RIVAL (End) Revisi

By StarsShine_1603

6.7M 1M 91.2K

⚠️WARNING, CERITA INI MENGANDUNG KEBENGEKAN DAN KEBAPERAN. AWALNYA NYEBELIN LAMA-LAMA NAGIH⚠️ Follow sebelum... More

Prolog
1. Rival
2. Genta
3. Family
4. Empat
5. Lima
6. Enam
7. Tujuh
8. Delapan
9. Sembilan
10. Sepuluh
11. Sebelas
12. Dua Belas
13. Tiga Belas
14. Empat Belas
15. Lima Belas
16. Enam Belas
17. Tujuh Belas
18. Delapan Belas
19. Sembilan Belas
20. Dua Puluh
21. Dua Satu
22. Dua Dua
23. Dua Tiga
24. Dua Empat
26. Dua enam.
27. Dua Tujuh
28. Dua Lapan
29. Dua Sembilan
30. Tiga Puluh
31. Tiga satu
32. Tiga Dua
33. Tiga Tiga
34. Tiga Empat
35. Tiga lima
36. Tiga Enam
37. Tiga Tujuh
38. Tiga Lapan
39. Tiga Sembilan
40. Empat Puluh
41. Empat satu
42. Empat Dua
43. Empat Tiga
44. Empat Empat
45. Empat Lima
46. Empat Enam
47. Empat Tujuh
48. Empat Lapan
49. Empat sembilan
50. Lima Puluh
51. Lima Satu
52. Lima dua
53. Lima Tiga
54. Lima empat
55. Lima lima
56. Lima Enam
Special part Rival
57. Lima Tujuh
58. Lima lapan
59. Lima Sembilan
60. Enam Puluh
61. Enam satu
62. Enam Dua
63. Enam Tiga
64. Enam empat
65. Enam Lima
66. Enam-enam
67. Enam Tujuh
68. Enam Lapan
69. Enam sembilan
70. Tujuh Puluh
71. Tujuh Satu
72. Tujuh dua
73. Tujuh Tiga

25. Dua Lima

82.7K 13K 642
By StarsShine_1603

"Val!" Teriakan Lego yang berlari menuju arahnya membuat Rival langsung berdiri. Jelas saja ada hal penting yang ingin Lego sampaikan.

"Apa?!"

Lego ngos-ngosan. Ia menarik napasnya perlahan lalu menatap serius Rival. "Ca-cahya ...."

"CAHYA KENAPA?!"

"Jatoh karena didorong sama Mega keras banget, njir. Keseleo tuh pasti, mereka lagi adu bacot di lapangan basket."

"Lo nggak hoax kan?"

Lego menggeleng. Ia serius kali ini. Rival langsung berlari meninggalkan Sela yang sedang makan bersamanya di kantin. Khawatir sekali mengenai keadaan Cahya.

Rival mengepalkan tangannya begitu tahu Cahya duduk sambil adu bacot dengan Mega yang berdiri. Kaki Cahya pasti sakit. Ia percaya dengan perkataan Lego kali ini.

Dengan emosi yang tertahan Rival datang untuk melerai. Ia langsung jongkok dan mengulurkan tangannya kepada Cahya. "Ayo bangun."

Cahya menggeleng. "Nanti dulu. Masih agak sakit."

Rival mengangguk lalu berdiri. Menatap tajam Mega. "Lo apain cewek gue, Meg?"

"Nggak sengaja kesenggol pas lewat." Mega dengan santai menjawab itu.

"Hm." Malas menanggapi terlalu jauh. Bukan ranahnya untuk melawan wanita.

Rival jongkok lagi lalu menatap teduh Cahya. Ringisan kesakitan cewek itu menyayat hatinya. "Sakit banget?"

"Sedikit."

Rival melihat kaki Cahya yang sedikit biru lalu tangannya bergerak mengelus kaki itu lembut. Berharap akan sembuh.

"WOIIII!!" teriak Cahya sambil meringis kesakitan.  "Sakit Rival! Malah lo elus!"

Rival menggaruk keningnya yang tak gatal. "Oh, kirain bikin sembuh."

Cahya menghela napas pelan lalu mencoba berdiri dengan susah payah.

"Mau gendong aja hm?" tanya Rival dijawab gelengan oleh Cahya. Menurut Cahya, itu alay, walaupun sebenarnya pengen sedikit romantis saat berpacaran dengan Rival.

Cahya mampu berdiri sambil dipegang oleh Rival untuk menumpu badannya. Matanya menatap Mega sinis. Ingin sekali menjambak rambut wanita itu. Ratu bullying di SMA ini memang sok berkuasa.

"Gue nggak pernah punya masalah sama lo, ya, Meg." Cahya tahu betul bahwa Mega menyukai Rival, apalagi Rival juga kadang genit dengan cewek itu.

"Udah gue bilang tadi nggak sengaja nyenggol pas lewat. Masih aja ngeyel."

