Confusion

By TheMSTKSR

2.8K 174 2

[Serie de la familia Alterio # 1] "Trust is a key," Semua akan indah jika ada kepercayaan. #MSTKSR More

Part .1
Part .2
Part .3
Part .4
Part .5
Part .6
Part .7
Part .9
Part .10
Part .11
Part .12
Part .13
Part .14
Part .15
Part .16
Part .17
Part .18
Part .19
Part .20
Part .21
Part .22
Part .23
Part .24
Part .25
Special Part .26
Part .27
Part .28
Part .29
Part .30
Part .31
Part .32
Part .33
Part .34
Part .35
Part .36
Part .37
Part .38
Part .39
Part .40

Part .8

67 5 0
By TheMSTKSR

"Kita di sini saja, biarkan mereka para lelaki yang mengurus nya." ucap Veronica, lalu ke lima wanita itu mengangguk setuju, dan mereka merebahkan diri di atas kasur.

*****

"Jantung mommy berdegup dengan kencang saat di jalan tadi, Daddy kalian memberitahu kalau 'dia' kembali menyerang." ucap Veronica kembali membuka pembicaraan.

"Bukan hanya mommy, kita berempat juga." ucap Ashley.

"Ya, kak Roseanne enak datang dengan bang Grey" ucap Arabel.

"Tidak, aku datang kesini perlu melewati banyak hal, seperti..." Lalu mengalirlah penjelasan dari mulut Roseanne. Dan mereka pun berbincang bincang.

Sedangkan.....

"Bagaimana kek? Apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" Tanya Xavier.

"Menunggu mereka mendekat, ini belum seberapa, mengingat jumlah kita lebih banyak dari mereka," jawab sang tuan besar, Meiro Eabaristo Alterio.

"Benar juga, untungnya kita memilih kediaman yang cukup jauh dari keramaian kota," ucap Thomas.

"Ayo, lebih baik kita mengawasi mereka lewat monitor." ucap Meiro.

"Huh, aku yakin, mereka sudah memporak-porandakan rumah ku," ucap Xavier.

"Ya, apartment kami berdua juga pasti sudah tak berbentuk," timpal Darren.

"Apa kabar dengan apartment ku, huh?" Sekarang Steven.

"Sudah, kita pantau dulu mereka, dan kalian akan bisa memantau rumah kalian masing masing," ucap Meiro.

Sebenarnya bisa saja mereka menyuruh para pengawal mereka untuk menjaga tempat tinggal mereka masing masing, namun itu akan terlihat mencolok, sehingga musuh mudah menemukan nya.

Lalu mereka memasuki lift yang tadi dipakai Grey dan Roseanne dan kembali menuju lorong, lalu mereka memasuki ruangan tempat Anne dan Jacob berbelok tadi.

Di dalam nya terdapat banyak sekali monitor yang menempel di dinding menunjukkan rekaman tempat tinggal mereka, dan suatu, markas?

"Ah, tuan besar," ucap Anne dan Jacob bersamaan sembari merunduk kan tubuh nya memberi hormat saat melihat Meiro masuk.

"Tunjukkan pada kami," ucap Meiro singkat, setelah itu, Anne mulai mengetik sesuatu di monitor tengah yang terlihat lebih besar dari yang lain, mungkin itu pusat nya.

"Tidak! Apart ku!" Ucap Steven, Darrel dan Darren bersamaan.

"Rumah kesayangan ku...." Sekarang Xavier.

"Kantor kecil ku..." Gumam Kevin.

"Aku sungguh membenci mereka." ujar Leo, hanya ia yang memberikan tanggapan berbeda.

"Sudahlah, kalian bisa membereskan nya nanti." Thomas mulai kesal.

Dan di tempat perempuan.....

"Mom, aku haus."

"Bukan hanya kau saja, kami juga haus, bisakah kita keluar untuk mengambil minum mom?"

"Sayangnya tidak bisa, seperti nya, kalian harus menahan haus dan lapar kalian." ucap Veronica menyesal.

