.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.
—Callamelatte Present—
╰──ིੑ 𝐈𝐭𝐬 𝐍𝐨𝐭 𝐚 𝐋𝐢𝐞 🌻 ፝֯֟ ̥͜༉ ❜。
Childe Tartaglia x Reader
>>Disclaimer
Mihoyo Limited.
>> Warning!!
Typo
OOC Parah
Cringe
Common Plot
E N J O Y 💛
.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.
Andaikata santet itu halal, kamu sudah pasti menyantet lelaki jangkung yang sejak pagi menjahili kamu.
Dimulai dari menaruh kecoa mainan di bawah meja, menaruh garam sebagai ganti gula dalam teh, lalu mengirim link mencurigakan--yang bahkan kamu kira itu link haram pada awalnya-- namun yang kamu dapatkan malah seorang gambar wanita jelek berteriak-teriak sampai kupingmu pekak dan jantungmu keluar dari tempat.
Lelaki jahil itu tidak sama sekali meminta maaf, dia malah berlindung dibalik kata "April Mop" dengan senyumnya yang menawan, mempesona, sampai membuat kaum hawa dibuat kerasukan dengan rahim mereka yang mendadak 'anget-anget' macam tahu bulat digoreng dadakan.
Lantas siapa yang berani-beraninya melakukan itu padamu?
Yah, siapa lagi jika kalau bukan Childe dengan akhlaknya teramat minus yang bahkan membuat setan menggelengkan kepala tatkala melihat kebobrokan cowok tersebut.
Untung ganteng yah, kalau enggak sudah pasti tidak ada seorangpun insan yang sudi berteman dengannya.
Good-looking supremacy hyunk.
Ck, kasep doang, tapi gapunya akhlak. Misuhmu dalam hati setiap dijahili Childe.
Sebenarnya sih, nyaris setiap hari kamu diganggu oleh remaja bersurai jingga tersebut, dan bahkan bisa saja menjahilimu itu sudah selayaknya rutinitas bagi Childe. Apesnya, sifat setan milik Childe kala April mop itu lebih parah dari hari biasa.
Tak terhitung sudah berapa kali sejak pagi tadi kamu terus-terusan diganggu dengan beraneka ragam kejahilannya, membuatmu ingin sekali melempar pemuda tersebut kedalam kolam penuh piranha.
Kamu menghela napas lelah, " Ya Tuhan, Jual temen ke Deep web dosa ga si— "
" Woi, kontet! "
Astaghfirullahalazim , baru juga kamu sambat, orangnya udah dateng lagi aja.
Kamu pun secara otomatis menengok malas, sama sekali tak bergairah meski orang di yang mendekatimu ini ganteng gak ketolongan.
" Ape lu? Lu berani jahilin gue lagi, gue pukul ya wajah lo Tang. "
" Astagfirullahalazim ukhti, tidak boleh kasar sama orang ganteng."
" Y. "
" Ck Dingin banget sih lo kek kulkas pintu lawang sewu. " Cibir Childe, dia mendaratkan bokongnya di kursi depanmu. " Ada apa sih tuan putri? Lagi PMS? "
Kamu mendelik kesal, " Ya gegara lo Anjim! Gue capek di jahilin terus tau gak! ? "
" Lhoooo, iapa yang jahilin kamu? Sini tak sentil orangnya. Bandel dia yah. "
" Serah lo tang, seraaaah. "
Kamu memutar bola mata, bertambah bete. Sementara itu Childe malah tertawa kencang akibat melihat raut sebal milikmu. Untung dalam kelas cuman kalian berdua saja, kalau ramai, mungkin seluruh atensi penghuni ruangan sudah tertuju kepada kalian akibat gelak non-akhlak tersebut.
" Tapi jahilin lo tu udah kayak hobi gue. Kalau sehari aja gak jahilin lo rasanya ga asik! Apalagi sekarang kan April Mop! " Tukas Childe setelah tawanya mereda.
" Setan lo ya. kenapa harus gue gitu yang jadi korban lo? Kenapa gak Xiao? "
" Edan lo. kalau Gua jahilin Xiao ntar pulang-pulang tinggal nama yang ada. "
"Yaaa, gua ga peduli sih Tang. "
" Sumpah demi apapun (Y/N), lo tega banget anjrit ama orang ganteng. "
"Yailah Gantengan juga Diluc kang jualan es-teh di kantin. Lo mah gaada apa-apanya. "
" Anj lu, unpren kita. "
Mendadak Childe ngambek, dia melipat tangan di depan dada serta membuang pandangan. Hal itu sama sekali tidak membuatmu merasa bersalah, justru diam-diam di tengah pose bertopang dagu, kamu menarik senyum kecil.
