AFTER WEDDING (GuanRen)βœ”

By hani_raa

895K 89.2K 16.3K

Hanya tentang daily life Guanlin dan Renjun sebagai pasangan yang baru menikah NOTE: [BXB] [YAOI] [GUANLIN X... More

01
02
03
04
05
06
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
EPILOG
BONUS CHAPTER
BUKA

07

31.7K 3.4K 606
By hani_raa

Seriusan ini jumlah view sama vommentnya jomplang bgt
/mengsedih😥/






Sinar matahari yang menembus melalui celah gorden membuat lelaki manis yang sedang tidur itu terganggu. Renjun menggeliat pelan, tapi sedetik kemudian ia meringis karena rasa nyeri yang menyerang tubuhnya. Terutama bagian selatan tubuhnya.

"Sshh..sakit banget!"

Tanpa sadar air mata Renjun turun begitu saja karena tidak kuat menahan sakit. Sumpah demi apapun, seluruh tubuhnya terasa sangat remuk saat ini. Bagaimana tidak, Guanlin menyetubuhinya hingga nyaris pagi yang mana membuat Renjun hampir pingsan.

"Sayang, udah bangun?" sapa Guanlin yang baru saja keluar dari kamar mandi sembari mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan handuk.

"Hiks~Mas!" Renjun merengek dan merentangkan tangannya lebar-lebar. Meminta untuk dipeluk.

Guanlin peka. Ia meletakan handuknya di sembarang tempat lalu menghampiri Renjun dan menarik si manis itu ke dalam pelukannya.

"Sstt cup cup, jangan nangis ya sayang. Maafin Mas ya!" ucap Guanlin menenangkan sembari mengusap surai halus Renjun.

"Hiks~sakit banget Mas. Huhuhu!"

Guanlin melepas pelukannya lalu menangkup wajah Renjun dan mengelap air matanya.

Guanlin benar-benar merasa bersalah saat ini. Ia juga dapat merasakan suhu tubuh Renjun sangat tinggi. Lelaki manis itu demam. Mungkin karena kelelahan dan kedinginan karena tidak memakai baju semalaman.

"Sekarang kamu mandi dulu ya sayang. Habis itu sarapan, terus minum obat." ucap Guanlin.

Renjun hanya diam sewaktu sang suami membopong tubuhnya masuk ke dalam kamar mandi.  Dengan hati-hati Guanlin meletakan tubuh si mungil di dalam bathub lalu mulai memandikannya dengan telaten. Ia sedikit meringis melihat banyaknya tanda di tubuh istrinya. Dada, leher, perut, paha. Semuanya.

Sekali lagi, Guanlin benar-benar merasa bersalah.

.

.

.

"Pakai baju ini aja ya Dek."

Renjun menerima baju yang diserahkan Guanlin padanya. Tapi ia mengernyit ketika tahu bahwa baju itu sangat tipis.

"Mas kok bajunya tipis banget?" Renjun bertanya. "Aku kan lagi sakit."

"Adek kan lagi demam, jadi harus pake baju yang bahannya tipis. Kalo pake baju yang bahannya tebel nanti malah panasnya nggak turun-turun." jawab Guanlin menjelaskan.

Renjun mengangguk-anggukan kepalanya paham.

"Pake baju sendiri bisa?" tanya Guanlin.

"Bisa kok Mas." Walaupun lemas, Renjun tetap memakai bajunya sendiri.

Tepat setelah Renjun selesai memakai bajunya, bel rumah mereka berbunyi.

"Eh siapa itu Mas?" Kok tumben ada yang bertamu pagi-pagi gini.

"Palingan abang go-food Dek. Sebentar ya sayang!" Guanlin mengusak surai istrinya sekilas sebelum beranjak membukakan pintu.

Beberapa menit kemudian Guanlin kembali dengan membawa nampan berisi semangkuk bubur, segelas air putih hangat, dan obat pereda nyeri dan penurun panas.

"Sekarang kamu makan dulu ya sayang."

Setelahnya Guanlin mulai menyuapi Renjun dengan telaten. Tapi setelah tiga suapan lelaki manis itu sudah tidak mau lagi menerima suapan dari suaminya. Pahit katanya.

