My Only Boyfriend | Park Chan...

By Daeurybia

471 205 51

[Judul sebelumnya, My Captain | Park Chanyeol] |On Going & Proses Revisi| [Cerita ini khusus untuk halu-halua... More

1. -Farewell and Covenant-
2. -New Life Without You-
Revisi

•Prolog•

122 72 24
By Daeurybia

Apakah kalian pernah membayangkan atau bahkan kalian sendiri yang mengalami, jika ada sepasang kekasih yang saling jatuh cinta tetapi mereka dipaksa berpisah oleh waktu?

Ya, itu yang dialami wanita cantik bernama Ji Chanhyun sekarang. Sebelumnya, ia pernah menjalin hubungan dengan seorang pria yang bernama Park Chanyeol. Awal mulanya mereka dipertemukan di SMP bergengsi yang terletak di kota Seoul. Sayang sekali, mereka harus berpisah ketika mereka lulus dari SMP. Chanyeol lebih memilih untuk menjadi seorang model busana, sedangkan Chanhyun lebih memilih untuk menjadi seorang pelukis sekaligus seorang penulis.

Sudah hampir dua belas tahun lebih Chanhyun mencari keberadaan Chanyeol di seluruh kota yang ada di Korea Selatan itu. Namun sayangnya, sampai saat ini ia masih belum menemukan Chanyeol. Ia berharap kalau ia dipertemukan lagi oleh Chanyeol, suatu saat nanti.

Chanyeol menghilangkan tanpa kabar, bagai ditelan bumi. Nomor telepon milik keluarga-keluarganya juga sudah tidak bisa dihubungi.

Karena Chanhyun benar-benar putus asa dengan keadaanya sekarang, ia dan keluarganya memilih untuk pindah ke kota Jeju untuk menenangkan diri dan fokus pada karir nya yaitu, menjadi seorang pelukis dan penulis buku.

Setelah Chanhyun dan keluarga pindah ke rumah barunya yang terletak di kota Jeju, Chanhyun masuk ke SMA yang terletak tak jauh dari rumahnya. Dan saat itu juga, ia dipertemukan oleh beberapa lelaki dan teman-teman baru yang juga bersekolah disana. Ia juga mendapatkan teman laki-laki yang tak kalah baik dari kekasihnya itu serta kakaknya.

Apakah lelaki itu mampu meluluhkan hati Chanhyun dan dapat menggantikan posisi Chanyeol?

Apakah lelaki itu dapat menyingkirkan Chanyeol dari kehidupan Chanhyun?

Dan apakah lelaki itu bisa membuat Chanhyun kembali bahagia seperti dahulu kala?

Ji Chan-Hyun

Park Chan-Yeol

🌸Happy Reading🌸

Jeju, 2020.

Sudah pagi saatnya Chanhyun bangun dan pergi bekerja. Jam sudah menunjuk pukul 06.15 tetapi ia masih asik tidur dikamar nya. Tiba-tiba ia terbangun dengan sangat terkejut dan keringat bercucuran. Ia baru saja bermimpi buruk tentang Chanyeol. Ia tak tahu mengapa belakangan ini ia terus bermimpi buruk tentang Chanyeol. Ia tak tahu siapa yang ia mimpikan itu Park Chanyeol Sang Idolanya atau Park Chanyeol mantan kekasihnya.

Chanhyun masih terkejut dan ia terus menarik nafas dalam-dalam. Ketika ia masih menarik nafas, ada seseorang membuka pintu kamarnya sangat keras. Itu membuatnya terkejut dua kali.

Dor...

"Ahh, Ya Tuhan..." Chanhyun terkejut.

Ia melihat arah pintu. "Ahh, ibu... Mengapa engkau mengejutkanku?" katanya dengan perasaan terkejut dan kesal.

"Maaf, bukan maksud ibu untuk mengejutkan mu! Ibu hanya ingin mengajak mu untuk sarapan. Ibu kira kau sudah bangun. Ya sudah, ayo cepat mandi lalu segera sarapan!" kata Sang ibu yang sedang membuka gorden kamar Chanhyun.

Chanhyun mendengus pelan. Lalu melanjutkan diamnya.

"Hei, kau sedang apa? Kau, kau sakit? Mengapa kau pucat dan berkeringat?" Sang ibu menghampiri Chanhyun. Chanhyun hanya menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah, ayo cepat mandi! Lihat jam itu! Sudah menunjuk pukul berapa?" Ibu Chanhyun menunjuk ke arah jam dinding.

Chanhyun melihat jam dinding yang ada di kamarnya. "Hah? Astaga...., Sudah jam setengah tujuh pagi. Aahhhh...tidak aku akan terlambat untuk bekerja" Chanhyun merengek.

"Hei, sudah-sudah! Ayo cepat mandi Chanhyun!" Sang ibu menarik tangan kiri Chanhyun.

Chanhyun menoleh ke mading yang penuh dengan kertas-kertas berisi catatan-catatan penting, serta foto dirinya dan Chanyeol.

