Boboiboy And Elemental Advent...

By Kuroi4Shiroi

145K 10K 3.6K

|-=(-Book 1-)=-| Bagaimana jika para Elemental Boboiboy keluar dari jam kuasa dengan sebab yang tidak jelas y... More

Pengumuman Masalah
Perkenalan Tokoh
#0: Prolog
#1: Permulaan
#2: Kejahilan TTM Dan Kesadaran Boboiboy
#3: Kebahagiaan Boboiboy dan Para Elemental. Dengan Kekhawatiran Para Elemental
#4: Boboiboy Vs ... Solar?
#5: Jam Kuasa Boboiboy
#6: Dimensi Elementum
Pengumuman
Spesial Chapter
Pengumuman 2
#7: Penculikan
#8: Galaxy Deo'elf
#9: Desa Reptivis
#10: "Kerajaan Reptium Dan Kerajaan Regvis
#11: Rancangan Dan Raja Rudex
#12: Misi Penysupan: Mulainya Penyusupan
#13: Misi Penyusupan: Menjelajahi Gua
#14: Misi Penyusupan: Menyusuri Ventilasi
#15: Misi Penyusupan: Menyelesaikan Puzzle-Puzzle
#16: Misi Penyelamatan: Mencari Tuan
Pengumumann
Special Chapter: Isu 8 Part 1: Funny Moment Solar & Thorn
Special Chapter: Isu 8 Part 2: Hubungan/Pertengkaran Solar & Thorn. Teori Isu 8
#17: Misi Kabur: Melarikan diri
#18: Persiapan Perayaan Selamat Datang
#19: Identitas 2 Putera Dan Kejadian Yang Sebenar!
SPOILER ALERT: PADUAN DUA KUASA!
#20: Duri Yang Melukai... Atau Duri Yang Melindungi?
Part 1: FUNNY MOMEN THORN DAN SOLAR ISU 9
Part 2: FUNNY MOMEN THORN DAN SOLAR ISU 9
SELAMAT DATANG BOBOIBOY FUSION BARU, BOBOIBOY...
#21: Pertanyaan Thorn
#22: Cahaya Penyesalan Dan... Jalan Keluar Pengembalian Halilintar Dan Taufan?
Part Oneshot Bersama Original Dan Shift
#24: Kerajaan lain?!
#25: Kerja Sama 2 Kerajaan
Apa Salah Hamba? Kena Tag (T~T)
#26: Bentrok?
Special Fusion Oneshot: Happy Fathers Day
Young Version (Bukan Update Cerita)
#27: Awal Bentrok
#28: Pertarungan dengan Penjaga
#29: Berpisah dan Menemukan Buah Mutare
Boboiboy Fusion Baru! Dan Bonus (Bukan Update!)
SELAMAT DATANG BOBOIBOY GENTAR(HAMPA)! AND TEORI TIME!

#23: Gunung Nascentia

2.4K 186 104
By Kuroi4Shiroi

=(02.58)=

Halilintar(Taufan): "Ayo kita berangkat sekarang!"

Blaze: "Apa?! Belum Petang lagi la!"

Halilintar(Taufan): "Eleh... Kurang 2 Minit je"

Gempa: "Tak payah la Buru-buru macam tu"

Taufan yang mendengarnya langsung memegangi kedua pundak Gempa.

Halilintar(Taufan): "Masalahnya aku dah tak tahan dengan Tubuh dan Kuasa ni, Gempa!"

Gempa hanya memberikan pandangan datar kepadanya. Taufan melepas pegangannya dan memeluk dirinya sendiri.

Halilintar(Taufan): "Kuasa ni sengat aku terus, walau tak sakit tapi geli laaa..."

Taufan langsung menjatuhkan dirinya ke lantai. Sedikit kilatan petir Merah mengelilinginya yang tidur ke arah samping dengan gemetaran karena merasa geli. Tak lama kemudian Halilintar yang berada dalam tubuh Taufan baru saja turun, dan tiba-tiba sesuatu berwarna biru dengan cepat langsung menabraknya dari belakang.

Taufan(Halilintar): "Aduh!"

Bruk!

Thorn: "Oof-?"

Dia langsung terjatuh cukup keras dengan wajah mencium tanah. Thorn yang melihat bagaimana Halilintar jatuh secara reflek langsung mengatakan 'Oof'. Sesuatu yang biru itu ternyata adalah Hoverboard milik Taufan. Yang lainnya langsung menarikan perhatian mereka Kepada Halilintar.

Taufan(Halilintar): "Bertuah punya Hoverboard!!"