"Ayo satu suapan lagi sayang! Nanti makanannya nangis loh kalau nggak dihabisin." bujuk Guanlin sambil kembali menyodorkan sesendok bubur tepat di depan mulut Renjun.

"Hng nggak mau Mas! Pahit!" balas Renjun tidak mau. Lelaki manis itu menggeleng kuat dan menutup mulutnya dengan kedua tangan.

"Kamu baru makan tiga suap sayang. Satu suapan lagi ya!" bujuk Guanlin lagi.

"Nggak mau!" balas Renjun keukeuh.

Guanlin menghela napas pasrah.

"Ya udah deh. Sekarang minum obat dulu ya Dek!" ucap Guanlin. Ia membantu Renjun untuk meminum obat.

"Udah. Sekarang kamu istirahat ya!"

"Mas jangan ke mana-mana, di sini aja temenin Adek." pinta Renjun.

"Iya sayang. Mas nggak ke mana-mana kok." balas Guanlin.

Ia naik ke atas ranjang lalu duduk bersandar pada headboard. Tangannya terulur untuk mengusap surai Renjun lembut.

"Maafin Mas ya sayang, semalem Mas udah kasar dan keterlaluan banget. Mas kebawa emosi." ucap Guanlin penuh penyesalan.

Renjun tersenyum kecil. Ia meraih tangan besar Guanlin dan menggenggamnya.

"Aku juga salah karena udah lupa waktu dan pulang telat. Maafin aku ya Mas." balas Renjun.

"Kita saling perbaiki diri ya sayang. Semoga hal ini nggak keulang lagi!" Guanlin balas menggenggam tangan Renjun dan mengecup punggung tangannya. "Mas sayang banget sama kamu!"

"Adek juga sayang sama Mas." balas Renjun seraya tersenyum lucu. "Eum tapi Mas, aku mau tanya sesuatu."

"Mau tanya apa hm?"

"Eum itu..Mas dapet sextoys dari mana?" tanya Renjun pelan. Malu.

"Oh itu--Sebenernya Mas udah ngoleksi begituan dari dulu. Mas pengen coba pas kita bercinta, tapi takut nyakitin kamu." jawab Guanlin.

"Mas kok nggak pernah bilang? Selama ini disimpen di mana?" tanya Renjun lagi.

"Rahasia dong! Kepo aja kamu." balas Guanlin.

"Ish!" Renjun cemberut.

"Dek, mau coba pake sextoys lagi nggak pas kita bercinta?" tanya Guanlin menawarkan.

"Em, mau." jawab Renjun pelan. Pipinya merah padam menahan malu. "Eh tapi aku nggak mau pake alat yang di penis itu Mas!"

"Cockring maksud kamu?"

"Nggak tau apa namanya, intinya aku nggak mau pake itu lagi. Linu banget Mas."

"Iya iya nggak kok. Tapi beneran mau kan coba pake sextoys pas kita bercinta?"

"Huum."

"Mau coba sekarang?"

"MAS MAU NGEBUNUH AKU YA?! LUBANG AKU MASIH SAKIT GARA-GARA SEMALEM!"

"Aduh ampun Dek!"

.

.

.

Bunda Winnie❤️

Injun
Hari ini kamu ada kelas?
(10.15 A.M)

Hari ini njun nggak kekampus bun
Lagi sakit🤒
(10.16 A.M)

Sakit apa?
Kok nggak bilang ke bunda?!
(10.17 A.M)

Cuma demam biasa kok bun
Mungkin karena kecapekan
(10.18 A.M)

Yaudah bunda kerumah kamu ya
Kangen nih sama kamu
(10.19 A.M)

Hehehe
Ya udah kesini aja bun
Bunda mau kesini sama siapa?
Sendiri?
(10.20 A.M)

Sama ayah kok
Sama dejun juga
(10.21 A.M)

Ajak henjun juga ya bun
Kangen mau unyel-unyel pipinya😁
(10.22 A.M)

Yeu dasar!😠
Kesian keponakan kamu itu pipinya tambah melar gara-gara di unyel-unyel terus sama kamu
(10.23 A.M)

Biarin
Habisnya Njun gemes sih sama dia😁
(10.24 A.M)

Ya udah
Bunda otw nih
See you sayang!🥰
(10.25 A.M)

See you bunda!🥰
(10.26 A.M)






"Lagi chatan sama siapa?" tanya Guanlin karena melihat istrinya sedari tadi senyum-senyum sembari memandangi layae handphone.

