Le Scénario (Dramione Oneshot...

By powderedonut

61.8K 4K 826

[Dramione Short Story Compilations] _ DISCLAIMER: All characters belong to J.K. Rowling All rights reserved ... More

-Introduction
-Yours
-Draco Baby
-not an update
-Ms. Granger
-Amortentia
-Accio Love
-Accio Love (2)
-Fallen
-Happy Valentine, Love
-A Mistery and A Serendipity
-request?
-Promise?
-Promise.
-The Devil's Possession
-quick questions
-An Abandoned Malfoy?
-Father's Day Out
-Professor Granger
-Be My Bride
-Happy Ending?
-sorry
-Happy For You
-Mistletoe

-Stupidly in Love

2.2K 190 44
By powderedonut

Title : Stupidly in Love
Rate : T
Word count : 2016
Type : Oneshot
[Sunday, May 23rd, 2021 : 09.50 pm]
___________________________________________

Hermione menatap Pansy tak percaya.

"Kau memberinya apa?!" tanya Hermione ragu. Mungkinkah ada yang salah dengan pendengarannya?

"Ramuan cinta! Aku memberikannya ramuan cinta! Apa telingamu bermasalah?!" sentak Pansy frustasi. Hermione memijat kepalanya yang mendadak pusing. Apakah ia tidak bisa sekali saja mendapatkan teman yang waras? Ada apa dengan takdir pertemanannya yang menyedihkan? Kenapa semua orang di dekatnya harus terus melakukan hal bodoh?

"Pansy, kau tidak perlu memberinya ramuan cinta! Merlin, dia sudah mencintaimu!" seru Hermione. Ia ingin menangis rasanya. Kenapa juga ia harus setuju bekerjasama membuat ramuan bodoh itu dengan si kembar Weasley?

"Well, salahkan keberanian sampahnya kalau begitu! Apakah dia bahkan benar-benar seorang Gryffindor? Dia pikir aku akan membunuhnya kalau dia mengakui perasaannya padaku? Aku tidak percaya bajingan itu benar-benar bodoh!" gerutu Pansy kesal.

"Kau tahu? Ramuan itu bahkan belum ada penawarnya!" geram Hermione. Pansy mendelik.

"Tidak! Aku tidak tahu! Aku hanya membelinya, darimana aku tahu ramuan itu sudah memiliki penawar atau belum!" protes Pansy. Hermione merasa kepalanya akan meledak.

"Siapa yang menjualnya padamu?" tanya Hermione jengah. Pansy terdiam sejenak. Ia tampak ragu.

"Uhm, entahlah? Aku tak yakin. Mungkin Fred? Atau George? Kau tahu? Aku tidak bisa membedakan mereka," gumam Pansy pelan.

"Lagipula apa kau benar-benar berpikir itu penting sekarang?! Merlin, Hermione! Temanmu baru saja keracunan ramuan cinta dan yang kau pedulikan adalah siapa penjualnya?!" lanjut Pansy mendramatisir. Hermione menarik napas panjang, berusaha menenangkan dirinya.

"Pansy, dengarkan aku baik-baik. Pertama, ramuan itu seharusnya belum bisa dijual. Aku akan membuat perhitungan dengan Fred dan George nanti. Berani-beraninya mereka menjual ramuan itu diam-diam di belakangku? Kedua, kau yang memberikan ramuan itu pada temanku! Dan itu jelas tidak beracun! Ron tidak keracunan apapun. Ia hanya akan menjadi orang tolol di dekatmu dalam jangka waktu yang aku juga tidak tahu," jelas Hermione panjang. Pansy mendelik kesal.

"Bagaimana kau bisa tidak tahu? Kau yang membuatnya!" protes Pansy. Hermione menatap Pansy tajam.

"Aku sudah bilang ramuan itu belum layak jual. Aku belum selesai dengan ramuan itu dan aku jelas belum membuat penawarnya," balas Hermione.

"Kalau begitu yang perlu kau lakukan hanya membuat penawarnya kan? Kenapa kau bersikap seolah-olah aku sudah melakukan suatu kebodohan besar? Aku bukannya baru mengaku membunuh orang. Kenapa kau sangat berlebihan?" gerutu Pansy.

