Lapor, Komandan! [END]

By yuunnaaaiii

5.1M 502K 62.2K

Bagi orang-orang, dijodohkan dengan sosok tentara yang tampan, macho, mungkin suatu keberuntungan. Tapi tidak... More

(01) Lapor Komandan | Sama-Sama Bermuka Dua
(02) Lapor Komandan | 181 cm VS 152 cm
(03) Lapor Komandan | Jangan Ganggu Lia, Dia Milik Saya
(04) Lapor Komandan | Tempat Favorit Angkasa
(05) Lapor Komandan | Special Part Edition
(06) Lapor Komandan | Angkasa yang Galak
(07) Lapor Komandan | Seperti Singa
(08) Lapor Komandan | Kecelakaan
(09) Lapor Komandan | Angkasa Menyebalkan
(10) Lapor Komandan | Gampang Dibodohi
(11) Lapor Komandan | Jogging
(12) Lapor Komandan | ATM
(13) Lapor Komandan | Rabu Kelam
(15) Lapor Komandan | Angkasa Marah!
(16) Lapor Komandan | Ibu-Ibu Ular
(17) Lapor Komandan | Angkasa Mencintaiku?
(18) Lapor Komandan | Adik?
(19) Lapor Komandan | Bercerita
(20) Lapor Komandan | Drama Kerasukan
(21) Lapor Komandan | Pamit
CERITA BARU 😍 [DIUNPUBLISH]
(22) Lapor Komandan | Pelukan
(23) Lapor Komandan | Jangan Laporin Mami!
(24) Lapor Komandan | Demo
(25) Lapor Komandan | Demo.2
(26) Lapor Komandan | Bayi Singa
(27) Lapor Komandan | Ternyata ...
(28) Lapor Komandan | Dokter Rindu
(29) Lapor Komandan | Ketakutan Lia
(30) Lapor Komandan | Tangis, Hujan dan Luka
(31) Lapor Komandan | Jujur
(32) Lapor Komandan | Kedatangan Dokter Rindu
(33) Lapor Komandan | Album Rahasia
(34) Lapor Komandan | Insiden
MAU MINTOL, BOLEH GAK?
(35) Lapor Komandan | Ya Sudahlah
(36) Lapor Komandan | Kangen!
(37) Lapor Komandan | Radit dan Kawan-Kawan
(38) Lapor Komandan | Kelakuan Angkasa
(39) Lapor Komandan | Akibat Arthur
(40) Lapor Komandan | Lomba Kemerdekaan
(41) Lapor Komandan | Bogor
(42) Lapor Komandan | Dalang
(43) Lapor Komandan | Ada Apa Dengan Angkasa?
(44) Lapor Komandan | Jangan Khawatir
(45) Lapor Komandan | Para Saudara
(46) Lapor Komandan | Dinyanyiin Angkasa
(47) Lapor Komandan | Hari Terakhir
(48) Lapor Komandan | Pergi
(49) Lapor Komandan | Miss U
(50) Lapor Komandan | Papi
(51) Lapor Komandan | Angkasa
(52) Lapor Komandan | Mengenang Angkasa
(01) Extra Chapter
(02) Extra Chapter
GRUP
PENGUMUMAN PENTING
VOTE COVER
OPEN PO
PO ke-2
PO LAGI?
MISI
helloooo, anyone here????

(14) Lapor Komandan | Pesta Radit

83.6K 9.7K 2.1K
By yuunnaaaiii

Sudah berjam-jam lamanya aku, Tita dan Gigi berada di mall. Segala macam perawatan sudah kami lakukan sampai-sampai tubuh dan wajahku jadi semakin kinclong, bahkan tak henti-hentinya kartu ATM Angkasa ku gesek hingga mungkin meraih kocek yang cukup tinggi. Entahlah, dia akan marah atau tidak, kata Tita tidak usah dipikirkan itu urusan belakangan.

