Queen menutup mulut nya rapat rapat. "Kamu tau dari mana?" Tanya Brian
Queen menggeleng.
"Queen?!" Niel dan Brian menatap Queen seperti ingin memakan nya
Queen pasrah. ia menurunkan tangan nya, "Queen nguping." Sambil menunduk
"Astaga dekk." Frustasi Brian dan Niel
"Siapa suruh bikin Queen kepo?, Lagian kalian kalau pergi ketemu Roy Queen gak pernah ikut, pas di tanya juga gak mau jawab. Padahal Queen bisa bantu sesuatu, apapun itu."
Niel dan Brian terpengagah, "ini adek gue bukan sih?" Langsung mendapat pelototan dari Queen
"Kalau Abang bilang itu untuk kebaikan kamu?" Tanya Brian pada Queen
"Gak percaya," ucap Queen cepat
"Gini yah, Talaskar itu tipe mafia yang gak bakal menyerang musuh dengan membabi buta, dan langsung bunuh mati di tempat, Talaskar gak ke gitu. Talaskar itu dia mau liat musuh nya menderita sampai mati, singkatnya gitu." Tutur Queen
"Jadi gak mungkin lah Talaskar datang ke sini dan hancurin acara, dan bunuh orang itu di tempat. Itu gak mungkin," tekan Queen
"Biar begitu pun, se'engak nya mereka tau kalau kamu gak dekat sama kita, dan gak ada campur tangan sama masalah ini," jelas Niel
Queen terkekeh hambar, "Se'pengecut kah Queen sampai mau di sembunyiin?" Ucap Queen
"Bukan kamu tapi kita yang pengecut. Mau di bilang pengecut kek, mau di bilang bodoh kek, kita gak peduli. Yang penting situ selamat," ucap Brian
"Situ siap mati?" Queen tertawa
"Ingat kata kata Queen sekarang, di acara bang Alex gak ada yang mati atau hilang. tapi akan ada sesuatu yang akan hancur perlahan itu orang yang Talaskar cari," ucap Queen, selanjutnya ia pergi dari kamar nya meninggal kan Niel dan Brian yang melongo
"Maksud Queen apa?" Tanya Niel pada Brian
Sedangkan di luar*
Queen berjalan mencari Indri di mana. "Mommy!" Teriak Queen
"Sepi amat kek hati bang Niel, nih rumah," cibir Queen
"Ehem."
"Eh?" Queen berbalik mendapati Vanya di belakang nya
"Hai," ucap Queen tanpa ekspresi
Sedangkan Vanya menatap nya remeh, "jadi ini anak bungsu keluarga Verhossen, buluk yah?" Ucap Vanya
Oh jadi Vanya mau lepas bendera peperangan nih?
Queen tersenyum. "Iya ini anak bungsu nya keluarga Verhossen, Queenssez Gabriella Verhossen," ucap Queen
"Ck, lu beruntung bisa jadi anak bungsu keluarga ini, tapi lu gak cocok berdamping sama mereka," ucap Vanya
"Lu beruntung bisa masuk rumah ini. tapi lu sadar, lu cuman titipan." Queen langsung berjalan pergi dari tempat itu, sambil tersenyum senang
"Dasar gembel gak tau diri!" Vanya menghentakkan kaki nya kesal
Queen sengaja berkata seperti agar menunjukan bahwa dia tak lemah, atau bodoh.
Queen tertawa senang saat mendengar kekesalan Vanya. Puas lah
Queen berjalan turun ke ruang makan, "Mommy, Queen cari di mana mana ternyata di sini," celetuk Queen
"Kenapa cari'in mommy, rindu, memang sih rindu, soalnya cantik gini," balas Indri mengenaskan rambutnya ke belakang
Queen menunjukan ekspresi muntah nya. "Tapi cantikan Queen deh," balas Queen
"Semerdeka kamu ajah deh."
"Oh iya mom, acara bang Alex kapan?" Tanya Queen
"Senin."
Air tadi nya Queen minum langsung keluar dengan elegannya dari mulut Queen. "Yang benar mom?"
"Iyalah, emang kenapa?" Queen melamun, ia belum siap mental untuk bertemu Alex.
