The Girl of Evil | ft. BLACKP...

By pianputh91

263K 46K 13.1K

[Judul sebelumnya: Last Member] Breaking News! BLACKPINK Ot5 Sedang Menggemparkan Dunia. Dikutip Dari CNN Kor... More

PROLOG
O 1
O 2
O 3
O 4
O 5
O 6
O 7
O 8
O 9
1 O
1 1
1 2
1 3
EPILOG
BOOK 2
PROLOG SEASON 2
O 1 : SEASON 2
O 2 : SEASON 2
O 3 : SEASON 2
O 4 : SEASON 2
O 5 : SEASON 2
O 6 : SEASON 2
O 7 : SEASON 2
O 8 : SEASON 2
O 9 : SEASON 2
1 O : SEASON 2
1 1 : SEASON 2
1 2 : SEASON 2
1 3 : SEASON 2
1 4 : SEASON 2
1 5 : SEASON 2
1 6 : SEASON 2
1 7 : SEASON 2
1 9 : SEASON 2
2 0 : SEASON 2
2 1 : SEASON 2
2 2 : SEASON 2
2 3 : SEASON 2
2 4 : SEASON 2
2 5 : SEASON 2
2 6 : SEASON 2
2 7 : SEASON 2
2 8 : SEASON 2
EPILOG : SEASON 2

1 8 : SEASON 2

2.3K 557 64
By pianputh91

Kwon Hansu adalah lawan Jung Doowon di pemilihan Presiden kali ini. Bianca mengetahuinya, bahkan soal skandal Jung Doowon dan Jennie yang Kwon Hansu buat untuk menjatuhkan lawannya itu.

Walaupun mengetahui kebenaran, Bianca sama sekali tak berniat untuk mengungkapkan apapun. Mengikuti alur, dan mengambil kesempatan di kala ia membutuhkan, dan tak-tik nya benar saja. Semudah ia menaklukan Somi, Jennie pun begitu.

Tugasnya sekarang adalah membuat Jennie makin percaya. Usahanya menelepon banyak orang tak sia-sia. Bianca menyeringai sambil menunggu orang terakhir yang ia telepon menjawab panggilannya.

Butuh dua kali Bianca mengulang panggilan telepon karena tidak mendapat jawaban. Sampai akhirnya telepon tersambung dengan suara seorang wanita yang menyahut di seberang sana. Suara serak, seperti suara orang yang batu bangun tidur padahal hari itu jam sudah menunjukan pukul 11 siang.

"Yeoboseyo?" (Halo 'telepon')

"Jeon Seola?"

"Em? Nugu seyo?" (Kamu siapa?)

"Aku orang yang mengtahui kerja samamu dengan Kwon Hansu."

Tak ada balasan untuk beberapa saat, sepertinya Jeon Seola sedang tercekat. "Kau bicara apa?" Kata Seola.

"Aku tahu tentang kerja samamu dengan Kwon Hansu." Ulang Bianca.

"Sepertinya kau salah orang. Aku tidak mengenal siapa itu Kwon Hansu."

"Mana mungkin. Kwon Hansu adalah salah satu kandidat di pemilihan Presiden di negara ini, dan sekarang dia memenangkan pemilihan atas kerjasama kalian berdua menjatuhkan Jung Doowon. Tidak mungkin kalau kalian tidak saling mengenal."

"Kau siapa?!"

"Tadikan aku sudah bilang, aku orang yang mengetahui kelakuan busuk--"

Telepon diputus secara sepihak. Bianca berdecak lalu tersenyum miring. "Dia mau bermain lebih lama denganku ternyata." Seringaian jelas terbentuk di kedua sudut bibirnya.

Makin semangat, Bianca mengetik sesuatu dan mengirim pesan pada Jeon Seola ;

Aku menuju ke rumahmu

Berdiri meninggalkan meja makan di unit apartemen nya, Bianca membuka lemari pakaian dan mengambil sebuah koper yang ia letakan di paling atas sisi lemari. Kemudian membawanya menuju rumah Seola.

×××

"Mwoya?!" (Apaa?)

"Kau sedang apa?"