Halilintar langsung memandangi dan memarahi Hoverboard yang terbang tepat didepannya. Dia lalu mengalihkan perhatiannya kepada Taufan yang juga ikut melihat ke arahnya.

Taufan(Halilintar): "Apa benda yang salah dengan Hoverboard kau ni?! Dari tadi ganggu aku je!"

Halilintar(Taufan): "Uhuk-?!"

Taufan tiba-tiba batuk karena terkejut dan ingin tertawa.

Halilintar(Taufan): "Tu tandanya kau butuh hiburan"

Taufan(Halilintar): "Hah?"

Halilintar(Taufan): "Sebab kan aku pemegang sifat kebahagiaan dan kebebasan. Jadi mestilah perasaan aku harus ada bahagia dan bebas. Sebab kau ada kat tubuh aku dan kau ni tak punya perasaan Bahagia dan bebas yang cukup tapi lebih ke amarah. Jadi Hoverboard outomatik akan langsung ajak kau main"

Taufan sedikit memberikan penjelasan panjang lebar disaat Hoverboard Taufan dari tadi terbang berputar mengelilingi Halilintar yang sudah duduk di lantai. Setelah Taufan selesai menjelaskan, Hali langsung menyambar mengambil Hoverboard yang dari tadi berputar mengelilinginya.

Halilintar(Taufan): "Oh? Kau nak main dengan Hoverboard ke? 😆"

Taufan(Halilintar): "Tak... Aku nak hancurkan benda ni"

Halilintar(Taufan): "Aa-? 😃💔"

Halilintar(Taufan): "Noo! Jangan Hali! Itu Hoverboard kesayangan aku! 😭"

Taufan langsung memeluk Hoverboard termasuk Halilintar dan memohon.

Taufan(Halilintar): "Lepas la woi!"

Halilintar(Taufan): "Tak nak!"

Yang lainnya hanya bisa berkeringat Sweatdrop melihat mereka berdua. Gempa yang sudah lama bersama dengan mereka berdua hanya mengelengkan kepalanya.

Gempa: "Korang dari pada bergaduh baik bersiap-"

Taufan(Halilintar)+Halilintar(Taufan): "Dah"

Gempa memutar matanya karena pertanyaannya dipotong sebelum selesai. Dia lalu pergi untuk bersiap.

Taufan(Halilintar): "Korang dari pada diam baik ikut bersiap sana_-"

Sisa Elemental: "Yelah.. "

4 Elemental yang lain langsung naik untuk bersiap. Dimana Komolus dan Reggaru? Mereka seperti biasa keluar karena terdapat sedikit kerusuhan didesa. Boboiboy? Dia berada di kamar entah sedang apa.

=(Skip Time)=

Para Elemental akhirnya sudah siap. Dan tepat saat itu, Reggaru dan Komolus sudah pulang. Sebelum mereka pulang, mereka sudah menuju ke tukang tempa untuk meningkatkan senjata mereka.

Komolus: "Tuan korang mana?"

Gempa: "Oh ya? Aku kan jemput Tuan"

Gempa pergi naik menuju ke Kamar milik Boboiboy. Saat Gempa sudah berada di depan pintu kamar, Berbeda dengan saat dia menuju kamar Elemental lain apalagi kamarnya, Dia mengetuk pintu dulu. Ya tentu saja karena kamar yang ada didepannya adalah Kamar Tuannya, jadi dia harus Sopan.

Tok tok tok

Ketukan pertama tidak ada sahutan maupun pintu yang terbuka. Dia mengetuk kembali tetapi hasilnya tetap sama. Karena khawatir dia lalu bergumam minta maaf dan membuka pintu perlahan.

Gempa: "Tuan?"

Saat dia melihat kedalaman, Ternyata Tuannya sedang tertidur di kursi dengan kepala dia taruh di atas meja dan kedua lengannya untuk dijadikan pangkuan kepala.

Gempa hanya tersenyum. Dia mengangkat Boboiboy menuju ke kasur nya dan tidak lupa menyelimutinya. Sebelum Gempa keluar, dia mematikan lampu kamar dan tersenyum melihat sebentar Boboiboy sebelum menutup pintu dengan hati-hati.

Saat dia sudah turun, dia diberi tatapan bingung karena dia sendirian tanpa membawa Tuan nya.

Solar: "Gempa? Kat mana Tuan?"

Gempa: "Tidur"

Yang lain hanya ber-oh ria. Sebelum mereka keluar untuk pergi. Gempa dan Ice membuat surat kertas yang ditempelkan di Kulkas dan Pintu depan. Mereka juga memilih untuk tidak mematikan lampu rumah.

Gempa: "Korang tahu Kat mana Gunung tu kan?"

