Mas Reyhan

By Dimel_10

67K 5.1K 172

Namanya Reyhan Adiutama Perkasa. Mas Reyhan. Perkasa. Sangat cocok dengan orangnya yang memang perkasa. Dia s... More

1. Pertemuan kedua
2. Mas seram
3. Bertamu
5. Mak! Aku baper!
6. Ha?
7. Kok, gitu?
8. Ngomong apa sih?
9. Keyra centil? No!
10. Banting teruuussss!!!
11. Yakin?
12. Tanggung jawab, kok
13. Mas Reyhan kenapa?
14. Pindah?
15. Saksikanlah, hahahaha!!
16. Mas Reyhan udah punya pacar?
17. Kawin aja, yuk!
18. Ini lamaran?
19. Keluarga Besar
20. Masalah Maira
21. Sah, kan?

4. Kesal

3.5K 292 2
By Dimel_10

Maaf, maaf, maaf🙏🏻

Aku Update nya kelamaan.

Semoga aja masih ada yang mau baca, ya

Happy Reading!!!

*****

Meskipun sedang tidak enak hati kepada Mas Reyhan karena sempat menuduhnya yang tidak-tidak, aku tetap memberanikan diri datang ke kontrakannya untuk meminta maaf sambil membawakan satu mangkok sup ayam. Nggak mungkin kan aku datang dengan tangan kosong setelah kejadian itu?

Bahkan aku sampai rela bangun pagi-pagi untuk pergi kepasar, membeli bahan-bahan mentahnya. Padahal hari ini hari senin loh, hari sakral. Hari dimana aku harus memulai hari dengan bekerja. Tapi karena mengingat kesalahanku kapada Mas Reyhan, dan membuatku jadi tidak tenang apalagi kami tetangga-an, aku menyempatkan diri untuk kepasar dan memasak.

Jadi, di sinilah aku sekarang, berdiri di depan pintu kontrakan Mas Reyhan dengan keberanian mencapai lima puluh persen, dengan pakaian kerja yang sudah melekat di tubuhku. Walaupun sebenarnya kaki aku udah gemeteran banget. Kuah di dalam mangkuk aja sampai terombang-ambing kayak ombak. Padahal posisiku tuh diem aja, nggak bergerak. Masih berdiri kaku di depan pintu kontrakan Mas Reyhan tanpa berani mengetuk.

Aku masih berusaha menetralkan detak jantungku yang berdetak dengan sangat cepat. Aku menarik nafas panjang lalu mengepalkan tanganku sambil menggumamkan kata 'fighting' dengan pelan.

Aku mengangkat tanganku, mengetuk pintu kayu berwarna coklat itu. Tapi belum sempat aku mengetuk, pintunya lebih dulu terbuka. Menampakan sesosok manusia berjenis kelamin laki-laki yang hanya memakai kaos putih lengan pendek dan celana selutut, sangat santai. Berbanding terbalik dengan diriku yang sudah sangat rapi. Di tangannya terdapat tas besar berwarna hitam.

Aku jadi bertanya-tanya, apa ya kira-kira isi tas yang di pegang Mas Reyhan? Bukan bagian-bagian dari tubuh manusia kan kayak di novel-novel thriller gitu? Yang laki-lakinya bawa tas besar kemana-mana, dan ternyata isinya itu kaki sama tangan manusia yang udah di potong dan di awetkan. Iiih serem.

Mata tajam itu menatapku dari atas sampai bawah dengan alis terangkat sebelah. Aku menggigit bibir bagian dalam ku saat merasakan detak jantungku yang berdetak makin keras. Mas Reyhan udah kayak Psikopat aja kalau kayak gitu.

"Kenapa?"

Astagfirullah!

Ingin rasanya aku mengusap dadaku sambil melafalkan ayat Al-Qur'an sekarang. Suaranya itu loh, sereeem, dalam dan serak membuat siapa saja yang mendengarnya bergidik ngeri. Bulu kudukku saja sampai meremang di buatnya.

Udah kayak ketemu psikopat beneran aja. Walaupun aku belum pernah ketemu sih.

Aku berdeham canggung saat sadar Mas Reyhan menatapku terus-menerus, menunggu jawaban. Aku mengangkat tanganku, menyodorkan semangkuk sup ayam kepadanya.

"Ini Mas, aku....tadi bikin sup tapi kebanyakan. Jadi ini aku kasih buat Mas Reyhan aja."

Pinter banget lo Key bikin alasan.

Mas Reyhan mengambil mangkuk sup dari tanganku tanpa berkata apa-apa, hanya menatapku sekilas lalu berbalik masuk kembali kedalam rumah. Aku menatapnya cengo.

Ini nggak ada ucapan makasih gitu,Mas?

Seandainya aku seberani itu buat ngucapin itu. Tapi ya, emang nyaliku tuh kalau di depan Mas Reyhan udah kayak upil gitu, kecil, nyempil lagi. Mana berani aku ngelawan Mas Reyhan yang kayak Macan itu. Nanti kalau aku di terkam sama dia gimana? Nanti kalian kangen sama aku gimana? Kan susah kalau mau ketemu. Orang udah beda alam.

Jadi dengan bodohnya aku malah tetap diam di tempat, menunggu Mas Reyhan balik lagi. Dan bener aja, Mas Reyhan muncul tidak lama kemudian dengan membawa mangkuk bekas sup ku tadi yang sudah bersih. Di cucinya dulu kali, ya.

Mas Reyhan menyerahkan mangkuk bekas sup itu tanpa kata. Aku menerimanya dengan tangan yang masih bergetar. Gugup. Jantungku rasanya udah mau copot setiap kali ada di dekat Mas Reyhan. Bukan deg-degan karena jatuh cinta, ya.