"Gue punya mata. Bisa ngerasain mana yang sengaja sama enggak!" sentak Cahya membuat Rival mengelus lengannya agar lebih sabar.

"Lo kalo suka cowok gue ambil! Gue ikhlas."

"Eh, anjirr! Seenaknya lo ngomong gitu, Cay!" kaget Rival. Padahal ia diam saja dari tadi.

Cahya melirik sinis Rival gantian lalu menghentakkan pegangan tangan Rival. "Lo juga tau diri dikit jadi cowok gue. Nggak seenaknya genit sama cewek sana-sini."

"Cay ...." Rival tak menyangka akhirnya kena omelan lagi. Padahal ia genit hanya untuk ditraktir makan.

"Giliran mereka baper lo nggak tanggung jawab! Alhasil mereka gangguin gue kan?!" semprot Cahya dengan muka memerah kesal. Lalu beralih menatap Mega lagi. "Lo juga, jadi cewek jangan bego. Rival punya pacar. Kalo lo digodain sama dia tampar aja, jangan tambah kegatelan."

"Harusnya lo yang mikir, Cay. Rival tukang godain cewek lain, tapi lo masih bertahan. Yang bego siapa jadinya?" balas Mega tak kalah nyolot.

Rival sudah takut karena perkataan Mega. Ia takut Cahya nanti akan memutuskan hubungan gara-gara terhasut perkataan racun itu.

"Lah, Rival jadi ATM berjalan bagi gue. Jadi ada untungnya juga pacaran sama dia. Elo dapet apa? Nggak dapet apa-apa 'kan? Cuman dimanfaatin! Sedangkan duit, perhatian, cinta Rival dikasihin semua sama gue."

Cahya berkata dengan sadisnya membuat muka Mega terlihat masam. Sedangkan Rival menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Ternyata cewek jika marah mengerikan juga.

"Gue udah jadi ratu. Sedangkan lo masih jadi babunya Rival."

Cahya menyeringai melihat muka kesal Mega. "Makanya mikir dulu sebelum main-main sama gue. Belum aja Abang sama Bokap gue turun tangan. Lo bikin tubuh gue luka segores aja bisa-bisa mereka nyamperin ke sini. Lo beruntung, karena cuman dapet bacotan dari gue."

Rival bergidik ngeri mendengar itu. Benar, dulu ia pernah tak sengaja merontokkan satu helai rambut Cahya di rumahnya. Padahal itu hanya main saling jambak-jambakan. Sialnya, Guntur tahu itu. Jadilah, Rival ditatar Guntur dan Bumi seperti seorang Nara Pidana.

Cahya langsung pergi dengan berjalan pelan. Rival tersenyum ramah kepada Mega lalu menyusul pacarnya.

"Oeyy, Cahya sayang!!" seru Rival lalu mensejajarkan dirinya.

Cahya marah. Rival didiami padahal berulang kali memanggil.

"Lo marah sama gue, ya?"

Cahya berhenti melangkah.

"Iya! Lo mikir dong makanya. Karena cinta sama lo, Mega sampe bikin luka gue!"

"Ya gitulah, Cay. Resiko punya pacar ganteng."

Cahya sebal bukan main. Ia menghela napasnya pelan sebelum menjewer telinga Rival kasar.

"Aduh!!"

"Perlu gue laporin ke Abang atau Papa gue ha?!"

Rival menggeleng sambil meringis. "Jangan. Bisa melayang kepala gue dipenggal."

Cahya langsung melepaskan jewerannya. "Makanya lain kali kalo genitin orang mikir-mikir dulu. Jangan modelan cewek uler kaya Mega lo genitin."

"Maaf Cahya."

"Bosen denger maaf lo!"

Cahya berjalan lagi dengan susah payah. Kakinya masih sedikit sakit. Ia dongkol bukan main hari ini. Berulang kali musibah menimpanya.

Rival masih mengikutinya. Melihat Cahya jalan susah payah membuat jiwa simpatinya bergejolak.

"Gendong ajak, yuk?" tawar Rival dibalas gelengan.

"Nanti tambah sakit. Kalo Guntur tau gue diajak duel woi!"

"Bodo amat."

"Ya udah terserah lo dah."

"Lo nggak peka amat sih jadi cowok?" sentak Cahya tak habis pikir. Harusnya kan Rival peka.

Astagfirullah, kena lagi gue.

"Mau lo apa sih, Cay? Tadi ditawarin gendong nggak mau. Ya udah ayo gue gandeng aja."

"Males, alay! Udah kaya mau nyebrang jalan aja."

Rival menatap malas cewek menyebalkan itu.

"Lo ngesot aja udah sono!"

*****

Rival masuk ke kelasnya dengan tampang songong seperti biasa. Langsung bergabung dengan teman-temannya. Gilang menatap miris Rival.

"Lo kenapa, Lang?" tanya Rival penasaran.

"Turut prihatin ya, Val. Gue tau lo kuat kok. Semoga lo nggak stres ya."

"H-hah?"