Reggaru: "Ya... Ikut kitorang!"

Mereka lalu pergi mengikuti Reggaru dan Komolus. Sampai lah mereka di kaki gunung Nascentia.

Thorn: "Eh? Ni bukannya Gunung tempat kita pertama datang ke?"

Halilintar(Taufan): "Ha'ah la"

Mereka berdua berbisik jadi hanya mereka berdua yang mendengarnya.

Komolus: "Ni dia Gunung Nascentia. Area terlarangnya kalau tak salah di..."

Reggaru: "Aku masih ingat! Ikut aku!"

Reggaru langsung saja berlari pergi.

Komolus: "Eh?! Jap!"

Halilintar(Taufan)+Thorn: "Tunggu kitorang!"

Gempa: "Jangan sampai tertinggal!"

Solar: "Tak payah buru-buru la!"

Taufan (Halilintar): "Haish..."

Ice: "Lari? Jalan je tak boleh ke?"

Blaze: "Cepat la, Ice!"

Blaze menunggu Ice. Ice berlari kecil ke arah Blaze dan Blaze memegangi tangan Ice setelah itu mengejar yang lainnya. Ice ini memang kalau disuruh lari harus dipaksa, di suap, atau Ditarik tangannya seperti itu.

Akhirnya mereka sampai menuju di bagian luar Area Terlarang itu. Terlihat papan kayu yang ditancap ditanah dengan tulisan 'Danger' yang sudah berlumut dan tulisannya sedikit tidak jelas.

Reggaru: "Tu dia tempatnya"

Reggaru menunjuk ke arah Hutan yang gelap, berlumut, di lembab. Langit di atas Hutan/area itu juga anehnya adalah malam, padahal ini baru Pukul 4 Sore. Ketujuh Elemental itu berwajah pucat melihat area terlarang itu.

Gempa: 'Aman ke ni? 😓'

Taufan(Halilintar): "Ada hantu ke tak Kat sana? 😐"

Halilintar (Taufan): 'Macam Kat Film horor 😨'

Blaze: 'Boleh tahan la 😓'

Ice: '. . . 😖'

Thorn: 'Thorn tak nak masuk 😭'

Solar: 'Gelap...! Gua Kat sana bahkan lebih baik daripada tempat tu 😰'

Ketujuh Elemental itu terdiam berjejeran disana dengan wajah pucat tapi ekspresi yang berbeda walau ada juga yang sama.

Komolus: "Baru nampak dah takut?"

Blaze: "Erm..."

Gempa: "Aman ke tak kat sana?"

Reggaru: "Tak la, nama je tempat terlarang 😑"

Gempa: "😅"

Thorn: "Huwaa...! Thorn takut! 😭"

Thorn memeluk Halilintar yang memang ada disampingnya. Halilintar sendiri membiarkan saja bahkan membalas pelukan. Solar memandang tajam dan memantau ke arah mereka berdua.

Solar: "(💢¬_¬)"

Halilintar menghela nafasnya untuk menenangkan diri.

Taufan(Halilintar): "K-Kita harus masuk k-kat sana"

Halilintar(Taufan): "Y-Ya, betul cakap Hali"

Gempa: "Tapi macam mana kalau ada yang terluka?"

Halilintar(Taufan): "Alah... Terluka kan dah biasa dalam petualangan dan pertarungan"

Solar: "Memang kita kan bertarung ke?"

Halilintar(Taufan): "Tu kalau ada monster Kat sana"

Blaze: "Daripada buang masa baik kita langsung je masuk"

Reggaru: "Okelah, Kalau macam tu aku nak balik ^ ^"

Saat Reggaru sudah berbalik, Komolus langsung memegang bahunya agar tidak kabur.

Komolus: "Aip! Nak kemana tu? Kau ikut sekali (¬_¬)"

Reggaru: "Tapi aku takut! Kalau mata aku yang satunya terluka lagi macam mana?! 😭"

Komolus: 'Ni aku je ke yang tak takut? 😑'

Reggaru: "Perban daun ni tak boleh dilepas dulu pulak"

Thorn: "Kalau matanya nak cepat sembuh, jangan dilepas dulu 😤"

Reggaru: "Yelah 😭"

Komolus: "baik kita masuk je sekarang!"

Komolus masuk sambil menyeret Reggaru.

Gempa: "Huft... Takde cara lain. Jom masuk!"

Gempa masuk diikuti Halilintar dan Taufan dibelakang.

Blaze: "Jom, Ice"

Ice: ". . . 😖"

Blaze dengan ragu-ragu memasuki Area sambil menggandeng tangan Ice yang dari tadi menutup mulutnya. Solar diam sambil melirik ke arah lain, dia takut dengan Gelap karena itu mengingatkannya dengan angkasa lepas dan tempat gelap setelah dia menolak Retak'ka.

