My Name Is Alya (Alia?)

By HiiDewii_

20.8K 4K 2.1K

FOLLOW sebelum membaca! Daffa Stone, remaja yang memiliki banyak permasalahan setelah kehadiran Alya Isabella... More

-Introduce-
1. Hari Pertama Sekolah
2. Awal Pertemuan
3. Khawatir
4. Pulang Bareng
5. Penghapus Kesedihan
6. Ingkar Janji
7. Memaafkan
8. Menolak
9. Bahagia
10. Cemburu
11. Adik Ipar?
12. Calon Istri?
13. Kebenaran
14. Cemas
15. Meninggal?
16. Kabar Duka
17. Flashback
18. Balas Dendam
19. Alya?
20. Graventas
21. Menyesal
22. Dihukum
23. Menceritakan Kembali
24. Surat Dari Alya
25. Cowok Rese!
26. Istri Idaman
27. Perjodohan
28. Terlambat
29. Pacaran?
30. Pengalaman Pertama
32. Harus Sabar
33. Gak Peduli?
34. Alasannya?
35. Salah Tingkah
36. Ziarah
37. Cewek Lemah
38. Gombalan Daffa
39. Terimakasih
40. Masa Lalu
41. Siapa?
42. Hilang Tanpa Kabar
43. Kecewa
44. Manja
45. Berbaur
46. Pindah Sekolah
47. Meyakinkan
48. Maaf
49. Gak Penting Katanya
50. Gosip
51. Rumit
52. Kasus Pembunuhan
53. Balapan
54. Terungkap
55. Kehilangan Lagi
56. Perdebatan
57. Penyebabnya
58. Membaik
59. Matahari Dan Bulan
60. Lelah
61. Takut
62. Dia
63. Berbohong
64. Rencana Operasi

31. Marah

194 40 25
By HiiDewii_

"Semarah apapun aku padamu aku tidak pernah membencimu"
-Alia-

🍯Happy Reading🍯

"Al, lo udah bangun?"

"Siapa yang lakuin ini ke lo, Al? Siapa yang buat lo jadi terluka kayak gini?"

Alia hanya diam dan memalingkan pandangannya.

"Heyy.." Daffa memegang tangan Alia.

"Aww, arghh.." Alia meringis ketika tangannya di genggam.

"Ehh soryy-soryy, sakit yaa?"

Alia kembali memutar bola matanya dan tidak mau menatap wajah Daffa.

"Kenapa gak jawab Al?"

"Gue mau sendiri!" jawab Alia dengan posisi yang sama.

"Lo kenapa sih? Kok kayak-"

Tiba-tiba, Alia bangkit dari tidurnya. Alia duduk dan berniat untuk keluar dari ruangan itu.

"Al, lo mau kemana?" Daffa memegangi tangan Alia.

"Al.."

"Lepasin gue!" Alia menepis walaupun tangannya masih sakit.

Tubuh Alia benar-benar lemah, sebenarnya ia tak mampu berjalan tetapi ia ingin menjauh dari Daffa.

Daffa menghampiri Alia. Alia masih berjalan dengan sangat perlahan.

"Nanti jatuh loh!" Daffa memegang tangan kanan Alia.

"Gue bilang, lepasin! Gak usah pegang-pegang!" lagi-lagi Alia menepis.

Dengan wajah tak tega, Daffa melepaskan Alia dan ia hanya terdiam.

"Arghh.." Alia hampir terjatuh.

Untung saja Daffa langsung menolongnya.

"Kan di bilangin nanti jatuh!"

"Ck, gue mau sendiri Daff!"

"Jangan ngeyel!" Daffa merangkul Alia dan menopangnya.

"Gue memang marah sama lo! Tapi gue gak bisa jauh-jauh dari lo! Entah mengapa rasa ini muncul secara tiba-tiba!" batin Alia.

***

Alia dan Daffa sampai di depan pintu kelas. Semua mata tertuju pada mereka berdua.

"Daffa, Alia kenapa?" tanya guru laki-laki yang sedang mengajar.

"Saya gak tau pak, tiba-tiba udah masuk UKS."

"Ohh yasudah, lebih baik Alia pulang saja. Tidak usah mengikuti pelajaran jika masih sakit, saya izinkan," ujar guru itu menghampiri Daffa dan Alia di depan pintu.

"Gak kok pak, saya bisa mengikuti pelajaran."

"Lo pulang aja Al!"

Alia menatap Daffa begitupun dengan sebaliknya.

"Pak, saya antarkan Alia pulang yaa," pinta Daffa.

"Yasudah silahkan, jangan lupa balik lagi!"

Daffa mengangguk.

"Van!" panggil Daffa mengisyaratkan sesuatu.