"Hah? Astaga, Ya Tuhan. Foto Chanyeol terjatuh dari mading. Apakah ibu yang menjatuhkan fotonya?" Chanhyun merengek.

"Hei, kurang kerjaan sekali ibu menjatuhkan foto itu. Ibu datang hanya ingin mengajak mu sarapan dan membuka gorden kamar mu, agar kau terkena sinar matahari" kata Sang ibu.

"Lalu kenapa bisa terjatuh?" Chanhyun menangis kecil.

"Entahlah. Ayo cepat mandi, Ji Chanhyun! Kau mau menjadi anak durhaka kepada ibu?" kata Sang ibu. Chanhyun menggerakkan kepalanya.

Tanpa menunggu lama-lama, Chanhyun langsung segera mandi dan mengganti pakaian.

....

Setelah mandi dan berganti pakaian, Chanhyun langsung sarapan bersama keluarganya. Kini ia sedang ada di meja makan bersama keluarganya.

"Hei Chanhyun, kau dari mana saja? Tumben sekali jam segini kau telat sarapan?" kata Ji Changwook, kakak Chanhyun.

Chanhyun hanya diam saja.

"Chanhyun habis membuat drama di kamarnya, tadi" kata Lee Youngae, Ibu Chanhyun.

Changwook terkejut. "Wow, drama. Hebat sekali kau ini!" kata kak Changwook sambil meledek Chanhyun.

"Kakak...," Chanhyun merengek manja.

"Sudah sudah, ayo cepat makan! Nanti kalian bisa telat berangkat kerja." kata Ji Jinhee, ayah Chanhyun.

Setelah mereka selesai sarapan, Chanhyun dan sang kakak pergi bekerja. Changwook menghantarkan Chanhyun bekerja. Chanhyun bekerja di sebuah toko buku kecil yang terletak sedikit jauh dari tempat tinggalnya. Sedangkan kak Changwook bekerja di perkantoran.

Sesampainya di toko buku, kak Changwook langsung pergi ke kantor nya.

"Hati-hati kak!" Chanhyun tersenyum dan melambaikan tangan ke kak Changwook.

"Iya. Kakak berangkat dulu, ya?" Kak Changwook membalas senyuman Chanhyun, lalu melambaikan tangan kepada Chanhyun.

Chanhyun memasuki toko buku. Ia melihat di dalam toko buku itu sudah ramai dan dipenuhi pengunjung.

"Chanhyun," Panggil temannya.

Chanhyun terkejut. "Astaga, kau membuat ku terkejut saja".

"Maafkan aku! Kau, datang terlambat?" kata Hwang Yeji, teman Chanhyun.

Aku mengangguk. "Yeji, ku mohon padamu jangan laporkan aku ke Moonbyul dan ibunya!" kata Chanhyun.

"Iya. Kau tenang saja! Kita kan seperti bersaudara." Yeji menyengir. Chanhyun mengangguk.

"Hei, mengapa kalian berdua hanya berdiri disana? Ayo bantu aku!" panggil Moonbyul.

"E... Iya-iya." ucap Yeji.

Sudah setengah hari Chanhyun dan Yeji mengawasi toko buku, sedangkan Moonbyul Si anak pemilik toko buku itu menjaga kasir. Mereka tidak bisa istirahat karena hari ini pengunjung sangat banyak.

Walau Moonbyul anak pemilik toko buku, tapi dia memiliki sifat sangat baik dan ramah kepada semua orang. Ia tak seperti ibunya yang terkenal sangat cuek, terkadang sedih melihat seseorang, dan sensitif terhadap semua orang. Mungkin ibunya seperti itu karena ia masih terpukul dengan kepergian suaminya.

***

Jam sudah menunjuk pukul 9 malam, saatnya toko buku yang bernama Gijeog tutup. Toko buku itu diberi nama Gijeog karena dahulu ibu Moonbyul selalu mendapatkan keajaiban dan kebahagiaan selama hidupnya. Serta dalam hal percintaan. Ia tak pernah ada masalah dalam hidupnya apalagi tentang kisah rumah tangganya yang selalu rukun, aman, damai, dan tenteram.

Chanhyun kasihan pada ibu Moonbyul. Dari dulu Chanhyun lihat, ia tak pernah yang namanya hancur dalam kehidupannya. Baru kali ini semenjak ditinggal kepergiannya ayah Moonbyul, ia jadi sangat sensitif dengan keadaan. Padahal sebelumnya ia selalu ceria.

Chanhyun pulang ke rumah dengan berjalan sendirian tanpa dijemput oleh kak Changwook atau dihantarkan pulang oleh temannya. Ia melewati jalan yang begitu sepi. Tak seorangpun yang mengendarai kendaraan yang lewat di jalan itu.

Chanhyun berjalan dengan sangat kelelahan. Ia berjalan sambil melamun. Tanpa ia sadari baru saja ia menabrak pohon berukuran sedang yang ada di tepi jalan.

"Aaaa..." Chanhyun membuka matanya. Ia terkejut karena sehabis menabrak sesuatu.

