The Villainess [Completed]

By avllina_

1.6M 211K 6.1K

Veddira Elmeira Franklin, kerap dipanggil Veddira yang artinya hadiah dari Tuhan. Hadiah? Haha, tentu saja bu... More

Prolog
1) Nona Muda
2) Papa
3) Sengaja
4) Hey, kak!
5) Diakui
6) Kebiasaan baru
7) Bangun
8) Suap aku!
9) Rekreasi
10) Lelaki perak
11) Musuhan saja
12) Kau lupa? Aku lah antagonisnya
13) Hukuman
14) Ritual
15) Hari pertama
16) Centil
17) Incaran
18) Bercerita
19) Kena kau
20) Sakit
21) Membuat neraka
22) Kita berhasil
23) Sok akrab
24) Bidadari dan iblis
26) Manis
27) Jahat
28) Menjaga nya
29) Membuat rumor
30) Menggemparkan sekolah
31) Hilang
32) Membuat mereka bangga
33) Nyasar
34) Ya
35) Penjagaan
36) Permaisuri
37) Aneh
38) Jadilah bodyguard ku
39) Musuh
40) Tidak polos
41) Menyerangku
42) Akulah pemenangnya
43) Handphone
44) Serbu dia
45) Bolos
46) Benar, aku pelakunya
47) Undangan
48) Kerusuhan
49) Ulang tahun Pangeran
50) Musibah darimu
51) Binasalah, secara perlahan
52) Sadar
53) The end
Extra part
Second extra part
My dragon

25) Tempatmu bukan disini

18.5K 3.1K 185
By avllina_

Krik krik krik krik

Hening. Di Ruangan Kesehatan hanya ada aku, dan lagi-lagi kelima lelaki ini. Aku menatap mereka satu persatu lalu menundukkan kepala.

"Kenapa?" Tanya Kakak brainly berjalan.

"Tidak apa-apa. Apa kalian tidak masuk kelas?" Jawabku sekaligus balik bertanya.

"Tentu saja bolos," Jawab lelaki merah santai. Pangeran Orion melototi lelaki merah. Yang di lototin hanya meliriknya tak minat.

"Huuft, kalian ini... Ckckckck," Kataku dengan decakan. Aku menyilangkan tangan di dada lalu menggelengkan kepalaku.

"Kalau mau bolos bilang. Aku akan mengajak kalian ke tempat bolos terbaaaik yang tak pernah kalian lihat," Kataku dengan diakhiri jentikan jari.

Pletak!

"Awh, shh. Kakak!" Ringisku kesakitan. Kakak lelaki buta malah menyentil jidat mulusku, huhu.

"Jijik. Ayo pulang," Ajak Kakak lelaki buta.

Aku mengangguk lalu menatap ke arah lelaki perak. Aku merentangkan tanganku tak lupa dengan puppy eyes ku perlihatkan kepadanya. Ia sedikit bingung dengan perilaku ku.

"Gendong," Kataku lalu tersenyum lebar.

Lelaki perak bergerak. Berpindah ke sampingku lalu membelakangiku. Aku dengan bersemangat melingkarkan tanganku di lehernya, lalu memeluknya. Daguku ku biarkan bersandar di bahu lebarnya. Sedikit menunduk dan ouh, bau parfumnya sangat menggoda iman.

"Kau memiliki Kakak yang bersedia menggendongmu, Veddira. Kenapa malah meminta ke orang lain?" Tanya Kakak brainly berjalan.

"Terserah. Tapi aku maunya digendong oleh lelaki perak, salah?" Jawabku sembari menatap datar ke arah Kakak brainly berjalan.

Kakak brainly berjalan mendengus kesal. Ia juga menatapku datar. Melirik ke arah saku celananya dan eh? Kenapa ada kerutan disana?

Lelaki perak mengangkat tubuhku. Alhasil, tubuhku sudah berada digendongannya. Aku terkikik senang lalu berkata,

"Sepi, go!"

Kelima lelaki yang berada se-ruangan denganku terlihat bingung dengan apa yang aku katakan. Mereka terlihat berpikir apa arti dari kata yang aku katakan.

"Sapi, jalan," Ralatku dengan sedikit menggoyangkan kaki ke depan, tanda aku ingin pergi sekarang.

"Dasar, aku bukan sapi," Kata lelaki perak yang mulai melangkahkan kakinya. Sedangkan keempat lelaki lainnya berjalan mengikuti kami dari belakang.

Kereta kuda keluarga Franklin terlihat di depan mataku. Tak memakan waktu lama bokong ku sudah menyentuh bantalan duduk. Dan perjalanan ke istana pun dimulai.

♩ ♩ ♩ ♩

"Terima kasih atas pengertian anda, Duke," Ucap salah satu warga yang mengeluarkan keluh kesahnya tentang kejadian terbakarnya rumah para warga.

Aku duduk di singgasana ku, tepatnya di samping kiri Papa. Aku menopang dagu menatap ke arah warga yang tadi berterimakasih kepada Papa. Tak lama kemudian, ia hilang dari pandangan ku.

"Mengapa kau membakar rumah para warga, Veddira?" Tanya Papa dengan helaan nafas lelah.

Aku sedikit terkekeh, lalu berkata,

"Kau tau, Papa? Terkadang kita perlu merusak barang orang lain agar terlihat seperti pahlawan bagi mereka,"

"Licik sekali. Tapi kau tidak memikirkan berapa kerugian yang kita dapatkan?" Tanya Papa.