Seperti saat ini, aku sedang berkeliling mencari gaun pesta yang pas di tubuhku, sedari tadi rasanya sulit mencari yang nyantol dihati. Berbeda dengan Tita dan Gigi yang sudah menenteng beberapa baju di tangannya. Sebenarnya aku juga senang belanja, apalagi sudah lama tidak melakukannya, dan sekarang kali pertama aku menggunakan uang dari Angkasa untuk kebutuhan gilaku.

Angkasa mungkin tak akan protes jika aku menghabiskan banyak uangnya, tapi ia jelas akan marah besar jika melihat barang yang aku beli. Seperti dress hitam di atas lutut yang tengah Tita sodorkan. "Bagus kan? Cocok di tubuh lo Li! Perfect!"

Aku mengambilnya dan berkaca seraya memajang baju tersebut tepat di depan tubuhku. Indah sekali. Baju ketat seperti ini sudah tak asing lagi bagiku, karena bagaimanapun aku ini memang bukan gadis baik-baik, sering masuk keluar club, apalagi saat awal-awal masuk kuliah, tapi sekarang sudah sedikit dikurangi, apalagi setelah menikah dengan Angkasa.

"Kira-kira Mas Angkasa bakal marah gak ya gue beli ini?"

Tita berdecak. "Mas Angkasa lagi Mas Angkasa lagi, come on Li, kita di sini mau seneng-seneng, lupain dulu lah suami lo itu."

Benar juga. Dengan penuh keyakinan aku langsung membayar baju tersebut dan setelah itu kami bertiga pergi mencari heels dan sebuah tas. Tita dan Gigi tak henti-hentinya berceloteh membicarakan akan betapa serunya pesta ulang tahun Radit malam nanti, aku hanya diam tidak ikut menimbrung. Aku kepikiran Angkasa sekarang, entah kenapa kepalaku rasanya menjadi tidak tenang padahal biasanya selalu enjoy walau amukan Mami senantiasa menunggu di rumah.

"Woi Li! Bengong aja lo, kesambet?" Gigi menyenggol tanganku.

Aku menggeleng lalu menyeruput kopi gula aren yang telah kupesan. Ya, setelah puas membeli semua keperluan, kami bertiga memutuskan untuk beristirahat sejenak dan melipir ke sebuah cafe di dalam mall.

"Kepikiran Mas Angkasa lagi lo?" Tebak Tita.

Lia yang memang jarang berbohong menganggukan kepalanya.

"Yaelah Li, mesti gue bilang berapa kali sih, tenang aja. Dia harusnya wajar dengan dunia lo yang kayak gini."

"Lo gak inget kalau dia tentara? Ya pasti gak wajarlah menurutnya!" Protes Lia.

"Bener juga, aduh Li kok gue juga takut ya kebawa-bawa," ucap Gigi bergidig ngeri. Perempuan itu menatap Tita cemas. "Tit, anterin ajalah Lia, gak usah ikut ke pesta."

Tita membulatkan matanya tak setuju. "No! Kita bertiga tetep dateng. Ayolah Li, emangnya lo gak kangen lepas penat kayak gini? Udah lama kita gak mampir ke club, masa iya kesempatan emas ini lo buang?"

"Tapi kalau nanti ketahuan Mas Angkasa gimana? Terus seandainya dia bawa pasukan tentara buat nembakin kita bertiga mau tanggung jawan lo?" Keluh Gigi dengan ucapan ngawurnya.

"Gak usah kejauhan pikiran lo, mana ada tentara yang mau nembak manusia modelan lo Gi," sinis Tita menyeruput kopinya.

"Tapi Tit---"

"Stop panggil gue Tit!"

Gigi mencebikkan bibirnya, kedua mata gadis itu lalu melirik pada Lia yang terbengong. "Udah, gak usah dipikirin," ucapnya mengelus tangan Lia lembut. "Mending habisin uangnya Mas Angkasa lagi, tlaktir kita." Gigi tersenyum seraya menaik turunkan alisnya menggoda Lia.

Lia menyodorkan kartu ATM milik Angkasa pada Gigi. "Makan sepuas kalian!"

Tita dan Gigi memekik kegirangan.

"Gitu dong Li! Mas Angkasa pasti cuma ceramahin dikit doang kok, gak usah dipikirin, oke?"

