Boboiboy And Elemental Advent...

Galing kay Kuroi4Shiroi

145K 10K 3.6K

|-=(-Book 1-)=-| Bagaimana jika para Elemental Boboiboy keluar dari jam kuasa dengan sebab yang tidak jelas y... Higit pa

Pengumuman Masalah
Perkenalan Tokoh
#0: Prolog
#1: Permulaan
#2: Kejahilan TTM Dan Kesadaran Boboiboy
#3: Kebahagiaan Boboiboy dan Para Elemental. Dengan Kekhawatiran Para Elemental
#4: Boboiboy Vs ... Solar?
#5: Jam Kuasa Boboiboy
#6: Dimensi Elementum
Pengumuman
Spesial Chapter
Pengumuman 2
#7: Penculikan
#8: Galaxy Deo'elf
#9: Desa Reptivis
#10: "Kerajaan Reptium Dan Kerajaan Regvis
#11: Rancangan Dan Raja Rudex
#12: Misi Penysupan: Mulainya Penyusupan
#13: Misi Penyusupan: Menjelajahi Gua
#14: Misi Penyusupan: Menyusuri Ventilasi
#15: Misi Penyusupan: Menyelesaikan Puzzle-Puzzle
#16: Misi Penyelamatan: Mencari Tuan
Pengumumann
Special Chapter: Isu 8 Part 1: Funny Moment Solar & Thorn
Special Chapter: Isu 8 Part 2: Hubungan/Pertengkaran Solar & Thorn. Teori Isu 8
#17: Misi Kabur: Melarikan diri
#19: Identitas 2 Putera Dan Kejadian Yang Sebenar!
SPOILER ALERT: PADUAN DUA KUASA!
#20: Duri Yang Melukai... Atau Duri Yang Melindungi?
Part 1: FUNNY MOMEN THORN DAN SOLAR ISU 9
Part 2: FUNNY MOMEN THORN DAN SOLAR ISU 9
SELAMAT DATANG BOBOIBOY FUSION BARU, BOBOIBOY...
#21: Pertanyaan Thorn
#22: Cahaya Penyesalan Dan... Jalan Keluar Pengembalian Halilintar Dan Taufan?
#23: Gunung Nascentia
Part Oneshot Bersama Original Dan Shift
#24: Kerajaan lain?!
#25: Kerja Sama 2 Kerajaan
Apa Salah Hamba? Kena Tag (T~T)
#26: Bentrok?
Special Fusion Oneshot: Happy Fathers Day
Young Version (Bukan Update Cerita)
#27: Awal Bentrok
#28: Pertarungan dengan Penjaga
#29: Berpisah dan Menemukan Buah Mutare
Boboiboy Fusion Baru! Dan Bonus (Bukan Update!)
SELAMAT DATANG BOBOIBOY GENTAR(HAMPA)! AND TEORI TIME!

#18: Persiapan Perayaan Selamat Datang

2.5K 215 64
Galing kay Kuroi4Shiroi

=(Desa Reptivis)=
=(Rumah Reggaru dan Komolus)=

Di rumah yang sekarang Dihuni 3 Orang ini. Di Ruang Utama terdapat Blaze dan Ice tiduran di lantai. mereka sudah bosan bermain, Blaze tiduran sambil melamun memandangi Langit-langit, Sedangkan Ice tidak perlu diberitahu pasti tahu dia sekarang sedang Tidur.

Gempa yang setelah Reggaru dan 4 Elemental lainnya pergi, Dia mondar-mandir khawatir. Tapi sekarang dia memilih Membaca sesuatu untuk menghilangkan rasa khawatirnya dan juga untuk Mengisi waktu kosongnya. Seperti beribahasa, Menyelam sambil minum air.

Sedangkan Komolus? Dia keluar Rumah entah kenapa yang lain pun tidak tahu. Di Ruang Utama, Tempat Blaze dan Ice berada. Blaze menghela nafas bosan karena tidak ada sesuatu yang bisa dialakukkan. Blaze menolehkan kepalanya ke arah Kiri, ke arah Ice yang sedang Tertidur. Dia duduk dan membangunkan Ice.

