Sebuah DENDAM [Every Day]

RevalinaaaPtr tarafından

5.2K 824 92

Prilly Azera, gadis yang hidup sebatang kara dibesarnya kota metropolitan. Terjebak oleh laki-laki kaya raya... Daha Fazla

00 - Awalan
01 - Lowongan Kerja
02 - Ditolak
03 - Dibawa Pulang
04 - Ayah?
05 - Punya kekasih
06 - Calon Istri
08 - Ulah Yoan!
09 - Sakit?
10 - Hamil!
11 - Drama dipagi hari.

07 - Ketawa Aja Dulu

561 79 11
RevalinaaaPtr tarafından

Selamat membaca.
.
.

Prilly menatap dirinya sendiri pada pantulan cermin besar dihadapannya. Gaun putih yang tidak terlalu mewah melekat indah ditubuhnya. Laki-laki itu benar-benar menepati ucapannya.

Hari ini adalah hari pernikahan Ali dan Prilly. Prilly sebenarnya tidak mau, tapi Ali seolah-olah tuli untuk hanya sekedar mendengarkan penolakannya.

Acara digelar tidak mewah, Prilly juga tidak paham. Padahal Ali orang kaya, uangnya banyak tapi acara penting ini tidak diselenggarakan dengan mewah ataupun besar-besaran.

Tidak ada pikiran buruk sama sekali diotak cantiknya, yang ada hanya rasa gerogi berujung tidak mau memikirkan apapun. Ali bahkan tidak banyak mengundang tamu. Sepertinya benar-benar ditutup.

"Sayang, ayo mamah giring." suara Farida membuatnya menoleh.

Prilly menuruni tangga, melihat sekitar yang begitu sepi. Hanya ada Ali, Bima, Yoan, penghulu dan satu saksi yang entah Prilly tidak kenal. Tidak ada sanak sodara, pintu rumah tertutup rapat dan para pekerja berjajar untuk menyaksikan. Seketika Prilly terdiam---

"Pernikahaan macam apa ini?!"

***

Setelah acara akad tadi, Prilly dan Ali sama-sama terdiam kaku didalam 1 kamar. Tidak ada percakapan atau 1 patah katapun yang keluar dari mulut keduanya. Cangung? Sangat. Mereka belum kenal lebih dari sebulan, tapi sudah terikat pernikahan seperti ini.

Hingga tak berselang lama sebuah notifikasi diponsel Ali berbunyi memecahkan keheningan kamar.

Ting!

Ting!

Ting!

Fokus Ali seketika pada ponsel dan Prilly mengabaikan itu, ia memilih beranjak menuju walk in closet untuk mengganti pakaiannya. Tidak perduli Ali mau chatan bersama siapapun, karena sedikitpun belum ada rasa cemburu dihatinya--- gatau besok, tunggu aja:v.

Yoan

Li,

Kalau dia belom mau jangan dipaksain.

Tunggu tanggal mainnya aja!

Maksud lo?!

Skhkssjsjjs Dahlah 21+

Dasar kotor!

Ali mematikan ponselnya, menyimpan ponselnya dan memilih mengabaikan pesan dari si otak kotor Yoan.

Ali terdiam, menatap jendela kamarnya dengan resah. Entahlah, dendam ini benar atau tidak.

Drttt drttt drttt

Sebuah panggilan masuk membuat Ali mengeram dan mengangkatnya tanpa melihat nama dari sipemanggil.

"Cukup Yoan! Gue tau."

Baru mau menekan tombol matikan panggilan sebuah suara membuatnya terdiam. Suara lembut perempuan, bukan kasar milik Yoan!

"Kamu kenapa Ali? Kamu ngobrolin apa sama Yoan? Kok kayanya kamu kesel banget."

Ali menjauhkan ponselnya, melihat nama Olivia tertera disana. Dengan cepat laki-laki itu berlalu dari kamar, meninggalkan Prilly yang baru selesai dan mengerutkan dahinya bingung.

Prilly dibuat penasaran, saat melihat Ali sepertinya takut ketahuan. Bukan cemburu! Tapi Prilly kepooo.

Prang!

Sebuah gelas kaca jatuh, saat Prilly tanpa sengaja menyenggol maid yang sedang membawa nampan.