Vano berdiri dan mengambil tas Alia. Ia menghampiri Daffa, Alia, dan guru yang sedang mengajar itu.

Vano memberikan tas Alia kepada Daffa.

"Thanks Vano!" tutur Alia.

Vano mengangguk dan tersenyum.

"Saya permisi pak," ucap Alia.

"Saya juga pak," sambung Daffa.

"Iya silahkan. Hati-hati bawa Alia nya, Daffa!" perintah guru.

Daffa mengangguk dan membawa Alia pergi.

Alia berhenti tepat di depan kelas Alya dulu.

"Lo ke kelas aja! Gue bisa sendiri kok!" Alia berhenti berjalan dan memasang wajah marah.

Daffa hanya tersenyum tanpa memperdulikan perkataan Alia.

Daffa kembali melangkah, tetapi Alia masih diam.

"Daff-"

"Gue gak mau lo kenapa-kenapa!"

"Gue bisa sendiri kok!"

Farel yang sedang berjalan menuju kelasnya itu tampak memperhatikan Daffa dan Alia.

"Rel.." panggil Alia.

Alia menepis tangan Daffa, lalu menghampiri Farel.

"Lo mau kemana?"

"Alia? Gue mau ke kelas, lo sendiri?"

"Gue mau pulang, kondisi gue belum stabil."

"Ohh, yaudah-"

"Kok yaudah sih? Lo mau gak anterin gue pulang?" tanya Alia penuh harapan.

Farel melirik dan menatap Daffa yang berdiri tak jauh dari tempatnya.

"Mau gak? Kalau enggak mau, gue naik taksi aja!" sahut Alia.

"Eumm, yaudah yukk."

Kini, Farel yang menopang tubuh Alia dan membawanya pergi keluar sekolah.

Sementara, Daffa yang melihat kejadian itu hanya tersenyum tetapi hatinya begitu sangat hancur.

"Farel lagi! Gue gak mau Farel celaka-in Alia, gue gak mau kehilangan orang yang gue sayang lagi untuk berulang kalinya!" batin Daffa

***

"Lo kenapa?" tanya Farel di dalam mobil sambil menyetir.

"Hah? Enggak-enggak, gue gapapa kok."

"Lo udah gak sakit?"

"Masih! Sedikit."

"Syukur deh, oh iya gue baru tau dari Clara dan Nayla kalau lo sekolah di sekolah gue juga!"

"Iya, gue juga gak tau bakal satu sekolah sama lo!"

"Ngomong-ngomong tadi kan lo sama Daffa, bahkan lo kelihatan udah akrab sama dia. Kenapa lo gak minta anterin pulang sama dia?"

"Lo kenal sama Daffa? Eumm, gapapa kok."

"Jangan bohong! Gue tau lo ada masalah kan sama dia!"

"Gue gak mau bahas itu Rel!"

"Loh kenapa emangnya?"

"Cukup! Itu urusan gue sama Daffa! Dan lo jangan ikut campur yaa!"

"Maaf Al."

***

"Makasih, lo langsung balik ke sekolah yaa? Masih ada jam?" tutur Alia keluar dari mobil Farel.

"Iya gue langsung balik ke sekolah yaa, masih ada kelas."

"Iya hati-hati, makasih banyak yaa."

Farel mengangguk dan menutup kaca mobilnya lalu pergi. Kebetulan, pak Rudi hari ini langsung pulang karena ada urusan keluarga setelah mengantar Alia sekolah.

Saat Alia akan masuk ke dalam rumah, seseorang menggenggam tangannya.

Sontak, Alia terkejut dan menoleh.

"Gue ngikutin lo tadi!"

Dan ternyata, dia adalah Daffa

"Lo ngapain ke sini? Udah sana balik lagi ke sekolah, kan masih ada jam pelajaran!" usir Alia.

"Gue gak mau!"

"Terserah!" Alia menepis tetapi tangannya masih di genggam erat.

"Lo kenapa sih? Kok berubah?"

Deghh

Alia terdiam dan menoleh menatap Daffa.

"Gue gak mau cari masalah baru lagi Daffa!"

"Maksudnya?"

"Lo tau? Saat lo tinggalin gue tadi, anak-anak sekolah ngira gue sama lo abis macem-macem di toilet! Mereka kira baju gue basah karena-"

"Jadi ini yang buat lo marah sama gue?" Daffa menatap wajah Alia serius.

"Gue marah sama lo karena lo, gue di bully habis-habisan! Dan lo pergi gitu aja! Penyebabnya ada di lo! Andai tadi lo gak ngajak gue ke toilet, pasti semua gak akan terjadi!"

"Maaf.. maaf karena gue, lo jadi kayak gini."

