Aukha [Completed]

By putriukaa12

162K 7.7K 328

[Beberapa part di private, follow Author dulu] Aukha Brisia Permana seorang gadis cantik memiliki sifat dingi... More

Prolog
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Cast Pemain
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua Belas
Tiga Belas
Empat Belas
Lima Belas
Enam Belas
Tujuh Belas
Delapan Belas
Sembilan Belas
Dua Puluh
Dua Puluh Satu
Dua Puluh Dua
Pengumuman
Dua Puluh Tiga
Dua Puluh Empat
Dua Puluh Lima
Dua Puluh Enam
Dua Puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan
Dua Puluh Sembilan
Tiga Puluh
Tiga Puluh Satu
Tiga Puluh Dua
Tiga Puluh Tiga
Tiga Puluh Empat
Tiga Puluh Lima
Tiga Puluh Enam
Tiga Puluh Tujuh
Tiga Puluh Delapan
Tiga Puluh Sembilan
Empat Puluh
Empat Puluh Satu
Cast Pemain 2
Empat Puluh Dua
Empat Puluh Tiga
Empat Puluh Empat
Empat Puluh Lima
Empat Puluh Enam
Empat Puluh Tujuh
Empat Puluh Delapan
pemberitahuan!!
Empat Puluh Sembilan
Lima Puluh
Lima Puluh Satu
Lima Puluh Dua
Lima Puluh Tiga
Lima Puluh Empat
Lima Puluh Lima
Lima Puluh Enam
Lima Puluh Tujuh
Lima Puluh Delapan
Lima Puluh Sembilan
Enam Puluh Satu
Enam Puluh Dua
Enam Puluh Dua
Epilog

Enam Puluh

249 26 7
By putriukaa12

Sesuai yang di katakan Airin kemarin kamar rawat Aukha sekarang sudah dipenuhi oleh teman-teman Aukha yang biasa nongkrong di warung belakang sekolah dan anggota BSS lain

Meskipun Aukha tidak begitu dekat dengan mereka hanya sebatas mengenal yang kebanyakan dari mereka teman seangkatan nya yang berbeda kelas dan ada beberapa adik kelas nya juga yang ikut menjenguk nya

Untung Airin, Venelope dan Gema bisa datang karena jika mereka tidak ada dipastikan Aukha akan merasa canggung karena perempuan sendiri

Azra tidak bisa datang hari ini dikarenakan ada kelas yang tidak bisa ia tinggalkan 

"Gimana keadaan elo Kha? Masih sakit?" tanya Tian

"Nggak kok, udah baikan" sahut Aukha ramah

"Dan gue denger kaki elo..." Tian menggantung ucapannya karena merasa tidak enak

"Kaki gue nggak papa kok, kata dokter gue cuma butuh terapi aja ntar bisa jalan lagi" sahut Aukha cepat

"Syukur deh"

"Oh iya selamat ya kak, lo keterima beasiswa di Aussie kan?" ucap salah satu adik kelas

Berita diterima nya beasiswa Aukha di Aussie sudah tersebar luas di sekolah nya jadi tidak heran jika adik kelas itu mengetahui nya

"Oh iya, selamat ya Kha, nggak nyangka gue cewek yang bolak-balik masuk BP, tukang molor dikelas, tukang bolos bisa lolos beasiswa" timpal ketua BSS yang membuat mereka semua tertawa

"Jangan buka kartu didepan adek kelas dong, kan malu gue haha...." sahut Aukha

"Yaaa berkat lo cap untuk anak-anak nakal nggak bisa berprestasi udah terpatahkan" ujar Tian bangga

"Oh iya kabar lo sama Nol... Mffttt" Bayu yang hendak melanjutkan ucapannya segera cegah oleh Venelope

"Gila si Lope gue hampir mati bego!" umpat Bayu

Venelope menggeleng sebagai kode agar tidak membahas soal hubungan Aukha dengan Nolan

Aukha yang menyadari keadaan hanya bisa tersenyum kaku

"Oh iya ini kita bawa buah, sorry cuma bisa bawa ini" celetuk Udin ketua BSS mengalihkan pembicaraan

"Iya nggak papa, makasih ya, btw itu bukan hasil malak adek kelas kan?" gurau Aukha

"Bukan lah, kita semua patungan" sahut Tian tak terima

"Iya iya hahaha....."

