My Valentines ✔️

By roseannejung

304K 35.4K 3.1K

[SELESAI] Tentang Jaehyun yang setengah mati menyembuhkan luka dan Chaeyoung yang berkali-kali menggariskan b... More

Tokoh
1. Titik Tengah
2. Hubungan yang Aneh
3. Dimulai dari Sini
5. Positif
6. Harapanku, Kamu
7. Hancur tak Terbentuk
8. Bukan Malapetaka
9. Old Habits
10. Di bawah Pohon Mahoni
11. Toxic and Slipping Under
12. Sepatu Bayi
13. Kami Berempat Bertemu
14. Love Me, Love Me not
15. The Name I Love
16. Separuh dan Setengah
17. Pilih dengan Bijaksana
18. Badai
19. Bintang dan Baru Kerikil
20. One Step Away
21. Sisi Buruk Dia
22. Terlambat Sejak Awal
23. Passionate
24. Little Light
25. Yang Terbaik
26. Top Priority
27. Push and Pull
28. Park Alice
29. Half as Pretty
30. Fast Forward to Present
31. Give Me Two
Episode Spesial : Jung Rion
32. Draw The Line
33. Two Way Feeling
34. Ciuman dan Ilusi
35. A Whole Mess
36. Put A Ring on It
37. The Pandora Box
38. How Fast The Night Changes
39. I Like Me Better
40. Crumble Apart
41. Dunia dalam Genggamanku
42. Frog Prince
43. My Love Is Gone
44. A Dream That Doesn't Sleep
45. Sly Fox
46. Diakhiri untuk Dimulai
Extra 1 : Rion dan Adik
Extra 2 : Half way Through
Extra 3 : Purple Sky and Kisses
Special : LDR

4. Menggapai Bintang

6K 707 4
By roseannejung

Kelopak mata Chaeyoung perlahan terbuka dan menangkap samar-samar cahaya temaram lampu tidur yang menjadi satu-satunya sumber penerangan.

Meski Chaeyoung mabuk, namun ia cukup sadar untuk mengingat apa saja yang telah ia lakukan berdua dengan Jaehyun, semalam; ciuman panas, tangan yang tidak berhenti menjamah, dan tubuh yang menyatu—Park Chaeyoung mengingat setiap detail momen itu, dan sama sekali tidak berniat untuk melupakannya dalam waktu dekat.

Chaeyoung membalikan tubuh dan melihat Jaehyun yang masih tertidur pulas. Dada laki-laki itu terpampang polos, dan selimut putih hanya menutup tubuhnya sebatas perut.

Pipi Chaeyoung seketika memanas saat melihat tanda kemerahan di leher, juga luka cakaran di bahu dan dada Jaehyun.

Itu bukan perbuatanku. Chaeyoung mengelak percaya.

Tapi siapa yang ingin ia coba bohongi di sini? Jelas-jelas tanda dan luka itu adalah maha karyanya.

Sambil menahan kantuk, Chaeyoung menyugar rambut yang menutupi dahi Jaehyun.

Pikiran perempuan itu melayang jauh ke masa depan. Memikirkan apa yang akan terjadi di antara mereka setelah ini.

Apakah ia terdengar terlalu berharap kalau menginginkan mereka untuk tetap saling berhubungan. Mungkin sebagai teman ngobrol atau mungkin...,

Lebih dari itu.

Salahkah Chaeyoung berharap demikian?

Apa yang terjadi pada Jaehyun dan Chaeyoung malam itu berjalan dengan sangat cepat.

Seingat Chaeyoung mereka hanya mengobrol, namun detik berikutnya yang terjadi adalah mereka saling mencumbu dan menginginkan lebih, lalu disinilah mereka berakhir; di kamar hotel yang Jaehyun pesan dengan terburu-buru.

Bukankah kalau sudah seperti ini artinya mereka sama-sama memiliki ketertarikan?

Sial.

Chaeyoung benar-benar tidak percaya kalau ia memiliki kemampuan untuk menjerat seorang Jung Jaehyun—bintang yang selama ini ia anggap terlalu tinggi untuk digapai.

Chaeyoung tidak yakin apa yang telah diperbuatnya hingga Jaehyun bertekuk lutut dan tidak berhenti membisikan namanya sepanjang malam.

Tapi satu hal yang pasti, Chaeyoung berhasil mendapatkan laki-laki yang selama ini hanya ada di angan-angannya.

Tujuh tahun bukanlah waktu yang sebentar, dan saat Jaehyun sudah ada di genggamannya, Chaeyoung benar-benar tidak ingin melepaskannya.

Saat itu jam tiga pagi.

Kepala Chaeyoung yang penuh dengan Jaehyun akhirnya harus tunduk pada kantuk dan kembali tertidur

***

Cahaya matahari yang menyelinap dari sela gorden kamar hotel hingga membangunkan Chaeyoung dari tidur lelapnya.

Kelopak mata perempuan itu kembali terbuka dan pupilnya langsung beradaptasi dengan cahaya di dalam ruangan.

Tidak ada yang berbeda dibandingkan beberapa saat lalu ketika Chaeyoung tak sengaja terbangun di jam tiga pagi; langit-langit masih berwarna putih, lampu tidur masih menyala, dan jam dinding yang ada di atas TV masih berdentik.

Saat Chaeyoung merentangkan tangannya, barulah ia sadar kalau sesuatu yang penting, yang ia harap dengan seluruh jiwanya untuk tetap ada saat ia terjaga sudah lenyap.

Jung Jaehyun menghilang.

Sisi ranjang yang semula ditempati laki-laki berlesung pipi itu kini kosong dan hanya menyisakan seprai putih yang kusut.

Secuil hati Chaeyoung berharap kalau Jaehyun sedang berada di kamar mandi, atau keluar kamar hotel barang sebentar.

Namun nyatanya, berapa lama pun Chaeyoung menunggu hari itu, Jaehyun tidak pernah kembali.

Laki-laki dengan senyum hangat itu menghilang, seperti buih.

Tidak ada pesan apalagi, salam perpisahan. Jung Jaehyun memilih untuk tetap menjadi orang asing.

"Dasar bodoh." Chaeyoung merutuki diri sendiri.

Tidak seharusnya ia berharap.

Tempat bintang memang hanya akan selalu ada di langit, bukan di bumi bersamanya.

.

To Be Continued

Continue Reading

You'll Also Like

6.9K 889 4
[oneshot collections] sehun;jisoo "and at the end, we were all just humans... drunk on the idea that love, only love, could heal our brokenness." - F...
39.4K 5.7K 32
[END] Seperti namanya, Radeya memang menyenangkan.
71.1K 12.9K 25
Matahari telah kembali, masa redup telah lalu.
148K 22.7K 37
bilangin dari jeffry, yang kapan-kapan pingin bertamu - jaerose au