⚠️Tidak mengandung ++ tapi mengandung aurat bapak Ooh Sehun(foto),disarankan baca setelah tarawih aja⚠️
Sehun menggeliat terbangun dari tidurnya dan memanggil nama Choi Dera dengan lembut.
"Dera...Choi Dera"
Sehun meraba-raba ranjang disebelahnya namun kosong,tidak ada siapa-siapa. tentu saja,karna Dera sudah pergi ke kampus satu jam yang lalu.
"Huh? tidak ada? Dera....jangan bercanda seperti ini,aku sangat tidak menyukainya. tolong kemari lah" Panggil Sehun lagi karna ia masih berfikir Dera masih ada di apartemen.
"Ah Dera...benar-benar ya!"
Sehun beranjak dari ranjang nya dan mengelilingi apartemen Dera,berharap sang pemilik apartemen itu benar benar masih ada di sekitarnya. Sehun mencari ke-dapur, ruang tengah dan seluruh penjuru ruangan,namun ia masih tidak menemukan Dera.
melihat tidak ada tas,sepatu dan kunci mobil nya,sudah dipastikan Dera tidak ada disini.
Sehun terduduk di sofa ruang tengah dan menuduk "Dera-yya... kumohon, aku benar-benar membenci ini...tapi karna ini kau,tentu saja aku tidak bisa marah."
Sehun mengambil ponselnya dan langsung menelphone Dera saat itu juga.
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif,cobalah beberapa saat lagi atau tekan 1 untuk merekam pesan suara
Bip bip bip...
Sehun terdiam sesaat merasa tak percaya,kemudian ia tertawa dengan perasaan nya yang takut karna Dera meninggalkannya atau bahkan mempermainkannya.
"HAHAHAHA Shit...apa ini benar-benar satu malam saja?"
"Choi Dera...aku mohon tidak seperti yang kupikirkan kan?"
Sehun beranjak kemudian membasuh wajah dan rambut nya.
Sehun...dirinya sangat takut ditipu dan ia benar-benar membenci hal ini.
Siapa pun itu, Oh Sehun tidak akan bisa memaafkan seseorang yang memperlakukannya seperti ini.
perlakukan dimana ia hanya digunakan saat dibutuhkan kemudian ditinggalkan begitu saja.
karna orang-orang akan menganggapnya sebagai manusia bodoh dan tolol yang bisa dipermainkan kapan saja.
Dera tersenyum senang setelah melakukan verifikasi data dan berhasil.
harapannya untuk melanjutkan program Magister bisnis Standford University akan segera terkabul.
perjuangan nya dari awal memasuki kampus dan tetap pada ipk yang sempurna membuat nya tak sia-sia.
Dera menangis terharu akan perjuangannya yang begitu sulit,namun semuanya terbayar sudah. Thx God
Dera menutup laptop nya dan berjalan keluar untuk kembali menemui Sehun yang masih ada di apartemen nya,namun sebuah pesan masuk pada ponsel Dera dengan nomor yang tidak dikenal.
[ No Reply ]
To : Choi De-Ra
From : Psikolog Pro Hangang,Seoul
Reservasi anda yang dipesan pada tanggal 21 Desember 2020 telah diterima.
Silahkan melakukan kedatangan pada,hari :
Senin, 15 Febuari 2021
Pukul 12.00 s/d Selesai
Di Tempat.
Silahkan hubungi kami untuk menjadwal ulang.
Terimakasih.
Dera mengajukan untuk melakukan pemeriksaan mengenai mental dan kondisi nya pada saat itu,namun ia baru mendapatkan pesan nya sekarang.
Psikolog Hangang memang psikiater yang tidak sembarang! selain Dokter nya yang lulusan dari Oxford University,mereka memiliki kualitas terbaik se Korea Selatan dan mereka hanya buka 3 Hari setiap minggu nya dan menerima 1 orang perhari untuk melakukan konsultasi, itulah mengapa Dera baru mendapatkan bagiannya setelah 2 bulan menunggu.
"Uhh!! akhirnya,setelah lama menunggu untuk konsultasi,akhirnya!!"