Blaze: "Ice...?"

Ice tidak bangun.

Blaze: "Ice"

Ice masih tidak membuka matanya. Blaze mendengus kesal.

Blaze: "ICE!"

Karena kehabisan kesabaran dia berseru sambil menghantamkan dahinya ke arah dahi Ice. Ice yang merasakan sakit didahinya dengan tiba-tiba, langsung terbangun dan bahkan duduk.

Ice: "Ckh... Apa?"

Tanyanya kesal sambil memegangi dahinya yang sakit dengan tangan Es nya.

Blaze: "Aku Bosan! Kau ada Ide tak"

Ice: "Tak"

Ice kembali tidur.

Ice: "Dah jangan kacau aku tidur"

Blaze: "Ice..."

Terlambat, Ice sudah kembali tidur. Blaze kesal lalu mulai berdiri dan mencari Gempa. Dia menemukan Gempa di Ruangan yang agak banyak terdapat Buku.

Terlihat Gempa yang fokus membaca salah satu buku disana. Blaze mendekati Gempa. Gempa yang menyadari Blaze yang kearahnya langsung terkejut.

Gempa: "Blaze? Kenapa kau kat sini?"

Blaze: "Gempa? Kau ada ide buat sesuatu tak? Aku bosan"

Gempa: "Aik? Game ngan Ice macam mana?"

Blaze: "Bosan, dan Ice tidur"

Gempa: "Baca buku nak?"

Blaze: "Tak"

Gempa: "Aish... Habistu apa lagi?"

Blaze: "Tu lah kenapa aku tanya kat kau. Kalau je Taufan ngan Thorn ada kat sini"

Gempa: "Hemm... Yelah... Sebab aku suruh diorang berdua pergi tapi kau tak. Tapi mau macam mana lagi? Ni kan Penyusupan"

Gempa kembali melihat ke arah bukunya. Blaze juga langsung meraih Kursi lain dan mendudukinya.

Blaze: "Tapi macam mana kalau diorang ketahuan?"

Gempa: "Pandai-pandai diorang. Kita tak tahu apa yang jadi kat sana. Yang pasti, Kalau diorang dah kena tangkap. Kita takde cara lain selain pergi kat sana"

Blaze: "Macam mana kita tahu diorang dah kena tangkap ke belom?"

Gempa: "Pukul 05.00"

Blaze: "Apa?"

Gempa: "Solar janji diorang kan balik Jam 05.00 bersama yang lain"

Gempa yang walaupun masih memandangi buku, mengingat saat Solar dengan percaya diri mengatakan dia berjanji akan kembali bersama dengan yang lainnya dan Tuan mereka pada pukul 05.00, Kembali bersama... tidak sendirian.

Blaze: "Kau pasti ke dia takkan ingkar janji dia... Lagi?"

Gempa melirik ke arah lain. Dia mengingat sebuah janji... Janji yang sudah hancur berkeping-keping dan tidak bisa di perbaiki itu. Gempa menghela nafas.

Gempa: "Berikan je dia kesempatan lagi"

Blaze terdiam, Dia rasa Solar memang butuh Kesempatan lainnya. Gempa yang walaupun memandang ke arah buku, Pikirannya berada di tempat lain. Dia sama sekali tidak bisa melupakan semua memorinya... Memorinya dulu yang kelam.

Blaze: "Oh ya Gempa?"

Gempa: "Hm...?"

Gempa melirik ke arah Blaze yang sedang berpikir.

Blaze: "Kalau diorang kena tangkap. Kan kita yang harus selamatkan diorang?"

Gempa:"Ya. Jadi?"

Blaze: "Jadi... Macam mana kita boleh selamat kan diorang? Kan Kerajaan ni Terbang? Sedangkan kita berempat tak boleh terbang"

Gempa: ". . ."

Gempa langsung terdiam. Dia langsung melepas pegangan pada buku membuat Buku yang tadi dalam keadaan berdiri menjadi tertidur.

Gempa: "Betul juga apa yang kau cakap! Aduh... Macam mana ni?!"