Lia tersenyum lalu mengangguk pada kedua sahabatnya itu. Mungkin benar, tak seharusnya Lia terlalu memikirkan Angkasa yang tak terlalu berarti bagi hidupnya.

_____________________

"Akhirnya, primdona kita datang juga!" Seru Radit kencang saat aku dan kedua sahabatku muncul di area pesta. Suasana tampak begitu ramai dengan kehadiran semua orang yang datang untuk acara pesta ulang tahun Radit, cowok itu memang sangat niat, sampai-sampai mem-booking club tersebut hanya untuk acara semalamnya.

Aku tersenyum lalu menyodorkan kado berisikan jam tangan yang telah ku beli di mall tadi pada Radit. "Happy birthday ya Dit! Makin tua aja lo," candaku seraya terkekeh pada Radit.

Radit menerima kado tersebut dengan senyuman manisnua. "Thanks Li, gue seneng akhirnya lo dateng."

"Susah nih bujuknya, berterima kasih lo harusnya sama gue," ujar Tita yang baru maju dan memberikan kadonya pada Radit. Aku hanya mendengus mendengar perkataan Tita.

"Iya deh, makasih Ta, lo emang terbaik."

"Gitu dong! Manggil Tita, bukan Tit."

Semua tertawa mendengar perkataan Tita. Tak ayal aku yang memang sudah tak kepikiran lagi perihal Angkasa, toh dia tidak akan tahu jika aku berada di sini. Iya kan?

"Sini Li minum, lo pasti haus kan?" Tawar seorang cowok yang aku tidak tahu namanya. Karena ini pesta dan berada di club juga, jadi aku terima-terima saja, toh hanya untuk duduk dan minum kan? Bukan masalah yang besar.

Tita dan Gigi sudah berbaur ke berbagai tempat, sementara Radit masih sibuk menyapa para tamunya yang semakin ramai.

"Makin cantik aja lo," puji cowok tersebut yang tak aku ketahui namanya.

"Thanks, tapi gue cewek, udah jelas cantik."

Dapat kudengar suara tawanya yang renyah. "Lucu juga ya lo ternyata. Kenalin, gue Dion."

Aku menyambut uluran tangannya. "Lia."

"Naralia Rengganis, right?"

Aku mengangguk membenarkan ucapannya. "Tahu dari mana nama gue?"

"Gue sepupu Mas Angkasa, masa lo gak kenal sih?"

Kedua mataku membulat sempurna saat cowok bernama Dion berkata demikian. Sepupu Angkasa? Astaga ... bagaimana jika Dion mengadu pada Angkasa jika aku tengah berada di sini sekarang. Sial! Ketakutanku kembali muncul ke permukaan, apalagi setelah melihat seringaian jahil yang muncul dari wajah Dion.

"Kenapa? Santai aja kali."

"Bohong! Lo pasti bukan sepupunya Mas Angkasa kan?"

Dion berdecak seraya menghembuskan asap rokoknya ke udara. "Batu lo. Dia itu anak dari kakaknya bokap gue, masa iya gue gak kenal?"

"Masalahnya gue gak pernah ketemu lo, mana mungkin gue percaya gitu aja?"

"Oke, kalau lo gak percaya."

Dion mengambil ponselnya lalu menelpon seseorang.

"Halo."

"..."

"Gue lagi di club xxx, ada istri nakal lo nih lagi pesta." Dion melirikku dengan senyuman miringnya.

Aku memelotot tajam dan langsung mengambil ponsel Dion lalu mengecek layarnya. Dan benar, di sana tertera nama Angkasa dan nomor telpon pria itu, lantas akupun langsung mematikannya dan melempar ponsel Dion dengan kasar.

"Maksud lo apa hah?!"

"Katanya lo gak percaya? Itu udah gue buktiin, see, gue gak bohong kan?"

"Sial!" Umpatku, gigiku bergemeletuk kencang menahan emosi pada Dion. "Kenapa pakai ngasih tahu gue ada di sini bangs*t?! Lo gak tahu dia bakal semarah apa nanti hah!"

