Jangan lupa voment
•
•
•
Lumatan kembali berlangsung, tapi kali ini, tatapan keduanya terkunci
Hingga maid masuk lalu meletakan nampan berisi makanan di atas meja
Lalu menatap kedua orang itu dan langsung keluar dari kamar
"Main yang" Taeyoung mengelus perut seongmin
"Main main, kerja sana" Ucap seongmin lalu berjalan keluar dari ruangan membuat taeyoung memanyunkan bibirnya
Padahal dia sedang mau
"Seongmin, sini" Panggil seola membuat seongmin menghampirinya
"Di kulkas ada kue, tolong kamu buang ya" Ucap seola membuat seongmin mengangguk lalu pergi ke dapur
Saat seongmin mengeluarkan kue itu, matanya langsung membulat kaget
Kue dengan harga 15 juta itu membuat seongmin bimbang seketika, jika seongmin membuangnya, itu sama saja membuang buang makanan, tapi jika dia tidak membuangnya, seola bisa bisa marah padanya
Seongmin membawa kue itu menghampiri seola
"Mah, yakin kuenya mau di buang? "
"Iya sayang"
"Tapi ini kan mahal mah" Ucap seongmin memanyunkan bibirnya membuat seola tertawa, seongmin memang masih belum terbiasa dengan barang barang semurah itu
"Kuenya mama dapet gratisan, mangkannya mama mau buang, takutnya nanti ada yang keracunan kalo makan kue itu"
"Buat seongmin aja boleh ga? Seongmin mau ngicipin" Ucap seongmin mem-poutkan bibirnya
"Jangan sayang, di freezer masih ada kue yang baru mama beli, terus mama lagi pesen yang baru"
Mau tak mau seongmin kembali ke dapur, dia tidak tega membuang kue itu
Tapi sebuah ide tiba tiba terlintas di otaknya
Seongmin mengambil salah satu tempat makan yang terbuat dari plastik lalu membagi bagi kue itu dan menaruhnya satu persatu potongan ke masing masing tempat makan itu
Tangannya memegang tas yang berisi kue keluar dari mansion lalu membagikannya pada beberapa orang yang tengah tertidur di jalanan
Juga tak lupa seongmin membagikan satu botol air minum pada orang orang itu
Setelah semuanya terbagi habis, seongmin kembali ke mansion sambil tersenyum manis
Tapi saat baru saja menutup pintu, taeyoung langsung menggendongnya
"Turunin ihhh" Ucap seongmin sambil memukul mukul punggung taeyoung dengan tangannya yang tidak memegang tas
•
•
•
Wonjin berjalan masuk ke sekolah tanpa mempedulikan tatapan anak anak yang sudah menatapnya tajam juga sirik
Beberapa anak juga tampak sedang membicarakan dirinya
Tentu saja mereka masih mengingat kalau wonjin sudah pernah hamil
Dia tidak dikeluarkan dari sekolah karna ayah jungmo yang sudah mengancam kepala sekolah untuk membayar 300 miliar jika berani mengeluarkan wonjin
Tapi tidak masalah, wonjin sudah pernah merasakan lebih dari itu
"Akhirnya anak itik gue balik juga" Monday langsung memeluk wonjin erat
"Anjing lo, gue ga bisa napas ye" Wonjin memukul tangan monday kesal
"Lo udah tau tentang yiren ga? "
"Hah? Apaan? "
"Kemaren si yiren ribut sama ningning, gatau karna apa, tapi pukul pukulan"
"Kenapa kagak ada yang ngasih tau ke gue kemaren sih? Padahal kemaren gue udah siap"
•
•
•
Allen menyembunyikan wajahnya ke dada serim saat mendengar bunyi petir
Sedangkan yang lebih besar tertawa gemas melihat tingkah bayi kecilnya itu
"Serem"
Kedua tangan allen memegang keras kaus serim
"Masih ada coklat ga? " Tanya allen polos
"Ada, mau ngapain? "
"Es batu" Allen langsung melepas baju serim lalu keluar dari kamar menuju dapur
Dia mengeluarkan coklat batangan lalu mencairkannya
Setelahnya allen mengeluarkan es batu dari freezer lalu mencelupkannya ke coklat cair itu
"Mau? " Tanya allen menyodorkan es batu pada serim
Serim menggeleng, dia tidak mau kehilangan giginya
•
•
•
"Edan" Karina menatap hyeongjun yang berlari lari kesenangan di lapangan
"Enak banget gila"