Sebenarnya saat berada di gua tempat mereka menyusup ke istana dia juga takut karena tempat itu gelap. Tapi karena Tujuannya adalah untuk menyelamatkan Tuannya, dia memberanikan diri.

Tapi masalahnya sekarang tujuannya tidak ada hubungannya dengan dia ataupun tuannya, ditambah area terlarang itu juga lebih gelap dari pada di gua itu membuatnya tambah takut.

Tangannya tiba-tiba digandeng oleh seseorang membuatnya menoleh untuk melihat siapa yang menggandeng tangannya dia bisa melihat Thorn dengan senyum polosnya.

Thorn: "Jom, solar, tak payah takut, kan ada Thorn"

Solar sedikit ragu tapi memberikan senyum kepada Thorn. Mereka lalu mengejar yang lainnya. Tanpa mereka sadari dua orang sudah melihat mereka yang memasuki Area terlarang. Kedua orang itu juga tidak saling menyadari. Setelah melihat Mereka yang sudah masuk, Kedua orang itu langsung pergi.

=(Kerajaan Regvis)=

Di ruang tahta, terlihat Rudex yang termenung berdiri melihat keluar melalui Jendela. Dia sudah mendengar tentang bahwa salah satu dari 5 orang yang menyusup ke Istana adalah Anaknya, dia tahu itu setelah diberitahu oleh Defezin. Ditambah lagi dia merasa stres dan bersalah karena dialah yang melukai matanya. Dia tidak tahu karena Reggaru menggunakan Jubahnya membuatnya tidak bisa melihat dengan jelas siapa dia. Pintu tiba-tiba terbuka. memperlihatkan Avinus yang menggunakan zirah Abu-abu dan hitam.

???: "Tuanku!"

Rudex: "Ada apa, Lonpros?"

Lonpros: "Saya tadi melihat  4 Orang yang ikut menusup Isatana, dan 3 orang lagi yang rupanya macam 4 Orang tu tapi beza warna masuk ke Area Terlarang Gunung Nascentia"

Rudex: "Kenapa aku bahkan harus peduli? Kita tak punya hubungan apa-apa dengan diorang"

Lonpros: "T-Tapi Masalahnya, Putera Reggaru bahkan Putera Komolus pun ikut dengan diorang"

Rudex: "Apa?! Panggil Semua Commander kesini sekarang!"

Lonpros: "Baik!"

=(Kerajaan Reptium)=

Karena sudah lama tidak diperlihatkan, mari kita kesana. Raja dari Kerajaan Reptium, yaitu Reodo.

-////-

Kuroi: "Aku hampir lupa namanya Reodo sumpah. Aku nginget-nginget namanya sampai 2 Menit weh 😂"

-////-

Dia termenung duduk disinggah sana-nya. Dia sudah mendengar tentang Anak yang dia culik atau lebih tepatnya bawahannya culik itu sudah dibawa pergi dari Kerajaan Regvis oleh sekelompok yang tidak dia ketahui, dia bertanya-tanya siapa Kelompok itu dan dibawa kemana anak itu. Pintu lalu terbuka dan terlihat Reptinus yang memakai zirah Abu-abu hitam.

Reodo: "Ada info apa lagi, Brojice?"

Brojice: "Kelompok yang berjumlah 9 orang yang kat mana 5 dari 9 orang itu ialah orang yang dah berjaya bawa budak bumi tu telah memasuki area terlarang yang berada di Gunung Nascentia"

Reodo mengangkat alisnya.

Reodo: 'Area Terlarang? Buat apa diorang masuk ke Area Terlarang?'

Brojice: "Dan... Ada sesuatu yang mungkin Tuanku terkejut"

Reodo: "Apa dia?"

Brojice: "Dua dari 9 orang tu Ialah Putera Komolus dan Putera Reggaru"

Reodo: "Apa?! Brojice! Panggil seluruh Commander kesini!"

Brojice: "Baik!"

=(Komolus, Reggaru, dan Para Elemental)=

Di Area terlarang itu, Mereka bisa merasakan aura Suram bahkan saat pertama kali mereka masuk. Tanah yang mereka pijak juga basah dan berlumut, membuat tanah sedikit licin. Urutan yang paling depan dan belakang adalah, Komolus, Reggaru, Gempa, Taufan, Hali, Blaze, Ice, Thorn dan terakhir Solar.

Sudah agak lama mereka sudah berjalan menyusuri Hutan, tapi belum ada ujung atau cahay apapun. Solar yang dari tadi memegang Erat lengan Thorn mulai agak frustasi

Solar: "Ish... Masih lama ke ni?"