"Sama bunda Mas. Katanya hari ini bunda, ayah, sama kak dejun mau ke sini." jawab Renjun.

"Ohh. Si Aheng nggak ikut kan Dek?"

"Hih Mas nggak sopan! Kak Hendery tuh Kakak ipar kamu tau!" tegur Renjun.

"Ya habisnya dia ngeselin sih, petakilan juga. Beda banget sama Kak Dejun yang orangnya kalem, adem ayem." balas Guanlin.

"Nggak boleh gitu Mas. Kak Hendery baik kok sebenernya, ganteng juga!"

"Gantengan Mas ya Dek!" Guanlin tidak terima.

"Gantengan Kak Dery. Mukanya unreal banget, kayak prince disney."

"Hih apaan sih! Dia tuh nggak ada apa-apanya dibanding Mas yang--

Cup!

"Iya deh iya, suaminya adek emang paling ganteng. Dah jangan berisik nanti adek tambah pusing!"

Guanlin nyengir. Hehe.

.

.

.

"INJUN!" Bunda Winwin masuk ke dalam kamar Renjun dan memeluk anak bungsunya dengan erat.

Di belakangnya ada Ayah Yuta dan Dejun yang tengah menggandeng tangan anak laki-lakinya yang berumur 3 tahun.

"Onty!" Henjun menepuk-nepuk tangan Renjun menggunakan tangan mungilnya.

"Halo, sayangnya onty!" sapa Renjun. Ia bangkit dari tempat tidur dan menggendong keponakannya itu tinggi-tinggi membuat balita itu terkekeh girang.

"Eh jangan cium sayang." Renjun menahan Henjun yang ingin mencium bibirnya. "Onty lagi sakit, nanti Henjun bisa ketularan. Jangan ya!"

"Onty cakit?" tanya Henjun polos.

"Iya. Sini pegang!" Renjun mengarahkan telapak tangan keponakannya pada dahinya. "Panas kan?"

"Onty janan cakit dong!"

"Iya. Makanya doain onty supaya cepet sembuh ya!"

Henjun mengangguk. Ia menyatukan tangannya di depan dada lalu berucap, "Ya Tuhan, cembuhkanlah onty Njun. Janan bikin onty Njun cakit, kalo onty Njun cakit nnti Jun cedih. (Ya Tuhan, sembuhkanlah aunty Njun. Jangan bikin aunty Njun sakit, kalo aunty Njun sakit nanti Jun sedih)"

Semua yang ada di sana menggigit pipi dalamnya menahan gemas.

"YO~WHATS UP EVERYBODY! IT'S ME MARIO!"

Sedang asyik menontoni kegemasan Henjun, tiba-tiba seonggok manusia dengan nggak tau dirinya masuk ke dalam dan menganggu suasana.

"Stress!"

Guanlin mencibir.

"Heh kurang ajar lo, titan!"

"Bacot, kembaran Badrol!"

Semuanya memutar matanya malas begitu Guanlin dan Hendery malah berakhir gulat di atas sofa.

Biarin lah. Kalo capek juga berhenti sendiri.

Tbc...

Gimana puasanya? Lancar gak?

Continue Reading

You'll Also Like

6.5K 764 20
Perasaan yang digembok dan dibangun sekuat tembok. "Lo semesta gue. Jangan harap lo deket-deket sama cowok lain!!" Kata Ciara, David itu seperti huja...
1M 84.9K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
168K 21.9K 18
Shotaro, namja imut berumur 16 tahun yang kabur dari panti asuhan ini tinggal bersama sahabatnya, Na Jaemin. Mereka berdua bersekolah di salah satu S...
1.2M 97K 43
Pak Duda tampan dengan anak laki-laki manis dan mahasiswa tahun terakhir yang terjebak dengan biaya kuliah. ⚠️ WARN BXB Nominist Guanren Markhyuk Ju...