I Love U but I Hate U「MarkHyu...

By Tiny_Rin

888K 75.5K 6.1K

[TAMAT] Menikah demi melunasi hutang keluarga bukanlah hal yang bagus. bahkan orang yang kau nikahi adalah pr... More

𖧧. ָ࣪ Prolog
𖧧. ָ࣪ Lee Donghyuck
𖧧. ָ࣪ Mark Lee
𓆩 ﹫. 01
𓆩 ﹫. 02
𓆩 ﹫. 03
𓆩 ﹫. 04
𓆩 ﹫. 05
𓆩 ﹫. 06
𓆩 ﹫. 07
𓆩 ﹫. 08
𓆩 ﹫. 09
𓆩 ﹫. 10
𓆩 ﹫. 11
𓆩 ﹫. 12
𓆩 ﹫. 13
𓆩 ﹫. 14
𓆩 ﹫. 15
𓆩 ﹫. 16
𓆩 ﹫. 17
𓆩 ﹫. 18
𓆩 ﹫. 19
𓆩 ﹫. 20
𓆩 ﹫. 21
𓆩 ﹫. 22
𓆩 ﹫. 24
𓆩 ﹫. 25
𓆩 ﹫. 26
𓆩 ﹫. 27
𓆩 ﹫. 28
𓆩 ﹫. 29
𓆩 ﹫. 30 [end]
ucapan terimakasih
SPOILER!!
𓆩 ﹫. Bonus Chapter
ppiw!

𓆩 ﹫. 23

22.5K 2K 373
By Tiny_Rin

Happy Reading...

Malam pun tiba, Mark bekerja lembur hari ini. Pekerjaan hari ini lumayan banyak. Mark pun menutup laptopnya dan memasukan nya kedalam tas, tak lupa ia memasukkan beberapa berkas yang belum selesai ia periksa. Ia pun beranjak dari tempatnya dan keluar dari ruangannya. Perusahaan nya sudah sepi, hanya ada dirinya dan beberapa karyawan lain.

Mark berjalan menuju parkiran untuk mengambil mobilnya nya. Saat sampai lalu ia memasuki mobilnya dan pergi menjauh dari gedung perusahaan nya. Dalam perjalanan ia merasakan perutnya berbunyi. Sejak pagi ia belum makan apapun.

Mark pun memutuskan untuk pergi ke cafe tempat dimana Haechan bekerja, selain ingin makan ia juga ingin menemui Haechan dan anaknya. Mark merindukan Minhyung.

Setelah sampai di cafe milik Ten, Mark memarkirkan mobilnya lalu keluar dari mobil. Mark memasuki cafe itu dan memilih tempat duduk di meja yang dekat dengan dinding kaca cafe.

"Tuan ingin memesan apa?" Tanya Haechan bersikap profesional untuk melayani pelanggan nya.

"Spaghetti carbonara, dan ice lemon tea" Jawab Mark. Rasa lelah yang sempat menghinggapi dirinya hilang seketika.

"Baiklah Tuan" Setelah mencatat pesanan Mark, Haechan pergi.

Mark menatap Haechan yang kembali melayani pelanggan lain. Malam ini cafe cukup ramai, mata Mark bergerak kesana-kemari sesuai pergerakan Haechan.

"Uncle!" Pekik seorang anak kecil yang langsung berlari menuju Mark.

"Eoh Minhyung!" Balas Mark ia pun langsung mengangkat tubuh kecil Minhyung dan mendudukkan Minhyung di pangkuan nya.

"Uncle ingin makan malam?" Tanya Minhyung semangat

"Tentu, apa kau sudah makan malam?" Tanya Minhyung balik

"Sudah! Uncle tahu saat Minhyung di sekolah ada yang memberikan Minhyung surat cinta!" Minhyung mulai bercerita

Haechan yang berdiri di dekat kasir menatap anaknya begitu akrab dengan Mark, bahkan mereka baru beberapa kali bertemu tapi Minhyung seperti sangat nyaman berada di dekat Mark.