Blaze: "Sabar la... Kalau kat depan tiba-tiba ada Monster lepastu, ngap...! Macam mana?"

Halilintar(Taufan): "Atau tak Tiba-tiba nampak Akak Kunti yang duduk kat atas pokok Atau Bang Pocong yang berdiri kat depan kita :D"

Taufan(Halilintar): "Woi! Tak payah cakap macam tu la 😖"

Solar: "Lagipun bila masa Hantu kat Bumi tiba-tiba muncul kat Planet lain?_-"

Halilintar(Taufan): "Hehe... Aku gurau je :D"

Gempa: "Shht...! Senyap! Hali? Kau boleh guna Keistimewaan tuk merasakan sekeliling guna angin tak?"

Taufan(Halilintar): "Tak"

Gempa menghela nafasnya.Tiba-tiba di depan mereka baru saja lewat sesuatu yang cepat membuat Komolus dan Reggaru yang ada didepan langsung berhenti, membuat Yang lainnya ikut berhenti.

Gempa: "Ada apa?"

Reggaru: "A-Ada sesuatu kat depan tadi"

Taufan(Halilintar): "Apa?!"

Halilintar(Taufan): "Mana?! Mana?!"

Tiba-tiba sesuatu yang sama seperti yang ada didepan tadi baru saja melesat di belakang mereka membuat Thorn dan Solar yang berada di belakang langsung menolehkan kepala mereka kebelakang. Saat melihat tidak ada apa-apa disana, kedua Elemental itu menelan ludah dan perlahan-lahan mundur sampai menabrak Blaze dan Ice. Blaze dan Ice yang merasakan punggung mereka ditabrak, menolehkan kepala mereka.

Ice: "Kenapa korang mundur?"

Thorn: "T-Tadi ada sesuatu kat belakang"

Blaze: "Mana? Takde pun?"

Thorn: "Kan Thorn cakap 'Tadi'"

Srek! Srek!

Mereka semua tiba-tiba mendengar suara semak-semak dan dedaunan yang bergerak.

Krak!

Suara ranting patah juga ikut terdengar. Mereka memandangi kesekeliling dengan waspada. Tiba-tiba sesuatu itu baru saja melompat kekepala Blaze dan melompat lagi ke arah lain.

Blaze: "Warg! Apa benda tu tadi?!"

5 Bayangan yang sama seperti tadi tiba-tiba secara bersamaan akan menerjang mereka diberbagai arah.

Gempa: "Solar! Gunakan Kuasa kau! Semua tutup mata korang!"

mereka kecuali Solar langsung menutup mata mereka. Solar menciptakan bola cahaya kecil dengan kedua tangan dan jarinya.

Solar: "Letupan Cahaya!"

Bola cahaya itu langsung meletup dan Flash langsung membuat bayangan itu berhenti menyerang dan terjatuh ke tanah sambil menutup mata mereka dan mengerang kesakitan. Saat mereka membuka mata, mereka bisa melihat Makhluk yang setengah manusia dan setengah... Serigala?

Beberapa dari manusia Serigala itu berlari pergi dan ada juga yang menyeret temannya yang matanya masih sakit.

Solar: "Jangan cakap ada Kerajaan Serigala"

Komolus: "Kerajaan lain?! Aduh... 2 je dah pening, apalagi kalau tambah lagi!"

Reggaru: "Apa benda tu tadi?"

Blaze: "Erm...? Manusia serigala?"

Komolus+Reggaru: "Apa?"

Gempa: "Tak... Lupakan je. Baik kita lanjutkan perjalanan"

Thorn: "Tapi Thorn takut 😭"

Ice menepuk-nepuk kepala Thorn agar dia tenang.

Solar: "Bola Solar!"

Solar menciptakan sebuah bola yang menerangi tempat itu.

Solar: "Jauh lebih baik"

Taufan(Halilintar): "Apasal kau tak buat tu awal-awal?!"

Solar: "Erk... Lupa?"

Gempa: "Dah! Dah! Kita lanjutkan perjalanan!"

Mereka mau tidak mau harus kembali melanjutkan perjalanan mereka.

Disaat perjalan, mereka bisa merasakan bahwa mereka di awasi dari berbagai arah, jadi mereka tidak boleh menurunkan kewaspadaan mereka.

Solar: "Kat mana letak tepatnya Buah tu tumbumbuh?"

Halilintar(Taufan): "Erk... Jap, aku nak ambil bukunya dulu"

Taufan meraba-raba tasnya.

Taufan(Halilintar): "Kau bawa buku tu kan?"

