Dreamer [Park Jisung]

By hcnnieyeobo

35 6 0

"Jangan menyerah sekarang! Impianmu akan menjadi nyata, jika kau tidak berjalan hari ini, kau tidak akan bisa... More

1.1 -
1.2 -

1.3 -

5 0 0
By hcnnieyeobo

💚행복한 독서💚

.

.

"Ck, Minggir."

Laki-laki bertubuh tinggi melayangkan tatapan malas ke arah Jisung. Seperti tidak ada jalan lain, ia diam menunggu Jisung untuk berpindah, mengambil permen yang berada di balik sakunya dan memakannya. 

Merasa terlalu lama di tatap, Jisung dengan cepat berdiri dan pindah ke pinggir jalan supaya memberi jalan pada laki-laki berseragam berantakan-- tidak-tidak,ralat. Penampilannya sangat berantakan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Hanya wajahnya saja yang good looking, selebihnya tidak ada.

"Apa-apaan orang ini, dia menyuruhku minggir padahal dia yang tadi menabrakku hingga terjatuh. Apa tidak terbalik? seharusnya aku yang mengucapkan itu, bukan dia." cerca Jisung dalam benaknya.

Jika saja Jisung memiliki keberanian lebih banyak, pasti ia sudah menegurnya lebih dahulu. Tapi murid baru itu urungkan, ia masih memikirkan masa depannya berada di sekolah ini, tidak ingin mencari masalah dengan orang lain.

Jisung berbalik melihat bagian belakang seragamnya, terdapat sedikit noda di pakaiannya. Ditepuknya pelan bagian yang kotor tadi dengan kedua tangan besarnya.

Kakinya melangkah menuju gedung kelas. Melihat sekeliling yang perlahan mulai sepi karena kelas yang sudah dimulai sejak beberapa menit yang lalu, sampai akhirnya murid baru itu melihat sesosok perempuan yang dikenalnya keluar dari gedung perpustakan.

Jisung tak terlalu yakin jika yang dilihatnya itu Deys karena bisa saja ia keliru akibat mata minusnya, namun dugaannya itu sepertinya benar, perempuan yang dilihat Jisung berlari kearahnya dengan tempat pensil transparan di genggamannya.

"Kok belum ke kelas? Allana mana? kok sendirian aja?" pertanyaan beruntun keluar dari mulut kecil Deys.

"Allana udah duluan ke kelas kayanya," jelasnya "Dan aku sekarang baru mau nyusul."

Mata bulat Deys membola lebar, menghela nafas sejenak lalu ia menatap Jisung dengan tatapan menahan kesal. Deys bertolak pinggang "Ihh dasar tu anak, main ninggalin anak orang aja." keluhnya dengan kedua tangannya dilipat ke depan. "Dia tuh kalau udah berhubungan sama fisika suka egois, suka gamau diganggu, nyebelin banget emang." Deys berbicara sambil menaikan sebelah sudut bibirnya. Jisung diam, tidak tau harus bereskpresi seperti apa.

"Ayo ke kelas bareng." ajak Jisung sambil melirik ke arah gedung kelas.

"Ih, kamu ga laper gitu? aku laper banget nih habis ulangan." Rengek Deys, "Apalagi sekarang mata pelajaran pak Chen, bisa-bisa nanti aku ketiduran di kelas saking kelaperan." Sambungnya.

Jisung yang melihat perubahan ekspresi Deys  dari yang mengoceh menjadi memelas pun terkekeh.

Tangan gadis yang tingginya hampir setelinga Jisung itu kini menarik pergelangan tangan milik murid baru itu. Yang ditarik mengerutkan keningnya, kebingungan karena dirinya dibawa menuju arah berlawanan dari gedung kelas. Sederet pertanyaan pun muncul di benak polosnya itu.

"Ehhh ini seriusan mau bolos ke kantiinn??" tanya Jisung.