Semuanya menatap penasaran kepada Gilang, apa maksud dari perkataan bela sungkawa itu.

"Lo putus ya sama Cahya. Dia juga udah punya Sugar Daddy. Gue turut prihatin deh." Gilang menjelaskannya.

"Alhamdulillah putus!" sahut Genta dan Lego secara bersamaan. Itu berarti waktu Rival dengan mereka bertambah banyak.

"H-hah? Nggak usah ngadi-ngadi lo. Gue aja nggak putus," elak Rival.

"Ah masa? Orang dia punya Sugar Daddy pengganti lo tuh."

"Oh, kalo Sugar Daddy emang gue yang nyuruh. Cahya gue kasih misi  buat ngeruk duitnya. Terus nanti duitnya dibagi dua sama gue."

"Anjir nggak ngotak!" kaget Lego. Bisa-bisanya Rival mempunyai pikiran seperti itu.

"Nggak waras temen lo," sinis Genta ditujukan kepada Gilang dan Lego. Genta malu mengakui Rival sebagai teman. Bisa-bisa ia nanti akan menjadi PHO agar Cahya bahagia bersamanya saja daripada dengan Rival.

"Nih." Gilang menyerahkan handphonenya kepada Rival yang langsung diterima cowok itu.

"Apa nih?" tanya Rival.

"Liat aja."

Rival melihat layar ponsel. Matanya langsung melotot melihat postingan terbaru Cahya di Instagram. Terlihat, Cahya memposting dua foto kebersamaannya dengan satu cowok dewasa berparas tampan. Slide pertama, Cahya tersenyum bersama. Rival menggeser ke slide kedua, dua orang itu saling berpelukan mesra. Mendadak suasana menjadi panas. Apalagi caption yang tertera tertilis, My sugar daddy ditambah emot love merah❤️

"Ehem .... Katanya elo yang nyuruh, tapi kok muka lo serem banget sekarang," cetus Gilang.

Rival mencoba merubah muka menjadi biasa saja. "Gue nggak pa-pa tuh. Muka gue juga masih ganteng-ganteng sedap seperti biasa."

"HALAH BACOT!"

"Sentimen amat lo semua sama gue. Gampang kali nyari pengganti Cahya." Rival mencoba menutupi perasaannya. Dalam hati sebenernya ia ingin tahu siapa cowok itu.

"Good! Gue suka gaya lo!" dukung Lego cengengesan.

"NANTI NANGESSSSSSS!" ledek Gilang. Ia tahu Rival bucin parah dengan Cahya.

"Gak."

Gilang manggut-manggut. "Bagus deh. Nanti gue cariin cewek di shopee."

Rival memberikan jempolnya kepada Gilang. Temannya yang paling peka. Rival lalu menoleh ke Genta penuh harap.

"Ngapain lo?" ketus Genta. Geli sendiri melihat muka Rival melas-melas gimana gitu.

"Lo bisa ngelacak lokasi rumah cuman dengan IG kan, Gen?"

Genta dengan santai mengangguk. Kehebatannya dalam hal teknologi tidak bisa diragukan.

"Tolong lacak rumah cowok yang di-posting Cahya di Instagram-nya dong. Mau gue samperin terus gue ratain rumahnya."

Ketiganya menatap Rival penuh dendam.

"MATI KEK LO BANGSAT!" pekik Gilang menggebu-gebu. "TADI BILANGNYA MAU CARI PENGGANTI! TERNYATA BULSHIT!"

"Harap tenang," kata Rival cengengesan.

"Harap tenang ndasmu! Sini lo gue bunuh!" sentak Lego.

"Harap tenang. Nanti gue jadi PHO di hubungan mereka kok," sahut Genta dengan santai.

Detik selanjutnya, terjadi acara baku hantam antara Rival dan Genta.

****

Heyyo apa kabar?! Maaf banget telat update sampe berhari-hari. Karena aku sibuk bantu-bantu untuk yasinan 7 harian. Maaf banget ya. Nanti diusahain update tiap hari kok.

Malem ini aku double update hihi. Geser ke bawah masih ada chapter lagi❤️❤️❤️
Thank you. Jangan lupa tekan bintang❤️❤️❤️

Continue Reading

You'll Also Like

3.3K 550 48
niat awal pindah sekolah hanya ingin menghindari bulyan dari para siswa akibat menyatakan perasaan secara terang-terangan dengan sang ketua osis. be...
382K 37K 36
Secuil kisah ajaib bin menarik dari keluarga mapia Papi Rion Kenzo dan Mami Caine Chana beserta tuyul-tuyulnya. YES THIS STORY CONTAIN BXB!
2.6M 260K 64
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Tersedia di Gramedia + Part Lengkap✔️ 17+ Terbit di @reneluvbooks dan sudah tersedia di Gramedia seluruh Indonesia. *** Al...
448K 48.9K 96
Sang CEO tampan mahabenar akhirnya mantu di usia yang masih thirty something, satu anggota keluarga baru akhirnya hadir. Tapi pekerjaan rumahnya belu...