Halilintar(Taufan): "Iya aku bawa"

Taufan mengeluarkan buku itu dan membukanya.

Halilintar(Taufan): "Ada Kat... Tak betul-betul dibagi tahu Kat mana, yang pasti ada Kat tengah-tengah area terlarang ni"

Reggaru: "Kita je tak tahu arah mana menuju ke tengah"

Ice: "Takde pilihan lain selain terus maju Kat depan"

Komolus: "Ya, betul. Kita cuma bisa berharap jalan yang kita tuju tu betul"

Mereka kembali berjalan menyusuri hutan. Sudah cukup lama mereka berjalan, dan belum ada sesuatu yang menarik. Bahkan mata-mata yang terus mengawasi mereka belum pergi-pergi juga. Walaupun begitu, saat salah satu dari makhluk itu akan mendekat dan Solar langsung mengeluarkan 'Sinaran Solar', makhluk itu langsung mundur kembali, sepertinya makhluk-makhluk itu tidak menyukai cahaya yang terlalu terang.

Reggaru: "Mana ujung nya- waa!"

All-Reggaru: "Reggaru!?/Garu!?"

Tiba-tiba Reggaru tidak sengaja menginjang perangkap membuat kakinya tergantung di pohon.

Gempa: "Hati-hati! Waa!"

Gempa tidak sengaja ikut menginjak perangkap yang sama seperti Reggaru.

Blaze: "Aik? Dia yang suruh hati-hati tapi dia sendiri yang kene"

Gempa: "Senyap! 😠"

Blaze: "Waarg!?"

Blaze juga tidak sengaja ikut terkena perangkap membuatnya berada di samping Gempa yang dimana disampingnya Gempa lagi terdapat Reggaru.

Gempa: "Karma datang Ngan cepat ya... Blaze? 😏"

Blaze: "😒"

Reggaru: "Kenapa harus tergantung terbalik Woi? Pening kepala aku 😵"

Tanah di bawah yang lainnya tiba-tiba runtuh, membuat mereka terjatuh kecuali Ice yang masih sempat melompat dan mendarat di area yang tidak runtuh.

Gempa: "Ice? Kau tak apa-apa ke?"

Ice: "Ya... Macam mana kabar Korang? Pening tak?"

Blaze: "Pening la! Kitorang tergantung terbalik macam ni!"

Makhluk-makhluk yang dari tadi memperhatikan mereka akhirnya keluar. Ice yang tadi duduk langsung berdiri.

Ice: "Korang punya hari yang sial sekarang"

Ice mengernyitkan matanya bersiap untuk bertarung, makhluk yang dia lawan juga bersiap untuk bertarung.

Blaze: "Yah! Hajar diorang, Ice! ✊"

Ice: "Kita..."

Ice: "... Baik dibawa bincang dulu, Kenapa Korang Serang kitorang padahal kitorang tak serang korang? 😅"

Blaze: "😐"

Gempa: "😓"

Reggaru: "😶"

Ice langsung tersenyum gugup membiarkan mereka berdiskusi. Makhluk-makhluk itu langsung menatap bingung dan saling memandang dengan yang lainnya, disana juga terdapat gumaman saling berdiskusi. Mereka berempat tidak bisa mendengar dengan jelas diskusi mereka karena mereka berbisik. Mereka lalu kembali memandang ke arah Ice.

Manusia Serigala 1: "Kalau kitorang jawab 'Tak'?"

Ice: "Kalau macam tu pikirkan balik matang-matang 😅"

Ice masih memberikan senyum yang sama. Mereka kembali saling memandang dan kembali memandang Ice.

Manusia Serigala 1: "Jawaban tetap sama"

Ice: " Oh... baiklah kalau macam tu... 😅"

Aura Ice langsung berubah menjadi dingin, senyumnya langsung memudar.

Ice: "Maju"

Mata Aquamariennya bersinar dingin, 3 orang langsung maju ke arah Ice. Ice masih berdiri tenang. Tangan kanan Es-nya dia angkat, disaat bersamaan Air tiba-tiba muncul dari bawah ke atas mengenai 3 orang itu yang agak bingung karena air itu hanya membasahi mereka.

Ice: "Beku..."

Ice mengepalkan tangan Icenya dan air itu langsung membeku bersama dengan 3 orang itu. Mereka kecuali 3 Elemental itu langsung terkejut.

Blaze: "Yes! Bekukan diorang, Ice!"

Gempa: "Macam yang diharapkan dari Elemen terkuat ke-4"

Reggaru: "Hebat nya!"

Makin banyak dari mereka yang maju menyerang Ice. Ice dengan tenang menghindari serangan-serangan itu.

