🆃🅰🅼🅰🆃 Sangat Membenci Me...

iu3a17 tarafından

130K 6.9K 1.2K

[WARNING: TERDAPAT CERITA EXPLISIT BAGI YANG TIDAK SUKA SILAHKAN JANGAN MEMBACA. DISARANKAN UNTUK PENGGEMAR C... Daha Fazla

Kata Pengantar Penerjemah Abal-Abal
Curhatan Mimin Selama Menerjemahkan
Introduction
Chapter I Katanya Semakin Membenci Sesuatu, Semakin Sulit untuk Menghindar
Chapter II Perang Dimulai
Chapter III Keduanya Memanas
Chapter IV Cara untuk Membalas
Chapter V Menyaksikan Sendiri
Chapter VI Seseorang yang Sok Kuat
Chapter VII Menempelkan Daun Emas ke Belakang Patung Buddha
Chapter VIII Perubahan Sudut Pandang
Chapter IX Di Waktu Malam
Chapter X Perasaan yang Menuntun
Chapter XI Dibawah Guyuran Air Dingin
Chapter XII Mati Akibat Ucapan
Chapter XIII Di Tengah Situasi Buruk
Chapter XIV Perasaan yang Terucap
Chapter XV Menelan Kata-Katanya Sendiri
Chapter XVI Sekali Saja Tidak akan Cukup
Chapter XVII Kedua Kalinya Telah Dimulai
Chapter XVIII Mulut yang Berkata Tidak...
Chapter XIX ...Tapi Setiap Waktu Selalu Selesai
Chapter XX Sebenarnya, Hanya Merasa Takut?
Chapter XXI Beginikah Teman?
Chapter XXII Aku Tidak Akan Berbaikan!
Chapter XXIII Status Hubungan
Chapter XXIV Saat Memutar Sumbu yang Hampir Terlepas
Chapter XXV TTM Bukan Pacar, Tidak Berhak Bertindak Posesif
Chapter XXVI Berhenti Di Tempat yang Sama
Chapter XXVII Tiba Pada Titik Memutuskan Hubungan
Chapter XXVIII Menyalahkan
Chapter XXIX Ketika Type Telah Memiliki Status Hubungan
Chapter XXX Pulang ke Rumah
Chapter XXXI Harus Berpikiran Terbuka
Chapter XXXII Cara Berpikir Pria Buruk Itu
Chapter XXXIII Seseorang yang Egois
Chapter XXXIV Ulang Tahun Bersama Seseorang di Masa Lalu
Chapter XXXV Tidak Terlihat akan Dicampakkan
Chapter XXXVI Harga untuk Menahan Sebuah Kenyataan
Chapter XXXVII Ketika Dia Meminta Putus
Chapter XXXVIII Cerita Kala itu
Chapter XXXIX Sungguh, Seseorang yang Lebih Tinggi
Chapter XL Milikku!
Chapter XLI Huft, Dia Benar-benar Jahat
Chapter XLII Menghimpun Tentara, Jangan Gila...
Chapter XLIII Rasanya Benci, Bagaimanapun Juga, Aku Mencintainya
Chapter XLIV Di Atas Panggung
Chapter XLV Bercinta di Malam Hari
Chapter XLVI Kebahagiaan Ini Akankah Berlanjut ?
Chapter XLVII Di Belakang Cintanya
Chapter XLVIII Ketika Sang Mantan Kembali
Chapter XLIX Tolong, Kembalilah
Chapter L Harga Sebuah Kebohongan Merupakan Awal Masalah Besar
Chapter LI Mantan VS Pacar
Chapter LII Karena Cinta, Sehingga Takut
Chapter LIII Penyebab Berjanji
Chapter LIV Penyebab Sebenarnya
Chapter LV Kebenaran Di Bawah Dusta
Chapter LVI Investasi yang Tidak Terbayarkan
Chapter LVIII Pernyataan yang Tidak Sesuai Harapan
Chapter LIX Api di Atas Sekotak Es
Chapter LX Pertarungan Panas di Lautan antara Mertua dengan Menantu
[END]Chapter XLI Akhir Pertempuran Tak Terduga

Chapter LVII Menghancurkan Topeng

803 61 16
iu3a17 tarafından

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Jika ditanya kenapa Type sampai memutuskan untuk berbuat sejauh ini, bahkan mengacau pelaku sampai mengakui tindakannya sendiri. Sebaiknya, kembali lagi ke hari saat Type bertemu dengan Tar setelah pulang sekolah, pada hari dimana anak itu mengucapkan kalimat...

"Aku... Akan membuatmu putus dengan Phi Tharn"

Ucapan itu membuat Type marah sampai darahnya naik di kepala. Tangannya yang mengepal dengan erat memperlihatkan otot yang terlihat di punggung tangan. Dia sudah maju, berniat untuk menampar kepala anak yang berani melawannya, memperlihatkan aura gelap di sekujur tubuhnya. Namun Techno sudah maju untuk menengahi, mencengkram bahu sahabatnya dan berusaha untuk menenangkannya;

"Tenang dulu Type, siapapun bisa melihat kita sedang mengintimidasi anak ini"

Meskipun Sahabatnya sudah berkata demikian, tapi Type sama sekali terlihat tidak tenang. Malah sebaliknya, pemuda itu terlihat semakin panas. Terutama saat menatap ke arah anak brengsek yang sekarang menundukkan wajahnya, memperlihatkan wajahnya yang menyedihkan. Padahal baru saja, anak itu melontarkan kalimat sinis padanya.

