Happy Reading 🖤
"Eh kak Roce, makan sendirian aja nih, mau Jaemin temenin nggak kak?."
Roce terkekeh.
"Boleh, sini duduk." suruh Roce membuat Jaemin adik kelasnya yang terkenal playboy itu tersenyum lebar.
"Ih kapan lagi makan bareng kak Oce coba."
Ketika Jaemin akan mendudukkan pantatnya dikursi depan Roce, sebuah tarikan dikerah belakangnya membuat tubuh kurusnya terseret kebelakang.
"Anj-.. ehh bang Jepri hehe."
"Ngapain?."
"Jaemin cuma mau mastiin kursi ini kuat kok, takutnya ntar roboh kalo bang Jepri duduk disini."
Ucapan Jaemin yang tidak masuk akal membuat Jeffrey memutar bola matanya malas, sedangkan Roce terkekeh melihat keduanya.
"Gimana bang, baikkan Jaemin? Sekarang ini lepas dulu." cicit Jaemin sambil menarik tangan Jeffrey pelan, pasalnya tarikan itu sangat kuat dan tinggi, membuatnya berjinjit seperti anak kucing yang sedangdigigit ibunya.
Jaemin berlari menjauh setelah Jeffrey melepas tarikannya, karena berkat Roce yang menarik tangan kekar cowok itu menjauh.
"Kasian tau Jaemin."
Jeffrey menghela nafasnya, lalu duduk disamping kekasihnya.
"Ocee, kamu tuh jangan sering-sering ngladenin si Jaemin deh." ucap Jeffrey dengan nada kesalnya.
Roce yang sedang memakan baksonya itu menoleh.
"Jaemin kan adiknya Jeff, masa Oce harus ngehindar dari calon adik ipar." ucap Roce membuat Jeffrey mengulum bibirnya menahan senyum.
Jeffrey menekan kepalanya dengan Roce pelan.
"Jeff sayang Oce deh."
"Hmm."
"Hmm doang?."
"Oce juga sayang Jeff." ucap Roce tanpa menoleh melanjutkan acara makan baksonya.
"Gitu doang?."
Roce lagi-lagi harus menghentikan acara makannya, ia menoleh lalu mengusap surai hitam milik Jeffrey.
"Kenapa sayangku Jeffrey Angkasa, kenapa? Tumben kok nyebe-..."
Ucapan Roce berhenti ketika usapan tangannya tepat pada dahi kekasih tampannya itu.
"Kamu sakit?."
Jeffrey mengangguk sambil memajukan bibirnya, membuat cowok itu begitu menggemaskan.
Sekarang Roce tahu kenapa kekasihnya itu begitu cari perhatian padanya.
"Sakit sayangggg."
"Kita uks yuk." ajak Roce sambil berdiri dari duduknya.
Jeffrey menggeleng.
"Jeff gak mau ke uks, mau pulang."
"Yaudah aku minta izin ke wali kamu dulu ya."
Jeffrey menahan pergelangan tangan Roce, ketika kekasihnya itu akan beranjak pergi.
"Oce ikut Jeff pulang."
Roce menghela nafasnya, lalu menangkup pipi Jeffrey seraya mengusapnya pelan.
"Gak bisa gitu dong, pasti wali kelas kamu nyuruh Jaemin, secara diakan keluarga Jeff." ucap Roce yang mencoba memberi pengertian pada Jeffrey, tapi dibalas gelengan oleh cowok itu.
"Bisa kok, kan papa yang punya sekolah. Jeff tinggal telfon papa sekarang."
"Kamu gak bisa seenaknya gitu dong."ucap Roce dengan kesal.
Bukannya tidak mau, ia hanya takut Jeffrey menerima banyak gunjingan karena memanfaatkan kekuasaan ayahnya.
"Oce gak sayang Jeff ya, gak khawatir sama Jeff, ntar kalo Jeff pingsan gimana." ucap Jeffrey seraya menarik ponselnya.