Melihat wajah melas mereka, Veronica pun tertawa dan berkata,"tidak, mommy hanya bercanda," ucapnya lalu membawa mereka ke pantry dan dapur kecil tersembunyi yang ada di kamar itu.

"Waaaah," ucap para wanita itu, dan mencari hal yang mereka cari untuk menuntaskan rasa haus nya.

"Mengapa mommy baru bilang sekarang?" Ucap Tessa.

"Sebenarnya aku tahu kak, namun aku lupa," bukan Veronica yang menjawab Justru Ashley.

"Apa kalian lapar?" Tanya Tessa.

"Ya!" Mereka menjawabnya serempak.

"Aku akan membuat sesuatu untuk kalian," Tessa pun menuju dapur mini itu dan membuka kulkas, ia melihat telur yang banyak, dan berniat untuk membuat omelette.

Tak butuh waktu lama untuk Tessa menyelesaikan nya, ia segera menghidangkan nya untuk para wanita lainnya.

"Wah.... Seperti nya ini enak," ucap Audrey.

"Pasti enak," Tessa membenarkan perkataan Audrey, lalu mereka tertawa.

Dalam hati, Veronica senang sekali bisa memiliki teman di keluarga itu, selain Ashley, dan ia menyukai semua wanita cantik di depannya itu, ia sangat menginginkan mereka berjodoh dengan putra putra nya.

Ia sangat yakin, Tessa yang ceria dapat mengubah hari hari Leo yang gelap menjadi lebih berwarna, Arabel yang posesif dapat mengubah Steven yang playboy agar insaf, Audrey yang pengertian dapat melengkapi hidup Kevin, dan Dasha yang dewasa dapat mengubah Veron yang sedikit kekanakan.

Mereka memakan omelette tersebut dengan tenang, dan setelahnya mereka tidur di kasur yang sama, yang ternyata bisa ditarik menjadi tiga.

"Mengapa mommy tidak bilang kalau bisa ditarik menjadi tiga? Lalu untuk apa kita berdempetan tadi?" Dasha protes dengan halus.

"Sudah lah, mommy yakin kalian lelah, tidur lah, mommy juga akan tidur."

Lalu mereka terlelap dengan posisi ternyaman.

*****
Pukul 17.17

"Akhirnya.... Mereka menyerah, huh! Aku lelah sekali," ucap Darrel yang sedang duduk di salah satu kursi sambil menyenderkan punggungnya.

"Aku juga bang, aku sangat lelah...," Varo kembali men drama.

"Hey! Lelah kau bilang? Memangnya sedari tadi kau melakukan apa?" Veron mulai sebal dengan adik nya itu.

"Tentu saja aku lelah, lelah melihat kalian yang sedari tadi berputar putar dengan kesibukan masing masing,"

"Kau memang menyebalkan," ucap Xavier hampir berdesis.

"Sudahlah, kita semua belum makan bukan? Tidakkah kalian lapar huh?" Ucap Thomas menengahi.

"Ya, ayo kita keluar ruangan terkutuk ini dan mengisi perut, ngomong ngomong, dimana para bidadari?" Ucap Darren dan di angguki oleh Darrel seakan berkata, 'ya, dimana mereka?'.

Setelah cukup lama berpikir, Leo mengingat bahwa mereka ada di, "Kamar!".

Setelah itu mereka segera menuju kamar yang di maksud, yaitu kamar Thomas dan Veronica, kamar utama dua di rumah itu.

Thomas memimpin, sedangkan Xavier, Darren, dan Darrel memilih ke ruang keluarga untuk beristirahat, Thomas, Grey, Veron, Kevin, dan Steven menuju ke kamar, sedangkan Varo, ia mengantar Meiro ke depan rumah karena ingin segera pulang kerumahnya, karena sedari tadi yang paling banyak berfikir adalah Meiro, mulai dari strategi dan rencana rencana yang hebat.

