Jangan lupa voment
•
•
•
Winter mengikuti wanita dengan pakaian serba hitam di depannya
Dia baru melihat rekaman cctv dan orang yang menabrak seongmin dan wonjin menggunakan pakaian serba putih, masker juga kacamata hitam
Dan dia mencurigai wanita itulah yang menabrak kedua temannya
Dari balik tembok, winter memperhatikan wanita itu tampak sedang berbicara dengan penjual gulali yang tampak ketakutan
Winter yakin wanita itu sedang mengancam penjual gulali itu
Sepertinya wanita itu mengancam si penjual gulali dengan suara kecil dan sambil berpura pura menjadi pembeli
Tak lama, wanita itu berjalan kembali ke gang kosong yang jarang di lewati orang
"Ningning? "
•
•
•
Woobin pasrah
Dia menghela napas saat melihat puzzle dengan berbagai gambar yang berjejer tak beraturan di lantai kamarnya
Dia hanya bisa diam di kasur, jika dia berani melangkah satu langkah saja, puzzle jungmo akan hancur
Mungkin woobin harus membuang semua puzzle jungmo setelah anak itu tertidur
Tapi yang sekarang dia sudah sangat ingin mandi
Walaupun ac sudah di nyalakan, dia masih tetap merasa gerah, di tambah dengan jungmo tak mandi dari kemarin sore karna masih sibuk dengan puzzle princessnya
Kedua tangannya mengipas-ngipas sambil sesekali menyibak poninya yang basah
Jam yang sudah menunjukan pukul 12.20 pun membuatnya bertambah pasrah
Dia belum makan pagi dan bahkan belum mandi karna maid langsung di tatap tajam begitu menginjakan kaki ke kamar woobin
"Halo tante" Sapa woobin saat menerima telpon dari nyonya koo
"Woobin, jungmo udah makan belum? Tante takut dia sakit lagi"
"Jangankan makan tan, dari kemaren malem woobin ga bisa keluar dari kasur"
"Loh, kenapa ga bisa? "
"Puzzlenya jungmo lagi di keringin di lantai biar tetep nyatu tan"
"Aduh, coba tante mau ngomong sama jungmo" Woobin menempelkan ponselnya di telinga jungmo
"Sayang, jangan main puzzle terus dong, kasian woobinnya" Ucap nyonya koo membuat jungmo langsung berhenti mencari kepingan puzzlenya
"Iya iya huh" Ucap jungmo mendorong ponsel woobin lalu memasukan kembali kepingan puzzle yang sudah setengah jalan ia susun
•
•
•
"Ngapain di sini? Mau ngajak gelut lagi? " Tanya wonjin kesal sambil memegang ponselnya agar tidak di ambil lagi oleh minkyu
"Ga atuh yang, cuman mau ngambil laptop doang" Minkyu mengambil laptopnya yang tepat berada di samping wonjin
"Udah sana" Wonjin mendorong minkyu hingga hampir terjatuh
"Iya iya, galak banget sih"
Setelah minkyu pergi, wonjin mulai menghampiri lemari pakaian dan mencoba satu persatu pakaian minkyu
"Gila, gede banget, padahal badannya dia lebih krempeng dari gue" Tapi wonjin tetap saja mencoba satu persatu pakaian minkyu lalu membuangnya ke lantai
"Ekhem" Minkyu berdeham membuat wonjin menyengir
"Hehehe" Wonjin mencopot baju minkyu dari tubuhnya
•
•
•
Gissele menaikan kecepatan mobilnya sementara hyeongjun menutup mulutnya
Rasanya dia ingin pingsan saja sekarang, dia tidak tau kalau gissele bisa mengebut seperti ini
Hingga akhirnya mereka sampai di sebuah cafe, hyeongjun keluar dengan tubuhnya yang linglung dan kepalanya pusing
Sedangkan gissele bertingkah seperti biasa
"Ngapain lo muter muter di situ? Mau ngedance ga di sini juga kali" Gissele menarik tangan hyeongjun masuk ke dalam cafe
"Mau apa lo? " Gissele memberikan buku menu kepada hyeongjun
"Yang ini" Hyeongjun menunjuk salah satu menu
"Edan lu ya, kepepet sih kepepet, tapi gausah sampe ngebut segitunya ye"