"Kalau sampai guru-guru tau, dan guru-guru keluarin gue dari sekolah. Gue gak akan pernah maafin lo dan gak mau ketemu lo lagi!"

"Gue pastiin masalah ini gak akan menyebar! Lo tenang aja yaa. Ohh iya, gue mau nanya, boleh?"

"Apa?"

"Siapa yang berani fitnah lo? Siapa yang bully lo?"

"Gak penting!"

"Al.."

"Satu sekolah," tutur Alia dengan wajah kesal.

"Satu sekolah? Eumm, gue janji bakal selesaikan semua masalah ini! Bahkan kalau perlu, gue akan buat semua murid sekolah berlutut di hadapan lo"

"Lo serius?"

"Gue serius, tapi lo harus jujur!"

"Jujur? Kenapa?"

"Siapa yang berani celaka-in lo? Sampai banyak luka kayak gini?"

"T-TIARA!"

"Tiara? Arghh, bisa-bisanya dia buat lo kayak gini!" Daffa langsung melepaskan tangannya dan berniat pergi.

"Heyy, mau kemana?" sekarang, Alia lah yang memegang tangan Daffa.

"Mau ketemu sama Tiara!"

"Gak usah! Gue gak mau cari masalah lagi!"

"Gak bisa Al, dia udah benar-benar keterlaluan!"

"Lo mau balas dendam ke dia?" Alia melepas genggamannya dan melipatkan tangannya di depan dada.

"HARUS!"

"Jangan Daff! Dia perempuan, sedangkan lo laki-laki. Gue gak mau lo ngelakuin hal nekat ke dia!"

"Tapi Al, gue gak bisa diam aja kayak gini setelah melihat orang yang gue sayang di celaka-in!"

"Suithh. Buat apa balas dendam? Biasanya, orang jahat akan hancur dengan sendirinya!" Alia memegang pipi Daffa sesekali mengelusnya.

"Lo benar! Tapi sifatnya bikin gue gerah!"

"Lo gak mau kan, liat gadis kesayangan lo ini di apa-apain lagi sama cewek itu?!"

Daffa tersenyum dan menarik tubuh Alia dalam dekapannya.

"Gue tau lo itu orang baik. Walaupun orang lain udah merendahkan lo, tapi lo masih punya hati dan masih merasa kasihan. Beda sama orang yang merendahkan lo!" batin Daffa.

"Akhh.."

"Masih sakit?" tanya Daffa khawatir.

"Masih! Tapi sedikit, bentar lagi hilang kok rasa sakitnya."

"Lo istirahat yaa, gue janji sama lo. Gue akan menyelesaikan masalah ini! Gue akan buat nama lo jadi baik lagi!"

"Janji?" Alia mengacungkan jari kelingkingnya.

"Janji Al," Daffa juga menautkan jari kelingkingnya juga.

Mereka bertatapan dan tersenyum bahagia.

"Lo istirahat yaa, jangan kemana-mana!" perintah Daffa menyampingkan rambut Alia.

"Iyaa."

Cup

Daffa mengecup kening Alia.

Kecupan pertama yang Daffa berikan pada Alia, benar-benar membuat Alia gerogi.

Daffa pergi mengendarai motornya. Sedangkan Alia masuk ke dalam rumahnya.

Saat Alia masuk, Laras menyambutnya. Tapi tiba-tiba Laras menjadi murka.

"Ciee, anak mama bahagia banget nihh," ujar Laras menghampiri Alia di depan pintu.

"Alia? Ya ampun nak, kamu kenapa sayang? Kok bisa kayak gini?"

"Ceritanya panjang mah."

"Tapi kamu udah gapapa kan? Atau perlu kita ke dokter sekarang?"

"Gak perlu mah, bentar lagi juga hilang kok."

"Kamu serius gak mau ke rumah sakit?"

"Benar mah!"

"Kamu masuk kamar, ganti baju, mandi, setelah itu makan. Mama tunggu di meja makan!"

"Siap bos!"

•••

Vote dan komen kalian adalah penyemangat aku✊🏻❤️

Salam manis dari author and all cast😙
Yang mau kenal lebih dekat dengan aku, bisa langsung cek Ig aku : @_storyy.dewii

see you in the next part<3

Continue Reading

You'll Also Like

51.8K 1.2K 17
Cerita ini mencerita kan kisah seorang gadis yg cantik yg bernama alea thalita anastasya, yaitu gadis yg sangat rapuh, dan di benci oleh keluarga kan...
119K 5.5K 29
Aurel Fransiska Nichol, berasal dari keluarga Nichol. Cewek yang begitu cuek, dingin, jarang senyum, berperilaku tidak selayaknya seorang cewe yang s...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2.2M 116K 59
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
3.1M 262K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...