Grey yang awal nya tidak ingin ikut di paksa oleh Thomas dan lagi lagi Thomas berkata bahwa Roseanne adalah tanggung jawabnya, akhirnya Grey menurutinya padahal itu tidak ada sangkut pautnya dengan menjemput mereka di kamar, bukan?

Dan saat membuka pintu kamar, pemandangan yang pertama mereka lihat adalah enam wanita yang sedang tertidur dengan posisi yang berbeda beda, mulai dari yang paling anggun sampai yang benar benar berantakan.

Yang paling anggun adalah Arabel, tak di sangka, saat sedang bangun ia yang paling tidak bisa diam, namun saat tertidur ia yang paling anggun, dan yang paling berantakan, adalah Veronica, no comment, ratu bebas bukan?

Lalu mereka membangun kan masing masing wanita itu, Thomas membangun kan Veronica, Grey membangun kan Roseanne, Steven Arabel, Kevin Audrey, dan Veron Dasha, Ashley? Entahlah, ia akan di urus belakangan.

"Rose... Bangunlah," Grey mulai menepuk pelan pipi Roseanne agar wanita itu bangun, namun bukannya bangun ia hanya mengubah posisi tidurnya.

"Rose... Hey, bangunlah...,"

"Eungh..." Roseanne merentangkan tangan nya membuat Grey lega, namun lagi lagi, bukannya bangun, ia hanya mengganti posisi tidurnya, membuat Grey menghela nafas nya.

"Wanita ini... Cicak!" Teriak Grey di samping telinga Roseanne, membuat gadis itu refleks membuka matanya dan alhasil loncat loncat di atas kasur.

"Aaaaaaa, Cicak! Mana Cicak? Mana?" Grey yang melihat nya terkekeh geli, membuat yang lain dari melihat Roseanne mengalihkan pandangan menuju Grey untuk menyaksikan kekehan mahal itu.

"Tidak ada cicak, turun lah." ucap Grey mengulurkan tangannya, dan Roseanne menerima uluran tangan itu dengan tangan satunya yang memegangi kepalanya.

"Kau ini! Membuat kepalaku sakit saja!" Omel Roseanne, kepalanya berdenyut sekarang, lalu ia duduk kembali di kasur.

Veronica mengusulkan yang lain untuk meninggalkan ruangan, membiarkan Roseanne dan Grey.

"Benarkah? Maaf..." Ucap Grey dengan wajah menyesal yang tidak terlalu kentara.

"Sudahlah, bantu aku berjalan," ucap Roseanne lalu Grey membantunya untuk berdiri, namun karena keseimbangan yang kurang, Grey justru mendorong kembali Roseanne ke kasur dan tanpa sengaja bibir nya menyentuh kening Roseanne, ya, Grey mencium kening Roseanne, gadis itu hanya bisa membelalakkan matanya.

Masih mencerna kejadian barusan, Grey hanya berdiam diri begitu juga dengan Roseanne, jantung keduanya berdegup tidak normal sekarang.

Lalu Roseanne mendorong Grey lalu menyentuh dahinya sembari menunduk, menyembunyikan semburat malu nya.

"Maaf..." Ucap Grey lalu membantu Roseanne berjalan, namun ia justru menolaknya,"tidak perlu, aku bisa sendiri," ia pun pergi meninggalkan Grey yang masih diam mematung di tempat.

#MSTKSR

Continue Reading

You'll Also Like

116K 5.2K 26
Cinta itu bisa datang darimana saja dan pada siapa, kita tidak akan bisa mengontrol pada siapa hati ini akan jatuh terkadang kita bertemu dengan cint...
431K 15.9K 30
[KAWASAN BUCIN TINGKAT TINGGI 🚫] "Lo cuma milik gue." Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan...
370K 32.9K 53
jatuh cinta dengan single mother? tentu itu adalah sesuatu hal yang biasa saja, tak ada yang salah dari mencintai single mother. namun, bagaimana jad...
1M 47.3K 46
(BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Warning! Mengandung unsur kata kasar! Harap bijak dalam memilih bacaan! Suatu hal yang paling buruk bagi Atlantik...