Let Me Love You

By lhdvzlfazge

21.2K 739 65

Kisah seorang perwira tentara yang terus dipaksa untuk menikah malah jatuh cinta dengan seorang polwan yang d... More

Prolog
One
Two
Three
four
Five
six
seven
eight (say goodbye to Bripka devanda)
Nine
Ten
Eleven
Thirteen
Fourteen
Fifteen (Now, say goodbye to first lieutenant jati)
Sixteen
Seventeen
Eighteen
Nineteen
Twenty
Twenty One
Twenty Two
Twenty Three
Twenty Four
Twenty Five (wedding day)
Twenty Six (after they got married part 1)
Twenty Seven (after they got married part 2)

Twelve

569 19 2
By lhdvzlfazge

"In 3 days you will go to Kalimantan, use your time to rest, don't be too tired, I love you...."

Jati hanya diam saat devanda nampak berbicara dengan nada yang sangat lemah. Bahkan sepertinya suara devanda terlalu lemah hingga jati sedikit mendekatkan telinganya ke arah badan devanda.

"Rasanya sulit banget buat aku bicara, tapi karena aku ga mau buat kamu khawatir sama keadaan aku jadi aku paksa buat ngomong.

aku mau selama 3 hari sebelum kamu berangkat ke Kalimantan pake waktu kamu buat istirahat." Ungkap devanda sambil tersenyum. Tangannya bergerak untuk mengelus pipi jati dengan lembut.

"Satu lagi, janji sama aku kalo kamu harus pulang dengan keadaan baik-baik aja. Janji?" Jati mengangguk sambil tersenyum. Dia merasa lega jika sudah melihat devanda kembali tersenyum.

Jati mengambil tangan devanda yang berada di pipinya lalu mencium tangan devanda. "Aku minta maaf karena aku dadakan banget ngasih tau kamu." Devanda tersenyum setelah mendengar ucapan jati.

"It's okay, I will look after mom and dad while you are in Kalimantan. Tapi kamu beneran janji sama aku kalo kamu harus pulang dengan keadaan baik-baik aja." Devanda kembali tersenyum. Senyuman yang berbeda dari senyuman yang devanda lemparkan tadi. Kali ini senyuman devanda lebih cerah dan ceria.

***

Keesokan harinya....

Sesuai perkataan jati, devanda memang diperbolehkan untuk pulang setelahnya 2 hari di rumah sakit. Soal psikiater yang memeriksa mental devanda itu memang datang tapi devanda menolak untuk di ajak konsultasi sama psikiater itu. Tapi padat akhirnya devanda mau untuk konsultasi sama psikiater itu.

Hari ini devanda akan pergi ke Mapolres untuk acara penghargaan.

Devanda sudah siap dengan pakaian ala polwan pada umumnya. Ya, meskipun devanda bergabung ke densus 88, tapi dia harus menggunakan pakaian dinas.

Setelah siap, devanda berjalan ke arah pintu dan keluar dari kamar itu.

"Loh devanda mau kemana?" Tanya Nina begitu melihat devanda keluar dari kamarnya.

Devanda menghampiri Nina. "Devanda mau ke Mapolres dulu ma, cuma sebentar kok." Ucap devanda pada Nina.

Nina mengangguk lalu tersenyum pada devanda. Tangannya bergerak untuk mengelus pipi kanan devanda dengan lembut. "Hati-hati di jalan." Devanda mengangguk lalu menyalami nina.

***

Saat sampai di Mapolres, devanda langsung keluar dari mobilnya dan berlari kecil ke arah lapangan tempat orang-orang berkumpul.

"3 hari yang lalu sebanyak 15 orang anggota densus 88 telah berhasil menjalankan tugas operasi penangkapan teroris ini. Maka dari itu saya serta kapolri mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada anggota yang telah berani untuk turun ke lapangan. Dan hari ini anggota yang menjalankan tugas operasi di Bekasi akan mendapatkan penghargaan berupa kenaikan pangkat.

Saya juga mengungkapkan terima kasih kepada penembak jitu Bripka Gracia Zevanya Devanda karena dapat melindungi anggota lainnya dengan baik dan menangkap pelaku terduga teroris ini.

Kalo begitu mari kita mulai acara penghargaan kenaikan pangkat untuk anggota yang telah berhasil menjalankan tugas operasi penangkapan teroris ini." Ucap Kapolres memulai acara penghargaan ini.

Penghargaan ini adalah penghargaan yang sangat berarti bagi semua anggota polri termasuk devanda. Penghargaan berupa kenaikan pangkat ini sangatlah membanggakan bagi anggota yang berhasil menjalankan tugas penangkapan teroris dan semacamnya, apalagi saat anggota itu pulang dalam keadaan baik-baik saja.

Kapolres dan juga kapolri mulai berjalan ke arah 15 orang yang menjalankan tugas operasi penangkapan teroris itu.

"Selamat, anda telah berhasil menjalankan tugas operasi dengan baik."

"Siap! Terimakasih!"

Mulai hari ini devanda yang berpangkat Bripka telah resmi naik pangkat menjadi Aipda dan juga beberapa minggu nanti devanda akan naik pangkat menjadi Aiptu.

Selesai acara, devanda akan pulang ke rumah jati.

***

Devanda pulang dengan membawa beberapa makanan.

Dia masuk dan melihat Karin, Tino dan 4 orang anak yang bermain hpnya masing masing, sementara Karin, Tino, Robbin, diva, Adi, jati dan juga rani berbincang di ruang tamu.

Devanda hanya melihat sekilas lalu kembali berjalan ke arah dapur lalu menaruh kantong plastik di meja.