"Kamu takut apa?. Baju ada, napas juga ada, Abang kamu juga ada, takut apa lagi coba."
"Oh iya Sono bersih bersih, dikit lagi bang Alex mau datang," lanjut Indri
"Uhukk... Uhukk. Kenapa gak kasih tau dari tadi sih!" Gemas Queen
Ia langsung berjalan meninggalkan Indri yang menatap Queen binggung. "Alex datang malam ini, apa besok pagi yah?" Monolog indri
•~•||•~•
Queen menatap mommy nya kesal. Alex bukan datang kemarin melainkan hari ini, padahal ia sudah bersih bersih kemarin. sekarang ia masa bodoh, parsetan Alex juga gak bakal datang sepagi ini.
"Queen jangan natap mommy gitu dong, takut tau!" Indri sengaja merinding
"Makannya jangan ngeselin," cibir Queen pergi meninggalkan Indri dan Bianca yang tertawa melihat Queen ngambek
Bruk!!
"Aduh."
Queen menunduk menatap Vanya yang terjatuh, ia menyodorkan tangan nya untuk membantu, tapi malah ditepis Vanya.
"Gak butuh!"
"Yaudah, maaf." Queen berjalan kembali menaiki tangga. Dan betapa terkejut nya saat Dion melihat interaksi mereka berdua
Sedangkan Vanya ia sedang setengah mati untuk bangun karna pinggul nya yang terpentok lantai. "Queen mau bantu tapi dia gak mau," ucap Queen pada Dion
Dion tersenyum sekilas dan mengisyaratkan Queen pergi. "Papay!" Pamit Queen
"Abwaangggg, O Abang," Queen mengetok negetok pintu kamar Arsen
Ceklek!!
"Nih bocil kesasar, ngapain?" Ucap Arsen dengan muka bantal, rambut berantakan, dan jangan lupa bantal guling yang ia peluk.
"Udah siang Abang masih tidur?" Tanya Queen tak percaya
"Kamu mau apa, hm?"
"Ajarin Queen bawa mobil dong." Queen menunjukan muka memelas nya
"Dek Abang gak kuat liat muka kamu kek gitu. Nanti ajah yah plasee, Abang gak pernah ngerasain tidur sampai siang dek," ucap Arsen memohon sambil menutup mata nya karna tak kuat melihat Muka Queen yang sangat menggemaskan itu.
Queen langsung merubah Muka nya. "Yaudah deh. selamat menikmati hidup. boleh tidur bang tapi jangan lupa buka mata, takutnya masuk ilang kubur." Queen langsung berlari terbirit-birit meninggalkan Arsen
"Adek lucnut!" Arsen membanting pintu kamar nya
Queen berjalan tanpa tujuan, sampai langkah nya berhenti di teras rumah yang begitu besar.
"Ini Queen jadiin tempat meditasi ajah deh," ucap Queen asal
Queen duduk, lalu melipat kaki nya, kedua tangan bertumpu pada paha nya, jari jari membentuk tanda oke, dan Queen meditasi. Tolong ingatkan Queen untuk ke rumah sakit jiwa!
Beberapa menit kemudian. "He?" Orang itu menepuk bahu Queen
"Dek?" Tanya orang itu lagi
Queen membuka mata nya, dan menatap orang itu tajam. "Kenapa?"
Kasian mana masih muda, Batin orang tersebut
"Jutek bangat," ucap nya
Queen menutup mulutnya, dia pikir orang ini tak bisa bahasa Indonesia. "Situ bisa ngomong bahasa Indonesia?"
"Kamu siapa, ngapain di depan rumah ini. Kek gembel ajah!" Ucap orang tersebut
"Seharusnya nya Queen yang tanya, situ siapa?!"
"Queen?" Tanya orang itu tak percaya
Alis Queen mengkerut, "kok tau nama Queen?"
"Kan situ ngomong."
Queen melihat orang itu dari atas sampai bawah. Dengan cepat ia menutup mulut nya, ia bersumpah ia menyesali apa yang sudah ia lakukan sekarang.