"Yes!! bukankah hari ini,hari senang ku???"
Dera tertawa dan penuh semangat pada dirinya.
Dera mengatur GPS pada mobil nya menuju psikiater,untung nya hari ini ia senggang dan langsung menerima jadwal Reservasi tanpa harus menjadwal kan ulang.
Dalam perjalannan,Dera teringat Sehun.
ia segera mengambil ponsel nya untuk menghubungi Sehun...tapi ternyata tidak bisa,karna kini ponsel nya sudah mati dan daya baterai nya sudah tidak kuat.
'Ahh tidak! bagaimana aku menghubungi Sehun?!'
'Shit!! aku tidak membawa Charger,bagaimana ini?'
Sampai di Psikolog Dera langsung mulai berkonsultasi dengan Dokter,tapi sebelumnya.
"Mmm..Dokter?bisa kah aku meminjam pengisi daya terlebih dahulu?" Dera tertawa canggung akan situasinya.
"Ahahaha! baiklah,tentu saja! tunggu ya,"
Dokter Nam,ahli Psikiater itu memberikan pengisi daya pada Dera.
"Aku hanya memiliki ini,apa itu sama?"
"Hmm tidak,yasudah kalau begitu. maaf merepotkan ya Dok😅..."
Pada akhirnya Dera tidak bisa mengisi daya pada ponsel nya karna perbedaan jenis gawai.
"Kalau begitu bisa kita mulai?"-Dokter Nam
Dera mengangguk dengan tegang.
"Rileks saja ya,katakan apa yang ingin kau katakan."
Dokter Nam membuat Dera berada dalam sugesti seolah-olah Dera berbicara dengan dirinya sendiri,karna sebelumnya Dera susah mengatakan apa yang sebenernya ia ingin katakan dalam lubuk hatinya.
"Nona...Choi De-Ra-ssi? apa kau dapat mendengarku?"
"Silahkan mengangguk jika paham,"
Dera mengangguk dengan rileks.
"Jadi permasalahan nya ada pada Relationship?"
"Aku tidak tau...Dok.." Dera meneteskan air mata nya,begitu pedih karna semua yang terjadi pada dirinya.
"Relationship, hanya satu kata saja. mudah dikatakan,mudah dipahami,mudah diucapkan,mudah dimengerti,mudah diperjelas tapi tidak bisa disepelekan. apa yang terjadi pada dirimu cukup serius,kau mengalami depresi tingkat satu."
"Apa pernah berniat untuk bunuh diri?" tanya kembali Dokter Nam.
Dera menggeleng "Tidak pernah terpikirkan,tapi aku selalu berfikir seperti bagaimana kalau aku mati saja? mati sekarang pun aku tak apa, bukan kah itu lebih baik?aku tidak sanggup..."
"Aku selalu berfikir bahwa mati adalah yang terbaik untukku,aku merasa tidak akan menemukan kepahitan lagi. orang-orang disekitarku mengatakan jika reingkarnasi itu ada,mereka mengatakan apa yang diinginkannya...seperti menjadi peri,presiden,malaikat,kupu-kupu dan hal indah lainnya. tapi aku tidak menyukai itu,aku tidak berharap untuk reingkarnasi,jikapun ada...aku bahkan meminta untuk menjadi batu kecil dikehidupan selanjutnya agar tidak perlu melakukan apapun."
"Nona Choi De-ra ssi? apa kau tau hal apa yang sangat berat namun tidak dapat disadari?"
Dera menggeleng lemas.
"Pertarungan melawan diri sendiri,"
"Pria itu,Sehun. yang kau sebutkan,kau sangat mencintainya tapi kau juga memiliki ketakutan yang besar juga. 50:50"
"Kau menolak keras dirimu sendiri bahwa faktanya kau sangat mencintai pria bernama Sehun itu,hati mu membutuhkannya...bahkan terkadang jiwa mu sangat membutuhkannya untuk ia berada di samping mu."