"Devanda bawa apa?" Tanya Nina saat melihat devanda menaruh kantong plastik di meja makan itu.

"Makanan, ma." Nina mengangguk lalu membuka kantong plastik yang dibawa devanda dan menaruhnya di piring.

Selesai menata makanan yang devanda bawa, Nina langsung memanggil semua orang yang berada di ruang tamu untuk makan bersama.
Selesai makan, mereka kembali ke ruang tamu untuk berbincang-bincang.

Devanda duduk di samping Nina. Dia mencari keberadaan jati karena saat devanda ke dapur untuk menaruh kantong plastik dan makan, ia sama sekali tidak menemukan jati.

Hingga ia melihat jati dan rani duduk di kursi halaman depan rumah itu.

Devanda tersenyum tipis lalu berdiri dan berjalan menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa, karena sejak tadi devanda masih memakai pakaian dinas berwarna coklat pada umumnya.

Devanda mengganti pakaiannya dengan style yang sangat simple. Yaitu menggunakan celana kain berwarna hitam dan kaos lengan panjang yang juga berwarna hitam.

Devanda memang tidak begitu suka menggunakan rok atau warna yang terlalu terang, makanya dia hanya mempunyai baju dan celana yang warnanya tidak terang.

Devanda kembali duduk di samping Nina sambil tetap memperhatikan jati dan rani yang berbincang di kursi halaman depan rumah itu.

Jati yang merasa ada seseorang yang memperhatikannya langsung menengok ke arah ruang tamu dan mendapati devanda tengah menatapnya sembari tersenyum tipis.

Jati membuang pandangannya ke arah lain agar ia tak menatap langsung wajah dan mata tajam devanda.

Dia merasa devanda terus menatapnya dengan tatapan tajamnya meskipun jati sudah membuang pandangannya ke arah lain.

Karena jati tak tahan dengan tatapan tajam devanda, ia langsung berdiri dan berjalan ke arah devanda yang tetap menatapnya dengan tatapan tajamnya.

Saat sudah sampai di depan devanda, jati mengambil tangan devanda lalu menariknya ke arah kamar yang devanda tempati.

Sesampainya di kamar devanda, jati menutup pintu kamar devanda dan menguncinya.

Sementara devanda, saat dia dan jati sampai di kamarnya ia dihempaskan ke tengah kasur king size itu. Saat jati menutup dan mengunci pintu kamarnya ia tetap diam di posisinya melihat apa yang jati lakukan.

Setelah mengunci pintu kamar devanda, jati berjalan ke arah devanda yang masih mematung di posisinya. Dia berjalan sambil tersenyum dan melipat tangannya di atas dadanya.

Devanda tetap diam berada di posisinya. Dia tetap terus memperhatikan wajah tampan jati.

Saat devanda melihat jati tersenyum, ia membalas senyuman jati dengan senyuman tipisnya, tapi matanya tetap menatap mata tajam jati.

Saat berada di depan devanda, jati mengambil kursi yang berada di meja rias yang tidak jauh dari ranjang devanda.

Jati menarik kursi di meja rias devanda dan menaruhnya di samping kasur devanda. Jati duduk sambil menatap wajah devanda dengan tatapan tajamnya.

"What is wrong with you?" Tanya jati lembut. Ia menarik tangan devanda agar menghadap ke arahnya.

"Gapapa." Jati menghela nafas panjangnya. Tangannya masih menggenggam dan mengelus tangan devanda dengan lembut.

"Cerita aja, kamu kenapa?" Devanda menarik tangannya dengan kasar. Dia mengalihkan pandangannya ke arah lain.








"Supposedly, I was the one who asked you. Do you want to come back with Rani? If you want, let's just go back there to Rani, is that what you want? I will let you make it back to Rani and leave me alone, if you want you can leave me alone here..."








(Btw aku ga tau ya kalo misalnya polisi jalanin operasi terus yang berhasil dapet penghargaan kenaikan pangkat, aku cuman mau biar devanda pangkatnya jadi perwira aja sih.

Kalo tanya ke ayahku juga kayaknya ga gini juga hehe, jadi ini tuh cuman cerita fiksi makanya ya ngarang aja.

Inget ya ini cuman fiksi, tapi kalo karakter jati itu memang ada dan dia emang tentara. Sedangkan karakter devanda itu ga asli, pokoknya semua karakter di sini itu ga asli kecuali jati yaa)

Continue Reading

You'll Also Like

104K 9.2K 111
"You think I'm golden?" "Brighter than the sun, but don't tell Apollo" Dante hates Rome's golden boy. Jason doesn't even remember him. Right person w...
95.3K 3.2K 52
"๐“๐ซ๐ฎ๐ญ๐ก, ๐๐š๐ซ๐ž, ๐ฌ๐ฉ๐ข๐ง ๐›๐จ๐ญ๐ญ๐ฅ๐ž๐ฌ ๐˜๐จ๐ฎ ๐ค๐ง๐จ๐ฐ ๐ก๐จ๐ฐ ๐ญ๐จ ๐›๐š๐ฅ๐ฅ, ๐ˆ ๐ค๐ง๐จ๐ฐ ๐€๐ซ๐ข๐ฌ๐ญ๐จ๐ญ๐ฅ๐ž" ๐ˆ๐ ๐–๐‡๐ˆ๐‚๐‡ Caitlin Clark fa...
75.9K 1.7K 32
!Uploads daily! Max starts his first year at college. Everything goes well for him and his friends PJ and Bobby until he meets Bradley Uppercrust the...
160K 5.7K 42
โ if I knew that i'd end up with you then I would've been pretended we were together. โž She stares at me, all the air in my lungs stuck in my throat...