Perbincangan mereka terus berlanjut dan tak jarang saling mengejek satu sama lain yang membuat suasana menjadi ramai

"Yaudah Kha kita pulang dulu, kasian elo kalo kita disini lama elo jadi nggak bisa istirahat" ujar Udin mewakili mereka semua

"Santai aja kali, gue malah seneng kalian kesini, makasih banyak ya" sahut Aukha

Mereka semua tersenyum lalu mengangguk

"Kita pamit ya"
"Assalammualaikum"
"GWS kha"
"Cepet sembuh kak!"

Kira-kira seperti itulah ucapan mereka sebelum akhirnya melangkah pergi meninggalkan ruang rawat Aukha

Suasana yang awal nya terasa ramai kini menjadi kembali sunyi, tersisa Airin, Venelope dan Gema

"Oh iya gue mau ngomong sesuatu sama kalian" ujar Aukha

"Apa?" sahut mereka bertiga kompak

"Sebelumnya terserah kalian mau mikir gue kayak apa, mau hujat gue, mau noyor, mau ngumpat atau apalah terserah"

Mereka bertiga semakin bingung

"Gue kemarin jadian sama bang Azra" lanjut Aukha

Mata mereka membulat seketika, mereka sangat terkejut. namun mereka berusaha tidak memperlihatkan keterkejutan mereka

Mereka paham posisi Aukha, disatu sisi Aukha membutuhkan seseorang yang bisa membuat nya bahagia dan satu sisi Aukha ingin membalas perasaan Azra yang dari dulu selalu tulus kepadanya

"Kalo lo bahagia kita juga bahagia" sahut Venelope tersenyum hangat

"Gue percaya lo nggak mungkin ambil keputusan ini tanpa pertimbangan" timpal Gema

Aukha terharu mendengar ucapan para sahabat nya itu

"Bang Azra juga ganteng kok!" celetuk Airin yang membuat mereka semua tertawa

"Makasih guys, kalian selalu support gue" sahut Aukha

"Oh iya, jangan bilang siapa-siapa dulu ya, gue mau nya hubungan gue sama bang Azra ngalir gitu aja, biar orang-orang tau dengan sendiri nya" lanjut Aukha

Ketiga temannya mengangguk paham

"Hari ini jadwal elo terapi kan?" tanya Gema dan dijawab anggukan oleh Aukha

"Kita ikut nemenin boleh kan?" tanya Venelope

"Iya, kan baru sekarang kita semua bisa jenguk elo sampe jam terapi" timpal Gema

"Iya boleh kok, biasa nya bang Azra kalo nggak Mama atau adek gue ikut boleh kok" sahut Aukha senang

"Asiikk bisa liat dokter ganteng lama" girang Airin

"Yeeee malah modus" cibir Gema yang membuat Airin cengengesan

Pintu kamar rawat Aukha terbuka dan menampakkan Dokter Vero

"Udah siap terapi nya?" tanya Dokter Vero

"Siap dok, oh iya temen-temen aku mau ikut boleh kan?" tanya Aukha memastikan

Dokter Vero mengangguk disertai senyuman

Setelah mengambil kursi roda yang ada di pojok ruangan dokter Vero menggendong Aukha lalu mendudukkan nya di kursi roda

Teman-teman Aukha hanya bisa melongo melihat perlakuan dokter Vero kepada Aukha

Aukha sudah terbiasa dengan hal ini ya meskipun saat awal terapi ia juga merasa kurang nyaman jika diperlakukan seperti ini namun apa boleh buat, Aukha tidak bisa berpindah sendiri

Setelah dirasa Aukha duduk dengan nyaman dokter Vero mendorong kursi roda nya keluar ruangan dan diikuti ketiga temannya

Mereka mulai memasuki ruangan yang bernuansa serba putih dengan beberapa cermin besar dan alat bantu lainnya