"Kenapa tidak kau saja yang membuat penawarnya kalau begitu? Kau membuatnya terdengar sangat mudah kan?" tantang Hermione. Pansy menatap Hermione manis.

"Hermione, apa kau bercanda? Kau tahu kan, kau sangat sangat pintar. Dan dengan segala kesadaran diri, aku tahu betapa bodohnya aku. Kau tahu aku selalu gagal dalam ramuan kan? Dan mantra. Ramalan juga. Lalu astronomi, pertahanan terhadap ilmu hitam, herbologi, bahkan dalam kelas terbang. Intinya, aku sangat bodoh. Jadi, apa yang bisa kulakukan selain berharap padamu? Kau adalah penyihir paling cerdas yang pernah aku temui, Hermione. Bahkan Draco yang selama ini terlihat pintar di mataku, jadi bodoh jika dibandingkan denganmu," ucap Pansy panjang. Hermione menghela napas lelah.

"Kau tahu ia akan mengutukmu dengan mantra-entah-apa-ciptaannya jika mendengar ucapanmu barusan?" balas Hermione, malas mengindahkan pujian-pujian sampah sisanya.

"Tentu saja aku ta-"

Bruk!

"Apa-apaan!" seru Pansy kaget saat bagian bawah tubuhnya menghantam lantai. Kakinya terlihat seperti jelly. Ia menoleh ke belakang.

"Bloody ferret! Apa yang kau lakukan dengan kakiku!" lanjutnya saat melihat Draco tersenyum miring di belakangnya.

"Aku seharusnya mengutuk mulut sampahmu. Berani-beraninya kau mengataiku bodoh? Kau pikir kau bisa lulus tanpa bantuan dariku? Benar-benar tidak tahu diri," cemooh Draco seraya tersenyum puas.

"Dan kau pikir kau bisa mendapatkan Hermione kalau bukan karena aku? Berkacalah, baby dragon! Kau tidak ada bedanya dengan Ron!" balas Pansy. Draco mendelik saat mendengar Hermione tertawa.

"Sleep tight my little baby dragon?" ledek Hermione seraya lanjut tertawa. Draco menatap Hermione tajam. Rona merah terlihat jelas di pipinya. Ia benar-benar membenci mulut besar ibunya. Apakah ia tidak tahu hal-hal seperti lagu pengantar tidur kesukaannya saat kecil adalah salah satu hal yang tidak seharusnya diceritakan ke semua orang? Terutama kalau anakmu adalah seorang laki-laki.

"Mulutmu benar-benar pantas dikutuk," desis Draco seraya menatap Pansy.

***

"Ron, tidak bisakah kau melepaskan Pansy sedetik saja? Kau pikir dia akan langsung hilang begitu kau lepas?" tanya Hermione malas. Ron menatap Hermione tajam.

"Kau sudah gila? Bagaimana kalau tiba-tiba ada naga yang menculik Pansy begitu aku melepaskannya? Setidaknya kalau aku terus memeluknya, aku akan ikut kemanapun ia diculik. Ya kan, my lovely?" jawab Ron seraya mengeratkan pelukannya. Hermione menatap Ron jijik.

"Menjijikan," bisik Pansy. Hermione mengangguk.

"Benar-benar menjijikan. Karena itu, lain kali pakai otakmu dengan baik, oke?" ucap Hermione. Pansy mendelik.

"Aku memakai otakku dengan baik, oke? Kau yang seharusnya memakai otakmu dengan baik. Kenapa kau masih belum menemukan penawarnya?" balas Pansy. Hermione menatap Pansy tak percaya.

"Kau benar-benar tak tahu diri," ucap Hermione.

"Aku seorang Slytherin. Tahu diri bukanlah sesuatu yang harus kami miliki. Tapi sahabat bodohmu ini adalah seorang Gryffindor. Kemana keberanian yang seharusnya menjadi sifat dasarnya itu?" ucap Pansy santai. Hermione mendengus.