Menyuruhku putus dengan Tharn. Bermimpilah saja

"Hei, Nong juga. Melakukan semua ini bukan hal yang bagus.Bagaimanapun juga Nong dan Tharn sudah putus, dan dia sekarang sudah punya pacar baru. Jangan bertingkah seperti seorang penjahat yang berusaha menghancurkan keluarga orang lain begini"

Techno berusaha mengatakan pemikirannya, tapi anak itu hanya berbicara balik padanya dengan memajukan tubuh;

"Aku yang akan menjadi penyebab Phi putus"

"Dasar bocah brengsek..."

Saat Type berbicara dengan nada frustasi, anak berseragam SMA itu hanya mendongak untuk menangkap pandangan matanya, dengan tubuh gemetaran... Air mata mulai terlihat di ujung matanya.

Sekali pandangan mata mereka bertemu, rasa kasihan diam-diam mulai muncul dibalik perasaan benci yang dirasakannya.

Dia lumayan juga, bisa memasang wajah menangis di depan Tharn begini, kali ini dengan sikap menangisnya, dia bahkan memintaku untuk putus dari Tharn dalam satu malam

Pria ini menatap anak berseragam di hadapannya dengan pemikiran menyindir yang cukup kuat.

Ditatap dengan sikap Type yang sekarang, air mata anak itu pada akhirnya jatuh. Type cukup kesulitan menahan mulutnya, tapi dia sadar meskipun berlaku kasar sekarang, anak itu sudah berniat untuk membuatnya putus

"Tapi yang kulakukan ini... Karena aku tidak punya pilihan"

Ketika mendengar alasan ini, kedua alis gelap Type terjalin, dia menatap ke mata anak yang menebarkan perasaan haru kemana-mana. Untuk sejenak Type melihat ke sekitar kafe yang menatap mereka dengan pandangan waswas, sehingga dia berjalan maju, menggunakan tubuhnya yang tinggi dan jenjang untuk mencegah orang lain melihat ekspresi wajah anak berseragam di hadapannya.

"Katakan padaku, apa maksud ucapanmu?"

Type hanya menanyakan pertanyaan sederhana, dia berusaha untuk menekan amarahnya terlebih dahulu, karena dia ingin tahu dari mana anak laki-laki ini berasal.

Pepatah orang jaman dulu berkata, '*ketahuilah apa yang orang lain ketahui, sehingga dapat bertarung seratus kali dan memenangkan pertarungan seratus kali[1].' Jadi memang sebaiknya melihat dan menunggu sebelum memutuskan menendangnya atau tidak.

Sikap mengancam yang ditunjukan Type membuat Tar mendongak untuk menangkap matanya dengan pandangan mata yang gemetaran, bibirnya bahkan sekarang gemetar lebih dari sebelumnya saat mengatakan;

"Aku dipaksa"

"Hah ugh, lihatlah wajahnya. Berbohongnya selancar ini. Phi 'kan sudah bilang, berhentilah berbohong. Berhentilah bertingkah seperti seorang penjahat Nong"

Techno menggelengkan kepalanya, tapi Type sudah kembali duduk di kursi berlawanan dengan anak itu, menatap ke arah mata anak yang berada dihadapannya lekat-lekat, kemudian bertanya;

"Apa maksudmu berbicara dipaksa?"

Tapi anak di hadapannya hanya menggelengkan kepala;

"Aku... Tidak bisa mengatakannya"

BRAK!

Type memukul meja dengan kekuatan penuh, sampai anak yang mendengarkan berjengit. Jelas, dia begitu terkejut. Type dengan jelas berbicara dengan nada mengancam, tidak sedikitpun mengendurkan perasaan takut anak yang mendengarnya;

"Aku akan mendengarkan apa yang kamu katakan padaku. Aku cukup berterus terang, bermainlah langsung ke pokoknya. Tidak perduli kamu ingin datang atau mundur, kamu hanya bisa ikut bermain dengan caraku sekarang. Tidak perlu ditahan. Kamu paham ucapanku 'kan?"

Pria jahat ini sudah bertanya dengan nada yang sangat suram, membiarkan anak yang masih sangat terpukul menghentikan tangisan, menatapnya dengan membelalakkan mata

"Aku.. Aku tidak ada niat untuk kembali pada Phi Tharn lagi"

"Bukankah baru saja kamu ingin membuatku putus... Hm?"

Type tiba-tiba terdiam, dia memicingkan mata, dia menyadari ucapan janggal ini sambil menatap ke arah anak berwajah pucat.

Memang benar, Tar berbicara ingin membuat mereka putus, tapi dia tidak pernah mengatakan akan merebut prianya itu kembali.

"Aku tidak akan pernah bisa mendapatkan Phi Tharn kembali... Tidak akan pernah... Karena aku apa yang kulakukan, telah membuat Phi Tharn membenciku"

"Benarkah, kamu sadar? Lalu kenapa masih melakukannya?"

