Rumah Untuk Lingga (Completed)

By tazsasza

315K 34.5K 2.1K

Segala sesuatu bentuk plagiat ,adalah hal yang paling tidak dibenarkan❗ Mari, biar ku ajak kamu berkenalan de... More

Prolog
1 || Sepeda dan Salam Lingga
2 || Sepatu Tara
3 || Lingga dan Pagi Harinya
4 || Kacang Milik Genta
5 || Saga, Kebanyakan!
6 || Eskul
7 || Kantin dan Rapat
8 || Rival Bara
9 || France Angelfish
10 || Pohon Lingga
11 || Rumah Saga
12 || Radio Mobil Bara
13 || Bahu Lingga
14 || HokBen (Spesial Chap)
15 || HokBen Putaran Kedua
16 || Utang Budi
17 || Mantan
18 || Rokok Pele
19 || Minum Air
20 || Petasan Yang Menyala
21 || Rompi Bara
22 || Teman di sisi Saya
24 || Lingga dan Lutut
25 || Lampu Kuning
26 || Kebakaran
27 || Serakan Hati dan Beling
28 || Hujan dan Perasaan yang jatuh
29 || Tara dan Sayapnya Yang Rusak
30 || Senyum Manis
31 || Anyelir kuning
32 ||Pesawat Tanpa Pengemudi
33 || Sisi Gelap
34 || Amarah
35 || blood and wounds
36 || Fell In Pain
37 || cold heart
38 || Kebohongan Tara
39 || Rumah Untuk Lingga
Epilog
Root of memories || Bara
Root of Memories || Pele
Info Terbit dan Penghapusan Sebagian

23 || Datang Kembali

4.7K 671 51
By tazsasza

Setelah semua proses persidangan dan hukuman telah diberikan. Iky sudah bisa tenang sekarang, apalagi Pele mengatakan jika yang punya tempat asli akan bertanggung jawab atas semua kesalahan yang dibuat saudaranya itu dan juga bersedia menjadi wali Iky. Tapi Iky menolak dan meminta untuk dibebaskan saja para wanita penghibur di club' , pihak tempat pun setuju.

Dan disinilah Iky sekarang mengantar Serlin mbaknya sedangkan yang lain sudah lebih dulu dipulangkan.

"Yakin gak mau ikut mbak ke kampung ajah?"

Serlin menawarkan sekali lagi, karena dia benar-benar sudah terlanjur sayang dengan Iky dan menganggapnya sebagai adik.

Sementara Iky membalas dengan yakin menggeleng "gak, mbak Iky disini ajah. Sekolah juga belum beres, tapi Iky bisalah sesekali main ke rumah Mbak"

Mendengar itu Serlin mengusap air matanya, Ikynya yang dulu suka membuntutinya ke mana pun telah beranjak dewasa dan ini pilihannya maka Sering harus menghargainya.

Dengan senyum lembut, Serlin mengusap pipi Iky,menatapnya matanya hangat "iya kalo gitu, tapi pokoknya janji ya harus main!! Nanti kalo lebaran pulang ke Mbak yaaa"

Iky tertawa jahil "loh, emangnya mbak lebaran juga?,,Puasa juga jarang"

Serlin mendengar itu ikut terkekeh, tapi kemudian dia pura-pura kesal dan mencubit pipi Iky gemas "Hih kan lebaran sekarang mah mbak puasa Ikyyy"

"Iyaaaa, mbakk. Ampunn"

Dan begitu mobil yang membawa mbaknya bergerak meninggalkan perkarangan rumah Pele. Iky langsung melambaikan tangannya rusuh.

"Bye-bye Mbak jangan lupa cari jodoh!"

Teriak Iky, mbaknya hanya membalas mengacungkan jempol di jendela mobil.

Bersamaan dengan perginya mobil itu, dari arah belakang ada yang menepuk pundak Iky.

Iky menoleh dan mendapati. Bara, Lingga, Zevan, Pele. Dan Erlang yang kini sedang merangkulnya.

Melihat itu Iky tersenyum lebar, dia tidak sendiri lagi.


*****

Sebulan kemudian,

Insiden tawuran yang sampai melibatkan kasus penangkapan gembong narkoba itu. Berhembus sampai ke sekolah.

Semua orang membicarakannya. Tapi untung saja tentang penyekapan Iky tidak ada yang tau kecuali pihak sekolah dan teman-temannya yang terlibat.