"Granger?"

Hermione menoleh.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Hermione malas. Ia memijat kepalanya, terlalu lelah untuk menghadapi satu Slytherin lagi. Kenapa juga hidupnya jadi dikelilingi ular sekarang?

"Sampai kapan kau akan memanggil gadismu dengan nama belakangnya?" tanya Pansy malas. Draco menatap Pansy aneh.

"Sampai nama belakangnya berubah menjadi Malfoy," jawab Draco. Penghinaan terselip di nada suaranya, seakan jawabannya adalah hal yang sudah seharusnya dilakukan dan tidak perlu ditanyakan. Pansy mendengus malas.

"Apa yang kau lakukan di sini, Malfoy?" ulang Hermione. Draco menatap Hermione tajam.

"Hanya aku yang diizinkan memanggil dengan nama belakang, love," desis Draco.

"Menjijikan," ucap Ron tiba-tiba. Pansy mengangguk.

"Sangat menjijikan," sahutnya. Draco menatap mereka jijik.

"Bukan aku yang mencekik seorang gadis dan menyebutnya sebuah pelukan di sini," ucap Draco malas. Hermione mengabaikan mereka.

"Kau tidak menjawab pertanyaanku," ucap Hermione pada Draco. Draco mengembalikan fokusnya pada Hermione.

"Apa yang aku lakukan di sini? Entahlah. Aku hanya ingin meminta saran. Gadisku sangat sibuk beberapa minggu belakangan ini. Ia bahkan sama sekali tidak punya waktu untuk kekasihnya. Menyedihkan. Kira-kira apa yang ia lakukan? Mungkinkah ia berselingkuh di belakangku? Apa yang harus aku lakukan jika ia berselingkuh?" jawab Draco panjang. Hermione memutar bola matanya malas.

"Aku tidak berselingkuh, Malfoy," ucap Hermione malas. Draco terlihat seolah-olah ia terluka.

"Merlin! Dia bahkan memanggilku dengan nama belakangku! Apakah dia sudah tidak mencintaiku lagi? Menyedihkan," ucap Draco.

"Benar. Sepertinya gadismu sudah tidak mencintaimu lagi. Aku dengar sebenarnya ia hanya mencintai uangmu. Mungkin kau harus meninggalkannya dan mencari gadis lain yang lebih mencintaimu," jawab Hermione. Draco menggelengkan kepalanya.

"Aku akan membuang seluruh hartaku kalau begitu. Jadi, hanya aku yang tersisa untuk dia cintai," ucap Draco.

"Kalau begitu aku yang akan meninggalkanmu dan mencari pria lain yang lebih kaya," balas Hermione. Draco menatap Hermione tak percaya.

"Kenapa kau tidak mengencani ayahku saja kalau begitu? Ia memiliki lebih banyak uang daripada aku," cibir Draco. Hermione tampak berpikir.

"Benar juga. Aku akan mengencani ayahmu saja kalau begitu," cetus Hermione. Draco terlihat sangat kesal sekarang.

"Aku akan memberitahu ibuku!" seru Draco seraya menatap Hermione tajam. Hermione mengedikkan bahunya tak peduli.

"Kita semua tahu kata-kata siapa yang lebih dipercaya Cissy," ucap Hermione santai.

"Bisakah kalian diam dan berhenti menjadi menjijikan?" protes Pansy akhirnya.

"Kata seorang gadis yang meracuni seorang pria dengan ramuan cinta yang belum ada penawarnya," balas Draco malas.

"Jadi, sebagai kekasih dan teman yang baik, berhenti menganggu Hermione sehingga dia bisa cepat menemukan penawarnya," ucap Pansy.

"Tidak. Kau yang seharusnya berhenti mengganggu Granger. Karena kelakuan bodohmu, dia jadi tidak punya waktu untukku," jawab Draco.

"Pansy? Kau harus berhenti berbicara dengan donat gula itu," protes Ron tiba-tiba. Ia lalu menarik kepala Pansy dan menciumnya.

***

"Granger?"

"Ya?" sahut Hermione seraya menoleh ke arah pintu.