"Ah maaf bi, maaf aku ga sengaja bi." Prilly menunduk, membantu memunguti pecahan kaca yang berserakan.

"Nona jangan! Nona baik-baik saja kan? Biar bibi yang bersihkan ini. Maaf,"

"Maaf ya bi sekali lagi."

Prilly berdiri, mengedarkan matanya meneliti inci lantai 4. Kiranya tadi Ali pergi kemana? Kenapa setelah melihat ponsel Ali terlihat begitu terkejut? Itu yang membuat Prilly keheranan.

Sementara Ali menutup pintu ruangan kerjanya dengan cepat, mendengar suara sesuatu pecah membuatnya tahu jikalau Prilly mengikutinya.

"Ekhem, ya?"

"Kamu lagi ngomongin apa sama Yoan?"

"Oh itu-- lupakan. Ada apa?"

"Aku kayanya mau disini dulu deh. Habis beres kerja kontraknya aku mau jadi istri yang baik aja buat kamu. Jadi kepulangan aku diundur sebulan."

"Ya sudah. Oillen mana?"

"Dia sedang tidur siang."

"Ya sudah." Ali mematikan sambungan ponselnya. Terjebak dengan 2 wanita sekaligus, tolong bayangkan!. Benar-benar susah menjadi laki-laki tampan dan kaya raya.

Tok tok tok

Suara pintu yang terketuk membuat Ali menghela nafas berusaha menormalkan wajahnya.

"Aliiii?!"

Suara lembut menyahut, membuat Ali dengan cepat membuka pintu ruangan kerjanya. "Kenapa, sayang?" tanyanya dengan senyuman manisnya.

"Lo- eee kamuuu, kenapa kaya takut ketauan gitu? Kamu punya rahasia apa? Kamu punya rencana apa?" Prilly menatap Ali dengan tatapan introgasinya. Ya memang dari awal Ali aneh, jangan salahkan Prilly jika ia mulai curiga.

"Mana ada ketakutan. Lihat? Aku masih tampan." Ali mengapit pipi chubby Prilly membuat bibir mungil gadis itu maju seperti mulut ikan. "Cantik! Persis seperti---"

"Persis seperti apa?" Prilly mengerutkan dahinya, menatap Ali dengan penasaran.

"Ikan buntal!"

Prilly menepis tangan Ali, memukul lengannya dengan membabi buta. "Dasar kenebo!" desisnya kesal.

"Yang penting istrinya bidadari!"

"Ih kok dia mau ya?"

"Hahaha dasar!"

"Hahaha..."

Keduanya tertawa, tanpa sadar Ali membawa Prilly kedalam pelukannya. "Ga pernah selepas ini. Padahal gada yang lucu." batinnya.

"Gue ngetawain apa sih?"

Hahaha ketawa aja kasian yang nulis ga bisa lawak.

"Ihhh Aka lucu deh! Hahaha..."

"Anya lebih lucu, cantik pula."

"Ih Aka... Kan Anya malu."

"Hahaha..."

Prilly meringis kecil, bayangan hitam tiba-tiba melintas dikepala cantiknya. "Awshhh!"

"Kenapa?"

"Gapapa." masih memegang kepalanya, Prilly mencoba tersenyum. Entahlah apa maksud dari bayangan itu?

Apa itu masalalunya?

.
.
-Tbc

Maaf klo aga garing, soalnya emg ga pinter ngelawak apalgi bikin org ngakak-ngikik hm...

Oh iya, yang nanyain OM ALIVAN itu masih diketik ya, ntar dilanjut abis kelar ini. Soalnya kan emang niat abis Mas Duda mau ngepub ini, jadi abis kelar ini (Cuma 40 part) lanjut OM ALIVAN. So jangan pada kabur ya huhu:(

(Terbiasa namatin dulu, baru pub. Ga bisa kaya orang-orang yang abis ketik langsung pub, soalnya mikirin alur -walau ga jelas- tapi kudu tenang wkwk.)

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

794K 13.1K 21
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...
397K 1.1K 11
Area 21+++, yang bocah dilarang baca. Dosa tanggung sendiri yap. Jangan direport, kalau gasuka skip.
967K 66K 52
Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang sedikit terlibat dalam scene novel tersebut. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia novel...
1M 8.3K 40
hanya cerita random berbau kotor KK.