Orang yang masih salah menangkap inti dari pembicaraan ini, hanya bisa mengatakan kalimat payah seperti itu, sedangkan Thiwat langsung menimpali kalimat untuk membenarkan;

"Kamu seharusnya tanya... Siapa yang telah memaksamu melakukan semua ini?'

Setelah mendengar ini, Nong Tar terlihat berjengit, matanya terbelalak, berhenti menangkap pandangan pria yang ada di hadapannya. Ditambah lagi, seluruh tubuhnya berubah menjadi gemetaran. Semua sikapnya ini menjadi bukti dia ketakutan. Meskipun begitu Tar terus berusaha untuk menyangkal

Hanya dengan melihat sikapnya, Type mulai bisa menerka kapan saatnya anak itu berbicara jujur atau berbohong

"Siapa yang menyuruhmu!"

Pemuda dari wilayah selatan itu mencengkram bahunya dengan erat saat berseru, memaksa anak berseragam di hadapannya untuk menangkap pandangannya, meski begitu Tar masih tetap menutup erat mulut

"Jika tidak ada seseorang yang menyuruhmu melakukannya, apa kamu melakukan semua ini karena kamu merasa sangat membenci..."

"Aku tidak membenci Phi Tharn, aku mencintai Phi Tharn!!!"

Saat mengucapkan kalimatnya, anak yang dari tadi menyangkal mulai menaikkan nada bicaranya untuk pertama kali, kali ini Type mengerahkan tenaga untuk menggunakan kepandaian otaknya.

"Kalau kamu mencintainya, kenapa kamu membuatku putus dengannya? Apa kamu sedang mengatakan tidak punya niat untuk kembali pada Tharn, dan membuat pria itu sendiri tanpa seseorang di sisinya? Kalau bukan karena benci, lalu..."

"Bukan! Aku mencintai Phi Tharn. Sebelum saat ini sampai sekarang. Aku masih mencintai Phi Tharn. Kamu tidak tahu apapun, jangan bicara sembarangan!"

Tar yang dari tadi duduk dengan menangis, sekarang sudah berdiri menghadapi Type dengan wajah yang terlihat menyedihkan, berteriak dihadapannya, terlihat seperti terprovokasi dengan ucapan yang dilontarkan. Sedangkan Type, yang sebelumnya terlihat mendidih, sekarang memasang ekspresi dingin sambil menatap ke arahnya. Memandangnya dengan sikap terdiam. Setelah sejenak, dia bertanya, hanya kali ini bertanya dengan nada yang lebih halus dari sebelumnya

"Jadi, kamu pun mengatakan, kalau aku tidak tahu apapun"

". . ."

Tar yang mendengarnya berkata begini hanya tetap berdiri di tempatnya sejenak, dengan nafas yang terengah-engah, seolah sedang menahan perasaan yang membuatnya kewalahan, pada akhirnya dia duduk, kemudian mengangkat tangan untuk menutupi wajahnya;

"Aku...tidak ingin melakukannya. Aku tidak ingin melakukan ini lagi. Aku tidak ingin menyakiti Phi Tharn lagi... Aku sudah cukup menyakiti Phi Tharn dengan meninggalkannya... Berharap bisa meninggalkan Phi Tharn begitu saja. Tapi Phi Tharn...dia bahkan masih menganggapku seperti adiknya... Bagiku cukup... Rasanya tidak ingin. Aku sudah tidak sanggup melakukan ini lagi. Kenapa... Kenapa harus aku yang menyakiti Phi Tharn... KENAPA!"

Tar sekarang terlihat begitu tertekan, seolah ingin menguras seluruh emosi yang membuatnya kewalahan selama ini, sedangkan Type hanya duduk tenang mendengarkan seluruh ucapannya. Menatap ke arah anak yang sekarang sudah memeluk dirinya dengan mencengkram kedua bahu dengan erat sambil terus meracau;

"Aku tidak pernah menginginkannya. Tidak pernah ingin putus dengan Phi Tharn, tapi dia.. . Benar, dia sendiri... Dialah yang menyakiti Phi Tharn. Bukan aku"

Thiwat mulai mengumpulkan seluruh cerita yang didengarnya ini. Jika anak di hadapannya ini mengatakan cerita yang sesungguhnya. Itu artinya, tersangka utama yang merupakan orang lain punya maksud;

Tharn tidak boleh berkencan dengan siapapun.

Seluruh ucapan orang-orang yang didengarnya tentang Tharn, membuat Type mulai sadar dan berpikir;

Bagaimana kalau seandainya anak itu hampir bisa menghancurkan kutukan Tharn yang sebenarnya. Lalu, kenapa dia memilih untuk putus

Kali ini Type berbicara dengan nada yang lebih lembut pada anak laki-laki berserangam itu;

"Beritahu aku, sehingga bisa kubantu..."

"Bantu? Phi bilang bantu? PADA AKHIRNYA AKU BAHKAN TIDAK BISA LARI DARI KENYATAAN, BAHWA AKULAH YANG SUDAH DITIPU"

"Hei!"