Disaat Blaze dan Reggaru menonton pertarungan dengan antusias, Gempa memperhatikan gerakan dari pertarungan itu.

Ice: "Perisai Ais!"

Ice menciptakan sebuah Perisai putih biru karena yang menyerangnya makin banyak membuatnya tidak bisa hanya menghindar saja.

Ice: "Huft... Aku tak boleh lawan sendirian macam ni je. Panah Ais!"

Ice mengeluarkan panahnya dan membidiknya ke arah Tali yang mengikat kaki Reggaru, Gempa, dan Blaze walaupun agak sulit karena dia agak jauh dan harus menghindari serangan. Dia membidik dengan teliti. Gempa yang menyadari Ice akan menembaki Tali langsung bersiap saat dia jatuh.

Ice melepas busur. Slowmo terjadi saat Anak panah itu melesat dan langsung memutuskan ketiga tali itu. Mereka bertiga langsung jatuh. Ice langsung menutup lubang yang runtuh dengan esnya membuat mereka bertiga tidak masuk lubang.

Reggaru: "Aduh!"

Blaze: "Waa!"

Blaze dan Reggaru terpeleset di es. Gempa berhasil mendarat dengan mulus di atas es dan langsung melompat menuju ke tempat terdapat tanahnya. Dia memukul tanah dengan kedua tangannya.

Gempa: "Tanah Tinggi!"

Tanah tiba-tiba naik memukul beberapa dari makhluk-makhluk itu. Dia kembali memukulkan kedua tangannya ke tanah.

Gempa: "Tangan Gempa!"

Tanah langsung naik menutupi kedua tangan Gempa dan saat Gempa menariknya, sebuah sarung tangan yang terbuat dari batu dan tanah sudah berada di tangannya.

Blaze yang tadi terjatuh sudah mulai berdiri.

Blaze: "Heh... Pertarungan dimulai! Cakera Berapi!"

Blaze memuncul dua Cakra api di kedua tangannya. Dia langsung menerjang maju. Ice mendekat kesamping Reggaru yang mulai duduk sambil memegangi kepalanya yang pusing.

Ice: "Kau tak apa-apa?"

Reggaru: "Ya... Kau tak bertarung lagi ke?"

Ice menggeleng.

Ice: "Tak, kan ada diorang berdua. Dan aku memang sedang taknak bertarung macam ni"

Reggaru: "Kau naknya bertarung macam mana?"

Ice: "Bertarung debat? Aku bukan lah orang yang bertipe serius macam Gempa, Hali, dan Solar, akupun bukan tipe orang yang suka bermain macam Taufan, Blaze, dan Thorn"

2 Elemental itu baru saja mendekati 2 orang itu.

Gempa: "Ice... Kita harus cari cara tuk kabur dari diorang. Diorang dah makin bertambah jumlahnya"

Blaze: "Kau boleh buat badai salju"

Ice: "Bisa kalau je ada Taufan Kat sini, atau lebih tepatnya Hali karena dia punya kuasa Taufan"

Blaze: "Aduh... Kita tak boleh buat pandangan diorang kabur kalau takde Kuasa angin Taufan Kat sini!"

Lawan-lawan mereka sudah agak dekat dengan mereka berempat, keempat orang itu saling merapat. Keringat dingin muncul di pelipis mereka melihat lawan mereka perlahan-lahan mendekat.

Gempa: 'Gawat...'

Blaze: 'Habis la...'

Ice: 'Macam mana ni...'

Reggaru: 'Bahaya ni'

Tiba-tiba sebuah bola api dilempar ke arah antara Mereka berempat dan lawan mereka. Mereka terkejut, Gempa dan Ice menoleh ke Blaze, tapi Blaze menggeleng tanda bukan dia yang melempar Api.

Manusia serigala 3: "Itu diorang lagi!"

Manusia Serigala 1: "Mundur!"

Semua Manusia serigala itu langsung berbalik berlari pergi. Mereka menurunkan senjata mereka dengan agak bingung.

=(Dengan yang lain)=

Yang lainnya, atau yang jatuh ke lubang terjatuh dan mendarat di atas Jerami. Mereka berdiri sambil mengerang sakit.

Halilintar(Taufan): "Huh? Kita ada Kat mana ni?"

Solar: "Huft... Luas juga tempat ni"

Mereka sekarang berada di ruangan yang cukup luas yang berdindingkan besi. Lubang tempat mereka jatuh langsung ditutup.

Taufan(Halilintar): "Aku tak tahu, tapi yang pasti, kita tak boleh lepaskan kewaspadaan kita"

Pintu yang berada di ruangan itu terbuka membuat mereka langsung waspada menoleh ke arah pintu yang dimana telah masuk beberapa makhluk.

