OUR SUN 2 (KIM SUNOO enhypen)...

Da hwanggummy

193K 12K 4K

Oneshoot Dom:all member Sub:kim sunoo "Kembali pada ke uwuan" BxB Homophobic jangan coba-coba! 21+ Altro

kim sunoo story
park sunghoon x kim sunoo
jay x sunoo
heeseung x sunoo
jake x sunoo x sunghoon
REVENGE (jakehoon) 1
sungsun(the obsession 1)
info
SUNGSUN
SunSun🔞🔞
SUNSUN(MY ALPHA) 1
promosi
maturity (SUNGSUN🔞++)
jaynoo "KELAM"
KELAM
KELAM
KELAM
KELAM
(edelweiss)
SUNGSUN(angel baby)
angel baby
angel baby
angel baby
angel baby
angel baby
pria baik(jakenoo) bonus
zombie(sungsun) bonus END
PUBERTY (yangsun) vers chap lengkap
EROTOPHOBIA(sungsun) vers chap lengkap
new story

jungwon x sunoo x niki

10.7K 675 468
Da hwanggummy











Ini untuk kemaren yg minta jungwon x sunoo udah aku acc sekalian ada niki nya tapi maaf klo gak bikin baper

Aku suka ragu klo buat bagian niki sama jungwon ini karna masih di bawah umur katanya sedangkan rata-rata cerita ku agak begitu lah.

Typo? Ah gak tau lagi

: i'm a robot




















_________________________

2071


Mereka bilang ini dunia masa bepan, banyak hal yang telah berubah dari waktu ke waktu lebih maju, lebih keren, lebih canggih, manusia di permudah, semua serba praktis dan otomatis, manusia hidup dalam kesempurnaan di fase itu tapi

Tidak, ini buruk dunia tidak lagi seimbang, dunia tak berjalan dan berputar dengan semesti nya lagi, hal yang manusia bilang adalah sebuah kemajuan besar nyatanya menghancurkan umat manusia itu sendiri. Tak ada tanah subur lagi, tak ada bintang terang di malam hari, udara bersih begitu mahal harga nya, dan yang terburuk adalah ketika manusia menciptakan sesuatu yang mereka sebut robot. Di ciptakan dengan tujuan membantu hidup manusia kini justru berbalik mengusai dunia.

Kata 'jika manusia harus memiliki batas' Itu benar adanya. Ketika manusia mencoba menyamakan diri dengan Tuhan maka itu lah yang akan menjadi sumber mala petaka.

Hidup kini berbalik, ketika semua hal di gantikan dengan sebuah robot,hidup manusia mulai terhenti. Gedung-gedung tinggi terus di bangun tanpa henti dalam sekejap dengan sebuah mesin, semua pekerjaan manusia lebih baik hasil nya ketika di gantikan dengan robot.

Lalu apa yang manusia lakukan? Tidak ada. semua kacau para orang pemilik kuasa terus meninggi dalam tingkat kasta kehidupan lalu orang-orang yang bergantung hidup mereka pada orang lain kini mulai kehilangan pekerjaan mereka. Seseorang yang miskin akan lebih miskin dan orang yang kaya terus menerus kaya.











"PENCURI...!! " teriak seorang wanita di tengah kerumunan kota malam yang penuh hingar bingar

Seorang remaja berusia 17 thn berlari sekencang mungkin menembus kerumunan yang entah itu manusia atau mesin. Semua hal menjadi satu di jalanan kota, kereta mesin bertebangan lampu warna-warni menghiasi seluk beluk bangunan.

"Tolong dompet ku! " Teriak si wanita samar-samar dari kejauhan ketika dompet nya di curi seorang remaja laki-laki.

Mendengar teriakan itu beberapa robot polisi yang berpatroli mulai membunyikan sirine.membuat keadaan mendadak berisik dan kacau.

"Sial.. " Umpat si anak remaja itu dengan dompet yang berhasil di curi nya.

Terus berlari menembus pasar kumuh yang berbeda dari tempat iya mencuri tadi.

"Hey hati-hati nak.. " Peringat beberapa orang dan pedagang yang tak sengaja bertubrukan dengan si anak remaja bermata sipit itu

Suara sirine itu perlahan menjauh, membuat langkah nya sedikit melambat lalu bersembunyi di gang sempit sambil mengawasi keadaan.

Nafas nya terengah-engah, bibir plum merah merona nya terbuka mengambil nafas., dada nya naik turun, rambut pirang nya mulai basah karna keringat.
Pakaian lusuh nya sudah kotor oleh debu bahkan kulit putih susu nya sedikit kusam meski tetap putih.

Bersandar di dinding tembok kumuh itu iya mulai mengecek hasil mencuri nya. Ada beberapa lembar uang di sana itu cukup untuk nya makan satu minggu.

"Tindak kejahatan terdeteksi"

Si manis itu terjingkat hampir menjatuhkan uang hasil curian nya. Tangan nya terangkat keatas di rasa seseorang menodongkan sejata tepat di punggung nya.

"Aku hanya ingin makan" Ucap nya lirih penuh rasa putus asa. Iya fikir diri nya akan tamat. Mati di tembak robot keamanan karna mencuri dompet.

Mata rubah nya menutup erat takut-takut senjata itu menembus punggung nya. Namun iya salah terdengar suara senjata itu di non aktifkan.
Pemuda manis nan lusuh ini membuka matanya heran. Terdengar jelas tadi yang menodong nya salah satu dari mesin-mesin itu. Tidak mungkin mesin punya hati nurani mendengar ucapan lirih nya karna kelaparan.

Tepat saat berbalik sebuah lengan memojokan nya ke dinding menahan lehernya setengah mencekik lalu mengambil uang di tangan nya.

"Tidak, biarkan aku menggunakan uang ini. Aku benar-benar lapar" Lirih nya tak di dengar, tentu seseorang di depannya adalah manusia buatan namun bukan robot patroli yang menakutkan seperti tadi. Mata rubah pemuda lusuh itu menatap lirih mata biru terang milik seseorang yang menodong nya tadi. Tatapan nya kosong persis robot yang sudah umum berbentuk manusia.

"Tindak kejahatan terdeteksi" Seseorang itu terus bergumam kalimat itu berkali-kali tanpa emosi.

"Tolong" Lagi pemuda lusuh itu memohon meski percuma, manusia mesin ini tak bisa merasakan hati nurani.

Namun tekanan pada leher nya memelan dan terlepas begitu saja. Mata robot manusia itu berkedip seolah merasakan emosi.

Pemuda lusuh itu menatap heran masih memegangi lehernya yang sedikit sakit. Uang yang baru di rampas dari nya berjatuhan di tanah.
"Tidak ada tindak kejahatan" Ucap manusia robot ini lalu berbalik pergi.

"Sunoo... " Suara panggilan itu mengalihkan intensitas si pemuda lusuh tadi. Yang masih sedikit syok dengan apa yang robot itu katakan.