"Wow! Kalem bro, gak usah emosi. Lo ini ya Li, udah jadi istri tentara masih aja gak bisa jaga bahasa."

"Masalahnya apa buat lo?" Aku menatap Dion menantang.

Dion menahan tanganku yang hendak memukulnya. "Oh, ayolah, Angkasa gak mungkin percaya sama ucapan gue. Tadi lo gak bersuara apapun kan? Tenang Lia, rilex."

Aku menyentak tangannya dan menatapnya dengan raut permusuhan. "Gimana gue bisa tenang?! Lo baru aja ngadu sama sepupu lo yang galaknya macam singa itu."

Dion tertawa. "Singa? Hm ... Lo emang bener Li, Bang Angkasa terlalu galak bagi perempuan macam lo."

Menghembuskan napas akupun menatap Dion sekilas. "Lo yakin kan dia gak bakal datang ke sini?"

Dion mengangguk. "Yakin." Aku langsung mengambil wine di meja dan meminumnya dengan gila. "20 persen." Entahlah, aku tak terlalu mendengar jelas perkataan Dion yang itu, karena kencangnya musik club yang diputar.

"Woi Li!" Seru Radit lalu duduk di sampingku, hingga posisinya kini aku berada di tengah-tengah kedua cowok tersebut, Radit dan Dion. "Haus apa demen lo?"

"Dua-duanya."

Ku lihat Radit menggeleng-gelengkan kepalanya melihatku yang terus membabi buta. Tapi aku tidak gampang mabok, jadi masih memiliki kesadaran walau hanya setengah.

"Mau joget bareng gue gak?" Ajak Radit.

"Yukk!"

Aku menyetujui ajakannya dengan semangat, Radit langsung menarikku ke dance floor di mana sudah banyak sekali manusia yang meliuk-liukan badannya dengan keadaan setengah sadar.

Aku terus berjoget bersama Radit dan lainnya seraya memejamkan kedua mata merasakan kenikmatan duniawi yang tiada habisnya. Tak peduli seberapa banyak dosa yang sudah aku tumpuk saat ini, yang jelas aku sedang tidak memikirkannya.

"Anj*ng!" Aku dapat mendengar Radit mengumpat pelan. Memutuskan untuk membuka kedua mataku dan terlihatlah Radit yang semakin mendekat.

"Lo mau apa Dit?" Tanyaku was-was.

Aku memberontak kala tangan Radit bersarang di pinggangku dengan erat. "Lepas!"

"Sttt ..." Radit berdesis. "Nikmatin aja."

"Dit, lo mabok! Please, lepasin gue."

"Gue masih sadar Lia. Udah diem aja." Radit semakin mengeratkan pelukannya hingga tubuh kami menempel.

Aku hanya dapat memejamkan kedua mata saat wajah Radit semakin mendekat. Hingga ...

Bugh!

Tangan Radit terlepas dari pinggangku dan tiba-tiba terdengar sebuah keributan, musik club seketika terhenti karena ... Angkasa ...































Assalamu'alaikum
Haloo! Apa kabar?
Hm, aku harap baik-baik aja ya kalian.
Beteway, maaf ya ini agak kasar omongannya, tapi aku sensor kok dikit.

Ayo dong ramein, vote sama commentnya juga. Semakin banyak coment dan vote semakin cepet juga updatenya, hahah.

See u next chapter!

  Bogor, 4 April 2021.

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 49.8K 44
(BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Warning! Mengandung unsur kata kasar! Harap bijak dalam memilih bacaan! Suatu hal yang paling buruk bagi Atlantik...
524K 4.2K 16
WARNING 18+ !! Kenzya Adristy Princessa seorang putri terakhir dari keluarga M&J group yang diasingkan karena kecerobohannya. Ia hanya di beri satu...
My sekretaris (21+) By L

General Fiction

62.7K 644 11
Penghibur untuk boss sendiri! _ Sheerin Gabriella Gavin Mahendra
5.7M 277K 61
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA MANIEZZZ] Kisah 2 pasangan yang dijodohkan oleh orangtua mereka. Arlando jevin demort, cowok berusia 18 tahun harus men...