'Kau terlihat bahagia bersama ayah mu. Apa aku harus memberitahu mu bahwa dia ayahmu?'

Puk..

Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Haechan membuat Haechan sedikit terperanjat dan menoleh melihat seseorang yang menepuk nya.

"Kau membuat ku terkejut hyung" Ucap Haechan saat mengetahui siapa yang menepuk bahunya.

"Mereka terlihat bahagia" Ucap Ten tanpa membalas ucapan Haechan.

"Kau tidak ingin memberitahu Minhyung bahwa Mark adalah ayahnya?" Tanya Ten. Haechan terdiam lalu kembali menatap interaksi Minhyung dan Mark yang terlihat asik.

"Aku tidak tahu, aku masih tidak percaya pada Mark setelah apa yang dia lakukan. Tapi aku juga kasihan pada Minhyung, dia sering bertanya dimana ayahnya" Jawab Haechan.

"Aku tahu kau masih belum bisa percaya pada Mark setelah apa yang dia lakukan padamu dulu, tapi bukan berarti kau terus-menerus menjauhkan Minhyung dari ayahnya. Beri dia kesempatan terakhir" Jelas Ten

"Kesempatan? Sudah banyak kesempatan yang aku berikan, tapi dia tidak pernah berubah. Banyak cara yang ku lakukan untuk merubahnya, setidaknya sampai dia merasakan kehadiran ku itu sudah lebih dari cukup untuk ku. Tapi itu sia-sia" Ucap Haechan lalu menatap Ten.

"Aku tahu dan aku mengerti. Baiklah itu terserah padamu, keputusan ada pada dirimu dan pikirkan lagi sebelum mengambil keputusan, sekarang kembalilah bekerja aku kebelakang sebentar" Ucap Ten lalu pergi meninggalkan Haechan.

Haechan kembali menatap kearah meja Mark yang sedang bercanda dengan Minhyung, sesekali Mark akan menyuapkan sedikit makanannya pada Minhyung.

Mark yang merasa di perhatikan pun menoleh dan menatap tepat kearah Haechan. Mark tersenyum kearah Haechan, senyum yang pernah Haechan lihat lima tahun lalu dan kini senyuman itu di tunjukkan untuknya.

Dengan cepat Haechan langsung berbalik pergi ke dapur. Sial jantung nya berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Kiyowo" Bisik Mark

"Uncle sedang melihat siapa?" Tanya Minhyung lalu ikut menatap kearah pandangan Mark namun tak ada siapa disana.

"Eh? Ee.. Tidak bukan siapa-siapa. Malam semakin larut uncle harus pulang" Ucap Mark. Seketika wajah Minhyung langsung berubah murung.

"Tapi Minhyung masih ingin bermain dan bercerita banyak hal dengan uncle" Ucap Minhyun sedih dengan bibir yang melengkung ke bawah. Persis seperti Haechan

"Tapi uncle harus pulang, ini sudah malam. Uncle perlu istirahat. Tapi besok uncle janji akan membawa mu jalan-jalan. Bagaimana?" Bujuk Mark. Seketika wajah Minhyung kembali berubah ceria dengan mata yang berbinar

"Benarkah?! Promise?" Tanya Minhyung sambil menunjukkan jari kelingking mungilnya

"I promise you" Balas Mark sambil mengaitkan kelingking nya dengan jari kelingking Minhyung.

Setelah nya Minhyung pun berlari menuju ibunya di susul Mark untuk membayar makanan dan minuman yang ia pesan.

"Euum... Haechan-ah, a-apa aku boleh membawa Minhyung berjalan-jalan saat ia pulang sekolah? T-tidak apa jika tidak di ijinkan, aku tidak memaksa" Ucap Mark meminta ijin pada Haechan. Tidak mungkin ia membawa lari Minhyung walaupun Minhyung itu adalah anaknya.