"Niki"

"Kau baik-baik saja" Tanya pemuda yang baru datang tadi.

Sunoo si pemuda lusuh itu hanya mengangguk lemah lalu mengambil uang yang berjatuhan di tanah. Dengan wajah heran karna robot manusia itu tak membunuh nya padahal kejahatan nya sudah terdeteksi. Dan lagi robot tadi berbeda dia terlihat nyata dengan wajah buatan yang sempurna persis pemuda seusia nya meski sunoo masih bisa membedakan dari mata robot itu yang begitu terang.

"Kau mendapat uang nya sunoo? " Tanya niki

"Ya, kita bisa makan sampai 7hari kedepan"

"Bagus, ayo pergi aku benar-benar sudah sangat lapar"










------------------








Kim sunoo adalah pemuda tanggung yatim piatu yang hidup di tengah kota maju yang penuh dengan kemudahan namun tak membuat hidup pemuda manis ini mudah.

Hidup terlunta-lunta di jalanan, sejak robot-robot ini di ciptakan hidup nya dan keluarga nya berubah ayah nya di berhentikan dari pekerjaan, ibu nya sakit keras hingga iya kehilangan dua orang yang di sayangi nya.

"Sunoo lari!!! " Teriak niki teman yang menemani nya sejak orang tua nya tiada.

Mereka dapat masalah lagi, para berandal yang sering mengganggu mereka kini tengah mengejar dua pemuda tanggung ini.

Susah payah sunoo mencuri uang lalu dengan mudah para berandal itu merampas nya. Mereka tidak bisa membiarkan ini.

Sial nya niki tertangkap, sunoo terus berlari menyusuri gang kumuh mencoba menghindar dari para berandal yang mencoba merampas uang nya.

"Kena kau.. " Ucap tiga berandal yang mengepung sunoo di sudut gang buntu

"Sial" Umpat sunoo mencoba mencari jalan untuk kabur namun nihil.

"Aku bilang berikan uang nya manis"

"Tidak, jika kau ingin uang pergi cari sendiri atau curi lah dari orang kaya. Jangan ganggu aku keparat" Sunoo sudah kesal. Masa bodo 3 berandal ini memukuli nya sekali pun. Rasanya sunoo sudah muak

"Kasar sekali, bawa uang nya" Ucap satu berandal itu pada dua teman nya.

Sunoo berbalik naik pada bok sampah untuk melompat dari atas tembok namun kaki nya di tarik dan..

"Brugggg.... " Tubuh mungil nya terjatuh ke tanah.

"Kau tidak bisa lari"

"Lepaskan aku sialan, yakk... Jangan bawa uang ku" Sunoo putus asa wajah nya memerah menahan tangis ketika dua berandal itu mencengkram lengan nya lalu menjambak rambut nya.

Satu berandal lagi merebut uang di saku sunoo.

"Tindak kejahatan terdeteksi" Suara itu lagi, sunoo mendongak melirik di balik pria pria yang menggerubungi nya.

Tiga berandal itu berhenti menyentuh sunoo lalu berbalik melihat pemuda berambut kecoklatan dengan baju rapih berwarna putih. Kulit nya begitu bersih mata nya biru terang dengan senjata di tangan nya.

Sunoo fikir pemuda itu akan menarik pelatuk nya saat 3 berandal itu menyerang nya, namun iya salah pemuda itu melawan tiga berandal itu dengan tangan kosong. Gerakan nya sangat cepat melebihi gerakan manusia normal pada umumnya meski seseorang yang pandai beladiri sekali pun.

3 berandal itu hampir kewalahan hingga salah satu dari mereka memukul pemuda itu tepat di kepala dengan tongkat besi. Jika manusia normal mungkin kepala itu akan langsung hancur. Namun berbeda dengan pemuda ini, iya sedikit terhuyung lalu kembali bangkit

Mata biru nya berubah kemerahan lalu mulai menyerang membabi buta dan membuat 3berandal itu pingsan tak sadarkan diri.

Mata sunoo masih terbelalak, ketika pemuda itu berbalik menatap nya, terlihat pelipis pemuda itu retak namun tidak ada darah yang keluar dari sana.

"Kau baik-baik saja" Ucap nya tanpa emosi sama seperti kali pertama sunoo bertemu dengan nya.

Sunoo mengangguk dengan wajah yang terkejut. Ketika pemuda itu ingin pergi sunoo menahan lengan nya. Terasa nyata kulit pemuda ini begitu lembut

"Terimakasih" Ucap sunoo

"Sama-sama" Lagi ucapan nya tanpa ekpresi

"Siapa nama mu? " Tanya sunoo lagi

Pemuda itu terdiam
"101"

"Apa? " Sunoo mengerutkan kening nya

"101"

"Nama mu 101? "

"Ya"

"Kau ini robot tipe apa? " Sunoo bangkit lalu berjalan mendekat.

Tidak ada jawaban, sunoo menyentuh luka retakan itu namun sebelum sunoo menyentuh nya tangan pemuda itu lebih dulu menggengam nya erat.

"Aku akan memperbaiki mu" Ucap sunoo pelan.

Cengkraman di tangan nya melemah. Tatapan pemuda itu amat kosong namun tertuju tepat di mata rubah sunoo.
"Anggap sebagai rasa terimakasih ku, untuk pertama, saat kau membiarkan aku pergi dan kedua karna kau menolongku"

"Memperbaiki" Gumam nya

Sunoo mengangguk,
"Ayo ikut aku" Sunoo menggegam tangan itu lalu menarik nya pergi menuju rumah tua yang di kelilingi gang kumuh.

Sebenarnya sunoo khawatir pada niki tapi teman nya itu pintar meloloskan diri mungkin niki akan baik-baik saja.




















"Sedikit lagi, aku hanya perlu menjahit satu bekas luka lagi" Gumam sunoo duduk di depan pemuda yang diam menatap nya tanpa berkedip, tak meringis bahkan bernafas.

"Selesai"

"Terimakasih" Sunoo terkejut lalu menatap pemuda yang duduk di depan nya.

"Kata apa saja yang bisa kau ucapkan? "

"Ada banyak kata"

Sunoo terkekeh, menyenangkan juga ternyata bicara dengan mesin ini.

"Lalu bagaimana cara kerja mu? " Tanya sunoo penasaran meraba tubuh pemuda itu mencari tombol atau sesuatu yang membuat nya hidup.

"Astaga kau sangat nyata" Gumam sunoo

Alis pemuda itu terangkat saat sunoo menyentuh dada nya.
"Jangan sentuh itu" Ucap nya membuat sunoo terkejut.

"Wae? " Tanya sunoo.

Jemari kaku itu membuka baju putih nya menunjukan bagian dada kiri nya.

"Waww ini luar biasa" Ucap sunoo terpukau, iya belum pernah melihat robot tipe seperti ini, di dada nya terpasang beberapa bahan logan dan sebuah inti di tengah nya, bercahaya dan cahaya itu sangat terang dan berwarna biru muda.