"Bersiap membunuhmu!" Seola memang selalu naik pitam jika sudah berhubungan dengan yang namanya Yeongje. Seniornya di kampus yang sangat menyebalkan. Kalau saja Yeongje tidak memiliki foto naked nya ketika mereka sedang 'having fun'. Mungkin Seola sudah membunuhnya beneran.

"Aku siap menunggu." Terdengar kekehan Yeongje di telepon. Seola langsung memutuskan sambungan dan melempar ponselnya ke sembarang arah. Persetan bila benda itu terselip di sisi tak terjamah, ia bisa membelinya lagi.

Berusaha merebahkan dirinya yang lelah di tempat tidur, Seola mendesah sambil menatap langit-langit kamar yang terasa muram. Hanya ada lampu gantung yang dimatikan.

Wanita itu memejamkan matanya, namun baru beberapa detik telepon unit apartemen nya malah berbunyi.

Dengan sangat amat malas Seola bangun dari tempat tidurnya untuk mengangkat telepon. Terdengar suara resepsionis menyapanya di sana, memberitahu bahwa kakaknya Seola yang dari Kanada menunggunya di lobby.

"Suruh dia langsung ke unitku saja," sahut Seola.

"Baiklah."

Kemudian Seola meletakan gagang telepon di tempat semula, ia berjalan menuju pintu dan membukanya sedikit, mengganjalnya dengan sepatu dan kembali ke tempat tidur.

Seola membiarkan pintunya terbuka agar saat kakaknya masuk nanti, ia tidak perlu beranjak meninggalkan tempat tidur untuk membukakan pintu.

Akhirnya ia bisa tidur lagi. Sambil memeluk selimut tebalnya ia mulai terlelap, tanpa menyadari kalau yang datang ke kamarnya bukan hanya kakaknya.

"Waktunya bermain!"

×××

Bianca menghentikan Van di basemen sebuah apartemen mewah di Seoul. Setelah mengeluarkan koper yang ia bawa dari bagasi, Bianca mendatangi resepsionis untuk minta di telepon ke unitnya Seola. Sangat-sangat kebetulan. Ternyata seseorang disampingnya juga minta di hubungi juga ke unitnya Seola. Bianca pun langsung memanfaatkan keadaan.

"Annyeonghaseyo."

Yang di sapa menoleh, tersenyum ramah membalas Bianca.

"Apa kau kenal Jeon Seola?" Tanya Bianca.

"Eung, kau mengenal adikku?" Balas wanita itu.

"Seolmi Eonnie?" Bianca memasang ekspresi seperti terkejut. Beruntung ia sudah membaca riwayat keluarga Seola saat di mobil tadi.

"Kau mengenalku?"

Bianca mengangguk. "Aku temannya Seola, kami berniat tinggal bersama hari ini."

"Kebetulan sekali kita bertemu." Balas Seolmi sangat ramah.

Obrolan mereka berlanjut sampai ke depan unit apartemen Seola. Banyak hal yang ditanyakan Seolmi tentang adiknya itu pada Bianca, yang tentu saja Bianca balas dengan asal-asalan.

"Kebiasaan! kalau ada orang gila yang masuk bagaimana coba?" Rutuk Seolmi kala melihat pintu unit apartemen Seola yang terbuka, hanya diganjal dengan sebuah sepatu.

Seolmi masuk di susul Bianca di belakangnya yang menyeringai, kemudian menutup pintu.

Bianca membuka kopernya yang bersisi sebuah parang melengkung seperti bulan sabit. Ada dua, maka Bianca mengeluarkan dua-duanya.

"Waktunya bermain!"

Seolmi nyaris mati jika saja tak reflek terjatuh kebelakang. Bianca sudah melayangkan benda tajam yang ia pegang ke arah wajahnya, namun jeritan wanita itu berhasil membangunkan Seola yang tertidur di kamarnya.

"Eonnie!" Nampak Seola berdiri di depan pintu kamarnya hanya memakai tank top hitam dan hot pant, wajahnya benar-benar mirip dengan Jennie, hanya saja Seola agak cabi dan ia memiliki sebuah tahi lalat di hidungnya.