"tapi ketakutanmu juga begitu besar,bayang-bayang masalalu sangat menghantuimu,otak dan ke-egoisan mu cukup untuk menentang fakta bahwa kau tidak membutuhkannya padahal tidak,cobalah berdamai dengan diri sendiri Nona..."
"Dari ceritamu,kau sudah melakukan hal yang pertama,yaitu mencoba tidak menerima fakta bahwa kau tidak mencintainya dan tidak membutuhkannya,selanjutnya lakukan lah hal yang kedua."
"Tenangkan hati dan pikiranmu,cobalah untuk menerima nya kembali tanpa perlu rasa takut,kau sudah melakukan tahap pertama dan apa sudab menemukan jawabannya? kau merasa lebih baik?kau merasa lebih tenang?tidak bukan,maka dari itu cobalah untuk berdamai dengan diri sendiri,lakukan keduanya dengan adil."
"Dera-ssi...cobalah untuk memahami diri sendiri dengan mengesampingkan egois dan keras kepala,bersamaku dengan diri sendiri,berikan cinta yang tak terbatas untuk diri sendiri. Jika kita tak mempedulikan diri kita sendiri,siapa yang akan peduli pada kita?jika pun ada,kita akan selalu merasa bahwa tidak ada yang peduli. Begitupun dengan cinta,jika tidak mencintai diri sendiri....kemudian siapa yang akan mencintai kita?"
Dera menangis tak karuan,semua yang dikatakan Dokter Nam memang benar.
"Rasa takut itu wajar,tapi jika terus menerus merasa takut dan berlebihan,bahkan tanpa memperbaiki diri,itu tak akan berguna...yang ada ketakutan itu hanya semakin besar. cobalah lawan diri sendiri,dengan menerima resiko yang telah kau persiapkan matang-matang. boleh kutebak kapan terakhir kali kalian bertemu?"
Dera mengangguk.
"Beberapa jam sebelumnya,benar?"
"Bagaimana bisa kau tau?"
"Terlalu jelas,terdapat cinta yang sangat kuat ada pada matamu. apa yang kau rasakan saat bersamanya?"
"Untuk beberapa jam kebelakang,aku berusaha membuang ketakutanku dan melupakan fakta mengenai masa lalu, awalnya aku begitu
ketakukan dan merasa tidak bisa..hingga akhirnya aku merasa nyaman dan seolah dunia ini adalah milikku?"
Dokter Nam tersenyum
"Bahkan tanpa kau sadari,kau sudah melakukan tahap dua walaupun sebentar saja. mana dari kedua tahap itu yang hasil nya kau sukai?"
"Mm---itu.."
"Tidak perlu disebutkan Nona,cukup renungkanlah dengan diri sendiri. mana yang akan membuatmu tersenyum."
Dera tersenyum.
"Saran terakhir dari ku, cobalah untuk mengikuti kemauan terbesar dalam diri sendiri,jika merasa tidak kuat?hentikanlah,jika merasa masih bisa menang?teruskanlah! karna semua ini hanya bisa di pahami oleh kekuatan diri sendiri dengan bantuan yang maha kuasa,aku tidak bisa menolongnya.
cobalah untuk terbuka dengan diri sendiri,berbaurlah dengan dunia luar yang hebat ini,ambil positive vibes. utamakan diri sendiri,jangan pedulikan orang lain. peduli lah pada orang lain jika kau menginginkannya dan dirasa sanggup."
"Dan yang paling terkahir! aku akan meresepkan obat dengan dosis ringan untukmu,minumlah ini disaat kau merasakan panik,ketakutan yang besar dan tidak bisa berfikir sama sekali. obat ini tidak membuat mu menjadi bergantungan."
Dera tersenyum senang "Terimakasih banyak Dokter,semua terbayar dengan aku menunggu 2 bulan ini! kau sungguh hebat,"
"Baiklah, terimakasih kembali. aku harap ini yang pertama dan terkahir kau mengunjungi psikolog. aku yakin kau bisa mengatasinya dengan baik."
"Hmm oke! sampai jumpa Dokter Nam,senang bertemu dengan mu!"
Vote Komen Follow✨