Gempa langsung panik karena dia melupakan bagian itu. Blaze menepuk dahinya. Ternyata Pemimpin Para Elemental yang bertanggung jawab dan berwibawa ini bisa seperti ini juga ya?

Blaze: "Yang bisa kita buat sekarang cuma Tunggu je diorang kan balik ke tak?"

Gempa menghela nafas. Memang benar apa yang dikatakan Blaze, Dia terlalu khawatir. Tapi mau bagaimana lagi? Dia Pemegang Sifat Bertanggung Jawab milik Tuannya itu.

Blaze yang menyadari raut wajah Gempa yang stres berusaha mencari ide untuk membuatnya lebih baik. Tapi apa? Dia berpikir, sebelum mendapatkan sebuah ide.

Blaze: "Macam mana kalau kita buat persiapan?"

Gempa: "Persiapan?"

Blaze: "Ya! Persiapan tuk Merayakan Kedatangan dan keberhasilan misi diorang!"

Blaze memberitahu dengan antusias dan semangat. Gempa berpikir sebentar. Dia rasa itu bukan ide yang buruk.

Gempa: "Baik... Ayo kita lakukan"

Gempa mengangguk. Blaze berdiri sambil bersorak senang. Gempa mulai berdiri dan menata buku-buku yang dia baca. Saat Gempa sudah berjalan melewati Blaze yang menyadari sesuatu.

Blaze: "Tapi macam mana ngan Ice?"

Gempa: "Ikut la"

Blaze: "Kalau dia tak nak?"

Gempa: "Kalau dia tak nak, ya... Tak pelah. Biar jelah dia istirahat"

Gempa keluar Ruangan. Blaze masih berdiri disana.

Blaze: "Diakan memang suka Istirahat?"

Gempa: "Blaze?!"

Blaze: "Ah ya...? Jap!"

Blaze lalu berlari keluar untuk ke Mengejar Gempa. Saat mereka sudah sampai di Ruang tengah, Mereka melihat Ice yang seperti biasa dia sedang tidur. Nah? Apa yang bisa diharapkan Beruang Kutub Para Elemental ini? Gempa berlutut lalu membangungkan Ice.

Gempa: "Ice? Ice?"

Berbeda dengan sebelumya. Ice membuka sebelah matanya dan dan saat melihat Gempa dia lalu menghela nafas dan duduk sambil menggosok matanya walau dia masih sedikit terhuyung karena masih mengantuk. Blaze yang melihat Ice yang langsung bangun saat dibangunkan Gempa yang berbeda saat dia yang membangunnya langsung tersinggung.

Blaze: 'Dasar Pilih Kasih 😒'

Gempa: "Jom kita buat persiapan tuk perayaan selamat datang untuk diorang berenam"

Ice: "Hah...? Berenam?"

Gempa: "Tuan, Hali, Taufan, Thorn, Solar, dan Reggaru la, Siapa lagi kalau bukan diorang?"

Ice hanya ber'oh' ria sambil masih meggosok matanya.

Ice: "Ice rasa... Ice masih punya banyak Waktu kosong"

Blaze: 'Waktu kau kan memang suka Kosong. Eh jap? DIA LANGSUNG SETUJU?!'

Gempa: "Takpe ke?"

Ice mengangguk tanda tidak apa-apa.

Gempa: "Baiklah... Sekarang ayo kita pergi kat dapur"

Gempa berdiri lalu mulai berjalan ke arah Dapur. Ice lalu berdiri dan melirik Blaze. yang masih terkejut memandangi Ice dengan Pandangan terkhianati.

Ice: "Apasal kau pandang aku macam tu?"

Blaze: "Takde... Takde apa (~^~)"

Gempa: "Blaze?! Ice?!"

Blaze+Ice: "Ye... Jap!"

Blaze berlari dan Ice berjalan ke arah Dapur.

=(Skip Time)=

Setelah mengetahui memasak apa nanti, Mereka sudah siap bahkan dengan baju koki mereka.

Blaze: "Aik? Bila masa kita pakai Baju macam ni?"

