..."Ini"Midoriya kembali dan memberikan air kepada Bakugo dengan malu-malu dan tentunya pipi merah padam.
"Dek-"
"Kacchan tau!apa baik-baik saja jika aku menaruh figuran all might dilemari pajangan didekat pintu masuk?"
"..Huh?"
"Dan lemari pajangan yang ku miliki, bolehkah aku membawanya?aku ingin menghias apartemen,,dan juga apa kau keberatan jika aku membeli rak penyimpanan majalah Hero?karena akan ada banyak majalah Mingguan dan bulanan...ah, dan aku tidak bisa minum kopi hitamku, bisakah kita menyimpan beberapa susu?dan setelah itu dan itu..". Midoriya mengalihkan pertanyaan Bakugo dengan mengoceh dengan wajah imut menggemaskan miliknya.
"Oi tunggu sebentar,,apa yang kau kataka-"lagi-lagi kata-kata Bakugo tertunda.
Midoriya menggelengkan kepalanya refleks "...ah~..ya aku sudah bermaksud melakukan itu, tapi...ya,kau tau betapa mudahnya aku terbawa dengan hal-hal ini.."Midoriya tidak mengetahui bahwa mereka melakukan (itu) tadi malam, seperti yang kita ketahui Bakugo kemarin malam mabuk karna minum dengan kaminari dan teman-temannya. tentu membuat Midoriya lupa apa yang mereka lakukan.
"Hah?"datar.
"Sampai kau mungkin ... Mungkin.. memberitahunya bagaimana perasaanmu padaku,aku akan bergantung padamu!.. persiapan dirimu!"Midoriya hanya menatap kebawah dengan mulut kikuk. Memainkan kuku tangannya.
"Aku orang yang cukup gigih~.."
"..siapa juga yang akan mengatakan hal seperti itu, idiot"Bakugo memunculkan sikap tsundere nya lagi, dan berbalik arah.
"Haha.. yaampun.."Midoriya tertawa kecil dan memeluk Bakugo dari belakang dengan erat.
"Hey, bukan kah itu kaosku?"Bakugo Mulai menatap kembali Midoriya.
"Ah,kau tahu?aku harus mencuci pakaian ku, jadi aku meminjam nya. Apa itu buruk?"bertanya kembali.
"...untukkau saja.."
...✨
Author; udah selesai ini hehe, jujur kehabisan ide. Cerita ini aku perhatikan yang read bertambah but yg read mager tekan bintang, jadi aku mau nanya kalian yang baca mau gak diteruskan? Kalau mawu bantu vote nya buat support author terus, udah deh itu stjh.
Terimakasih banyak!!!