"Ya sori, nanti nih ya, kalo udah lebih 30 menit aja, kita harus bayar 500 ribu"
"Tumben lo mikirin duit"
"Heh, gue gini gini juga ga pernah sampe ngebakar duit cuman buat jadi penghangat ruangan, dikira gue karina kali ya"
Waitress pun mengantarkan minuman mereka
"Tumben lo milih kopi" Ucap hyeongjun
"Biar ga ngantuklah, daripada lo minumnya milkshake kek bocah"
"Pala lo bocah, gue segera gaban gini di bilang bocah"
"Tapi tingkah lu tuh ye kek bocah tk yang suka main ayunan"
•
•
•
Serim pasrah, benar benar pasrah
Sedangkan yang lebih kecil tengah mengoleskan lipstik merah miliknya ke bibir serim
"Anggg, bagus" Allen memfoto wajah serim dan menunjukannya pada serim
"Baguskan?" Tanya allen diangguki oleh serim
"Bagus sayang, udah ya, aku mau cuci muka" Tapi allen langsung menggeleng
"Kamu ga suka ya? Aku benerin lagi" Allen kembali mengoleskan bedak dengan kuasnya lalu setelah selesai, dia kembali memfoto dan menunjukannya kepada serim
"Iya bagus sayang, tapikan aku ga suka pake make up"
"Yaudah ga aku maafin" Allen memasukan alat make up nya kedalam tas bening dengan bibir di-poutkan
"Eh eh iya, aku pake, sejam doang ya? " Allen mengangguk senang sebelum masuk ke dalam pelukan yang lebih besar
•
•
•
Keadaan gelap gulita, sedangkan kedua orang di dalam kamar itu tak tau dimana posisi mereka
Hingga lampu kembali menyala, wajah keduanya sudah sangat dekat
Seongmin memilih untuk menjauh tapi taeyoung menarik lembut dagu seongmin agar kembali mendekat
Membuat kedua pipi seongmin memerah karena malu
"Lucu banget merah" Ucap taeyoung membuat seongmin menunduk
Tapi tak lama wajahnya terangkat dan langsung menerima lumatan dari taeyoung
Setelah lumatan itu berakhir, seongmin langsung memeluk taeyoung dengan wajahnya yang ia tenggelamkan ke dada taeyoung
"Kenapa hey? "
Tapi seongmin tak menjawab dan lebih memilih untuk menggesek gesekan wajahnya mereka baju taeyoung
"Nikah yu yang" Ucap taeyoung tiba tiba membuat seongmin mengangkat wajahnya menatap taeyoung kesal
"Ayoklah" Seongmin kembali menyembunyikan wajahnya di leher taeyoung
"Lucunya bayi"
•
•
•
"Yunseong" Panggil minhee tapi tak mendapatkan sautan apa pun membuatnya langsung berjalan keluar dari kamar
Tapi walaupun dia sudah mengelilingi mansion besar itu, dia tak menemukan seorang pun
Pikiran buruk pun langsung menghantuinya
Bahkan maid atau satpam pun tak berhasil ia temukan
Bagaimana kalau mereka meninggalkan minhee sendirian di sini? Bagaimana kalau mungkin terjadi sesuatu pada mereka? Atau mereka sedang mengerjainya? Tapi sepertinya tak mungkin mereka mengerjai minhee
Jika dia di kerjai, pasti dia masih bisa melihat setidaknya 1 atau 2 maid dan seharusnya satpam juga ada
Setelah berkali kali mengecek ke setiap kamar dan ruangan, minhee kembali masuk ke kamar dengan tubuhnya yang merinding
Panggilan video pun akhirnya mengalihkan minhee
"Ya lo pikir aja coba ya jin, di sini ga ada sapa sapa selain gue sendiri"
"Harus ya lo seneng atuh"
"Begimana mau seneng coba gue tanya? Ni rumah teh gede ya, terus cuman ada gue sendiri, terus yang lain kemana atuh"
"Ya mana gue tau, guekan bukan mereka"
"Ya kalo gitu juga gue ngerti dodol, dahlah punya temen ke lu nambah beban aja"
"Lo juga nambah beban ye"
"Dah dah, bay" Minhee menutup telponnya dan kembali menjelajah rumah besar itu
•
•
•
TBC
PYONGGG... MAAP AKU BARU APDET SEKARANG, AKU BARU BISA MIKIR SEKARANG
BETEWE AKU UDAH PUBLISH NII
JANGAN LUPA VOMENT DI SANA, MOGA KALIAN SUKA BOOKNYA