"Apa kau masih sibuk dengan penawar sialan itu?" tanya Draco. Hermione baru akan menjawab saat Pansy memotong.

"Ya, Hermione sibuk. Jadi kau bisa pergi dan berhenti mengganggu," ucap Pansy. Draco berjalan masuk.

"Kapan kau selesai?" tanya Draco, sepenuhnya mengabaikan Pansy.

"Sebentar lagi, Draco," jawab Hermione tanpa menoleh.

"Kau dengar? Hermione akan selesai sebentar lagi. Jadi berhenti bersikap seperti anak kecil yang haus perhatian. Keluar dan jadilah anak baik, baby dragon!" ucap Pansy lagi. Draco menatap Pansy tajam.

"Aku akan membantu Granger. Jadi, kau yang keluar," balas Draco.

"Kalau sampai Hermione tidak bisa menyelesaikan penawarnya hari ini, aku akan memberinya ramuan cinta dan menjodohkannya dengan Theo. Aku sudah muak dengan sikap Ron, jadi aku serius dengan ucapanku," ucap Pansy sebelum keluar. Hermione tertawa mendengar gerutuan tidak jelas Draco.

"Apa kau tertarik dengan Theo?" tanya Draco. Tawa Hermione semakin kencang.

"Apa keluarga Nott memiliki lebih banyak galleon daripada Malfoy?" Hermione balik bertanya. Draco menatap Hermione kesal.

"Kau menyebalkan," ketus Draco.

"Aku tidak akan balas menghinamu karena aku butuh bantuanmu. Bisakah kau ke sini sebentar?" pinta Hermione. Draco mendengus malas. Tapi kakinya bergerak juga ke arah Hermione.

"Ada apa? Ada juga hal yang dapat membuat penyihir tercerdas kita kesulitan?" tanya Draco. Hermione bergeser, memperlihatkan mejanya pada Draco.

"Kau lihat gurdyroot ini? Aku butuh ekstraknya. Aku sudah memotong bahkan memerasnya tapi bahkan setetes pun tidak keluar," keluh Hermione. Draco berjalan mendekat.

"Kau seharusnya tidak memotongnya," ucap Draco. Ia lalu mengangkat gurdyroot yang masih utuh dan memerasnya ke dalam kuali Hermione.

"Lihat? Kau bisa langsung memerasnya," ucap Draco. Hermione mengangguk mengerti

"Terima kasih. Aku senang kau akhirnya menjadi manusia yang berguna," jawab Hermione. Draco mengacak rambut Hermione kesal.

"Granger, dengar aku baik-baik," ucap Draco. Hermione mengangguk, pandangannya tetap fokus pada ramuan mendidih di depannya.

"Aku pintar membuat ramuan dan aku memiliki lebih banyak galleon daripada Theo. Jadi, kau akan rugi kalau memilih Theo, oke?" lanjutnya.

"Apa bakat ramuanmu kau dapatkan dari ayahmu?" tanya Hermione, sebelah alisnya terangkat. Draco mendecak kesal.

"Tidak, ayahku adalah pembuat ramuan yang payah. Ia benar-benar yang terbodoh dalam kelasnya. Aku mendapatkannya dari ibuku. Apa kau akan mengencani ibuku sekarang?" jawab Draco. Hermione tertawa.

"Tidak, tentu saja tidak. Tapi aku akan menceritakan kepada Lucius apa yang anak kesayangannya katakan tentangnya. Mungkin setelah itu ia akan membuangmu dan mengangkatku menjadi anaknya. Lalu aku bisa mengencani Nott. Dan aku akan mewarisi kekayaan Malfoy dan mendapat banyak galleon dari Nott juga," jawab Hermione.

"Aku tidak percaya aku jatuh cinta pada gadis licik sepertimu. Apa kau juga memaksa topi seleksi memasukkanmu ke Gryffindor? Sepertinya terjadi kesalahan saat itu," balas Draco.

"Tidak. Tapi memang sepertinya terjadi kesalahan. Topi seleksi seharusnya memasukkanmu ke Azkaban," jawab Hermione.