Saat anak berseragam itu mulai terlihat panik dengan berteriak, Techno berseru sambil mengangkat tangan untuk menutup mulutnya yang sedang berteriak, sambil melirik ke kanan dan ke kiri, terlihat ketakutan jika ada orang lain yang mendengar. Sepertinya sekarang Nong Tar sudah dalam kondisi akan meledakkan emosinya. Tubuhnya gemetaran, sedangkan suaranya terdengar goyah.

"Mari kita ganti tempat, ke rumahmu saja bagaimana?"

"Oh em, benar. Memang sebaiknya pindah. Kurasa ini lumayan... Sulit."

***

Sesampainya di rumah Techno. Type menyadari bahwa sekarang dia sudah tidak bisa marah pada anak yang berseragam itu, karena kondisinya terlihat lebih buruk dari sebelumnya. Terutama, saat mendengar nama pelaku yang keluar dari mulutnya adalah;

Long... Sahabat terdekat Tharn

Jelas kenyataan ini membuat Type dan Techno terkejut.

Masalah ini terjadi di tahun lalu, setelah anak itu diberi obat. Tar terus berhalusinasi setiap melihat video klip yang dikirim ke ponselnya, yang datang bersama dengan sebuah ancaman. Sehingga Tar tidak punya pilihan untuk putus dengan Tharn, melarikan diri, lalu menghapus segalanya. Sikap halusinasinya ini lama kelamaan menjadi parah dan mengarah pada menyakiti diri sendiri, melihatnya bertindak begitu Kakak Tar menjadi sangat marah. Berpikir mungkin Tharn-lah yang menyebabkan semua ini.

Tar tidak mengatakan apapun, karena tidak berani bicara. Bagaimanapun juga, jika melihat langsung video yang dikirim, siapapun pasti berpikir bahwa dirinya-lah yang bersedia bermain dengan mereka.

Sepanjang tahun Tar berusaha untuk melupakan. Berusaha untuk melakukan apapun agar tidak ingin kembali pada Tharn dan memikirkan semua yang terjadi padanya. Meskipun begitu, mimpi buruk yang dialaminya ternyata sama sekali belum berakhir. Terutama saat sebuah nomer misterius menelponnya, orang ini mengatakan jika Tar tidak ingin video yang terjadi ditahun lalu menyebar ke seluruh sekolah, dia harus menuruti apa yang dikatakan.

Tar mengutarakan bahwa sebenarnya dia tidak ingin melakukan semua itu. Dia tidak ingin siapapun terlibat, bagaimanapun juga dia merasa kasihan dengan Ayah dan Ibunya, serta Kakak tertua yang selama setahun penuh harus menahan dirinya, merindukan sikapnya dimasa lalu. Ditambah lagi, di dalam hati yang terdalam, Tar ingin sekali bertemu dengan seseorang yang dicintainya lagi.

"Aku benar-benar bodoh Phi. Aku berharap Phi Tharn masih mencintaiku. Sampai terkadang aku diam-diam berpikir, seandainya saja aku mengatakan dengan sejujurnya, apakah yang akan terjadi, akankah dia percaya padaku. Tapi Phi Tharn telah memiliki Phi, Phi Tharn sudah punya seorang kekasih baru. Sedangkan aku, aku akan menjadi orang yang menyakiti perasaannya lagi. Aku tidak ingin melakukannya, tapi aku tidak bisa menentang perintahnya. Meskipun hatiku melarang untuk bertemu dengan Phi Tharn, ternyata tidak bisa"

"Phi, kumohon jangan putus dengan Phi Tharn. Tidak peduli apapun yang akan kulakukan nanti. Kumohon, jangan putus dengan Phi Tharn"

Hari ini Type baru tahu, bahwa anak laki-laki di hadapannya benar-benar mencintai kekasihnya. Dia sadar bukan Buddha yang mampu merelakan kekasihnya untuk orang lain. Anak di hadapannya ini berwatak sangat baik, dia bahkan memohon pada Type begini. Sampai dia merasa berhak menangkap pelaku ini sendiri. Meskipun, dia masih tidak menyangka ternyata selama ini orang yang cukup bersikap baik padanya mampu berbuat begitu.

"Jadi, apa yang akan kamu lakukan?"

Sahabat baiknya sekarang berpaling untuk bertanya pada Type, membiarkan anak dari wilayah selatan itu duduk tenang untuk membuat keputusan yang benar, kemudian menyapukan pandangan ke arah kedua orang yang hadir di sana.

"Kita akan bermain sesuai rencana awalnya saja. Biarkanlah aku menguji sedikit lagi, dan setelahnya, kita bicarakan bagaimana mendapatkan buktinya"

Malam itu, Type memancing pertengkaran dengan pria-nya, karena dia ingin membuktikan ucapan Tar benar atau tidak... Karena Tharn sangat percaya dengan sahabat baiknya itu, sampai orang itu cukup tahu segala urusan tentang hubungan mereka, jadi Type menelpon Long untuk datang menemaninya minum alkohol.

Awalnya, Type sulit menangkap tingkah mencurigakan dari Long, sampai Type mulai meragukan ucapan Tar yang mungkin sedang berbohong padanya untuk bertujuan mempermainkannya.