Roce memijat pelipisnya serasa melihat Jeffrey yang benar-benar menelfon ayahnya.
"Hallo pa."
"Kenapa Jeff?."
"Pa aku sakit, izin pulang ya?."
"Ya harus pulang dong, ntar kamu pingsan lagi, sama Oce kan pulangnya?."
"Iya pa, izinan ya?."
"Iya Jeff, hati-hati."
"Siap."
Tut tut
"Tuhkan papa ngizinin, papa aja tanya pulangnya sama Oce bukan." ucap Jeffrey seraya mendongak menatap Roce.
"Ayo pulang, Jeff pusing." lanjut Jeffrey yang mendapat anggukan pasrah dari Roce.
♒️♒️
Jeffrey Angkasa, 17 tahun, cowok famous anak pemilik sekolah Sma Negeri 1 Bangsata Bandung.
Ketampanan Jeffrey itu mampu membuat para kaum hawa menjerit pingsan, tak ayal membuat bangku atau lokernya tiap pagi penuh dengan setumpuk hadiah dan surat cinta.
Jeffrey itu kaya, pintar, famous, boyfrend material, tapi yang paling penting Jeffrey itu pacar Roce.
Roce, cewek Australia yang juga sama famousnya, cantik, baik, kesayangan guru, dan cuma dia yang dapat membuat Jeffrey yang galak, dinginnya minta ampun jadi bucin mampus sama dia.
Cuma Roce yang bikin Jeffrey jadi bucin, cuma sama Roce yang bisa buat Jeffrey yang dingin galak sama semua orang jadi baik, jadi intinya kalo kamu bukan Roce jangan harap bisa dilirik Jeffrey.
Jeffrey itu gak pernah punya pacar, dan dia baru ngerasain jatuh cinta pas nggak sengaja nabrak Roce waktu cewek itu pindah ke sekolahnya saat kelas 10 semester 2, dan sekarang mereka kelas 12 semester 1.
Jadi si Roce itu pindahan dari Australia, ayahnya harus mengurus perusahaan milik keluarganya di Indonesia, tepatnya di Bandung.
Jeffrey takut kala itu buat deketin Roce, karena waktu itu yang naksir banyak woy, kan Jeffrey jadi insiyur, insecure bodoh.
Tapi ternyata oh ternyata, orang tua mereka itu sahabatan. Mereka tahu saat pesta besar perusahaan yang mengharuskan seluruh keluarga ikut.
Jeffrey yang notabennya malas untuk ikut pesta formal kayak gitu jadi semangat liat pujaan hatinya, apalagi dengan mini dress hitam ditubuh putih Roce membuat cewek itu begitu menganggumkan dimatanya.
Berkat orangtuanya yang menyapa satu sama lain, membuat Jeffrey dan Roce jadi dekat saat itu.
Sifat Jeffrey yang semakin bucin itu muncul sejak Roce secara gamblang mendapat banyak pernyataan cinta dari para cowok Sma Negeri 1 Bangsata. Padahal saat itu Jeffrey sudah sangat jelas menujukkan pada semua orang kalo mereka sudah berpacaran atau istilahnya official.
Karena takut Roce luluh terus ninggalin dia, jadilah Jeffrey jadi makin protektif terus bucin mampus.
Padahalkan Jeff, kamu tuh udah dianggep paling cocok sama Roce. Roce dapetin cowok ganteng berlesung pipi kayak kamu tuh sangat bersyukur banget. Apalagi black card kamu, behhhhh, Roce suka.
Sepenggal kisah Jeffrey Angkasa bucin nomor satu seorang Roceannna Poutry.
.
.
.
♒️♒️
Suka gak?
Soalnya kalo banyak yang gak minat mau aku unpublish, soalnya cerita ini konfliknya ringan, mungkin gak ada konflik malah, trus isinya bucin doang
Voment yang banyak biar aku semangat update xixi
Enjoy Fam 🍭
Vote and comment to open next chapter
- Caca