"Apa? Baru saja aku menabrak pohon ini? Ku rasa tadi disini tidak ada pohon." Chanhyun tidak sadar kalau baru saja ia menabrak sebuah pohon. Mungkin ia terlalu lelah dan mengantuk jadi tidak melihat ada pohon di depan nya.

"Aaaa~ mengapa aku terus memikirkan mimpi itu? Bahkan baru saja Chanyeol terlintas dipikiran ku, sampai aku menabrak pohon ini." Chanhyun mendumal.

"Chanyeol-a, kau dimana? Aku merindukan mu! Sudah sangat lama aku mencari mu."

"Ku harap dia bisa mendengar perkataan ku barusan!" Chanhyun berjalan sambil menundukkan kepalanya.

Ia berjalan sangat cepat karena ia takut ada orang jahat yang ingin macam-macam padanya. Sudah sekitar dua puluh menit Chanhyun berjalan, akhirnya ia tiba di rumahnya.

Cklek... (Chanhyun membuka pintu rumahnya.)

Ia masuk kedalam rumah dengan muka tertekuk dan lusuh.

"Hei, kau dari mana saja? Kakak menunggumu dari jam tujuh malam. Lihat! Sudah jam berapa ini?" kata kak Changwook yang sedang duduk di sofa sambil menunjuk ke arah jam dinding rumahnya.

"Aku lapar," Chanhyun menghampiri meja makan.

"Hei, aku tanya? Dari mana saja kamu? Kenapa kau jawab lapar?" kak Changwook menghampiri Chanhyun.

"Tadi di toko buku sedang ada buku keluaran terbaru dan semuanya di diskon sampai 50%, sehingga toko itu ramai pengunjung nya. Karena itu, aku jadi pulang terlambat. Maafkan, aku!" kata Chanhyun dengan nada rendah dan tak bersemangat.

"Lalu, kenapa keningmu itu merah? Kau habis berciuman dengan siapa tadi?" kak Changwook menatap Chanhyun sangat dekat.

Chanhyun menggelengkan kepalanya. "Ti- Ti- Tidak... Tidak! Tadi aku menabrak pohon yang ada di tepi jalan. Tadi aku tidak melihatnya jadinya aku menabrak pohon itu." Chanhyun yang berusaha menyakinkan kak Changwook.

"Oh, jadi tadi kau dicium oleh pohon? Ku rasa, dia menyukai mu." Kak Changwook tersenyum jahat.

"Kakak? Kenapa kau jahat sekali pada ku?" Chanhyun menepuk lengan kak Changwook lalu mengerutkan wajahnya.

"Hahaha~ Kakak, hanya bercanda! Ayo makan! Kau belum makan malam kan? Biar nanti aku temani kau makan." Chanhyun dan kak Changwook duduk di bangku meja makan.

"Kau sudah makan?" kata Chanhyun. Kak Changwook hanya mengangguk.

"Lalu Ibu dan Ayah, mereka semua kemana?" tanya Chanhyun.

"Mereka sudah tidur. Hanya aku yang menunggu mu disini." kak Changwook tersenyum.

"Terimakasih, kau sudah mau menunggu ku." Chanhyun membungkuk.

Kak Changwook menghembuskan nafas pelan. "Iya, sama-sama." lalu, ia tersenyum.

"Ayo kau makan dulu!" katanya. Chanhyun hanya tersenyum.

Chanhyun makan malam sambil ditemani oleh kak Changwook. Mereka berdua asik mengobrol sampai-sampai mereka tertawa terbahak-bahak.

Setelah beberapa menit, akhirnya Chanhyun sudah selesai makan.

Kak Changwook langsung segera menyuruh Chanhyun untuk masuk kamar dan langsung tidur.

"Chanhyun, jangan lupa sehabis ini kau masuk kamar mu! Membersikan dirimu, lalu kau langsung tidur! Jangan bermain ponsel! Matikan ponsel mu lalu letakkan minimal 2-3 meter dari kasur mu!" kata kak Changwook.

"Iya kak, terimakasih kau sudah mau menjaga dan memperhatikan ku." kata Chanhyun dengan nada imut.

"Iya, sama-sama. Kau tidak perlu mengucap kata terimakasih terlalu banyak kepadaku! Bagiku, satu kata terimakasih yang terucap dari mulut mu itu bagaikan sejuta hadiah yang kau berikan padaku. Atau bahkan lebih. Hehe~" kak Changwook tertawa kecil.

"Aaa~ kakak, kau membuatku tersipu malu." Chanhyun berlagak imut.

Kak Changwook menghantarkan Chanhyun sampai depan kamar Chanhyun.

"Selamat malam, adikku..., Chanhyun, tersayang." kak Changwook mengelus kepala Chanhyun dengan perlahan.

"Selamat malam juga, kak Changwook-ku, tersayang." Chanhyun tersenyum dan langsung memeluk tubuh Sang kakak. Lalu kak Changwook membalas pelukannya.

••TBC••

Continue Reading

You'll Also Like

217K 33.2K 60
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
49.3K 5.2K 18
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
48.2K 5.3K 20
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
434K 44.3K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...