Yuuji meremas erat jaketnya.

Sukuna memegangi pipi Yuuji dan mengusapnya perlahan.

"Kau masih berharga Yuuji. Setiap sisimu begitu berharga.." Seru Sukuna memiringkan wajahnya dan tersenyum tipis. Senyuman yang jarang di perlihatkan oleh Sukuna, Yuuji terdiam dengan wajah memerah bahkan Yuuji tidak mengetahui bagaimana perubahan pada dirinya yang begitu aneh, Sukuna hanyalah sahabatnya, namun sekarang Sukuna terlihat berbeda dan membuatnya malu, bahagia secara bersamaan.

Deg!

Deg!

"Sukuna...aku.." bisik Yuuji dengan gelagapan. Tidak pernah Yuuji merasa salah tingkah seperti ini pada Sukuna. Yuuji menunduk, merasakan rasa malu yang aneh memenuhinya.

Sukuna tersenyum padanya....

Mengatakan kalau dirinya berharga, Padahal Yuuji sudah melakukan hal yang jahat pada Sukuna...dan Sukuna tetap datang dan melindunginya, ah rasanya luka dihatinya seketika tertutupi dan terganti dengan hal yang aneh. Yuuji sendiri sama sekali tidak mengetahui apa yang berbeda darinya, apa ini karena Sukuna ada bersama dengannya...Atau.. karena, Sukuna adalah sahabatnya...?

Sukuna hanya diam, dan melepaskannya secara tiba-tiba. Yuuji memeluk jaket sukuna.

"...", Sukuna berjalan tanpa mengatakan apapun ke arah luar kelas. Yuuji berlari dan perlahan memegangi ujung bajunya, Sukuna menoleh dengan wajah datarnya. Yuuji tersenyum, lagi lagi Sukuna menyelamatkannya dan membuat Senyuman lagi di wajahnya. Sukuna tanpa sadar selalu membuat Yuuji tersenyum manis. Sebuah senyuman untuk keberadaannya dengan Yuuji dan Sukuna mungkin tidak menyadarinya betapa berharga nya keberadaan Sukuna baginya.

Keberadaan yang membuat Yuuji selalu merasa bahagia...

"Sukuna... terimakasih..," seru Yuuji tersenyum. Yuuji yakin kebaikan hatinya juga membawa kebahagiaan. Buktinya, kebaikan hati Yuuji yang membawa Yuuji mendekat pada Sukuna dan melihat sisi lain dari Sukuna dan mempertemukan kami berdua.

Kebaikan hatinya menemukan kebahagiaannya dengan Sukuna.

.
.
.
.
.

✂️ Happiness To Yuuji ✂️

.
.
.
.
.

Continue Reading

You'll Also Like

951K 21.9K 50
Elia menghabiskan seluruh hidupnya mengagumi sosok Adrian Axman, pewaris utama kerajaan bisnis Axton Group. Namun yang tak Elia ketahui, ternyata Adr...
852K 32.2K 34
[KAWASAN BUCIN TINGKAT TINGGI 🚫] "Lo cuma milik gue." Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan...
5.8M 281K 61
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA MANIEZZZ] Kisah 2 pasangan yang dijodohkan oleh orangtua mereka. Arlando jevin demort, cowok berusia 18 tahun harus men...