"Kalian lihat dari sini aja ya" ujar dokter Vero saat mereka sudah berada di salah satu bangku panjang

Mereka bertiga mengangguk patuh lalu duduk dengan tenang

Dokter Vero mendorong kursi roda Aukha menuju besi yang digunakan untuk membantu Aukha berjalan

Dokter Vero membantu Aukha bangkit dari kursi roda lalu mulai berpegangan pada kedua besi itu

Kaki Aukha terlihat masih gemetar tapi tangan Aukha menyangga tubuhnya pada besi dengan kuat agar tidak jatuh

Dokter Vero juga memegang Aukha dengan kuat saat Aukha mulai berjalan perlahan

Ketiga teman Aukha melihat dengan tatapan khawatir

"Pelan-pelan aja" ujar dokter Vero

Aukha melangkahkan kaki nya satu persatu

"Saya lepas ya, kamu jalan pelan-pelan tetap pegangan" dokter Vero perlahan melepas tangannya

Aukha sudah bisa berjalan lebih baik dari sebelumnya

Namun saat hendak melangkahkan kaki kanan nya

Bruukkk

"Aukha!!" pekik ketiga temannya berlari menuju Aukha yang terduduk di matras

Dokter Vero sama terkejutnya dengan mereka

"Kamu nggak papa?" tanya dokter Vero khawatir membantu Aukha meluruskan kaki nya

"Lo nggak papa Kha?" tanya Venelope

Aukha mengangguk

"Tiba-tiba kaki kanan aku lemes lagi dok"

Dokter Vero nampak memeriksa kaki kanan Aukha mencoba menggerakkan nya

"Yaudah terapi hari ini sampai disini dulu, saya akan lakukan pemeriksaan lagi" ujar dokter Vero menggendong Aukha dan mendudukkannya kembali pada kursi roda nya

Setelah sampai dikamar rawat Aukha dokter Vero memindahkan Aukha keatas kasur nya

"Lo beneran nggak papa Kha?" tanya Airin saat dokter Vero sudah tidak ada

"Iya, kita kaget banget pas liat lo jatuh tadi" timpal Venelope

"Beneran nggak papa kok, biasa nya juga kayak gini" sahut Aukha diiringi dengan senyuman

"Cuman ya baru kali ini dokter Vero lepas tangan nya" lanjut nya

"Semangat ya Kha! Lo pasti bisa jalan lagi!" Venelope mencoba menghibur Aukha

"Harus! Harus bisa jalan lagi! Kita harus jalan-jalan dulu sebelum elo berangkat ke Aussie" celetuk Airin

Aukha tersenyum bahagia, ia sangat bersyukur memiliki teman seperti mereka yang tetap bersama nya dalam keadaan apapun

🌻🌻🌻

Setelah memastikan kondisi Aukha baik-baik saja teman-teman Aukha kembali kerumah mereka masing-masing

Aukha memainkan ponsel nya sambil menunggu Azra yang berjanji akan datang sore ini

Aukha melihat dm-dm yang masuk di instagram nya, kebanyakan dari mereka mengirimkan kalimat selamat dan semangat dan tak jarang juga ada yang bertanya tentang hubungan nya dengan Nolan

Aukha hanya membaca dm-dm tersebut tanpa berniat membalas nya kecuali jika itu dari teman yang ia kenal

"KAKAK CANTIIKKKK!!!!" pekik gadis kecil yang memasuki ruangan Aukha sambil berlari

Aukha yang terkejut langsung menoleh dan tersenyum lebar ketika melihat Ara datang menjenguk nya

"Eh Ara cantik dateng kesini?" sapa Aukha meletakkan ponsel nya diatas nakas

Ara yang pendek nampak kesusahan menjangkau kasur Aukha

"Bang Ala mau naik" rengek Ara

Azra mengangkat tubuh Ara lalu ia taruh di tepi ranjang Aukha

"Kakak cantik sakit apa? Ala kangen sama kakak cantik" 

"Cuma kecapekan aja kok, Kakak juga kangen sama Ara" Aukha memeluk tubuh mungil Ara