Bagaimanapun juga, orang yang dikatakan ini adalah sahabat baik kekasihnya. Sehingga ketika bertengkar dengan Tharn, Type berusaha untuk membuat Tharn tidak bisa berbuat apa-apa, dan otaknya langsung paham, kenapa tidak ada seorangpun yang akan curiga terhadap Long.

Long terlalu dekat dengan Tharn dan peranannya sebagai seorang sahabat baik, mampu menipu setiap orang.

Tar mengatakan, kecurigaannya mengarah pada Long, karena pesan yang telah menipunya untuk datang ke restoran berasal dari ponsel Tharn, dan satu-satunya orang yang bisa mengakses ponsel itu... Long

Jadi, untuk membuktikan asumsi yang dikatakan oleh Tar, Type pergi untuk mabuk, saat dirinya mabuk berat bisa dilihat, apa yang akan dilakukan oleh Long, dan segala yang terjadi mulai membuat Type yakin, terutama saat mendengar orang itu berbicara;

"Seandainya saja tidak ada seorang pun!"

Meskipun mengucapkan dengan suara pelan, terdengar nada frustasi saat Long mengemudikan mobil malam itu. Tapi waktu itu Type masih belum memutuskan untuk bisa percaya sepenuhnya. Sehingga dia masih berlagak teler, sampai Long harus menggendongnya untuk sampai ke ruang apartemennya.

Waktu itu tidak ada seorang pun yang tahu bahwa pria yang sedang mengigau sengaja bertindak manis. Jelas saja, kekasihnya yang melihatnya bertingkah begitu merasa bahagia, dan sesuai dugaannya, kekasihnya itu melakukan tindakan romantis. Jelas, tidak mengecewakan ekspektasinya. Karena bukan hanya sekedar mencium keningnya saja, Tharn bahkan membisikkan kalimat gombal yang manis saat itu juga. Di saat seperti ini, Type mencoba membuka sedikit matanya untuk melihat ekspresi sahabatnya.

Perasaan yang dirasakan Long, tergambar jelas dari pandangan matanya

Pandangan matanya penuh dengan kebencian, seperti menyimpan sesuatu, sampai Type mulai yakin...

Tar yang terlihat mencurigakan kemungkinan mengatakan yang sebenarnya, sedangkan Long yang terlihat benar kemungkinan brengsek.

Jadi, ketika kecurigaan Type dimulai, dia memutuskan untuk pergi dari ruang apartemennya.

Long ingin menyingkirkan seluruh pacar Tharn, dengan perannya sebagai sahabat, orang itu akan terus menempel pada Tharn dengan menyingkirkan kekasih sahabatnya seumur hidup, sedangkan Tharn, akan terus percaya bahwa sahabatnya ini sangat baik terhadapnya

Seluruh pemikirannya ini bergolak di dalam dada Type, bagaimanapun juga orang itu adalah sahabat terdekat yang sangat dipercaya, jika seseorang menuduh Techno bahwa dia sangat membencinya, tapi berlagak sebagai sahabat baik yang terus mencari cara untuk diam-diam menyerangnya di belakang. Type juga tidak akan percaya begitu saja.

Siapapun orangnya, pasti akan lebih memilih untuk percaya dengan sahabatnya sendiri. Jadi dia harus membiarkan Long memperlihatkan tabiatnya.

Kebetulan sekali, setelah kejadian mabuk malam itu, emosi Long mulai terpancing, dia mengambil tindakan untuk membuat masalah, karena Tar mengatakan padanya bahwa dia mendapatkan perintah untuk dikerjakan.

Long menyuruh Tar untuk memerankan sandiwara di hadapan Tharn, dia harus mau di ajak pergi ke ruang hotel, lalu membuat Tharn marah ketika pria itu datang padanya. Pokoknya, Tar harus melakukan apapun agar dapat membuatnya salah paham, bahkan jika harus menggoda Tharn agar mau naik ke atas ranjang.

Saat ditanya bagaimana menjalankan semua itu, Type sadar bahwa anak itu terlalu takut untuk tidak mematuhi ucapannya. Sehingga Type hanya memberikan pesan;

[Bernegosiasilah dengannya, katakan jika kamu mau melakukannya, mintalah kembali seluruh video yang dimiliki olehnya]

Walaupun Type tidak suka dengan wajah mantan Tharn, tapi dia juga tidak ingin anak itu jadi aktor film gay porno dadakan. Sehingga, dia mulai memikirkan sebuah cara. Type minta anak itu mengulang kembali persyaratannya, karena anak itu punya hak untuk bernegosiasi. Bagaimanapun jelas sekali, Long hanya memiliki senjata lemah yang disebut Tar.

Kali ini, Long tidak bisa berbuat apapun untuk membuat Type putus, sehingga dia memberikan perintah pada Tar;

[Kalau keduanya putus, saat itu juga aku akan mengembalikan semuanya padamu]

Saat tawar menawar selesai dilakukan, Type hanya bisa tetap duduk di tempatnya untuk sejenak, karena ini artinya, anak itu tidak akan selamat jika tawaran ini gagal.