"Jadi kau hidup dengan ini" Sunoo mencoba menyentuh nya. Ketika jari nya menyentuh inti cahaya bulat itu tangan nya seperti tersetrum dan itu menyakitkan.

"Aww sakit" Ringis sunoo.

"Sakit" Gumam pemuda itu lalu meraih jemari sunoo dan meniup nya.

Sunoo terkekeh, robot ini lucu
"Kau ini persis manusia sempurna tau, tapi sayang nya kau tidak bisa tersenyum. Boleh aku memberi mu nama? " Tanya sunoo

"Nama? "

"Jungwon"
Ucap sunoo

"Jungwon"
Pemuda itu mengikuti ucapan sunoo

"Ya, nama mu bukan 101 lagi tapi jungwon, jika aku memanggil mu kau harus datang pada ku"

"Jungwon" Gumam nya lagi.

"Kau jungwon dan aku sunoo" Sunoo menyentuh dada jungwon lalu menyentuh dada nya sendiri.

"Sunoo" Gumam jungwon menatap sunoo kosong.

"Ya kau pintar"

"Jungwon sunoo" Jungwon mengikuti sunoo, iya menyentuh dada nya lalu menyentuh dada sunoo.

Sunoo tersenyum senang,
"Dimana kau tinggal? "

"Tidak ada"

"Apa?, kau tidak punya rumah"

"Tidak ada rumah "

"Mau tinggal bersama ku? "
Tawar sunoo

"Bersama sunoo"

"Ya, bersama sunoo"

"Jungwon ingin bersama sunoo" Sunoo tersenyum gemas

"Bagus" Kekeh sunoo.














______________________________












Lab di pusat kota mendadak kacau, seseorang membobol sistem keamanan dan mencuri beberapa peralatan inti dari para robot ciptaan pemerintah, termasuk robot baru yang belum lulus uji coba

"Lapor robot pengembang 101 hilang dari Lab pak" Seorang ahli robot melapor kekacauan di Lab nya pada pemerintah pusat.

"Ini gawat, cari robot itu jika memberontak matikan saja sistem nya. Berbahaya jika robot yang belum lulus uji coba berkeliaran di kota" Ucap sang presiden pada seluruh ahli robot yang berkumpul di ruang sidang.

"Jelaskan pada ku sampai mana penelitian robot itu? " Tanya lagi sang pemimpin negara tersebut.

"Sudah ku bilang, harus nya robot 101 tidak di ciptakan, padahal kita tau efek yang timbul dari robot 77 ciptaan sebelum nya. Kita hampir kewalahan mengendalikan cara kerja nya dan lihat sekarang robot 101 bahkan hilang kendali kita bahkan tidak dapat melacak nya"
Ucap salah satu ahli robot lain nya.

"Ini salah ku, aku tau uji coba robot ini terlarang tapi aku hanya ingin semua robot bisa memiliki inti hati seperti hati nurani yang manusia miliki. Bukan kah terlalu miris saat robot ciptaan kita bahkan membunuh anak kecil hanya karna anak kecil itu mencuri dagangan"

Terjadi perdebatan antar ahli robot.

"Dengarkan aku, kita menciptakan semua robot itu untuk kita kendalikan, jangan sampai robot-robot itu berbalik mengendalikan kita"

"Bukan kah itu sudah terjadi, setidak nya jika kita bisa menciptakan robot dengan hati nurani layak nya manusia makan mereka bisa membedakan mana baik dan buru sesuai insting mereka. "

"Prof, tidak ada ciptaan manusia yang sempurna kau bahkan sangat tau apa afek terburuk jika penelitian kita gagal, robot 101 sangat menyalahi kodrat tak seharusnya di ciptakan jika terjadi kerusakan makan akibat nya akan sangat buruk bagi kita dan seluruh umat manusia"

"Cukup... " Ucap sang pemimpin negri mereka menengahi.

"Aku sudah putus kan, ini yang terbaik jika dalam 3 hari robot 101 tidak bisa kita temukan aku ingin semua sistem robot di seluruh negri di hentikan" Setelah memutuskan sang presiden pun keluar dari ruang rapat.
























__________________
























"Apa dia bisa di mati daya? "

"Apa dia bisa tertawa? "

"Wah ini terlihat nyata, apa dia bisa merasakan sakit? " Ucap niki terus berbisik pada sunoo.

Sunoo yang mendengar itu hanya menghela nafas lelah, sejak tadi  niki banyak bertanya. Sunoo bersyukur karna niki baik-baik saja setelah kejadian kemarin.

Jika sunoo bertanya bagaimana kawan seperjuangan nya itu lolos dari berandalan jalanan jawaban nya selalu sama, beruntung

Sunoo dan niki sedang berada di belakang rumah, melihat jungwon robot manusia yang tengah mengisi daya dengan cara menyerap aliran listrik dari kabel di pemukiman padat penduduk itu.

"Ck.. Jika terlaru sering mengisi daya, daerah ini bisa kehabisan listrik" Gumam sunoo

Niki mengangguk, setuju
"Kau mau kemana? " Tanya sunoo saat niki keluar dari rumah nya.

"Aku akan mencari makan"
Niki pergi dari rumah sunoo.

Sunoo hanya mengangguk lalu melangkah mendekati jungwon.

"Jangan mendekat" Ucap nya dingin.

Sunoo hanya menghela nafas, iya mengerti jika terlalu dekat mungkin iya akan tersengat listrik.

Cahaya di dada jungwon semakin terang pertanda tenaga nya sudah penuh, aliran listrik itu terhenti.

"Sudah kenyang? " Tanya sunoo

Jungwon mengangguk, mengikuti gaya sunoo yang menatap wajah nya lekat-lekat.

"Astaga, kau ini robot tertampan yang pernah aku lihat tau" Puji sunoo terpukau dengan desain wajah dan tubuh jungwon yang amat nyata.

Jungwon semakin lekat menatap mata sunoo tanpa berkedip, mata biru itu seolah hidup dan menyusuri lekukan wajah sunoo.
"Kau juga sangat cantik" Gumam nya.

Damm....
Sunoo terkejut menutup mulut nya, astaga dia tersipu hanya karna pujian dari sebuah mesin.
"Sialan pipi ku jadi panas" Umpat sunoo

Apa robot satu ini di seting untung memuji, oh yang benar saja

"Wajah sunoo merah" Ucap robot itu lagi.

Sunoo semakin malu, iya berbalik membelakangi jungwon yang masih menatap nya lekat.
Memegangi pipi nya yang semerah kepiting rebus

"Sunoo cantik dengan pipi merah"

Heh, robot ini mengapa pintar sekali memuji, sunoo bisa gila niki saja tidak pernah memuji nya
Sunoo sebentar lagi pasti hilang akal jika terus berada di dekat robot ini iya memilih masuk kerumah nya namun lengan nya di cekal cukup kuat. Membuat nya berbalik menatap jungwon.