"Deys ngajak aku bolos? gak, aku gamau ya bolos di hari pertama sekolahku. Bisa-bisa nanti aku viral di sekolah, "Di hari pertama sekolah, seorang murid baru bolos kelas fisika" gak gak, jangan sampai itu terjadi." 

Jisung menghentikan langkahnya yang membuat langkah Deys ikut terhenti. Gadis itu berbalik dan menatap Jisung dengan tatapan memelasnya.

"Bukan bolos Jisungg, cuma anterin aku ke kantin bentar doang yaa.. tenang, pak Chen ga akan marah ko." jelasnya.

Jisung tidak tau kalimat yang dilontarkan gadis dihadapannya ini hanya untuk berusaha menenangkannya atau memang benar adanya.

"Nanti kalau ditanyain kenapa telat gimana?" tanya Jisung sedikit gelisah.

"Ya kamu bilang aja kalau kamu sempet kesasar sampai akhirnya ketemu sama aku yang baru beres susulan ulangan, gimanaa?" tawar Deys. "Jisung kan baiikk.. temenin yaa"

Deys menatap jisung sendu, memohon sembari menggerakkan bulu mata lentiknya yang di naik turunkan menampilkan mata bulatnya, berharap Jisung setuju dengan ajakannya. Tangan Jisung yang menggantung diraih dan diayukan oleh Deys sembari menunggu jawaban sang empu.

"Temenin yaa.."

Melihat Deys yang merajuk Jisung menghela nafas, tak tega juga jika mengabaikan Deys yang kelaparan. "Tapi bentar aja ya." Mendengar jawaban dari Jisung, ujung bibir Deys tertarik lebar menampilkan gigi kelinci miliknya.

