MY PERFECT CEO

By agreeyou

18.8K 1.6K 442

❝ Kisah seorang CEO muda yang jatuh hati kepada gadis SMA ❞ ilustration : pinterest and google start : 29 Des... More

0.0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
1.2
1.3
1.4
1.5 Another Couple
1.6 H-10 wedding
1.7 Ending

1.1

624 54 9
By agreeyou

Nana terdiam dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan.

"Ran? Gadis ini siapa?" tanya wanita itu.

Ran nampak bingung harus bagaimana, "Emm, Nona Selena dia..."

"Hei, kau siapa?" Selena menghampiri Nana.

"Maaf, kupikir saya salah masuk ruangan" Nana menunduk, lalu berbalik pergi meninggalkan tempat itu.

"Bocah aneh"

Ardan mendesah kecil, ia membuka matanya, "Sedang apa kalian di sini? Hei Ran, sudah kau antar gadis kecilku itu?" tanya nya sedikit lirih.

Ran mengambilkan secangkir air minum untuk Ardan, membisikkan sesuatu, "Maaf, Tuan. Nona Renatta melihat Nona Selena sedang menggenggam tangan anda di sini tadi"

Ardan terduduk kaget, lalu memegangi kepalanya, mencabut selang infus yang ada di tangannya, lalu pergi untuk mencari keberadaan Nana.

Ardan sedikit berlari sambil memegangi tangannya yang sedikit nyeri, "Na, kamu dimana?" lirihnya.

Dari jauh ia melihat seorang gadis sedang terduduk di taman rumah sakit, wajahnya nampak sedang menahan tangis. Ia menghampirinya.

"Ah, kau di sini" Ardan duduk di sebelah Nana.

Nana mengusap kasar wajahnya, ia nampak tidak mood untuk berbicara.

"Hei, kenapa ke sini? Kau harus pulang, nanti-"

"Dan Om bisa bermesraan dengan wanita tadi?" Nana memotong omongan Ardan.

Ardan membuang napas pelan, lalu ia menggenggam tangan Nana, "Apa kau sedang cemburu?" godanya.

Nana menepis tangan Ardan, "Ga lah" sanggahnya membuang muka.

"Ah" Ardan berpura-pura sedang kesakitan.

"Om!? Om gapapa? Sakit ya? Apanya yang sakit?" Nana menatap khawatir ke arah Ardan.

Ardan tertawa kecil, ia lantas mendekap tubuh kecil Nana, "Maaf karena mengingkari janjiku tadi" ucapnya mengelus lembut surai Nana.

Nana terdiam, hangat, itu yang ia rasakan, "I-Iya, bisa lain kali kok, Om sakitnya parah?"

"Tidak, hanya kelelahan"

Nana memeluk tubuh Ardan, menyembunyikan wajahnya di balik dada Ardan, "Jangan sakit, sudah ku bilang jangan sakit kan"

Ardan melepaskan pelukan, "Kurasa kau sudah jatuh ke pelukanku sekarang" ucapnya sambil tersenyum.

Nana tersipu malu, wajahnya semerah tomat sekarang, "A-Ayo ke dalam, kenapa Om malah keluar sih"

"Tidak bisa"

"Kenapa?"

"Aku tidak kuat berjalan" Ardan berbohong.

"Ih gimana sih!"

o - o

Nana memapah Ardan untuk sampai ke mobil. Nana sudah bersikeras mengajak Ardan untuk kembali ke rumah sakit namun Ardan menolak dengan alasan pasti sudah sembuh karena tadi sudah di infus.

“Om, aku belum bisa nyetir, aku suruh Ran buat nyetir ya?” ucap Nana setelah mendudukan Ardan di bangku penumpang.

Ardan mengangguk, lalu menyenderkan kepalanya.

Nana berlari kecil untuk mencari Ran, tak lama, ia menemukan Ran sedang berjalan berdampingan dengan Selena. Nana berdecak kecil lalu mendekati mereka.

“Pak Ran, ah aneh banget jadinya. Om Ardan udah nunggu di mobil, ayo anter dia pulang” ucap Nana ia terkadang melirik ke arah Selena.

“Baik, Nona” jawab Ran.

Mereka lalu berjalan menuju mobil, mengetahui kalau Selena juga ikut mengekor, Nana berhenti.

“Tante ga pulang?” tanyanya.

Selena terkejut saat dipanggil 'tante', padahal umurnya belum bisa disebut sebagai tante-tante.

Membuang napasnya, “Heh bocil, gue tuh masih muda ye, jangan panggil tante ah, kakak aja kakak. Biar akrab ye ga” ucap Selena berusaha akrab.

Nana menatap tajam ke arah Selena, membuat Selena menengguk ludahnya kasar.

Sementara Ran, ia sudah sampai di dalam mobil. Ia memeriksa keadaan Ardan terlebih dahulu, memakaikan sabuk pengaman serta memeriksa suhu badannya.