Aku menunduk, memeluk mangkuk sup itu dengan kedua tanganku. Posisiku masih berdiri di depan Mas Reyhan seperti tadi. Barangkali Mas Reyhan mau ngucapin makasih.

Tapi ternyata dugaan ku salah. Karena dengan seenaknyaa Mas Reyhan malah menyentuh bahuku dan menggesernya. Menyuruhku menyingkir sambil berkata, "Minggir!"

Udah. Gitu aja. Nggak ada ngucapin apa-apa selain itu. Terus nada suaranya kayak ngebentak gitu. Kesel banget, deh.

Mas Reyhan malah dengan cueknya mengunci pintu kontrakan nya, membuka gerbang, masuk kedalam mobilnya dan melesat meninggalkanku yang masih berdiri cengo seperti orang bodoh. Itu beneran Mas Reyhan?

Aku menggelengkan kepalaku dengan tatapan tidak percaya. Bener-bener nggak terduga Mas Reyhan, itu ya?

****

Aku merutuki Mas Reyhan yang sudah membuatku telat hari ini. Gara-gara dia aku harus merelakan gaji ku di potong. Aku bahkan sampai lupa menaruh kembali mangkuk kedalam rumah saking paniknya saat sadar kalau aku sudah telat masuk kantor. Untung aku sudah membawa tas tadi waktu ke tempat Mas Reyhan. Jadi nggak ada adegan lupa bawa uang buat bayar ojek.

Aku menetralkan nafasku yang ngos-ngosan saat sampai di lobi. Dengan tangan yang masih membawa mangkuk, aku berjalan menuju meja Resepsionis untuk absen. Iya absen, kayak anak sekolahan gitu. Bedanya kami tinggal menunjukkan kartu identitas kami di depan mesin absen. Dan absen selesai.

Aku menghembuskan nafas kesal saat mesin menunjukkan berapa menit aku telat. Satu jam. Sialan banget. Kayaknya aku harus banyak-banyak ngelus dada sambil istighfar deh kalau kayak gini.

"Tumben telat, Key?" tanya Rina, Resepsionis kantor yang ramaaah banget. Melebihi pelayan toko yang kalau kita baru selangkah masuk udah langsung tanya, 'cari apa, Kak? Cari baju atau celana? Underwear juga ada loh, kak. Mau motif yang mana? Motif macan, singa, harimau, semuanya ada loh kak' gitu. Aku aja sampai mengap-mengap ngelihatnya. Udah kayak rapper aja.

"Iya, nih Mbak Rin. Telat bangun tadi."

Rina, maksudku Mbak Rina tersenyum dengan ramah. Aku membalas senyumannya tak kalah ramah, lalu dengan buru-buru berpamitan kepada Mbak Rina. Bisa gaswat aku kalau masih berdiri di sana. Mbak Rina itu tipe orang yang enaaaak banget buat di ajak ngomong, apalagi curhat. Aku pernah tuh, curhat kekurangan duit pas waktu pertama-tama kerja dulu. Eh, malah langsung di pinjamin. Top markotop banget mah, temen kayak gini.

Aku berlari dengan cepat saat lift terbuka di lantai tempatku bekerja. Suara sepatu tiga cm ku berbunyi nyaring di tengah-tengah kesunyian orang-orang bekerja. Mereka semua menekuni Komputer dengan serius, tidak terganggu dengan suara sepatuku yang bisa saja memecahkan konsentrasi. Terkecuali dengan perempuan yang duduk di samping kubikelku. Mbak Siti.

Mbak Siti menghentikan gerakan jarinya yang sedang mengetik. Ia menatapku heran,

"Kamu nyolong mangkuk di mana?"

Sialan!

*****

Hahahaha, Keyra, keyra. Masa ke kantor bawa mangkuk. Jadi di kira nyolong kan sama Mbak Siti.

Aduuuh Mas Reyhan. Jangan galak-galak atuh. Nanti cewek-cewek pada kabuuuur.

Udah lama ya nggak ketemu sama duo pasangan ini. Terakhir aku update itu tanggal 8 April kalau nggak salah, dan sekarang udah tanggal 4 mei.

Hehehehe, maaf ya teman-teman dan pembaca setia aku. Entah kenapa idenya tuh ilang aja gitu, gak ada bahan buat lanjutin cerita. Jadi aku nggak bisa janjiin kapan waktu aku mau update.

Tapi aku tetep mau ngucapin maaf beribu-ribu maaf sama kalian. Karena di sini aku ngerasa salah banget sama sama kalian.

Sekali lagi MAAF🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Continue Reading

You'll Also Like

26K 2.1K 17
Ternyata menikah bukan hanya perkara zinah yang halal dan hidup bahagia karena memiliki anak yang lucu. Masalah pasti akan datang kepada mereka yang...
100K 11.7K 25
"kak kyu kan udah kayak kakak haru sendiri, hehe." **** [ 2021 ; - seasky ] ╰► ✎ ෴ ₊̇°˟̫ː ๑ ⸝⸝ a- awalnya haruto tuh ...
6K 986 33
[FOLOW DULU SEBELUM BACA] ⚠️ cerita ini murni pemikiran dari saya sendiri jika ana kesamaan entah itu nama, latar, dan tempat. Mungkin hanya kesengaj...
454K 19.7K 28
ketika dihadapan tuhan kita sudah mengikat janji untuk sehidup semati. Namun, apa daya jika kenyataan membawaku ke pernikahan yang menyakitkan. -Ment...