Jadi Iky bisa berjalan dengan tenang tanpa ada yang mengungkit insiden itu.

Tapi walaupun mereka tidak tau hal itu, Iky masih menjadi sorotan karena sudah sebulan lebih lamanya dia absen. Apalagi begitu melihat penampilan Iky.

Rambutnya yang gondrong dipangkas habis sampai menyisakan 5 cm panjang rambutnya.

Orang-orang yang biasa melihat Iky gondrong, begitu pagi ini melihat Iky hampir botak tentu saja merasa terlampau aneh.

Tapi Iky sang pelakon tidak peduli, anak itu malah tetap berjalan dengan riang ke arah ruang klubnya. Dan sesekali menjawab temannya yang menyapa.

Saga dan Genta yang sedang ribut memasang bargo selamat datang kembali di tembok bagian atas ruang PEHASIS untuk menyambut kedatangan Iky yang Erlang bilang ternyata jika Iky sedang pulang kampung karena sakit.

Langsung saja keduanya menjatuhkan pegangannya sehingga bargo itu jatuh ke bawah. Dan berlari menghampiri memeluk Iky sekilas lalu berjabat tangan. Lama sekali mereka berdua sudah tidak melihat Iky dan begitu berjumpa lagi rasanya terasa beda.

Lingga yang menata makanan ringan di meja hanya tersenyum sekilas dia sudah tau, karena Lingga sendiri yang mengantar Ketika Iky ingin mencukur rambutnya kemarin.

Erlang, Bara dan Zevan yang baru masuk juga ikut tersenyum senang. Melihat Iky terlihat antusias menceritakan keadaanya kepada Saga dan Genta.

Yang dimana juga Erlang telah lebih dulu memberitahu jika dia harus berpura-pura seperti habis pulang kampung dan untungnya sakitnya itu memang kenyataan karena hampir seminggu lebih Iky dirawat.

"Si Iky berasa spesial, dateng-dateng dibuat beginian"

Bara dan Zevan mengangguk setuju.

"Iya lah pastinya"

Jawab mereka, yang juga ikut terkekeh geli begitu Iky kini menangis haru begitu Lingga menyodorkan bolu selamat datang kepadanya dan meminta untuk Iky segera memotongnya karena Genta sudah lapar dan mendesaknya.

Lingga yang kini sudah duduk dan menikmati kuenya, diam-diam juga ikut merasakan senang karena bukan hanya Iky yang merasa diterima, Lingga yang dulu pernah meragukan kini merasa. Jika dia juga diterima apalagi melihat sikap saudaranya akhir-akhir ini.

Tapi mendadak Lingga melunturkan senyumnya dia teringat sesuatu.

Tidak seharusnya Lingga terlalu berharap akan perasaan ini kekal selamanya, karena suatu saat itu akan menenggelamkannya.

Dan pada akhirnya meninggalkan Lingga sendirian di dasar-dasar.

Penuh dengan kekecewaan.

*****

Tara menghampiri Pele yang sedang makan kacang di bangkunya ditemani seorang perempuan cantik yang duduk di atas meja di kelas Pele yang kosong, sembari tangan lentiknya mengelus-elus kepala Pele. Semenjak kejadian malam itu Tara merasa canggung mendekati Pele. Dia tau pada malam itu Pele marah padanya.

Pele yang melihat Tara mendekat, menyuruh Wanda untuk pergi dari mejanya.

Wanda anak kelas 12 yang juga sekelas dengan Bara, mengangguk mengerti.

Dia lalu beranjak dari atas sana dan begitu melewati Tara. Wanda berhenti sebentar menatap Tara yang juga kini menatapnya dengan wajah melas. Wanda terkekeh lucu melihat pacarnya seperti itu dia langsung saja mencium pipi Tara dan berucap pelan "Semangat Darl"

Setelah itu Wanda pun pergi ke luar bersama kedua temannya yang berada diluar.

"Yo. Apa kabar Tar?"

Sambut Pele begitu Tara duduk di bangku kosong depannya.

Tara menggelengkan kepala merasa tak setuju melihat sikap Pele yang biasa saja.

"Gue mau bahas soal malam itu, bukan pengen ditanya kabar" ungkap Tara.

Pele tersenyum miring "Emang apa yang perlu dibahas Tar?"

Tara yang sedari tadi tidak berani menatap Pele akhirnya memberanikan diri. Menengok ke samping ,memperlihatkan wajah frustasinya pada temannya yang sudah sebulan ini ia hindari.