"Ayye kapten!"


~~~


Disinilah Jisung sekarang. Berdiam diri di lobby, menunggu ayah datang menjemput. Jisung sudah memberitahu ayahnya jika ia bisa pulang dengan memesan ojek melalui aplikasi online, tapi ayahnya tetap menolak, ingin menjemput Jisung.

Tapi lihat, ini sudah lebih dari setengah jam Jisung duduk diatas kursi tunggu dengan tumbukan buku di sampingnya, menunggu ayahnya datang. Jika saja tadi ia pulang dengan ojek online, sudah dipastikan Jisung sudah beristirahat di kasurnya. 

Sekolah mulai sepi, yang tersisa hanya siswa yang mengikuti ekstrakulikuler dan beberapa guru dan pegawai yang masih menyelesaikan beberapa data murid-muridnya. Ahiya, omong-omong Jisung masih belum terpikirkan hendak masuk ekstrakulikuler apa. Tapi mungkin ia akan memilih eskul yang menjurus ke hal berbau olahraga.

Dari ujung tangga terdengar dua orang sedang berbincang datang mendekat, "Gimana kalau nanti acaraya di lapangan luar aja?" Terdengar sedikit familiar dengan suaranya. 

"Bagus si sarannya, nanti aku pertimbangin lagi yaa." Mendengar suara gadis yang menjawab pertanyaan laki-laki tadi membuat Jisung reflek memutarkan kepalanya. Bibirnya menampilkan senyum merekah saat melihat Allana yang datang mendekat. Berharap dua manusia yang masih berbincang itu menyadari kehadirannya di lobby. 

Tangan Jisung terangkat, sedikit melambaikan tangannya, hendak menyapa Allana yang masih berjalan, akan tetapi Allana tidak menyadari kehadiran Jisung, dengan sedih Jisung menurunkan tangannya.

Disisi lain, Hyunjin sedang beradu pikiran dengan hatinya, sedikit ragu untuk mengajak Allana pulang bersama, karena ia sendiri masih bingung dengan dirinya sendiri. Sejak mereka keluar dari ruang OSIS Hyunjin tak berhenti melemparkan pertanyaan kepada Allana, dari membicarakan hal penting mengenai OSIS hingga hal yang tidak berguna sekali pun.

"Eh Al"

"Apaan." Mendengar intonasi jawaban yang didapat membuat Hyunjin takut jika akhirnya ajakannya akan ditolak. Tapi biarlah, yang penting sudah mencoba, pikirnya. Tak ingin menyianyiakan waktu, akhirnya Hyunjin memberanikan diri sampai sebelum tumbukan buku Jisung tersenggol oleh siku si murid baru itu.

"Mau balik bar-"

Bruk!

Atensi Allana teralihkan menuju arah suara. Dengan spontan Allana menghampiri sumber suara dan mendapati Jisung yang sedang memungut buku-buku yang berceceran di lantai. Tanpa berpikir panjang Allana segera membantu Jisung.

Dengan cekatan tangan Allana mengambil buku yang terjatuh kemudian membantu Jisung menata kembali buku-bukunya. "Maaf ngerepotin" 

"Santai aja ih." 

"Eh tapi kok kamu masih di sekolah?" sambungnya.

"Nunggu ayah jemput, tapi udah setengah jam lebih belum nyampe juga." 

Allana memandang ke arah sekitar yang semakin sepi, melirik jam tangan yang terpasang di pergelangan tangannya yang sudah menunjukakan jam setengah 4 lewat. Tak tega meninggalkan Jisung sendirian di lobby, gadis itu beranjak duduk di samping Jisung. "Aku temenin deh. Sekalian nunggu abang gojek juga."

Jisung tersenyum, ada rasa gembira di hatinya ketika  Allana mengatakan ingin menemaninya. Helaan nafas terdengar pelan ketika pria yang sebelumnya bersama Allana mendengar ucapan Allana. Jika saja si murid baru itu tidak menyenggol buku, mungkin saja kini ia sedang berjalan menuju parkiran bersama Allana. Mungkin ia sedang tidak beruntung kali ini, ia akan mencobanya lagi di saat mendapat kesempatan, dengan pasrah Hyunjin meninggalkan mereka berdua yang kini sedang berbincang.

"Kalau mau pulang duluan gapapa ko, aku bisa sendiri disini." 

"Ngga, dibilang sekalian nunggu abang gojek dateng." 

"Ohhiyaya." Tangan Jisung menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia sempat berpikiran lain, ahh malu sekali Jisung.  

Keadaan kembali menghening. Jisung duduk menunduk, ia masih malu memikirkan hal konyol yang sempat ia pikirkan tadi sehingga tidak merasa terganggu dengan keadaan mereka berdua yang hanya diam duduk bersebelahan tanpa berniat mengajak gadis yang berada di sebelahnya itu berbincang. 

Sedangkan Allana yang merasa canggung dengan keadaan seperti itu ia terus menerus mengecek layar ponselnya, berharap ada seseorang yang memberi pesan, tapi kenyataannya tidak ada satu pun yang memberi pesan kepada gadis itu. Tiba-tiba otak lancarnya itu terlintas suatu hal, dengan cepat Allana memiringkan badannya dan menatap Jisung.  "Boleh pinjem hp ga?" Tanya gadis itu.

Tanpa berpikir panjang tentu saja Jisung segera menyerahkan ponselnya kepada Allana. Allana segera menyalakan ponsel Jisung, dengan mudah Allana langsung membuka kontak. Ponsel milik Jisung tidak memakai password sehingga tidak perlu ribet menanyakan passwordnya terlebih dahulu. Bahkan layar utama ponselnya itu sepertinya belum pernah ia ubah sejak awal membeli ponsel.

Jisung memperhatikan jari Allana yang sedang memencet tombol angka dilayar ponselnya dengan cepat. Setelah itu Allana menyodorkan ponsel Jisung.

"Itu aku udah masukin no telepon aku, kalau ada yang mau di tanyain atau ada apa apa bisa chat aku aja yaa." ujarnya Allana sembari berdiri dari duduknya. Menyaman

"Makasihh."


~~~


Disinilah Jisung sekarang, duduk di atas kursi makan dengan 2 mangkuk ramyeon dihadapannya. Ayahnya yang duduk di depannya sedari tadi sudah menyeruput makanan di depannya dengan lahap, yang kadang sesekali ayahnya itu mengajak ngobrol anak semata wayangnya.