"Mommy boleh ya.. Ya ya ya. Pleaseee~" Minhyung memohon pada ibunya agar mengijinkan nya.

"Haah~ baiklah, tapi kembalikan putra ku sebelum makan malam" Ucap Haechan memberi ijin

"Terimakasih Haechan" Setelah mengucapkan itu Mark pergi dari cafe dengan perasaan yang berbunga-bunga.

Mark benar-benar bahagia dengan hal kecil seperti itu.

.

.

.

Seperti yang di janjikan kemarin. Mark membereskan semua berkas-berkas yang sudah ia selesaikan dan sudah dia tanda tangani. Mark mengerjakan pekerjaannya penuh semangat, bahkan ia terus tersenyum tanpa henti.

Jungwoo yang ikut membantu Mark memeriksa berkas dari karyawan lain hanya bisa bergidik ngeri melihat tingkah boss nya yang seperti orang gila.

"Kau ini kenapa? Sejak tadi aku perhatikan kau terus tersenyum seperti orang gila. Apa kau benar-benar masih waras?" Tanya Jungwoo heran.

"Aku waras dan aku tidak gila jadi berhentilah menatap ku seperti itu" Kesal Mark

"Lalu kenapa kau terus tersenyum seperti itu? Aku merinding melihatnya" Balas Jungwoo

"Hari ini aku sedang bahagia, jadi sisa berkas ini kau kerjakan ya ada hal penting yang harus aku selesaikan. Aku pergi" Pamit Mark pergi begitu saja tanpa menunggu jawab dari Jungwoo

"Aku rasa kepala terbentur ujung meja pagi tadi, makanya dia seperti itu. Aku harap dia tidak benar-benar gila" Gumam Jungwoo menatap pintu keluar yang di lalui Mark tadi.

Mark berjalan dengan langkah ringan. Bahkan ia menyapa para karyawan nya. Mark yang selalu membalas sapaan karyawan nya hanya dengan anggukan kini menyapa lebih dulu dengan senyum yang terpatri di wajah tampan nya.

"Selamat siang Tuan Mark" Sapa Eliana. Seketika wajah Mark berubah datar dan dingin.

"Tuan ingin pergi kemana? Sepertinya sedang terburu-buru" Lanjut Eliana

"Aku harus pergi, ada hal penting yang harus aku urus" Jawab Mark dingin

"Apa boleh saya ikut? Sebagai sekretaris yang baik saya harus-"

"Tidak. Ini urusan pribadi ku dan jangan ikut campur dengan urusan pribadi ku. Ingat itu" Mark lalu melewati Eliana begitu saja.

Jujur ia masih kesal dengan Eliana yang menghina Haechan dan membandingkan dirinya dengan Haechan. Tentu saja Mark akan menjawab bahwa Haechan jauh lebih baik dari wanita itu.

Eliana menatap kesal kearah punggung Mark yang semakin menjauh dan menghilang di balik pintu lift.

"Lihat saja, aku akan membuat mu bertekuk lutut di hadapan ku"

.

.

.

Mark sudah sampai di depan sekolah Minhyung. Ia sedang menunggu putranya keluar dari sekolah. Tak lama bel pulang sekolah berbunyi nyaring di barengi dengan anak-anak yang berhamburan keluar sekolah.

"Unlce!" Teriak seorang anak kecil

Mark langsung berjongkok sambil merentangkan kedua tanganya menyambut Minhyung dalam pelukan nya. Minhyung pun berlari lebih cepat dan berhambur kepelukan Mark.

"Uncle janji 'kan akan membawa Minhyung jalan-jalan?" Tanya Minhyung

"Tentu saja jagoan, kita akan pergi ke tempat yang kau inginkan. Sekarang ayo masuk kedalam mobil" Ajak Mark

Ia menggendong Minhyung menuju mobil miliknya yang terparkir tidak jauh dari sekolah Minhyung. Lalu Mark menyuruh Minhyung untuk masuk kedalam mobil lalu di susul oleh Mark.