Gempa: "Entah 😅"

Ice: "Boleh tak kita langsung mulai je benda ni?_-"

Gempa: "Baiklah! Blaze? Kau ambil bahan-bahan! Ice? Kau potong sayur! Aku kan masak Air dulu"

Blaze+Ice: "Baik!"

Blaze langsung pergi untuk mengambil bahan masak yang dibutuhkan. Bagaimana dia tahu bahan apa saja yang perlukan? Gempa sudah mencatatnya di kertas, jadi dia tinggal cari.

Ice mengambil salah satu pisau yang ada disana dan mengecek ketajamannya. Dia mengecek dengan cara yang cukup gila. Dia menggesekkan bagian tajam pisau pada Lengan Esnya. Setelah itu dia mengembalikan Pisau dan mengambil Pisau lainnya, dan mengulang sampai 4 kali. 

Dia akhirnya lalu puas karena menemukan pisau yang tepat dan dia letakkan ke atas Talenan. Pada saat yang sama Blaze datang sambil membawa Sayur, dia langsung terkejut melihat Lengan Es milik Ice memiliki Banyak Goresan yang kecil dan cukup lebar.

Blaze: "*Gasp* Ice! Apasal ngan tangan kau tu?!"

Ice tidak menjawab tapi memilih menyalakan Keran air dan membasahi Lengan Es-nya. Blaze hanya memandangi kejadian itu dengan wajah kebingungannya. Ice mematikan Keran dan sedikit mengangkat Tangan Es nya yang sudah utuh kembali. Ice memandangi datar Tangan Ice nya yang terlihat terdapat bintang-bintangnya/Shine-shine-nya(Paham nggak maksud 'bintang-bintang' atau 'Shine-shine-nya'? :v)

Blaze: "What?! How?!"

Blaze terkejut melihat Tangan Ice kembali normal seperti sedia kala. sedetik kemudian Gempa muncul dengan khawatir karena mendengar seruan setelah baru saja menghidupkan Kompor.

Gempa: "Kenapa ni?!"

Ice: "Takde apa... Aku cuma tunggu Blaze ambil Sayur"

Gempa melirik ke arah Blaze yang masih bengong dan masih membawa sayur.

Ice: "Oh... Tu dia"

Ice mengambil sayur-sayur dari tangan Blaze dan akan memulai memotong sayur.

Gempa: ". . . Kau tak apa-apa, Blaze?"

Blaze: ". . ."

Blaze memilih diam dan melanjutkan pergi mencari bahan. Gempa memandangi Blaze dengan bingung. Dia melirik ke Ice yang akan memotong bawang.

Gempa: "Eh... Jap! Kau cuci sayur-sayur tu dulu!"

Ice: "Oke"

Tanpa banyak protes apapun, Ice langsung mencuci Sayur. Gempa memilih kembali ke tempatnya. Gempa lalu mulai memecahkan Telur yang sudah diberikan oleh Blaze. Ya... Sebenarnya dia tidak tahu itu telur atau bukan, Tapi dilihat dari bentuknya terlihat seperti telur walau warnanya hijau. Saat dia sudah memecahkannya dan isinya masuk ke Wadah. Putih telurnya masih sama... Tapi...

Gempa berkeringat kurang yakin.

Gempa: 'Apasal Kuning telur-nya jadi Cokelat telur? (=_=)'

Yup... Bisa bayangin kayak gimana itu. Tapi dia milih mengangkat bahu tanda tidak peduli dan kembali memecahkan 3 Telur lainnya

Blaze lalu datang sambil membawa plastik tepung dan plastik cokelat bubuk, tepung itu masih sama berwarna putih. Blaze yang melihat warna di wadah langsung terpukau.

Blaze: "Wow... Cokelat telur. Rasa macam cokelat tak?"

Gempa: "Entah... Kau nak cuba rasa?"

Blaze: "Tak nak!"

Gempa: "Sini tepung dan cokelat bubuk tu"

Blaze: "Nah"

Blaze memberikan plastik tepung dan plastik cokelat bubuk dan pergi lagi. Gempa memasukkan Tepung dan cokelat bubuk. Dia lalu mengambil sesuatu dari sakunya, itu adalah sebuah botol kecil. Dia mengambil sendok dan menakar 1/2 sendok yang lalu dia masukkan ke wadah. 