Tak lama kemudian Nana dan Selena datang, mereka berebut kursi disebelah Ardan.

“Ih Tante! Aku mau duduk di situ!”

“Ga! Gue yang harusnya duduk di situ!”

“Ih awas!”

“Awas lu bocil!”

Ardan menjambak rambutnya pelan, “Hentikan atau ku tinggal kalian di sini?” ancam Ardan dengan suara seraknya.

Selena dan Nana diam. Lalu Selena mengalah, ia duduk di kursi penumpang di dekat kemudi, sedangkan Nana dibelakang bersama Ardan.

Ardan menyenderkan kepalanya di bahu Nana, membuat jantung Nana menjadi berdetak kencang tidak karuan.

Ardan menggenggam tangan Nana, “Kenapa tanganmu sangat dingin?” tanyanya.

“E-eh?” Nana gelagapan.

“Ga usah mesra-mesraan di belakang jomblo deh, bikin iri, iya ga Ran?” Ran mengangguk mengiyakan perkataan Selena.

Sementara Ardan, ia semakin mendekatkan dirinya kepada Nana. Nana mengusap lembut kepala Ardan.

“Ran, antar Nana dan wanita ini dulu” perintah Ardan.

Ran mengangguk.

Di perjalanan, mereka tidak saling berbicara. Ardan memilih untuk memejamkan matanya, Nana mengamati wajah Ardan, Selena yang bermain ponsel, dan Ran yang fokus pada lalu lintas.

“Ehem, jadi hubungan kalian itu apa?” Selena bertanya kepada Ardan dan Nana.

Nana mengedikkan bahunya, “Apa ya?” ucapnya sambil tersenyum kecil.

“Tante sendiri, hubungannya sama Om Ardan apa?” Nana balik bertanya.

“Mantan” ucap Ardan.

Nana ber-oh. Untung hanya mantan bukan... yang lain kan?

“Nona Renatta, sudah sampai” ucap Ran.

Nana mengangguk, “Sampai jumpa lagi, Om Ardan, Om Ran, Nenek juga” pamitnya tersenyum nakal ke arah Selena.

“Kurang ajar ni bocil” Selena mengumpat di sepanjang jalan.

o  -  o

Ting!

Noval

Na?
Udah tidur?

Belum, Val
Kenapa?

Gpp, bosen

Eh Noval udah pulang kan dari
RS?

Udh

Udah sembuh belum?
Masih ada yang sakit?

Udh ga terlalu sakit
Cuma mager aja kl mau kmn2

Hmm iyadeh
Tidur Noval, udh malem

Na

Iya, Val?

Lu masih suka sama gue ga?

Eh?

Ga jadi, gue cm nanya doang

Ohh, hehe
Kaget tau

Tapi lu udh pindah hati, Na?
Udh sayang Bang Ardan ya?

Kok tanya gitu?

Penasaran, Na

Nana harus jawab ga?

Ga sih, tapi gue jg butuh kepastian

Kamu udah lama gantungin aku
loh Val, hehe

Sorry

Hehe, gapapa kok
Santai aja

Jadi pacar gue yuk?

Eh beneran?

Kaga

Ih Noval!

Ya bener lah, mau ga? Kalo mau
besok gue jemput ya

Kamu besok udah sekolah?

Udh
Jawab gue, Na

Iya mau, Val!

o  -  o

Nana melempar handphonenya ke ranjang. Menutup mulut tak percaya.

“Aku? Akuuu pacaran sama Noval?!”

“AAAAAAA!!!”

“MIMPI APA AKU SEMALEM”

“HUAAAAA”

Nana berguling-guling di ranjangnya. Tersenyum kecil lalu tertawa.

Ting!

Noval

Good night, cantik
Mimpiin gue

Nana melempar lagi handphonenya. Lalu ia mengambilnya kembali. Mengecek pesan Noval, melihat, melihat, menatap, dan menatap.

Ia akan tertawa, lalu tersenyum, tersipu, lalu tertidur.

Ting!
Ting!
Ting!

Ardan Wijaya

Jadian sama Noval?
Oh
Saya kira hubungan kita spesial



















tap star to next part

©taabinaa







Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 98K 70
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
6.3K 138 11
seorang gadis yang duduk di bangku SMA yang mempunyai pribadi yang ceria dan selalu tersenyum. seketika semua itu berubah ketika dia di jo...
196K 5.8K 23
Seorang mafia yang terkenal dingin,egois,kejam tiba-tiba bertemu dengan seorang gadis yang dahulu pernah menolong nya dan ia memaksa gadis tersebut u...
91.1K 3.6K 14
JANGAN PLAGIAT KALAU BISA LEBIH KREATIF!!! #Rank 2 Arkan 1,18k (19/01/2021) #Rank 45 Watty 2,03k (25/05/2021) Adhira Maharani Mahasiswa yang sudah me...