Tangan laki-laki paruh baya itu meraih gelas berisikan air minum dan meneguknya perlahan, "Gimana sekolahnya? temen kelasnya pada baikkan?" 

"Iyaa pada baik ko yah." balas Jisung, "Ohiya, pak Minho siapanya ayah? ko kaya deket gitu tadi sampe pelukan heboh, untung aja sekolah udah sepi."

"Dia sobat ayah, dia yang ngedeketin ayah sama bundamu." jawab Jaehyung. "Kenapa emangnya, malu kamu punya ayah kaya gini? harusnya kamu bangga dong, ayah kan ganteng banget kaya gini, susah loh mempertahakan kegantengan ayah di umur segini tuh." sambungnya.

Disisipkan jemari tangan jaehyung diantara helaian rambutnya sambil bergaya, Jisung yang menyaksikan kelakuan ayahnya itu hanya mengelus dada. Memang, tingkat kepedean ayahnya ini tidak dapat ditandingi, sebelas dua belas dengan Lucas WayV.

Jaehyung terkekeh melihat reaksi anaknya. Pada akhirnya, ayah dan anak itu saling beradu tatap dan kembali tertawa. 

Jisung yang sudah selesai makan segera membawa kedua mangkuk bekas ramyeon ke dalam wastafel. Diraihnya spons kuning, dituangkannya sabun cuci diatas spons yang sudah dibasahi sedikit air, dilanjut dengan acara mencuci. Sebenarnya di rumahnya sudah terdapat dishwater, namun Jisung tetap mencuci secara manual. Menurutnya mencuci menggunakan dishwater itu lebih boros air, lagi pula cucian mereka hanya dua mangkuk dan beberapa sendok makan. 

Sedangkan sang ayah berjalan menuju dispenser, mengisi ulang gelas dengan air. Setelah meneguknya sampai habis Jaehyung berbalik menghadap anaknya yang sedang membilas cucian, "Tadi waktu ayah dateng ada perempuan yang duduk sebelah kamu, temen kelas kamu?"

"Iyaa, namanya Allana." Jawab Jisung sembari memindahkan hasil cuciannya ke rak cuci.

"Cantik tuh, baik ga orangnya?" 

Jisung menghentikan pekerjaannya sesaat, lalu tersenyum tipis, "Baik ko yah. Baik banget malah." Balas Jisung dengan senyumnya yang semakin lebar.



To Be Continue^^

.

.

.

.

Hmm, sampai sini belum aku liatin konfliknya siihh, mungkin chapter habis ini atau 2 chapter lagi? :)

dann, aku juga kek masih belajar buat cerita sii, kalau ada yg typo atau ada EYD yang masih salah, koreksi aja yaaa.

love youu <3




Continue Reading

You'll Also Like

599K 12.7K 43
i should've known that i'm not a princess, this ain't a fairytale mattheo riddle x fem oc social media x real life lowercase intended started: 08.27...
798K 29.8K 105
The story is about the little girl who has 7 older brothers, honestly, 7 overprotective brothers!! It's a series by the way!!! 😂💜 my first fanfic...
95.4K 3.2K 52
"𝐓𝐫𝐮𝐭𝐡, 𝐝𝐚𝐫𝐞, 𝐬𝐩𝐢𝐧 𝐛𝐨𝐭𝐭𝐥𝐞𝐬 𝐘𝐨𝐮 𝐤𝐧𝐨𝐰 𝐡𝐨𝐰 𝐭𝐨 𝐛𝐚𝐥𝐥, 𝐈 𝐤𝐧𝐨𝐰 𝐀𝐫𝐢𝐬𝐭𝐨𝐭𝐥𝐞" 𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 Caitlin Clark fa...
466K 31.5K 47
♮Idol au ♮"I don't think I can do it." "Of course you can, I believe in you. Don't worry, okay? I'll be right here backstage fo...