"Apa? "

"Apa lebih baik? " Tanya jungwon menyentuh kedua pipi sunoo yang semula, memerah.

Ternyata jungwon bisa mendeteksi ketidak nyamanan dari perasaan manusia.
Telapak tangan jungwon terasa begitu dingin ketika menyentuh pipi sunoo.

Sunoo mengangguk, saat di rasa pipi nya mulai normal kembali
"Cukup" Sunoo melepas tangan jungwon di kedua pipinya.

"Kesehatan 82%, energi 58% sunoo harus makan" Ucap jungwon menatap lurus

"Kau tau aku lapar? " Tanya sunoo tak percaya.

"Sunoo harus makan" Ucap nya lagi lalu menarik lengan sunoo masuk ke dalam rumah.

"Heyy tunggu.. Tunggu... Jungwon berhenti"

Jungwon menghentikan langkah nya tiba-tiba membuat sunoo menabrak punggung nya.

"Apa yang akan kau lakukan? "
Tanya sunoo ketika jungwon membawa nya ke dapur.

"Masak untuk sunoo"

"Tunggu, kau bisa memasak? "
Tanya sunoo heran.

"Jungwon bisa memasak" Jawab nya lalu berjalan meninggalkan sunoo memasuki dapur lebih dulu.

Sunoo hanya diam menatap jungwon yang berkutat di dapur nya, benar-benar seperti manusia asli hanya saja jungwon kadang dia seperti nemuat lalu kembali beraktifitas.

Dapur sunoo tak terlalu besar dan hanya ada stok makanan seadanya juga beberapa makanan cepat saji.

Sunoo memperhatikan hasil masakan jungwon, ini sederhana namun lebih seperti makanan sehat campuran sayur dan beberapa protein. Padahal sunoo lebih sering makan makanan cepat saji.

Jungwon meletakan gelas di meja, itu gelas ke 3 karna 2 gelas sebelum nya pecah karna cengkraman tangan jungwon terlalu kuat. Sunoo mengurut pelipis nya ingin marah tapi dia akan terlihat bodoh nanti.

Jungwon duduk tegap di depan sunoo, sambil, memperhatikan sunoo yang ragu mencicipi masakan nya.

"Mengapa kau duduk juga, kau ingin makan? " Tawar sunoo.

"Jungwon harus memastikan Sunoo memakan makanan nya" Sunoo tertegun, kapan lagi iya di perhatikan sampai seperti ini.

Sunoo terseyum lalu mencicipi masakan itu, rasanya tak buruk hanya saja tekstur sayur memang asing di lidah nya.

"Sunoo manis saat tersenyum"

"Uhuk... Uhukk.... " Sunoo terbatuk, Lagi-lagi robot setengah manusia ini memuji nya.













Sunoo tertidur di sofa rumah nya setelah makan, lalu terbangun di sore hari nya, iya ingat jungwon duduk di sampingnya tadi namun robot itu kini tidak ada.

Sunoo bangkit lalu mencari keberadaan jungwon. Di belakang rumah, di dapur, bahkan di kamarnya namun tidak ada.

Suara gemericik air membuat sunoo tersadar,
Apa yang jungwon lakukan di kamar mandi, tidak pernah terlintas di fikiran sunoo jika robot bisa mandi jadi dia membuka tanpa ragu pintu kamar mandi nya.

"Astaga jungwon" Pekik sunoo saat melihat jungwon menyiram diri nya sendiri dengan air. Tanpa melepas baju nya iya hanya menyiramkan air itu berkali kali.

"Apa yang kau lakukan? "

"Jungwon ingin mandi"
Jawab nya tanpa emosi

Sunoo menepuk kening nya, iya khawatir apa nanti terjadi kerusakan jika terkena air namun sepertinya jungwon baik-baik saja.

"Sudah cukup ayo kemari, nanti kau rusak jika terkena air" Sunoo menarik jungwon membuat air itu ikut menyiram tubuh sunoo.
Sunoo teriak heboh, saat air dingin itu menyiram tubuh nya, iya benar-benar tidak kuat dingin.

"Yakk... Jungwon" Pekik sunoo

"Sunoo basah" Gumam jungwon, membuat sunoo mematung dengan wajah terpaku, bulu kuduk nya merinding saat melihat jungwon tersenyum.

Ini gila, sebuah robot bisa merasakan emosi dan tersenyum ketika melihat sesuatu yang lucu menurut diri nya.

"Kau tersenyum jungwon" Teriak sunoo begitu senang lalu memeluk jungwon

Mata jungwon berubah warna ketika sunoo memeluk nya, warna nya berubah pekat seolah hidup. Meski iya tak bisa membalas pelukan sunoo namun jungwon bisa merasakan energi yang sunoo keluarkan begitu baik dan hangat.

"Ayo kemari, aku keringkan rambut mu" Ajak sunoo membawa jungwon keluar dari kamar mandi.









Sunoo duduk berhadapan dengan jungwon di atas kasur nya, sedikit mendongak sambil mengeringkan rambut jungwon, meski baju nya basah dan belum di ganti

Sunoo tak sengaja menyentuh kulit kepala jungwon, dan itu terasa nyata bahkan rambut nya sangat bekilau
Semula mata jungwon hanya menatap lurus tanpa ekpresi tapi saat sunoo menyentuh kepala nya kelopak mata itu tertutup seolah menikmati sentuhan sunoo di kepala nya.

"Jungwon"

Mendengar panggilan itu jungwon membuka mata nya yang langsung berhadapan dengan sunoo, iya menyentuh dada kiri nya saat mendeteksi perasaan hangat yang membuat cahaya di dada nya semakin terang.

"Duduk di sini aku akan mengambil baju untuk mu" Sunoo bangkit lalu melangkah menuju pintu lemari nya, mencari pakaian miliki nya yang di kira cocok dengan jungwon.

"Buka baju mu" Titah sunoo sambil menyodorkan baju nya. Wajah nya iya sengaja di alihkan padahal sunoo sangat sadar bahwa pemuda ini hanyalah sebuah robot.

Melirik sedikit sunoo melihat beberapa sendi sekat di setiap tubuh jungwon di mulai dari pergelangan kaki dan tangan juga sikut lengan ke bahu, ada retak besar juga di punggung bagian bawah jungwon.

"Sudah? " Tanya sunoo

"Ya sudah" Jawab nya

"Oke aku mandi dulu, kau diam di sini jangan menyentuh apapun paham! "

Ucap sunoo yang setengah menggigil karna baju basah milik nya belum iya ganti.



































--------------------

"Pak, kami belum bisa menemukan nya" Lapor beberapa pemimpin dari keamanan kota.

Pihak pemerintah mulai khawatir, memikirkan akibat terburuk yang bisa timbul jika robot 101 kehilangan kendali di tengah kota yang padat penduduk, kekuatannya bahkan belum terukur dengan benar dan seberapa besar

Bagaimana jika satu robot dapat menghancurkan kota nanti, itu akan lebih buruk lagi.
"Kerahkan semua kemampuan kalian dalam pencarian, jika besok lusa robot 101 tidak di temukan segera buat pernyataan untuk para penduduk"
Perintah sang presiden

"Baik Pak" Ruang putih itu riuh dengan suara langkah kaki robot keamanan yang berlalu lalang di sekitar gedung.