"Kamu tidak harus melakukan ini Type, pikirkanlah dengan baik-baik"

Di saat seperti ini, Techno mulai angkat bicara padanya.

"Kamu tidak berpikir kalau aku bisa menyelamatkan seorang anak laki-laki yang telah menyerah dengan hidupnya"

"Hei, kamu serius untuk ikut bersandiwara! Sialan, kamu bisa mengacaukan perasaanmu pada Tharn dengan bersikap begini, menurutku bukankah sebaiknya berbicara jujur padanya"

Techno terus menerus memberikan peringatan padanya, tapi Type telah memikirkan kemungkinan lain, ini semua bukan perkara menyelamatkan Tar dari neraka, dia juga mulai berpikir, jika benar-benar Type bisa mendapatkan video aslinya, apa yang akan dilakukan. Apakah langsung menunjukkannya pada Thara begitu saja? Lalu bagaimana jika kekasihnya itu tidak percaya?

Mungkin saja penyelesaiannya sesuai ucapan sahabatnya, hanya mengatakan yang sebenarnya pada Tharn, masalah ini akan selesai.

Tapi bagaimana jika tidak demikian? Bagaimana jika Tharn tidak mempercayainya, bukankah ini artinya Type sedang memfitnah sahabatnya?

Jika ingin membongkar tabiat asli orang itu, satu-satunya pilihan, Type merasa harus mengambil resiko . Sedangkan Techno masih terus memperingatkannya untuk tidak harus bertindak sialan seperti itu. Dia terus mengatakan sebaiknya tetap menjadi pacar Tharn seperti biasa, tidak perlu merasa kalah dengan ucapan Long. Suatu hari, watak asli orang itu pasti akan terbongkar. Tapi Type tidak berpikir demikian. Jika suatu hari dia yang kalah dan harus putus dengan Tharn...

Orang-orang seperti Type jelas tidak akan membiarkan seseorang dengan watak serigala berbulu domba tetap berada disisi Tharn. Sehingga, dengan mempertaruhkan segalanya. Type merasa harus menyadarkan si brengsek Tharn dengan cara yang halus.

Meskipun orang lain berpikir, Si Pria Jahat Type sedang menjalankan permainan sulit untuk menangkap tersangka utama, tidak ada seorang pun yang tahu betapa tersiksanya dia.

Type bahkan sangat menderita saat harus mengatakan kalimat...

'Mari putus'

Tharn tidak tahu, jika Type sempat berpikir untuk menghubungi langsung label musik yang diceritakan, hanya dia takut rencananya nanti tidak akan berjalan mulus. Sampai pada akhirnya anak dari wilayah selatan itu sadar....

Ini karena aku mencintai Tharn

Ya, dia adalah satu-satunya orang yang tahu kenyataan dalam situasi yang terjadi saat ini. Seseorang pria baik seperti Tharn, pasti akan melakukan hal yang sama agar bisa membuka mata seseorang untuk melihat kenyataan dengan lebih jelas, kali ini Type bersiap untuk melakukan hal yang sama. Dia ingin membuat Tharn sadar dan sangat putus asa berharap, agar Tharn lebih percaya padanya daripada sahabatnya.

***

Malam sebelum putus. Saat Tharn tertidur, Type semalaman tidak bisa tertidur. Dia duduk dengan mengelus rambut kekasihnya selama berjam-jam, berbisik pada dirinya sendiri, berharap bahwa pria yang tertidur akan percaya padanya;

"Aku minta maaf karena akan melanggar janji. Tapi aku janji, tidak akan pernah mengatakan untuk yang keempat kalinya."

Type berbisik untuk memberitahu kekasihnya, kemudian mencium dahinya. Saat menutup mata, dia bisa merasakan bahwa air matanya akan mengalir.

"Kumohon padamu. Tidak perduli apapun yang terjadi nanti, jangan pernah kehilangan rasa cintamu"

Setelahnya, Type mengatakan sebuah kalimat yang tidak pernah diucapkan saat kekasihnya ini bangun;

"Aku mencintaimu"

Karena rasa cintanya, Type bersedia untuk mengambil semua resiko

Keesokan harinya dimana waktu mereka putus yang ditentukan tiba.

Siapa yang bisa percaya, seorang pria dengan watak pemarah sepertinya menangis. Ekspresi wajahnya yang dilihat oleh orang lain, sama dengan saat melihat gambaran ekspresi yang terpantul di meja. Type memang tidak sedang bersandiwara.

Dia benar-benar menyaring kesadarannya, meskipun tahu bagaimana gambaran besar yang akan terjadi, tapi ketika memikirkan Long melihat semua kejadian ini, Type hanya bisa menggertakan giginya, saat meminta putus dengan Tharn

Putusnya hubungan ini, jelas akan menurunkan kewaspadaan Long.

Tharn pasti tidak akan pernah bisa membandingkan sahabat baik dengan pacarnya. Tapi, kalau belum pernah menjadi pacarnya, rata-rata kesuksesan yang dipikirkan oleh Type kemungkinan besar bisa menjadi kenyataan.