"Kita kaya, Papa. Gunakan sekian persen dari kekayaan tersebut untuk membantu pembangunan rumah-rumah warga kembali. Lagipula, rumah mereka terlalu kumuh. Aku jijik melihatnya," Jawabku lalu menghabiskan susu caramel yang tadi pelayan siapkan.

"Kita pelit, Veddira,"

"Jadilah dermawan, Papa. Maka para warga akan mengapresiasikan kedermawaan mu itu. Kau tau kan bahwa mulut manusia sangatlah manis?"

"Yasudah lah. Jangan merindukanku karena aku akan sibuk akhir-akhir ini,"

"Ya ter—,"

"Duchess Vania!" Teriak salah satu ksatria.

Ucapanku terpotong karena seorang wanita memasuki istana dengan terburu-buru. Bahkan ia mendobrak pintu. Kulihat Papa terkejut melihat wanita yang memasuki istana dengan terburu-buru itu.

Duchess Vania Elmedara

Mama kandung Veddira di cerita yang ku buat. Sosok yang membuat Veddira tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarganya. Kenapa? Karena Duchess Vania dengan berani berselingkuh dengan salah satu Raja kerajaan seberang, dan mengatakan bahwa Veddira anak nya bersama Raja tersebut.

Saat masih berumur 4 bulan, hak asuh Veddira diperebutkan. Papa memperjuangkan hak asuh Veddira karena ia menginginkan anak perempuan saat itu. Tapi, melihat Veddira yang membuatnya selalu teringat dengan Duchess Vania membuat ia benci melihat Veddira.

Kini, sosok yang membuat Veddira menundukkan kepala pada keluarganya sendiri sedang berlutut menghadapku dan Papa dengan tidak tau diri.

"Hey, Mama," Sapaku dengan menekan kata Mama.

"A-anakku..," Lirih Mama. Ku lihat terdapat kilatan binaran di bola matanya. Bermain sedikit dengannya tidak salah, kan? Hehehe.

"Ah aku lupa, kau sudah bukan Mamaku," Ucapku dengan nada sedih. Mulai menampilkan akting, aku berpura-pura meremas gaunku. Di bola mataku terdapat kilatan kekecewaan, hanya akting hihi.

"Aku masih Mama mu, sayang..," Panggil Mama.

"Tidak, kau orang asing. Benarkan, Papa?" Tanyaku pada Papa.

"Sayang sekali, Vania. Anakmu ini sudah bertumbuh dewasa tanpa mengenal sosok Mama pada dirimu," Kata Papa sembari mengelus kepalaku lembut.

"Heung! Aku tidak memiliki Mama di hidupku," Kataku membenarkan ucapan Papa.

"Anak tidak tau diri! Aku yang telah mengandungmu dalam rahimku selama 9 bulan lamanya!" Bentak Mama. Para ksatria bergerak menahan kedua tangan Mama, agar ia tidak berbuat macam-macam padaku dan Papa.

"Hanya numpang sebentar," Kataku datar.

"Itu bukanlah waktu yang sebentar, Veddira Elmeira Franklin!" Dengan sedikit pemberontakan, lagi-lagi Mama membentakku.

"Mari kita bandingkan. Aku yang hidup 14 tahun tanpamu, atau aku yang tinggal di rahimmu selama 9 bulan. Yang manakah waktu yang lebih lama?" Tanyaku. Papa sedikit terkekeh mendengar penuturan kataku.

"Dasar anak durhaka!" Teriak nya padaku.

"Dasar wanita pendusta," Balasku.

"Seret dia keluar, ksatria," Suruh Papa pada akhirnya ikut turun tangan. Papa juga pergi mengikuti langkah para ksatria yang menyeret Mama keluar.

Aku menatap kepergian Mama dan Papa dengan sedikit menggelengkan kepala. Dan memutuskan untuk pergi menuju kamarku.

♩ ♩ ♩ ♩

"Kau salah mendidiknya, Felix," Kata Duchess Vania saat sudah berada di kereta kudanya. Tak lupa, ia menatap tajam ke arah Duke Felix dengan rahang mengetat.

"Keturunan Franklin memang seperti itu. Ia mengatakan 'tidak' pada pendusta. Aku mendidiknya dengan baik," Balas Duke Felix datar.

Kereta kuda milik Duchess Vania mulai bergerak, meninggalkan istana keluarga Franklin. Duke Felix menatap kepergian kereta kuda Duchess Vania sampai hilang dari penglihatan nya.

"Lagipula, tempatmu bukan disini. Vania," Kata Duke Felix lalu kembali masuk ke dalam istana.

♩ ♩ ♩ ♩

Terima kasih kepada kalian yang sudah membaca work aku, bahkan kalian membacanya sampai chapter ini .·´¯'(>▂<)´¯'·..

Kalau boleh tau, kok kalian mau baca work ku sampai chapter ini?

Aku punya permintaan. Tolong genapin bintang Prolog dan chapter 1 jadi 100 yya ^^.

Sekali lagi terima kasih.  Selamat malam semuanya, sleep tight (◠ᴥ◕ʋ)

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 13.2K 9
SEQUEL REBIRTH °°°°° ⚠Dont copas my story! Follow sebelum baca:) °°°°° Seorang ratu itu harusnya bijaksana, lemah lembut, dan baik hati. Akan tetapi...
392K 22.4K 25
KAILA SAFIRA gadis cerdas berusia 21 tahun yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendi...
1.2M 91.7K 36
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
945K 130K 48
Karya Asli. Terimakasih telah membaca~ Mohon bijak dalam berkomentar, menerima kritik dan saran pembangun! Olivia Autumnt Dell Ollion-sosok Permais...