---------------------------




Sunoo menatap keluar jendela kamar nya dengan hoodie putih milik nya. Karna basah tadi sore iya jadi kedinginan sedangkan ini sudah masuk musim dingin dan rumah nya tidak memiliki penghangat ruangan. Cukup sulit untuk nya menghangatkan diri

Mata rubah nya menatap pada lukisan cantik di tembok kamar nya, lukisan itu menunjukan pepohonan rindang serta pegunungan yang terlihat indah dan sejuk. Lalu iya beralih menatap keluar jendela kamar nya lagi, hamparan bangunan dengan lampu kerlap kerlip, tanpa bintang di atas langit yang ada hanya tiang tinggi, gedung tinggi, dan beberapa mesin besar yang bekerja membangun siang malam.

Tidak ada hewan, suara kicauan burung, atau bau tanah yang tertimpa air hujan, tak ada satu pohon pun sejauh mata sunoo memandang.
Ah terakhir kali iya melihat pohon saat usia nya 7 thn itu pun sudah sangat langkan.

Sunoo membungkuk memperhatikan pohon tomat kecil yang iya tanam di pot dekat jendela nya terlihat layu dan hampir mati. Sunoo susah payah mendapatkan bibit nya karna seluruh kota sudah tidak memiliki bibit tanaman alami lagi.

















Beruntungnya orang-orang yang hidup di jaman dulu di mana mereka masih bisa menikmati pegunungan, sungai, tanaman rindang, bunga, dan hewan-hewan yang hidup berdampingan di hutan

Sunoo tidak bisa merasakan itu seumur hidup nya iya hanya mendengar dongeng itu dari nenek nya dulu atau dari ibu nya juga buku-buku tua yang iya baca diam-diam di perpustakaan.

Angin dingin menerpa wajah pucat nya membuat sunoo sedikit meringis ketika hawa dingin itu menusuk kulit nya, iya memuluk tubuh nya sendiri.

Sunoo terkesiap saat dua lengan kaku memeluk tubuh nya dari belakang, sunoo lupa jika jungwon robot setengah manusia itu ada di rumah.

"Jungwon" Gumam nya ketika lengan kaku itu mendekap nya erat

Sunoo merasa dada jungwon yang semula dingin terasa begitu hangat, seperti ada penghantar panas di dalam tubuh robot itu.
Padahal sunoo tau sebagian besar tubuh robot hanya perangkat keras

"Sunoo kedinginan" Ucap jungwon datar di dekat telinga sunoo

"Pemicu demam 87% "

Robot ini benar-benar bisa mendeteksi keadaan tubuh seseorang.
Sunoo mencibik, siapa yang membuat nya kedinginan dan hampir demam seperti ini.

Sunoo tersenyum menutup matanya.
Dekapan jungwon benar-benar membuat nya hangat.
"Aduh aku jadi mengantuk karna pelukan mu" Gumam sunoo

"Sunoo tidur" Ucap jungwon

"Apa kau bisa tidur jungwon? " Tanya sunoo belum melepas dekapan kaku jungwon

"Jungwon tidak tidur"

Ah, benar juga jungwon ini robot mana bisa tidur. Sunoo langsung terkekeh lalu melepas dekapan jungwon

"Emm.. Mau menemani ku tidur? "

"Tidak, jungwon akan terjaga"

Sunoo menghela nafas lalu menangguk,
"Oke, jika begitu aku tidur dulu jangan buat kekacauan sampai besok. Kau mengerti? "

"Jungwon mengerti" Jawab nya

Sunoo mengangguk lalu merebahkan diri nya di kasur yang bahkan lebih dingin dari pelukan jungwon tadi.

Jungwon terdiam beberapa menik seolah mengamati sunoo yang mulai tertidur. Mata jungwon mulai berubah-ubah warna, gigi buatannya mengertak, lalu mengerutkan kening nya saat keluar percikan dari bekas luka di kepala nya. Seperti terjadi kerusakan kecil di dalam tubuh nya.

Tak lama tubuh jungwon normal kembali, iya berbalik menatap jendela lalu menatap tanaman tomat sunoo yang hampir mati.
Kepalanya memutar kaku melirik lukisan yang baru sunoo lihat tadi.

Kaki nya melangkah mendekati tanaman tomat itu, cahaya di dada nya semakin terang lalu iya mematahkan jemari telunjuknya dan menyentuh kan nya pada tangkai tanaman tomat yang hampir mengering.











Sebuah cahaya biru mengalir dari jemari nya melewati kabel kecil yang terputus di dalam nya hingga tomat itu seketika menjadi subur bahkan berbuah.
































Sunoo terbangun saat mendengar niki memanggilnya dari balik jendela kamar nya. Setengah sempoyongan sunoo melangkah mendekati jendela tak sadar hampir menabrak kursi di sana jika jungwon tak sigap memegangi lengannya.

Sunoo terkejut sesaat lalu mengetuk kepala nya yang masih sedikit pusing karna bangun tiba-tiba.

"Terimakasih jungwon" Ucap sunoo sadar jungwon membantu nya. Jadi sejak semalam jungwon hanya berdiam diri menunggu nya bangun

"APA? " Teriak sunoo muncul dari jendela kamar nya.

"AYO KE PASAR ! " Ajak niki yang sudah berdiri di luar.

Sunoo mengerutkan kening nya.
"Untuk apa, stok makanan kita masih ada"

"Paman ku mengajak kita ke kota jalan-jalan sekalian ajak robot itu"
Ucap niki lagi.

"Jalan-jalan" Gumam sunoo semangat.

"Oke tunggu" Sunoo berbalik buru-buru mandi dan mengganti pakaian nya.

"Jungwon ayo ikut aku! "

"Kemana? "

"Bersenang-senang" Kekeh sunoo dengan wajah yang berseri-seri

Pupil mata biru jungwon membesar bibir tipis nya terangkat membuat senyuman meski samar.

Sunoo melirik tanaman tomat kecil nya lalu terkejut begitu melihat nya.

"Mustahil" Gumam sunoo terpaku

Jelas-jelas tanaman tomat nya sudah mati tapi dalam semalam bisa berbuah seperti ini. Mata rubah nya melirik jungwon yang menatap lurus entah kemana. Tidak mungkin jungwon kan, atau ini keajaiban.

"Sunoo suka benda ini? " Tanya jungwon menunjuk tanaman tomat itu.

"Aku sangat suka, tapi semalam tanaman ku ini sudah sekarat tau, atau kau.. Hey apa yang kau lakukan pada tomat ku" Mata sunoo memicing curiga.

"Jungwon tidak melakukan apapun"
Ucap nya datar.

