Sore ini, Raya tengah membereskan rumah barunya yang baru saja ia tempati bersama Erlan.
Rumah dua lantai dengan gaya modern bernaunsa putih abu-abu dengan halaman yang luas dan juga pepohonan yang rimbun, rumah itu adalah pemberian Ezra sebagai hadiah pernikahan.
Siang tadi, Raya baru pindah setelah menginap di hotel satu malam.
"Disini cuma ada kamar satu, dan lo tidur di lantai" ujar Erlan sembari memasukkan baju-bajunya di almari.
"tapi--"
"gue ga Nerima penolakan!"
Raya mengembuskan nafas kasarnya
"gaada sofa di kamar ini?"
"gak"
"Aku tidur sama kamu ya Lan? masa di lantai"
"Bukan urusan gue"
"Tega banget ih!"
"ga peduli"
"Bukannya itu ada dua kamar lagi?" tanya Raya heran.
"yang satu kamar bi Mira sama mang ucok, yang satunya gudang"jawab Erlan sembari merebahkan dirinya di kasur .
Raya mangut-mangut"gudang nya buat nyimpen apa?".
"Mana gue tau"
Raya keluar kamar, lalu menuju gudang di ujung ruangan, ia membuka pintunya, pemandangan pertama yang ia liat ruangan bernuansa biru-putih ada kasur yang tak terlalu besar di pojok ruangan, almari pakaian, nakas di samping kasur, meja rias kecil, dan juga meja yang cukup besar bahkan ada kamar mandi di ujung kiri ruangan.
"Ini mah kamar, bukan gudang" gumam Raya sembari membuka tirai jendelanya .
"gue tidur sini aja kali ya, daripada harus tidur di lantai"
Raya mengambil sapu dan kemoceng, lalu mulai membersihkan kamar yang sedikit berdebu itu .
"Neng Raya Ngapain?" Tanya bi Mira di depan pintu.
"Ini bi, Raya lagi beres-beres"
"Kamar neng Raya teh di sebelah sana" ujar bi mira.
"Ini kamar Raya bi, yang disana tuh kamar Erlan"
"Neng Raya ga tidur bareng den Erlan?" Tanya bi Mira Heran.
Raya menggelengkan kepalanya.
"Kenapa atuh? Kan udah sah"
"Eh, btw bibi udah masak?" Tanya Raya mengalihkan pembicaraan.
"Belum neng, ini bibi lagi mau masak"
"Yaudah, Raya bantuin yuk"
"gausah neng, neng Raya istirahat aja, biar bibi yang masak"
"gapapa bi, ayo Raya bantuin"
"Neng Raya kan baru sampe, habis beres-beres juga, pasti cape, biar bibi aja ya yang masak"ujar bi Mira seraya tersenyum.
"Eum, yaudah iya"
"Kalau gitu, bibir ke dapur dulu neng,permisi" ucap Bu Mira berlalu menuju dapur.
Raya berjalan menuju kamar Erlan, ia membuka pintunya, dan mendapati Erlan yang sedang bermain dengan ponselnya.
"Erlan"
"Hm?"
"Yang kamu maksud gudang itu ternyata kamar" ujar Raya seraya mengambil kopernya.
"Terus?"
"ya Raya tidur di sana aja, daripada harus di lantai"
"terserah" ucap Erlan yang tak lepas dari ponselnya .
Raya membawa kopernya, lalu keluar kamar Erlan, dan menuju kamar yang akan ia tempati.
Ceklek
Raya masuk ke dalam kamar, lalu mulai memasukkan baju-bajunya di almari.
Drttt...drtttt....
Mama🖤
"Halo ma"
"Halo sayang"
"Kenapa ma?"
"Udah sampe rumah barunya?"
"Udah kok"
"Nyaman ga?"
"N,nyaman banget"
"Syukur deh kalau gitu, inget ya nak, nurut apa kata suami kamu, dan jangan pernah sekali-kali kamu membantah Erlan"
"Iya maa"
"kamu kenapa Ray? Kok kaya lesu gitu?"
"Ah ini, Raya cuma kecapean aja "
"Bener?gaada masalah kan?"
"Engga ma, mama tenang aja"
"yasudah, kamu istirahat gih, mama tutup telfonnya"
"Iya, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam sayang"
Tutt.. tuttt...
Sambungan terputus.
Raya duduk di tepi kasur lalu menundukkan kepalanya
"Maaf ma, Raya bohong sama mama, Raya ga nyaman disini, Raya pengin pulang" gumam Raya yang sudah berkaca-kaca.
"Raya cuma gamau kecewain Mama papa" lanjutnya dengan air mata yang sudah mengalir deras.
"Raya pengin pulang ma, Raya mau sama mama hiks"
belum ada sehari pisah dengan Rosa, Raya sudah merindukan wanita itu.
Raya menghapus air matanya, lalu menidurkan dirinya di kasur yang tak terlalu besar itu, tak lama, ia pun terlelap dengan boneka strawberry di pelukannya.
Tanpa si sangka, ada seorang laki-laki yang sedari tadi mengamati gerak-gerik Raya, dari Raya telfon dengan Rosa , hingga Raya terlelap .
____________________________________
ER
03-04-21
Jgn lupa voment !
Thankyouuu 🖤