Hanya saja, saat Type harus melihat pria terkasihnya itu berlutut saat memohon padanya, hampir saja Type menyerah melakukan segalanya. Meskipun di luar pria itu terlihat dingin, tapi di dalam hatinya dia terluka, dia bahkan tidak sanggup menahan rasa sakitnya. Hampir saja dia berniat untuk menghentikan langkah, berbalik dan memeluk kekasihnya. Tapi saat menilik jalan di atas panggung ini, segala yang terjadi pada akhirnya akan kembali pada titik yang sama, dan Type tidak tahu kapan tiba saatnya Long akan mempermainkan dirinya di belakang kekasihnya.

Type melangkahkan kaki sambil benar-benar berpikir, bahwa hubungannya dengan Tharn putus.

Hanya meminta waktu tidak lebih dari satu minggu Tharn, meskipun nanti harus berlutut padamu, akan kulakukan

Sejujurnya Type sendiri tidak yakin, dalam satu minggu rasa cinta pria itu akan dengan cepat berubah menjadi benci atau tidak, tapi dia harus menunggu sampai video itu diserahkan, dia harus menunda beberapa hari agar Long percaya rencananya sukses. Hanya saja, Phi Thorn datang mencegatnya di depan kampus, sehingga Type tidak punya pilihan untuk menceritakan segalanya pada kakak Tharn itu.

Phi Thorn sendiri masih terlihat setengah percaya setengah tidak. Entah bagaimana Tharn nanti, akankah dia percaya sahabat terdekatnya telah berbuat seburuk itu, tapi kakak kekasihnya ini hanya meyakinkan bahwa Tharn masih menunggunya untuk bisa kembali.

Aku harus menyelesaikan segalanya.

***

Kembali ke hari ini...

Hari dimana Type telah berencana untuk membongkar kenyataan yang disembunyikan oleh Long

"Ini, rekam semua. Aku mau memancing kemarahannya"

Type berbalik setelah menyuruh sahabatnya yang telah bersembunyi di arah berlawanan tempat kejadian. Saat pandangan matanya menangkap sosok Sang Vokalis utama yang sedang berbincang dengan teman satu bandnya, Techno mengeluh;

"Benar-benar, kamu memanfaatkanku lebih dari hamba sahaya"

"Ayolah, saat kamu jadi kapten tim sepak bola, akan kupastikan menjadi tangan dan kakimu"

Type hanya mengatakan begini, yang artinya, dia sendiri tidak percaya kedepannya nanti akan bisa membayar jasanya dengan mengikuti semua perintah dari Sang Kapten Tim-nya atau tidak. Namun, segala peruntungannya dipertaruhkan hari ini. Techno sekarang maju untuk memberikan mikrofon kecil yang dipinjamnya, untuk dipakai di balik seragam kampus Type

"Kalau dia tidak mau bicara bagaimana?"

Saat bertanya Techno terdengar cemas, membiarkan orang yang mendengar berpikir sejenak, setelah berbalik dan tersenyum padanya;

"Kamu tidak berpikir kalau aku sedang ingin mencari gara-gara dengan orang lain. Paling tidak aku sudah terbiasa terkenal dalam waktu semalam"

Anak dari wilayah selatan itu hanya mengatakan begini pada sahabatnya dengan nada yang santai, meskipun sebenarnya dia sama sekali tidak bisa santai. Hari ini, dia harus membuat Long berbicara padanya, dia perlu bukti kuat untuk membuka mata Tharn, setelahnya dia akan mengatakan yang sebenarnya, dan meminta berbaikan dengannya.

Type bertindak sejauh ini, karena orang ini pandai bermain sandiwara. Long telah memerankan sandiwaranya selama 4 tahun, jelas tidak akan mudah dijatuhkan begitu saja. Dan sesuai dugaan, Long langsung memperlihatkan wajah baik untuk menjaga nama baiknya. Type akui, rasanya sulit untuk percaya ada juga kelemahan yang akan memberikan hasil yang bagus

Tharn...

Hanya dengan menyebut nama Tharn. Long langsung kehilangan kendali dirinya.

Sang Vokalis utama itu mulai menjatuhkan pukulan, hanya saja masih belum akan mengeluarkan ancaman yang bisa membuktikan pada Tharn. Sehingga saat Type dipukul, dia membiarkan dirinya dipukul, jelas dua kali ditinju dengan kuat, setelahnya dia terjatuh. Jika dibilang tidak sakit, tentu saja sakit, tapi Long bisa bertindak ke level yang lebih tinggi sekarang. Dia pada akhirnya mau bicara dan mengatakan segalanya, cukup menggambarkan kejanggalan perilakunya.

Siapapun orangnya pasti memandangnya kelakuan Long ini menyedihkan, dia benar-benar seorang pecundang, berusaha ingin tetap berada di sisi Tharn seperti seekor serigala, tapi tidak pernah mau berusaha dan mengatakan bahwa dia mencintai Tharn, malah bertindak menyakiti orang lain di sekitarnya.

Orang ini, mencintai orang yang sama. Tapi dia sebenarnya hanya pengecut yang menyerang di belakang, dan seharusnya Tharn melihat ini.

Type yang berwatak kejam membiarkan bajunya di tarik, saat mikrofon kecil terlihat di balik seragam, dia bicara;

"Kamu... Satu-satunya... Yang kalah"

"! ! !"