Tidak mungkin juga robot bisa berbohong jadi sunoo anggap ini keajaiban.








































"Mengapa dia aneh? " Tanya paman niki saat melihat jungwon diam saja.

Sunoo tersenyum canggung sambil menggaruk pipi nya.
"Dia memang seperti ini paman"

"Oh aku fikir dia bisu"

"Jungwon tidak bisu" Jawab jungwon lantang menatap sang paman dengan mata kosong.

Niki dan sunoo sengaja tak mengatakan jika jungwon adalah robot karna paman niki benci dengan robot. Setelah robot merenggut pekerjaan nya dan membuat nya jatuh miskin seperti sekarang.

Mereka sedang duduk di kursi restoran yang berada di pusat kota. Jarang sekali mereka bisa makan di restoran seperti ini untung nya keuangan paman niki sedang membaik jadi piknik sekali kali tidak masalah kan.

"Hey mengapa dia tidak makan? " Tanya paman niki lagi.

"Dia sudah makan di rumah iya kan sunoo" Ucap niki membantu menjawab

"Sayang sekali padahal ini enak" Ucap sang paman menyuapkan satu sendok sup pada jungwon.

"Eh paman, jungwon sudah makan.. " Cegah sunoo namun tak terduga jungwon membuka mulut nya menerima suapan itu.

"JUNGWON" sunoo dan niki memekik terkejut.

"Rasanya buruk, tapi ini baik untuk sunoo makan"
Gumam jungwon

"Kau menelan nya? " Tanya sunoo terkejut

Jungwon mengangguk lalu menyendokan sup sunoo dan menyodorkan nya tepat di mulut sunoo.

"Sunoo harus makan ini"
Ucap nya.

"Tidak mau, itu ada brokoli nya" Tolak sunoo

"Ini baik untuk sunoo"
Ucap jungwon kaku.

"Benar apa yang teman mu bilang itu sunoo, ayo makan"ucapan dan tindakan jungwon di setujui sang paman.

Dengan ragu sunoo membukan mulut nya menerima suapan jungwon.
" Sunoo pintar" Jungwon menepuk-nepuk kepala sunoo lembut.
Membuat nya tertegun, astaga tingkah robot ini semakin menjadi-jadi setiap harinya.










Setelah makan sunoo dan jungwon pulang bersama sedangkan niki harus mengantar paman nya. Menyusuri gang sempit yang biasa sunoo lewati rasanya tak khawatir di cegat berandal lagi karna ada jungwon bersama nya.

Sebelum gang masuk kerumah nya sunoo, jungwon melihat sebuah truk mengangkut sesuatu di atas nya, bibit tanaman yang akan di kirim menuju ke pusat kota. Ada logo segi tiga di truk itu sama seperti yang ada di tengkuk jungwon.

Jungwon mengikuti arah truk itu hingga iya dan sunoo terpisah. Sunoo yang terlambat menyadari itu mulai merasa jungwon tak lagi mengikuti nya hingga ke dalam gang.

"Jungwon... "
Sunoo berbalik dengan wajah bingung, karna tak ada jungwon di belakang nya

"Hey jungwon kau dimana? " Sunoo berjalan membalik arah namun saat di persimpangan sunoo berpapasan dengan  rombongan robot patroli.























Tidak biasanya robot-robot itu datang ke daerah nya yang kumuh. Namun saat robot itu mendeteksi keberadaan nya robot itu menodongkan senjata nya.

Sunoo mundur perlahan lalu berlari,iya bertanya-tanya mengapa robot-robot ini mengejar nya.

Sunoo berlari sekencang mungkin namun percuma robot patroli itu terlalu banyak dan bisa melacak nya. Entah apa yang sunoo perbuat pada pemerintah tidak mungkin juga robot-robot ini salah sasaran.

"Yakk... Lepaskan aku kalian salah orang" Teriak sunoo ketika robot-robot itu mulai menodongkan senjata pada nya.

"Kim sunoo penduduk sipil berusia 17 thn buronan penyelundupan proyek negara di temukan" Robot itu bersuara.

"TIDAK, JANGAN TANGKAP AKU AKU TIDAK TAU APAPUN TOLONG" teriak sunoo lagi ketika robot-robot patroli itu mulai membawa nya.

"Jangan melawan" Senjata api itu terus di todongkan pada nya.

Sunoo ingin menangis rasanya,
"Tidak aku tidak berbuat apapun... "

Datang beberapa mobil patroli membuat semua penduduk di sana masuk kedalam rumah mereka karna ketakutan.
















Suara isakan sunoo terdengar, iya hanya remaja biasa yang hanya mencuri dompet dari penduduk lain iya tidak mengusik pemerintah tapi mengapa jadi kacau begini. Sunoo panik iya ketakutan tak ada seorang pun yang membantu nya.

Hingga....

Kegaduhan terjadi, dua mobil patroli tadi terlempar cukup jauh dan suara tembakan bergema. Mata sunoo yang semula terpejam sambil memegangi kedua telinganya nya kini terbuka.

"Jungwon"

Robot setengah manusia itu sedikit rusak di bagian wajah dan lengan kiri nya akibat senjata api. Mata nya merah nyalang cahaya di dada nya yang semula biru berubah semerah darah.

Jungwon mengamuk menghancurkan apa saja yang ada di sana atau menghalangi jalan nya.

Beberapa robot patroli ringsek saat mencoba menyerang jungwon.
"Jangan membuat sunoo menangis"
Gumam nya dingin

"Kalian membuat sunoo ketakutan" Tangan jungwon mengepal.

Sunoo sangat terkejut, robot setinggi diri nya bisa menghancurkan semua hal yang ada di sekitar nya. Jungwon berubah menjadi begitu mengerikan bahkan menghancurkan sebagian rumah.

Menyerang membabi buta entah itu robot patroli bahkan penduduk biasa.
Ledakan besar terjadi, daerah itu mendadak kacau tubuh sunoo terpental cukup jauh hingga kepala nya terluka.

"Jungwon berhenti, aku baik-baik saja" Ucap sunoo meski kepala nya mulai mengeluarkan darah

Jalanan retak, bangunan hancur orang-orang mulai berlarian panik karna amukan jungwon.

Masalah nya robot patroli itu terus berdatangan menyerang jungwon, membuat nya semakin mengamuk tak terkendali.

"Berhenti jungwon kau bisa melukai orang" Suara sunoo tercekat kepala nya mendadak pusing.

Pengelihatan nya meremang, pandangan nya terhalang asap tebal yang iya lihat hanya robot patroli yang rusak berserakan karna amukan jungwon.

"Sunoo, ayo pergi dari sini! " Sunoo melirik seseorang yang mendekap nya.

"Niki, hentikan jungwon dia bisa melukai orang-orang" Ucap sunoo lirih ketika sadar yang mendekap nya adalah niki.

"Tidak ada waktu lagi, jungwon tidak bisa di hentikan sunoo. Kita harus pergi sebelum dia melukai kita juga"

"JUNGWON!! " teriak sunoo ketika senjata besar meledak mengenai jungwon.