"Bang Aza jahat Kak! Masa Ala seling digigit sama Abang, Abang juga nggak mau bacain celita buat Ala" adu Ara yang membuat Azra melotot

"Gigit balik aja kalo bang Azra gigit kamu, terus Jewer aja kupingnya kalo bang Azra nggak mau, bilang nanti kalau nggak mau bacain aku bilangin ke kakak cantik lho" Aukha memberi ide yang membuat Ara mengangguk semangat

"Tuh bang dengelin" ujar Ara pada Azra

"Iya iyaaa... Dasar tukang ngadu" gerutu Azra mencubit pipi gembil Ara

"Gimana sama terapi tadi Kha? Lancar? Maaf ya nggak bisa nemenin" ujar Azra

"Iya nggak papa kok, tadi ditemenin sama temen-temen gue" sahut Aukha

"Tadi terapi nya cuman sebentar, kaki kanan gue tiba-tiba lemes lagi terus jatoh deh" lanjut Aukha

"Jatoh?! Ada yang luka nggak? Kok bisa jatoh sih? Emang dokter Vero nggak megangin elo?!" cemas Azra

"Nggak ada yang luka kok, untung jatoh nya dimatras" sahut Aukha

"Awal nya dipegangin sama dokter Vero terus karena udah lumayan lancar jalan nya jadi dilepas sama dokter Vero, dan ternyata malah lemes lagi kaki nya"

"Tapi nggak ada yang sakit kan?"

"Nggak kok"

"Kak ayo jalan-jalan, Ala pengen jalan-jalan sama kakak cantik" pinta Ara memotong perbincangan kedua orang dewasa itu yang sama sekali tak dimengerti oleh gadis sekecil Ara

"Bang ayo ajak kakak cantik jalan-jalan" rengek Ara pada Azra

"Kakak cantik nya nggak boleh jalan-jalan nanti kalau kakak cantik nya tambah kecapekan gimana?" tolak Azra

Ara mengerutkan dahi nya lalu memasang wajah kecewa

"Maaf ya Ara kata dokter kakak nggak boleh jalan-jalan dulu, besok kalau kakak udah sehat kita jalan-jalan oke?" ucap Aukha berusaha menghibur gadis kecil didepannya itu

Ara mengangguk semangat

"Janji yaaa!!!"

"Iya janji"

Mereka bertiga menghabiskan waktu bersama hingga tak terasa langit sudah hampir gelap

"Ara pulang yuk, kakak cantik mau istirahat" ajak Azra

Ara nampak mengerucutkan bibirnya

"Ala mau disini aja nemenin kakak cantik, abang pulang sendili aja" tolak Ara memeluk erat Aukha enggan meninggalkannya

"Heh nggak boleh! Ayo pulang ntar dimarahin dokter, dokter nya galak tau! terus kalo Ara disuntik gimana?" ucapan Azra sontak membuat Ara menangis

"Hhwaaa....." tangis Ara terdengar sangat kencang

"Bang Azra ih!" omel Aukha mencubit tangan Azra sedangkan yang dicubit pun hanya tertawa puas telah menjahili adik nya itu

"Nggak kok, Ara nggak disuntik, tapi Ara ikut bang Azra pulang ya? Nanti kalo mbok nyariin Ara gimana?" Aukha menghapus air mata Ara lalu mengelus kepala nya

"Besok boleh kesini lagi kok" ucapan Aukha membuat tangis Ara terhenti

"Yaudah Ala pulang dulu ya kakak cantik! Besok ala kesini lagi! Kakak cantik cepet sembuh ya!" pamit Ara

Aukha mengangguk disertai senyuman

Azra kemudian menggendong Ara

"Gue pulang dulu ya Kha, bentar lagi Mama lo dateng kan?" tanya Azra

"Iya, hati-hati ya, makasih udah bawa Ara kesini" Azra membalas nya dengan senyuman

"Yaudah kita pulang dulu, Assalammualaikum"

"Dadah kakak cantik!!" Ara melambaikan tangannya yang dibalas serupa oleh Aukha

"Haahhh... Sepi lagi deh" ujar Aukha ketika Ara dan Azra sudah benar-benar pergi

Aukha terhanyut dalam pikiran nya sebelum suara pintu yang terbuka membuyarkan lamunan nya