Yah, kamu memang tidak jago membalas kejahilan milik cowok itu dengan sebuah kejahilan juga. Akan tetapi, jika soal bermulut tajam, kamu tetap menjadi pemenangnya dan itu membuat childe tidak dapat berkutik banyak. Entah dia memang merasa terluka oleh omonganmu atau membiarkanmu menang sebagai ganti dari kata 'maaf' lelaki tersebut.
" Tapi serius, emang lo gak kenyang jahilin gue sejak kecil , Tang ? Secara gue kan orangnya ngebosenin juga . " Tanyamu penasaran.
Jika diingat-ingat lagi, meski kalian tumbuh bersama, Duniamu dan Childe itu amat bertolak belakang. Sederhananya, Mari sebut saja dirimu itu introvert yang sibuk sering kali dengan dunia sendiri, sementara lelaki jangkung nanti tampan itu adalah seorang Ekstrovert yang telah lebih banyak menghabiskan waktu dengan berbagai individu di dunia.
Seseorang yang benar-benar dekat denganmu itu hanya Childe, itupun disebabkan karena kalian telah menjalin pertemanan semenjak masa taman kanak-kanak. Childe-lah yang berusaha mendekatimu duluan sehingga hubungan kalian itu berevolusi menjadi amplop dan perangko.
Tidak dapat dipungkiri, meski Childe orangnya jahil lalu kamu juga sering lelah dengan sikapnya, jika suatu saat nanti cowok itu malah berhenti mengganggumu, kemungkinan besar kamulah yang akan merasa kehilangan yang amat dalam. Tentu kamu tidak mau hal itu terjadi, bukan?
Tapi, apa alasan Childe sebenarnya untuk tetap bersamamu sampai sekarang? Apakah karena hanya mereka teman masa kecil? Apakah hanya karena kamu sasaran empuk kejahilan lelaki tersebut?
Beberapa saat setelah kamu bertanya, Childe hanya tertegun. Namun tepat di detik selanjutnya, dia tersenyum cerah yang membuatmu tambah bingung.
" Ya enggaklah, bodoh. Logikanya ya, kalau gua bosen ngapain gua masih disini ama lo sekarang? "
"Tapi kan bisa jadi lo terpaksa aja karena gak enakkan ama gue secara kita udah temenan dari kecil. "
Childe kembali tertawa, " Itu mah cuman overthinking lo doang, gua enjoy-enjoy aja tuh? "
" Meski gua bosenin? "
"Lu ga ngebosenin, (Y/N). Percaya dah ama gue. "
"Kenapa? Apa gegara gue ini asik dijadiin bahan bully ama lo karena gue kelihatan lemah?" kamu melayangkan tatapan lebih serius dari sebelumnya.
Jika tebakanmu benar, mungkin kamu akan merasa sedikit sakit hati karena mengetahui fakta selama ini kamu hanya dijadikan mainan.
Tapi kira-kira apa ya jawaban lelaki itu?
Jantungmu sedikit demi sedikit berdegup kencang tatkala menunggu balasan.
"Kalau.. ." Akhirnya Childe membuka mulutnya. "Kalau gua jawabnya 'karena selama ini gua suka lo' gimana? "
"Hah? " Mendengar itu, Kamu melongo.
" Gua serius , yang kali ini bukan April Mop. " Berangsur-angsur dia mendekatkan wajahnya padamu, memasang senyum tipis yang amat menawan.
" Gua suka lo dari dulu (Y/N) . Gua bingung cara dapetin atensi lo karena lo itu orangnya dingin banget. Maka karena itulah, sifat gue macam dakjal demi lo notis keberadaan gue. "
.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.
Dah sampe situ aja ceritanya ngab.
Sumpah keknya one-shoot yang kali ini fail dan aku cringe sendiri bacanya. Adh adh maapin yak. Untuk event ke depannya aku bakal berusaha lebih maksimal lagi 😔😔😔
Tadinya aku mau nulis angst buat event cerita april mop ini, eh tapi liat cover buatan kak Oca membuat ak tak tega. Ysj.
Ostribae_ cpat bayar aku pake albedo karena aku gak jadi nulis angst.
Sebenarnya sih aku ini belum sembuh-sembuh banget dari writers block, jadi pas nyusun cerita ini ngerasa kek kaku banget huhuhu ya Allah 😩 serius, aku minta maaf sedalam-dalamnya karena cerita ini jauh banget di luar ekspetasi :"((
DAN MAAPIN JUGA KARENA SPTINYA SI TATANG INI AKU BUAT OOC SKALI//mewek.
Okei, mungkin cukup sekian. Jangan lupa cek karya pungut project yang lain dan Sampai jumpa di project selanjutnya yaaa-!
Sincerly,
Calla☕