=(Regaru dan 3 Elemental)=

Suara sayap mengepak terdengar di belakang mereka, membuat mereka menolehkan kepala mereka ke belakang, ke arah suara itu.

=(Kedua Tempat)=

Gempa+Taufan(Halilintar): "Siapa... Korang?"

=To Be Continued=

Kuroi: "Yo! Bertemu lagi dengan aku semuanya"

Kuroi: "Ngomong-ngomong kok makin kesini malah makin ngawur ya? Atau malah makin menarik?"

Kuroi: "Btw, Trio Survivor Come back :v"

Kuroi: "Okelah! Kita langsung ke gambar!"

Kuroi: "Sabar, Upan :')"

Halilintar(Taufan): "Sudah bersabar dari dulu saya :')"

Blaze: *menepuk pelan punggung Taufan*

Kuroi: "Ekspresi mereka sebenernya sih biasa aja, tapi pertanyaannya itu lho yang ngebuat ekspresi mereka jadi ngeselin :'v"

Halilintar(Taufan): "aku dah dibuli berulang kali 😭"

Kuroi: "Sabar, Upan! Karena Monsta sudah memperlihatkan sesuatu yang bisa membuatmu senang! Dan salah satu alasan kenapa Monsta tidak memberimu kesempatan Fusion. Walaupun ini kabar yang sangat bahagia bagi Taufan tapi bisa menjadi kabar mengecewakan bagi Thorn"

Halilintar(Taufan)+Thorn: "Apa dia?!"

Kuroi: "Ini!"

Kuroi: "Ada yang paham maksud dari gambar ini?"

Blaze: "Erm... Isu 10 yang Akan datang?"

Kuroi: "Gambarnya bukan tulisannya"

Blaze: "Owh..."

Halilintar(Taufan): "Jap?! Itu aku?!"

Solar: "Eh... Alasan Taufan tak Fusion dan kabar yang bisa menjadi kabar mengecewakan bagi Thorn? Lepastu Kat gambar ada Tuan Boboiboy pakai kuasa Taufan dengan orang tak dikenal Kat belakangnya..."

Solar: "Oh... Aku tahu!"

Blaze: "Apa dia? Apa dia?"

Solar: "Beliung!"

Halilintar(Taufan): "Hm.. Ya? Kenapa kau panggil aku pakai nama tahap tiga-ku?"

Solar: "Bukan la! Maksud aku kau kemungkinan kan jadi tahap tiga Kat Isu 10"

Halilintar(Taufan): "Oh..." *Mengangguk-angguk paham*

Halilintar(Taufan): "Eh?! Apa?!"

Taufan(Halilintar): "Patut la Taufan tak dibagi Fusion"

Boboiboy: "Lebih tepatnya 'belum'"

Halilintar (Taufan): "Yeay! Monsta masih sayang Ngan aku 😭"

Thorn: "Tapi... Apa maksudnya berita ni boleh buat Thorn kecewa, Thorn malah senang sebab Taufan boleh jadi tahap 3"

Kuroi: "Masalahnya gua berteori bahwa mungkin di musim 2 ini, Balak tidak muncul karena sudah ada Beliung. Cuma teori doang sih, kemungkinan besar salah"

Thorn: "Erm... Takpelah, lagipun Thorn dah punya Fusion sebagai pengganti kuasa tahap 3"

Kuroi: "Aww... Oh ya, aku masih penasaran orang yang ada dibelakang Boboiboy itu siapa ya? Ada banyak sih yang bilang dia itu Kuputeri"

Halilintar (Taufan): "Oh iya ke?!"

Kuroi: "Entah, kita tunggu aja Isu 10 nya"

Kuroi: "Oke lah kalau gitu. Aku udah ngantuk banget. Jadi bertemu lagi kita di..."

All-Kuroi: "Chapter 24! Terbaik! 👍"

Kuroi: "Dan ya... Selamat tidur bagi kalian yang mau tidur"

(Publis: 23 April 2021)
(kata: 3679)

Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 195K 37
Aurora tersenyum tipis, menatap Aric tanpa benci sedikitpun. "Aku harus apa, Ar?" Lirihnya. Aric tertegun. "Aku harus apa untuk benci kamu, Ar?" Tany...
382K 44.2K 55
Rafka, seorang mahasiswa berumur dua puluh tujuh tahun yang lagi lagi gagal dengan nilai terendah di kampus nya, saat pulang dengan keadaan murung me...
593K 27.7K 38
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...
644K 44.4K 28
"kenapa foto kelulusanku menjadi foto terakhirku.."