"Ingatkan aku kenapa bisa-bisanya aku mengencanimu?" ketus Draco.

"Kau memaksaku," jawab Hermione santai.

"Mungkin kau menjadikanku objek ujicoba ramuan cintamu?" ucap Draco.

"Aku lebih memilih Lucius yang menjadi objek ujicoba ramuanku," jawab Hermione santai.

***

"Pansy!" seru Hermione seraya berjalan keluar laboratorium pribadinya.

"Ya?" sahut Pansy.

"Apa kau sudah menyelesaikannya? Apa musang nakal itu mengganggumu? Aku bisa menanganinya untukmu," lanjutnya. Tangannya sibuk menepis pelukan Ron yang terasa semakin mencekiknya.

"Ya, aku sudah menyelesaikannya. Jadi, kau tidak perlu melakukan apapun pada Draco," jawab Hermione seraya tertawa pelan. Ia lalu menyodorkan botol berisi cairan bening ke tangan Pansy.

"Berikan padanya. Dan tolong jangan bermain-main dengan ramuan lagi. Terutama dengan ramuan yang dijual oleh Fred dan George," ucap Hermione. Pansy mengangguk mengerti.

"Aku janji! Baiklah, aku akan pergi sekarang. Terima kasih atas waktumu. Sekarang kau bisa kembali mengurus bayi besarmu. Semoga kau tetap waras!" jawab Pansy seraya menyeret Ron keluar.

"Apa kau sudah memiliki waktu untukku sekarang?" tanya Draco seraya melingkarkan tangannya di leher Hermione. Hermione menoleh ke belakang, tangannya mengelus pipi Draco lembut.

"Apa yang ingin kau lakukan?" tanya Hermione. Draco menaruh kepalanya di atas kepala Hermione, menghirup dalam wangi rambut Hermione.

"Entahlah, apa yang ingin kau lakukan?" Draco balas bertanya. Hermione memejamkan matanya, berpikir.

"Sepertinya aku merindukan momen-momen saat aku merampok Gringotts. Apa kau mau melakukannya denganku?" canda Hermione. Draco mengangkat kepalanya seraya tertawa pelan. Ia lalu memutar tubuh Hermione agar menghadap dirinya. Tangannya menangkup wajah gadisnya.

"Apa kau yakin kau tidak memberikanku ramuan cinta? Mungkin kau perlu membuat sebotol penawar lagi untukku?" tanya Draco di sela tawanya.

"I don't understand. Why do I keep falling for you? It looks like I'm stupidly in love with you, too," lanjutnya seraya menatap mata Hermione. Hermione balas menatap mata Draco. Draco menundukkan kepalanya, mengecup sekilas bibir Hermione.

[Aku tidak mengerti. Kenapa aku terus jatuh untukmu?] -maaf kalimat terakhirnya aku bingung gimana translatenya🥲-

"Ayo merampok Gringotts!" seru Draco setelah melepaskan bibirnya dari bibir Hermione. Hermione tertawa kencang, tangannya memeluk Draco erat.

-Fin-

___________________________________________

Req : zelxyrasilverariddle

[A/N] Akhirnya ada yang 2000an words lagi wkwkwkkw. Semangat besok Senin!! Goodnite and hope you enjoy the story<3

Continue Reading

You'll Also Like

729K 58.5K 63
Kisah ia sang jiwa asing di tubuh kosong tanpa jiwa. Ernest Lancer namanya. Seorang pemuda kuliah yang tertabrak oleh sebuah truk pengangkut batu ba...
141K 13.8K 25
Xiao Zhan, seorang single parent yang baru saja kehilangan putra tercinta karena penyakit bawaan dari sang istri, bertemu dengan anak kecil yang dise...
55.1K 6.6K 32
"Saat kamu kembali, semua cerita kembali dimulai." Kisal Sal dan Ron kembali berlanjut. Setelah banyak yang terlalui. Mereka kembali bersama. Seperti...
206K 4.8K 19
Warn: boypussy frontal words 18+ "Mau kuajari caranya masturbasi?"