Mark pun menjalankan mobilnya. Mobil Mark menjauhi area sekolah Minhyung. Di dalam mobil sesekali mereka berbicara.

"Uncle tahu tidak? Tadi di sekolah ada yang memberiku surat cinta lagi" Minhyung mulai bercerita.

"Eoh? Benarkah? Lagi-lagi kau mendapat surat cinta? Kali ini dari siapa?" Tanya Mark sambil moneleh sekilas pada Minhyung

"Eung! Kali ini aku mendapatkan nya dari Karina!" Jawab Minhyung antusias

"Lalu kau menerimanya?" Tanya Mark lagi. Ia memberhentikan mobilnya saat di lampu merah

"No, aku tidak suka dengan nya" Jawab Minhyung lagi

"Why?" Mark mengerutkan alisnya

"Minhyung menyukai seseorang, jadi Minhyung menolaknya" Ucap Minhyung

"Wah benarkah? Jagoan uncle ini sudah memiliki orang yang di sukai" Balas Mark lalu kembali melajukan mobilnya lagi.

"Ah ya Minhyung kau ingin pergi kemana?" Tanya Mark

"Euum... Taman bermain!" Jawab Minhyung semangat.

"Okay let's go!"

Mark sedikit mempercepat laju mobilnya. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk mengatakan bahwa dirinya adalah ayah dari anak yang duduk di sebelah Mark.

.

.

.

Sekitar 40 menit mereka akhirnya sampai di taman bermain, tidak terlalu ramai dan juga tidak terlalu sepi. Hanya berisi wisatawan asing.

Mereka berjalan-jalan sambil sesekali bercanda. Mereka menghabiskan waktu hingga hari menjelang sore, kali ini mereka tengah duduk di sebuah bangku dengan permen kapas di tangan Minhyung.

"Minhyung-ya.." Panggil Mark membuat Minhyung yang sedang asik memakan permen kapas nya menoleh.

"Ya uncle ada apa?" Tanya Minhyung

"Apa kau penasaran siapa ayah mu?" Tanya Mark

"Tentu, mommy tidak pernah menjawab pertanyaan ku jika aku menanyakan dimana daddy" Jelas Minhyung

"Kalau begitu dengarkan uncle. Sebenarnya aku ini ayah mu, ayah kandung mu yang selama ini tidak pernah kau ketahui rupanya" Jelas Mark

Minhyung terdiam. Ia menatap lekat pada mata coklat terang milik Mark. Ia seperti mencari sebuah kebohongan

"Uncle benar-benar ayah ku?" Tanya Minhyung. Matanya sudah berkaca-kaca

"Sure baby, i'm your daddy" Jawab Mark sambil tersenyum

"Daddy!" Minhyung melempar permen kapas itu dan berhambur ke pelukan Mark. Hal yang sudah sangat ia nantikan.

Mark membalas pelukan Minhyung. Tanpa sadar ia meneteskan air matanya. Semakin mengeratkan pelukan nya. Harusnya ia mengetahui ini dari awal.

'Kini aku harus berjuang untuk mendapatkan mu kembali'

Tbc...

Yahooo! Ku bck uhuy!
Gmn? Bagus ga?

Akhirnya Minhyung tau siapa ayahnya ^^

Lagi-lagi chp nya panjang, smg kalian ga bosen ya

Smpe sini dulu okay
Jgn lupa vote komen dan share

See you next time...

Continue Reading

You'll Also Like

111K 7.1K 12
Haechan ingin membantu mae nya bekerja sehari sebagai ART dikejutkan dengan pertemuan kembali dengan cinta pertamanya. Dan Haechan lebih terkejut lag...
68K 5.3K 29
"akhirnya gw nemuin lo juga LEE JENO" BXB jangan salah lapak! ga suka? tausah baca ngab nomin and markhyuck area!
83.9K 8.5K 36
FIKSI
290K 33.5K 19
Sikap Haechan yang menurut Mark aneh.. PROSES PENERBITAN🤭