"Pala lo enak, kalo sakit jangan salahin gue"
Gissele menghampiri hyeongjun dengan payung
"Buruan lo, udah basah gitu baju lo" Gissele menarik tangan hyeongjun agar kembali ke bangsal
"Gue pengen ngerasain air terjun tapi ga bahaya, udah sono" Hyeongjun mendorong gissele agar menjauh
"Song hyeongjun" Mata hyeongjun sontak membulat saat bu yoonjung memanggilnya
"Kamu malah hujan hujanan, kalo mau mainan, mending di rumah daripada di sekolah kamu malah mainan" Ucap bu yoonjung lalu pergi ke ruang guru
"Di marahin juga kan lo" Ucap gissele menghampiri hyeongjun lalu menyelimuti tubuh hyeongjun dengan handuk
"Ganti baju sana, masuk angin nangis lo" Ucap karina melipat kedua tangannya di depan dada
Sedangkan hyeongjun menampilkan wajah julidnya lalu pergi ke toilet bersama gissele
•
•
•
Minhee berlarian ke sana ke sini dengan pakaian tidurnya
Sudah lama dia tidak merasakan hujan hujanan
Lagipula di mansion hwang tidak ada orang sedari kemarin
Jadi minhee bisa melakukan apa pun yang dia inginkan
Sudah 2 jam hujan turun dengan derasnya dan sudah selama itulah minhee bermain dengan air hujan
Tiba tiba dia memeluk tubuhnya yang merinding karna kedinginan
Tapi tampaknya hal itu tidak menghentikan dirinya untuk masuk ke dalam dan mandi dengan air hangat
Ia malah kembali menangkap satu persatu air hujan sambil berlarian
•
•
•
Jungmo bersandar pada bahu woobin setelah mengerjakan tugas sekolahnya
Karna jungmo masih dalam masa pemulihan, dia harus sekolah di rumah
"Cape" Jungmo memeluk tubuh woobin
"Bobo sana"
"Ihh ga peka banget" Jungmo melihat kedua tangannya di depan dada lalu berjalan keluar dari kamar
Woobin hanya menggeleng gelengkan kepalanya, saat jungmo masih menjadi seme, pemuda itu akan selalu menggoda anak lain hingga mereka kesal
Tapi sekarang malah pemuda itu yang kesal
Sepertinya berubah menjadi uke membuat jungmo lebih sensitif dan manja
•
•
•
Entah untuk yang keberapa kalinya yunseong duduk di depan ruang operasi
Sudah 4 jam dia menunggu dan dokter tidak juga keluar dari ruangan
Dari kemaren para maid sakit sedangkan yang lainnya ijin untuk karena ada urusan sendiri, tapi siapa sangka setelah yunseong pergi ke perusahaan, salah satu satpam sakit dan di bawa ke rumah sakit oleh satpam lainnya
Karena yunseong harus mengurus banyak folder di perusahaan, ia tidak pulang dan hanya mengingat kalau nayoung ada di rumah
Hingga besoknya dia baru sadar kalau nayoung pergi menemani ayahnya untuk acara bisnis selama seminggu
Pemuda itu segera melajukan mobilnya menuju mansion
Tapi sayangnya minhee malah terlihat sedang melawan seseorang dengan pakaian serba hitam
Satu jam berlalu, minhee menunduk lemas sambil memilin bajunya
"Masih sakit? " Yunseong memegang pipi kiri minhee yang masih di tutupi perban tipis
Si cantik mengangguk, lalu memeluk tangan yunseong yang memegang pipinya
•
•
•
"Suapin" Taeyoung membuka mulutnya lebar lebar
Tapi seongmin tetap memakan es krimnya sendiri membuat taeyoung langsung mengambil sendok dari tangan seongmin
"Balikin" Seongmin mencoba mengambil kembali es krim beserta sendernya yang di ambil oleh taeyoung
"Mint choco aku tinggal dikit ihhhh" Seongmin mem-poutkan bibirnya sambil menyuapkan es krim itu ke dalam mulutnya
Hanya dengan 7 suapan, es krimnya sudah habis
"Mau es krim lagi" Ucap seongmin saat taeyoung kembali masuk ke kamar
"Ga boleh sayang, nanti sakit"
"Gamau tau, pokoknya es krim"
"Permen deh ya"
"Ga"
"Kue"
"Ga"
"Iya deh" Taeyoung kembali keluar untuk mengambil es krim mint choco dari dalam kulkas
•
•
•
TBC
PYONGGG.... AKHIRNYA APDET JUGA NI BOOK, MAAP AKU BARU BISA MIKIR HARI INI. AKU BACANYA RADA PUSING, SEMOGA KALIAN GA PUSING