Walaupun di cekik sampai mau mati begini, Type merasa puas melihat sikapnya, sehingga dia meneruskan berbicara...

"Bagaimana rasanya... Saat kamu... Berada di posisi... Orang lain..."

Type menghinanya, menatap langsung ke mata pria yang punya pikiran janggal itu.

Saat melihat Long sudah mengangkat balok beton yang tidak jauh dari tubuhnya, rasa takut langsung menghampiri pikirannya, dia membatin;

No, tolong aku. Aku mau mati oi!

Tapi setelah itu, pemikirannya langsung berubah, di dalam hati dia berdoa dengan menyebutkan nama orang lain;

Tharn, aku masih belum mau mati. Aku belum menyatakan cinta padamu sama sekali!

"HENTIKAN SEKARANG JUGA!!!"

Siapa yang menyangka, pangeran dengan baju zirah berkilau mengendarai kuda putih ternyata ada.

Tiba-tiba saja Tharn sudah muncul di sana, buru-buru berlari untuk mendorong tubuh kawannya untuk menjauh, kemudian mengangkat tubuhnya dari tanah.

Awalnya, Type takut langsung menatap mata yang melihatnya, dia takut Tharn menatapnya dengan rasa kecewa karena dia pernah menurunkan harga dirinya, tapi dia tidak menyangka kalimat tanya yang menanyakan kondisinya apakah baik-baik saja terdengar penuh perhatian. Sehingga Type membuka matanya untuk melihat ekspresinya... Pandangan matanya masih sama seperti sebelumnya

Dia masih menerimaku

Pemikiran ini membuat tangan Type gemetar, dia mengulurkan tangan untuk mencengkram baju terkasihnya, mencengkramnya dengan erat. Ada banyak sekali kata yang ingin diungkapkan, tapi sekarang dia hanya bisa menggelengkan kepalanya sedikit dan mengatakan bahwa dia baik-baik saja.

Setelah mendengarkan jawaban darinya, Tharn langsung mengalihkan pandangan, dan saat memutar kepala, Type bisa melihat tangan Tharn mengepal dengan sangat erat sampai gemetar. Pria berwajah blesteran itu menatap ke arah Long dan melakukan sesuatu yang tidak pernah dilihat sebelumnya.

Tharn yang tidak pernah menyakiti orang lain, kali ini meninju wajah sahabatnya dengan sangat keras sampai hidungnya hampir patah.

Di saat seperti ini Techno berbisik padanya;

"Ketua Tharn sialan, dia menelponku, menanyakan kemana perginya kamu. Kupikir lebih baik membiarkannya mendengar sendiri, jadi kubiarkan dia ikut bersembunyi. Dia duduk bersamaku sejak si brengsek itu terprovokasi... Pria itu mengatakan kalau Phi Thorn telah menceritakan semua padanya"

Dasar Phi bermulut ember

Type mengumpat orang yang tidak bisa menepati janjinya dalam hati, meskipun begini, dia sekarang hanya bisa berdiri dengan dibantu oleh sahabatnya. Sedangkan tangan lain memegangi leher yang rasanya nyeri karena baru saja dicengkram sangat erat, kemudian bicara;

"Terima kasih banyak"

Techno memberikan senyuman lebar padanya;

"Aku 'kan temanmu"

Techno adalah teman yang baik, bukan tipe teman seperti Si Brengsek Long yang diam-diam menghancurkan hidup sahabatnya

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Penulis: M.A.M.E.

Thai-Indonesia: iu3a

[1]รู้เรารบร้อยครั้งก็ชนะร้อยครั้ง artinya ketahuilah apa yang orang lain ketahui, sehingga dapat bertarung seratus kali dan memenangkan pertarungan seratus kali.

Kutipan ini diambil dari Art of The War, Sun Tzu. Kalimat lengkapnya;

"Ketahuilah musuh dan dirimu sendiri. Di dalam 100 peperangan kamu tidak akan terkalahkan, untuk bisa memenangkan 100 kali kemenangan dalam 100 kali pertempuran, yang dibutuhkan bukan hanya sekedar puncak keahlian"

 





Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

439K 53.9K 134
Author : Shui Qian Cheng (水千丞) Setelah peneliti; Shen Dai dan Presiden Eksekutif Grup Xingzhou; Qu Moyu setuju untuk menikah, diam-diam jatuh cinta p...
3.7K 467 32
Shu Nian yang tumbuh di panti asuhan bermimpi menjadi seorang putri sejak kecil agar seorang pangeran akan datang untuk menyelamatkannya. Pada akhirn...
19.7K 1.4K 100
Author: Shui Qian Cheng Genre: Adult Drama Mature Romance Smut Yaoi Orang yang berubah-ubah, dekaden, dan keras kepala menjalani hidup seperti permai...
420K 44.6K 88
[WARNING TERDAPAT CERITA EXPLISIT BAGI YANG TIDAK SUKA SILAHKAN JANGAN MEMBACA. DISARANKAN UNTUK PENGGEMAR CERITA BL(BOYS LOVE) YANG SUDAH CUKUP UMUR...