"Gue mau minta maaf, udah bilang begitu. Gue udah sotau banget. Bara udah cerita kemarin kalo alesan Lo butuh kita adalah buat ngedukung supaya seolah-olah penangkapan itu dilakukan secara kebetulan bukan disengaja, biar si penjahat itu gak ngejar Iky dan bales dendam ke dia. Dan soal pertemuan itu sebenarnya Lo juga gak tau kalo Iky ternyata terlibat karena Lo sama manajer itu baru ngerencanain pemantauan dan juga waktu itu cuman jadi utusan bapak Lo dan tindakan Lo ini tanpa sepengetahuan bapak lo , benar bukan pel?"

Pele tidak menjawab dia malah terkekeh merasa terkesan karena Tara tahu banyak sekali,maka untuk menghargai usaha Tara Pele menjawabnya "Ya rencana gue itu semuanya di luar sepengetahuannya. Makanya sekarang dia lagi ngeblokir kartu kredit gue karena udah nyentuh kerjaannya. Mana kartu Lo?"

Tara langsung mundur dan menyilangkan tangannya "Mau apa Lo?!"

Pele tersenyum lebar.

"Gue bakal maapin Lo, dengan satu syarat kalo Lo ngasih pinjem kartu ke gue"

Sekali lagi Tara yang melihatnya dibuat takut ,jika sudah seperti itu pasti selalu tidak mengenakkan karena firasat Tara mengatakan itu.

*****


Suatu siang di jam istirahat kedua,

Gara yang habis buang air besar berjalan kembali ke kelas dengan tampang lesunya. Habis sudah makanan yang dia makan di istirahat pertama terbuang sia-sia mana sekarang perutnya menjerit keroncongan sekali ditambah uangnya hanya tersisa seribu untuk bayar parkir.

Gara langsung mendengus, jika tau begini. Gara tidak akan bayar uang kas tadi.

Tapi begitu sampai di pintu, seolah melihat air di Padang pasir. Gara langsung berlari dan mendekap sekotak Bento dari HokBen dengan haru di mejanya.

"Anjirlah tau ajah gue kelaparan"

Gala yang juga baru masuk langsung menatap kembarannya jijik "Gar biasa ajah makannya gak ada yang mau minta juga kali kek gak pernah makan ajah loh!" Ucap Gala dengan sinis begitu melihat Gara memakan sambil mendekap erat kotak makanannya dan matanya memicing waspada ke sekitar.

"Heleh Iri bilang Boss!" Gara membalasnya seraya mengangkat dagunya sombong sekali rupanya.

Gala langsung mengangkat alis merasa aneh dengan jawaban kembarannya itu.

"Ngapain gue iri. Bukan Lo ajah kali, yang dikasih HokBen. Anak-anak yang ikut tawuran semuanya dapet. Pas Lo lagi Boker satu mobil besar nganterin kemari. Gue malah dapet dua, tapi satu udah gue kasih ke Gama"

Gara langsung manggut-manggut Di sela-sela menyuap nasi ke dalam mulut Gara berkata "Gak terkejut lagi sih. Tapi tetap ajah rasanya wow gila mengiri, gue neraktir ajah gak mampu, ini bisa-bisanya ngasih makan sekampung, mana makanan mahal lagi!!"

Gala yang biasanya tidak selalu sependapat dengan Gara untuk kali ini ia mengangguk setuju  "Bener banget, gila. Anak-anak sekolah sebelah tajir -tajir anjir!"

Tak tahu saja mereka di dalam restoran khas makanan Jepang itu.

Tara sedang dalam keadaan menangis sambil terus menatap kartunya iba yang baru saja habis ia gesek.

"Uang jajan gue!"

Ratapnya.




Continue Reading

You'll Also Like

Dream By arbieee_

Teen Fiction

136K 8.4K 50
Dewangsa Regan Maheswara, anak kedua dari keluarga Maheswara. Laki-laki idola sekolah namun rapuh di dalam. Bagi keluarga nya, Dewa tak lebih dari an...
6.4K 474 12
Lanjutan dari cerita Blue Sky. "memang benar jika melupakan masa lalu tidak semudah saat kita kembali untuk jatuh cinta" Caca lagi-lagi tersenyum sa...
1.5M 112K 46
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
1.6K 271 5
|canon||tonehina||AKchan| dia datang lagi sebagai penyelamat, sebagai pemyembuh dan sebagai pelindung dirinya yang sudah ia lukai kembali datang deng...