"Plase Queen mau hilang sekarang!" Jerit nya
"Lu adek gue bukan?" Tanya Alex
"Bukan Queen gembel baru lewat ajah bang." Queen langsung berlari masuk ke dalam rumah
"Eh kok gembel masuk rumah, padahal lucu." Alex ikut berlari
Queen berlari mask ke dalam kamar nya, ia langsung mandi dan bertukar baju, sebisa mungkin dia bergaya agar tak seperti dia yang tadi.
"Mommy?!" Teriak Alex
"Alex? Udah dari kapan sampai sini?" Tanya Bianca
"Udah dari tadi. Tadi ada cewe masuk rumah, dia bilang dia gembel, itu siapa?" Tanya Alex
"Gembel?" Tanya Bianca dan Indri
Indri memutar otak nya, semua nya masih tidur. Yang baru bangun cuman Queen dan Vanya, Vanya udah mandi Queen belum. Jelas sudah
"Dia sebut nama nya Queen. Lucu, gemesin, tapi sayang kata nya dia gembel," ucap Alex
"Itu ad--"
Mereka semua menoleh ke arah tangga, saat mendengar langkah kaki. Pikiran mereka memikirkan Queen tapi yang muncul Vanya.
"Mom ini Queen yah?" Tanya Alex dengan muka gembira nya, ia langsung berlari, hendak memeluk Vanya.
"Itu Vanya Bukan Queen!" Teriak Bianca, Alex langsung terhenti saat tangan nya sudah terbuka lebar.
Tak lama Queen ikut menuruni tangga. Setelah mengumpulkan niat, ia akhirnya memilih menghampiri Alex.
"Queen mana?" Tanya Alex pada Bianca
"Tuh adek lu." Bianca menunjuk Queen yang tengah berjalan menuruni tangga sambil menutup muka nya dengan tangan.
Alex langsung menoleh ke Queen yang tengah turun dengan tergesa-gesa. Alex menghampiri Queen tapi, Queen terus melangkah menghindari
"Queen itu bang Alex," ucap Indri saat Queen bersembunyi di belakang nya
"Queen ini Abang Alex," ucap Alex
Queen mengintip sedikit, lalu kembali sembunyi. Semoga Alex tak mengira nya gembel yang tadi, Queen melangkah keluar dari persembunyian nya.
"Hai!" Queen melambaikan tangan nya gugup
Alex langsung berhamburan memeluk Queen erat, setelah merasa puas melepas rindu Alex melepas pelukannya lalu menangkup wajah Queen. "Kek kenal?"
"Gembel tadi di depan rumah," ucap Queen
"Iyah deh mirip." Alex memperhatikan wajah Queen
"Itu Queen yang tadi kek gembel di depan rumah," ucap Queen
"Jadi lu adek gue?" Tanya Alex
"Kalian udah saling kenal?" Tanya Indri dan Bianca
"15 menit yang lalu sebelum di sini," jawab Alex
Alex memperhatikan Queen dari atas sampai bawah, tidak ada tanda tanda Queen Darkness, dia juga bertingkah seperti anak yang lain, lalu kenapa Talaskar mencari Queen.
"Sama Abang jalan jalan yuk," ucap Alex. Ia hanya ingin tau lebih jauh tentang Queen.
"Bentar Queen ganti baju."
Sedangkan Vanya yang masih di tangga, menyaksikan interaksi mereka dengan tangan terkepal. "Liat saja, cepat atau lambat semua yang Lo punya jadi milik gue. itu pasti!" Gumam nya
"ABANG, PAPI, DADDY, OMA, OPA. BANG ALEX UDAH DATANG!!" Teriak Niel dari lantai dua
____________________________________________
Jadi cerita ini update nya tuh. Senin, Rabu, Jum'at. Sabtu sama Minggu libur yah:)
Sebenarnya aku udah kasih tau sih di profil aku tapi, kan ada beberapa dari kalian yang gak follow jadi aku kasih info lagi di sini ajh.
-o0o-
Trimakasih buat kalian yang udah VOMENT, stay support all💗
Jangan lupa VOTE-!!!
_
Selamat menunggu ke par selanjutnya 🙌