Semua nya gelap, sunoo tak sadarkan diri sesaat setelah senjata itu berhasil mengenai jungwon.















_________________

















Sunoo terbangun esok hari nya di rumah sakit, perban masih menempel di kening nya juga infusan yang terpasang di lengan nya.

Niki duduk di samping nya, lalu berdiri saat iya menyadari pergerakan sunoo.
"Akhir nya kau sadar juga" Gumam niki mengusap rambut sunoo, terlihat ke khawatiran di raut wajah tegas nya mata nya juga sedikit layu karna tidak tidur semalaman.

"Niki aku_"

"Kau di rumah sakit, luka di kepala mu itu parah bodoh. Ah kau membuat ku cemas"

Sunoo tersenyum
"Terimakasih sudah mencemaskan aku"

"Harus nya kemarin aku pulang bersama mu" Gumam niki sedikit menyesal

"Niki.. "

"Hmm.. "

"Jungwon, dimana jungwon? " Tanya sunoo mulai sadar sepenuh nya.

Niki menggeleng
"Aku tidak tau, para robot patroli itu tak bisa menemukan jungwon, dia kabur. Dari awal pun aku sudah curiga jika jungwon itu bukan robot biasa"

"Jadi dia baik-baik saja? "

"Aku rasa dia sedikit rusak, kau tau dia tertembak beberapa kali"
Jawab niki sambil memainkan selimut sunoo

"Niki aku cemas"

"Kau mencemaskan mesin itu, cemaskan diri mu sendiri sunoo kau hampir mati karna robot itu"
Niki mulai kesal, iya sangat mencemaskan sunoo tapi sunoo malah mencemaskan jungwon.

"Dia hanya mencoba melindungi ku, aku tau itu. Sebelum nya robot patroli itu mengejar ku"

"Dengar sunoo" Niki mulai serius

"Jungwon itu buronan sekarang, pemerintah sedang mencari nya dia robot percobaan yang belum di uji. Dia kabur dari lab nya. Kita tidak tau apa yang bisa dia lakukan. Kemarin mungkin sebagian kecil dari yang bisa jungwon lakukan. Dia monster sunoo. Bisa saja dia kehilangan kendali dan menghancurkan kota. " Jelas niki setelah melihat berita di televisi tadi malam.

Sunoo terdiam iya pun terkejut atas kejadian kemarin, jungwon begitu lembut pada nya dia seperti tak bisa menyakiti semut sekali pun tapi ketika sunoo melihat mata merah terang itu iya fikir mungkin jungwon adalah salah satu senjata militer yang sedang di kembangkan negara nya.

Perhatian sunoo dan niki teralihkan saat televisi di ruangan rawat sunoo menayangkan berita terkini
Presiden mereka sedang mengadakan pengumuman lewat stasiun TV.

"Dalam 30 menit dari sekarang kami atas nama pemerintah akan mengakhiri semua sistem robot yang kami ciptakan, demi keamanan seluruh kota  "

"Apa maksud nya? " Tanya sunoo pada niki.

"Sepertinya pemerintah akan mematikan semua robot yang bekerja di seluruh negri. Aku rasa masa robot ini akan berakhir sunoo impian kita akan terwujud" Niki menatap sunoo lalu menggegam kedua tangan lembut itu

Sunoo tersenyum saat menatap wajah niki. Mereka bisa memiliki harapan untuk membuat dunia yang mereka impikan seperti dulu tapi senyuman itu tiba-tiba menghilang saat sunoo mengingat sesuatu.

Iya melepas tangan nya dari gengaman niki.
"Nik, lalu bagaiman dengan jungwon? "

"Jika jungwon bagian dari ciptaan pemerintah mungkin dia juga akan di non aktifkan, memang itu tujuan pemerintah mematikan seluruh sistem"

Sunoo terdiam, ada sesuatu yang mengganjal di hati nya.

"Tidak, aku harus mencari jungwon" Sunoo bangkit namun niki menahan nya.

"Kau gila, lihat diri mu masih sakit, dan kita tidak tau jungwon dimana"

"Aku tau, jungwon pasti pulang dia ada di rumah. Biarkan aku pergi" Sunoo memaksa iya mencabut sendiri selang infus nya.

Sunoo mendorong niki membuat pemuda itu terhuyung dan kehilangan cekalan nya pada bahu sunoo.

"Tidak.. Jungwon" Gumam sunoo keluar dari ruang rawat nya.

Berlari sekencang yang iya bisa, niki mencoba mengejar nya.
Setiap detik dan menit waktu berlalu satu persatu robot mulai kehilangan daya dan mati.

Sunoo menyaksikan itu di perjalanan nya untuk pulang, semua robot mulai menghentikan aktifitas nya. Membuat pemuda manis bermata rubah itu semakin cemas dan mempercepat langkah nya.







































"Jungwon! " Teriak sunoo saat memasuki rumah nya, pintu rumah nya tak terkunci padahal sebelum nya sunoo mengunci nya.
Gagang pintu nya pun rusak
















Sunoo terkejut saat memasuki rumah nya, akar tanaman menjalar memenuhi isi rumah, entah tanaman apa saja di dalamnya namun sebuah cahaya berwarna hijau terlihat dari sela-sela pintu kamar milik sunoo.

"Won.. " Ucap sunoo lirih sesaat setelah iya membuka pintu, sisa waktu nya tinggal 20 menit lagi.
Sunoo menganga melihat kamar nya penuh dengan akan dan daun hijau di dinding juga teras nya.
Akar pohon itu menembus teras nya hingga keluar dan menjalar melewati atap.





















Jungwon duduk memeluk lutut nya sambil bersandar di dinding kamar sunoo. Sebagian baju nya sudah koyak bahu kiri nya rusak menunjukan bagian dalam dari rangka mesin nya.

Sunoo ingin mendekat tapi iya ragu takut jungwon masih mengamuk seperti kemarin.
"Jungwon" Panggil nya pelan lalu berjalan tanpa alas kaki

Mendengar seseorang memanggil nama nya jungwon mendongak, menunjukan mata sayu nya yang berwarna biru terang.

"Sunoo" Gumam nya dingin.

Sunoo mempercepat langkah nya lalu mendekap jungwon. Mengapa iya tak ragu lagi? Karna sunoo melihat warna mata jungwon yang sudah berubah membiru kembali.