"Sudah ku kirim pesan bukan, kalau aku akan ke rumahmu," Melihat parang di kedua tangan Bianca. Seola berlari ke arah telepon unit dan berniat mencari bantuan, namun Bianca langsung menjambak Seolmi dan mengarahkan benda tajam yang ia pegang pada leher wanita itu.

"Kumanhae!" (Berhenti) Teriak Seolma. "Lepaskan dia kumohon!"

"Turuti dulu permintaanku." Kata Bianca.

"Apa?! Cepat beritahu, akan kuturuti sekarang juga!"

"Cepat klarifikasi soal skandal Jennie dan Jung Doowon, terserah kau mau menyeret Kwon Hansu atau tidak. Yang pasti bersihkan nama Jennie."

Seola mengangguk. "Baiklah, aku akan membuat klarifikasi. Tolong lepaskan kakakku!"

Bianca menyentak kepala Seolmi, menoyornya dengan sangat kuat sampai membuat kening Seolmi bertubrukan dengan lantai.

Seola berlari ke kamarnya untuk mencari ponselnya yang entah di mana. Ia merutuk dirinya yang bodoh.

"Kuhitung sampai 5, atau kupotong leher kakakmu sekarang juga!"

Seola sudah panas dingin. Ia melempar bantal dan menyingkap seprei kasurnya, namun tetap tidak ketemu juga ponselnya.

"Satu.."

Seola masih berusaha mencari.

"Dua..."

"Kumohon..." Lirih Seola. Kepalanya sudah tidak bisa berpikir jerni. Di mana ponselnya berada?

"Tiga.."

"Seola ppalli!" (Cepat!) Teriak Seolmi ketika rambutnya kembali di Jambak Bianca hingga membuatnya menengadah.

"Empat..."

Kini Seola berlari ke arah nakas, menggeser lemari kecil itu dan menemukan ponselnya yang berada di bawah sana.

Seola langsung membuka aplikasi Instagram, dan melakukan live streaming.

"Lim-"

"Annyeonghaseyo yorobun," sapa Seola sambil mengarahkan kamera pada wajahnya. Ia berusaha memasang senyuman, walau terlihat sangat terpaksa.

"Aku ingin mengaku soal perbuatanku. Mungkin kalian ingat tentang skandal Jennie Blackpink dan Jung Doowon waktu itu? Aku mau memberitahu kalian kalau wanita yang ada di foto itu adalah aku, bukan Jennie.

Kalian mungkin masih ada yang tak percaya-" Seola melirik Bianca. Wanita itu sedang siapa siaga untuk segera menebas kepala Seolmi. "-tapi aku akan menunjukan beberapa bukti foto selfieku bersama Jung Doowon malam itu. Aku akan mengunggahnya setelah ini."

Live streaming selesai. Tak lupa ia menyimpan tayangan live nya itu agar bisa di lihat lagi jika ada yang ketinggalan menonton. Lalu Seola meng-upload semua foto selfienya dengan Jung Doowon di Instagram.

"Sudah," Seola menunjukan layar ponselnya yang menampilkan unggahannya di instagram. "Lepaskan kakakku sekarang!"

Bianca melepaskan Seolmi, membuat wanita itu langsung berlari menjauh dari Bianca.

"Jangan pernah hapus postinganmu sampai kapanpun, atau aku akan datang lagi dan memotong leher kalian berdua!" Setelah memperingati, Bianca meletakan parangnya kembali ke dalam koper. Kemudian ia melangkah pergi dari unit Seola setelah menyelesaikan keinginannya.

Selamat! Doamu terkabulkan Jennie...

×××

DAKJAL BANGET EMANG SI BIANCA

UDAH YAAA BESOK AING UPDATE LAGI KALO NGGAK MALESS

SIYU

Continue Reading

You'll Also Like

151K 371 8
" Dia yang mengajariku arti berjuang." -RachelRainaPutriHumaira " Dia yang mengajariku arti bertahan di sisa waktuku." -RendyAlvianoBramasta " Bisaka...
359K 30.1K 77
(COMPLETED) KPOP HIGHSCHOOL LIFE IN INDONESIA ! is it good? is it fun? read this and find it how! 🥰 highest rank: #1 blackvelvet #1 rose #1 irene ...
494K 37K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
152K 15.3K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...