"Eh Mama udah dateng" ujar Aukha ketika melihat Mama nya

"Lah lu juga ikut?" tanya Aukha ketika ia juga melihat adik perempuannya mengekor dibelakang Mama nya

"Iya, bosen dirumah mulu" sahut Sabrina

"Sini gantiin gue, gue bosen disini mulu" celetuk Aukha

"Amit-amit njiirrrr" tawa Aukha meledak melihat reaksi adik nya

"Oh iya kamu udah ditelfon sama mbak dewi belum?" tanya Mama nya membuat Aukha menghentikan tawa nya

Aukha menggeleng

"Belum, emang mau nelfon?"

"Iya, kan dia belum liat keadaan kamu sekarang"

Tak berselang lama ponsel Aukha berdering

"Nih panjang umur, yang di omongin langsung nelfon" ujar Aukha memperlihatkan layar ponsel nya yang menampilkan sebuah panggilan vidio masuk

Aukha langsung menggeser tombol hijau lalu menjauhkan ponselnya agar terlihat semua wajah nya

"Woy lu ngapain sampe masuk rumah sakit!" ujar Dewi saat sudah tersambung

"Assalammualaikum dulu ukhti"  ujar Aukha

"Waalaikumsalam, gimana keadaan elo sekarang? Mau ke Aussie malah bikin tragedi"

"Udah mendingan sih, ya kan namanya musibah, nggak ada yang tau"

"Haahhh.... Gimana kaki elo? Bisa jalan lagi kan? Atau mau gue kenalin sama temen gue?"

"Nggak usah, udah ada dokter yang bimbing terapi kok, udah banyak kemajuan juga. Lo nggak mau pulang?"

"Bulan depan mungkin gue pulang... Oh iya gimana cerita nya lo bisa kecelakaan?"

Deg!

Aukha terdiam sejenak tiba-tiba memori malam itu kembali terputar dikepala nya namun Aukha segera menepis nya

"Yaaaa gue ngebut terus ada mobil dari kanan terus ketabrak deh" sahut Aukha sekenanya

"Ada ada aja sih kelakuan lo, yaudah gue tutup dulu gue lupa masih ada urusan"

"Sok sibuk lu" cibir Aukha

"Emang sibuk! Salam buat Mama Papa sama Sabrina, Assalammualaikum"

"Iya Waalaikumsalam"

"Azra mana Kha? Dia nggak kesini?" tanya Mama nya Aukha memberikan piring kecil yang berisi kue kepada Aukha

"Udah pulang Ma, ngajak Ara tadi soal nya jadi nggak bisa lama"

"Udah putus lu sama bang Nolan? Terus sekarang ganti bang Azra?" tanya Sabrina ikut mendekat

"Nih mending lo makan yang banyak biar tambah gede" Aukha menyumpal mulut Sabrina menggunakan kue yang ia bawa

"Gausah kepo" Aukha kembali memakan kue sedangkan Sabrina mengerucutkan bibir nya

***

Nggak tau
Pengen update ajaaaa :')
Kurang greget ya part nya???
Emang sih hahaha......
Mana nih kapal nya Nolan sama Aukha????
Masih berharap atau udah pasrah aja sama kapal nya Azra sama Aukha?
Yuk komen yuuukkkk
Ramaikan kolom komentaarrrr!!!!!
Jangan lupa Vote nya juga yaaaa
Lup yu oollll ❤️❤️

Continue Reading

You'll Also Like

863K 31.5K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
10.8K 1.5K 15
"Berantem mulu ntar jadi cinta loh." -- "Najis, amit-amit cinta sama kerak panci kaya dia." -Yeina Alzena Maharani "Lo pikir gue sudi apa cinta sama...
56.7K 9.2K 9
Pernikahan rahasia antara seorang laki-laki biasa dan gadis kaya, pernikahan yang dimulai karena keinginan dari orang tua si gadis. Ammar Alfatih, pr...
1.4M 64.6K 42
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...