"Jungwon, kau rusak" Ucap lirih sunoo setengah terisak

"Jungwon menyakiti sunoo" Gumam jungwon datar

Sunoo menggeleng
"Aku baik-baik saja won"

"Tidak, sunoo terluka karna jungwon" Ucap nya lagi, kali ini sunoo terkejut karna pupil mata jungwon memutar menatap nya lekat
Terlihat retakan cukup parah di bagian mata dan kening kiri jungwon

Sisa waktu 7 menit lagi
Sunoo tak melepas pelukan nya sedetik pun, wajah nya iya tenggelamkan di leher jungwon
Terasa tepukan kaku mendarat di punggung nya

Jungwon membalas pelukan nya
"Maaf dan terimakasih, sunoo sangat baik" Ucap jungwon datar masih menepuk punggung gemetar sunoo

Sisa waktu 5menit lagi sebelum jungwon di non aktifkan

Pandangan sunoo turun ke arah dada kiri jungwon, cahaya yang semula biru itu berubah kehijauan dan menyilaukan semakin besar radiasi nya semakin subur pula tanaman di sekitar nya tumbuh mengelilingi tubuh jungwon dan sunoo

Tanaman itu menumbuhkan bunga di sekitar nya warna warni dan cantik
Jemari kaku jungwon meraih satu bungan putih yang tumbuh di sekitar kepala sunoo lalu menyelipkan nya sedikit kesusahan di telinga sunoo

Sisa waktu 3 menit lagi
"Sunoo cantik, jungwon suka sunoo" Ucapan jungwon mulai tersendat cahaya dari pupil mata biru nya mengerjap seperti lampu kekurangan daya.

Sunoo mulai panik iya menahan bola cahaya di dada jungwon dengan telapak tangan nya berharap jungwon akan bertahan lebih lama lagi.

Telapak tangan sunoo berdenyut merasa jika bola cahaya di dada jungwon berdetak seperti jantung kehidupan setiap detakan jantung nya membuat tanaman di sekitar nya semakin menyebar luas.

"Hikss jungwon bertahan lah sebentar lagi" Ucap lirih sunoo

"Jungwon punya sesuatu untuk sunoo" Dengan gerakan tersendat tangan jungwon meraih bibit kecil pohon pinus yang tumbuh di samping jungwon

"Sunoo suka tanaman, semua ini untuk sunoo"

Sunoo menggigit bibir nya, iya tau jungwon hanya robot tapi mengapa rasanya sesesak ini.

Sisa waktu 30 detik lagi

Kaki jungwon sudah tak berfungsi, membuat sunoo frustasi iya bingung harus bagaimana lagi

"Sunoo harus banyak makan"

"Sayuran baik untuk sunoo"

"BERHENTI BICARA JUNGWON HIKSS.... "
sunoo mengeratkan pelukan nya, bibir nya gemetar

Kedua lengan jungwon terjatuh, tubuh jungwon mulai mati kecuali bola cahaya yang masih bersinar di dada nya.

Sisa waktu 10 detik lagi.

Isakan sunoo mulai terdengar, iya belum sempat mengucapkan terimakasih pada jungwon

"Jungwon terimakasih"
Ucap sunoo di sela-sela isakan nya

5.....

4.......


3..........

Mata jungwon meredup, detakan di dada nya melambat

Sunoo menangkup kedua pipi jungwon, lalu mengecup singkat bibir kaku itu di 2 detik terakhir

2.......


1........


Mata jungwon kosong, cahaya di dada nya mati dan detakan nya terhenti
Sunoo terisak semakin keras mengguncang tubuh kaku itu yang sudah mati

Bola berbentuk mutiara sebesar bola golf itu terjatuh keluar dari dada jungwon
Seperti bom waktu bola itu bercahaya kembali

Sunoo bingung dengan apa yang terjadi hingga seseorang menarik lengan nya menjauh. Tubuh seseorang mendekap nya begitu erat sesaat setelah suara ledakan lumayan besar terdengar.

Sesaat setelah ledakan itu, tubuh kedua nya terhuyung jatuh, secara tiba-tiba akar tanaman tumbuh subur menjalar di sekitar kota.
Kota yang semula gersang dari bawah tanah mulai tumbuh tanaman akar yang merambat ke sekitar gedung dan perumahan.

"Sunoo kau baik-baik saja"

"Hikss niki" Isak sunoo di dalam dekapan niki

Rumah nya berubah menjadi hijau karna dedaunan yang tumbuh dari tanah dan menjalar ke sisi dinding rumah.



















Tanpa di sadari mati nya jungwon menumbuhkan dan menyuburkan kembali tanaman yang sudah bertahun tahun mati di tanah kota.

Semua penduduk mulai menggali jalanan dan menemukan kembali tanah basah mereka.
























______________________________
































2 tahun kemudian....














Sunoo terbangun dari tidur nya, kicauan burung membuat nya terbangun di pagi hari, udara begitu segar ketika di hirup

"SUNOO!! " panggil niki dari bawah jendela kamar nya.

"Ck.. Apa? "
Tanya sunoo setengah sadar

"Ayo ke ladang, Orang-orang sedang memanen ikan di sungai" Ajak niki

"Ah Oke tunggu di sana" Sunoo berbalik cepat, tak lupa iya menyiram beberapa tanaman bunga dan sayuran yang ada di depan jendela nya.

"Ayo sunoo lari mu lambat sekali, ikan nya akan habis nanti" Niki menarik lengan sunoo membawa nya menyitari ladang hijau hingga sampai di tepi sungai.













Orang-orang sedang sibuk memanen ikan hingga turun menceburkan diri di air.

"Pelan-pelan" Bisik sunoo saat melihat ikan di samping niki.

"TANGKAP.. " dengan aba-aba niki menceburkan diri nya lalu tersenyum pada sunoo.

"Dapat? " Tanya sunoo semangat

Niki mengangguk antusias lalu membawa sesuatu di tangan nya.

"Ewhhh.... MENJIJIKAN" umpat sunoo setengah berteriak menepis tangan niki yang memberi nya katak kecil di tangan nya.

Niki tertawa terbahak-bahak membuat sunoo mencibik bibir nya kesal.











Tamat


Bonus foto niki sama adek seonyul 



















Aduh pegel saya padahal ini lebih dikit dari cerita awal.

Sad ending untuk sunwon dan happy ending untung sunki yeyyy👏👏👏👏

Keliatan sekali yah imajinasi saya masih macem anak TK 🤭
Mohon maaf juga klo alur nya tidak jelas

Jujur agak bingung saya klo buat cerita maknae line, jadi mungkin fell nya gak dapet soal nya saya tidak bebas mencurahkan ide saya sepenuhnya
Jadi yang ringan-ringan saja kebetulan ini masih puasa.










Semoga masih layak di baca🤗🤗
Yuk besok mau siapa lagi?

Continua a leggere

Ti piacerà anche

6.2K 848 28
Sebuah takdir yang menemukan antara malaikat dan cinta nya dengan jalan yang tidak biasa. kenapa bisa terjadi? apakah ini sebuah permainan takdir ata...
48 Da kevvvvveee

Storie brevi

276K 27.9K 109
48 oneshoot (Lebih ke Ch²)
6.4K 627 23
Sunoo menjadi orang special bagi sunghoon dan niki namun itu pula yang membuatnya dilema memilih salah satu dari mereka. ⚠️LAPAK BXB⚠️ Gak suka skip ...
10.8K 1.2K 27
Tolong lihat aku sedikit aja Kim Seungmin !! #2Min bxb 🔞