Dia memasukkan kembali botol itu, tapi dia mengeluarkan botol kecil lainnya. Sama seperti tadi, dia menakar 1/2 sendok dan memasukkannya ke wadah. Gempa mengambil Gula pasir yang berada di wadah kecil dan memasukkan secukupnya. Blaze kembali muncul sambil membawa 1 Plastik, Mentega, dan Dark cokelat.

Gempa: "Blaze? Kau dah ambil semua bahan kan? Kau tolong lelehkan dan campur Mentega dan Dark Cokelat"

Gempa mengambil Plastik dan Blaze langsung memberi hormat.

Blaze: "Oke!"

Blaze pergi ke kompor, ya tentu dia mengambil wajan dulu_-

Ice lalu datang sambil membawa Beberapa wadah berisi sayur yang sudah dipotong.

Ice: "Nah... Sayur"

Gempa lalu mengambil wadah-wadah sayur itu. Dia bisa melihat potongan Sayur yang menurutnya sempurna.

Gempa: "Wow... Bagusnya potongan-potogan sayurnya. Tak macam biasa"

Ice: '. . . Tu pujian ke hinaan? ('-')'

Gempa: "Ice... Kau aduk-aduk ni sampai Kental dan mengembang. Aku kan masak sayur-sayur ni"

Gempa lalu pergi. Ice sedikit terdiam disana dengan bingung.

Ice: 'Kental...? Mengembang...? ('-')?'

Ice lalu tetap mengaduk-aduk adonan walau masih dengan wajah bingung blo'on-nya :v

Saat Gempa sudah berada di depan Panci yang berisi air yang mendidih. Komolus muncul untuk mengecek karena saat dia pulang dia mendengar suara berisik di dapur. Bisa ajakan ada pencuri masuk :v

Komolus: "Kenapa korang masak ni?"

Gempa: "Komolus?"

Blaze: "Kitorang sedang masak tuk Perayaan tuk merayakan kedatangan diorang!"

Komolus: "Oh... Hmm... Korang dah buat dekorasi?"

Gempa menepuk dahinya, Dia melupakan dekorasinya.

Gempa: "Aku Lupa"

Komolus: "Takpe, Aku kan buat dekorasinya"

Komolus lalu pergi.

Blaze: "Terima kasih, Komolus!"

Blaze berseru agar Komolus mendengar. Gempa menghela nafas karena urusan dekorasi bisa ditangani oleh Komolus yang nantinya mereka akan ikut membantu setelah urusan memasak selesai.

Butuh waktu berjam-jam agar semua masakan jadi. Saat memasak sudah selesai, Gempa menyuruh Blaze untuk membantu Komolus mengurus dekorasi. Setelah semua masakan selesai. Gempa menyuruh Ice menjaga makanan sebentar karena dia ingin mengecek Ruang Utama yang sebagai tempat perayaannya.

Bisa terlihat Ruang Utama yang terdapat banyak potongan kertas dan kain. Terdapat Gantungan kertas-kertas berbentuk Segiempat yang memiliki 1 Huruf. Huruf-huruf itu membentuk Tulisan 'Selamat Datang'.

Di pojok dan pinggir atas dinding terlihat sudah digantungkan oleh beberapa Kertas warna-warni yang biasanya ada di pesta Ulang Tahun(Aku lupa namanya apaan). Disana juga terdapat balon-balon yang terbang menyentuh Langit-langit.

Menyadari Balon itu, membuatnya mengingat Halilintar yang takut dengan balon. Jadi dia menyuruh Blaze dan Komolus untuk mengurangi sebagian besar Balon-balon itu yang dibalas tawa Blaze karena dia lupa dengan Hali yang takut dengan balon.

Komolus hanya bisa terdiam bingung melihat Blaze yang tertawa, Blaze hanya mengatakan dia akan tahu saat keenam orang itu sudah pulang. Gempa kembali ke Dapur dan mengangkat meja yang berisi makanan ke ruang Utama.

Komolus terkejut tidak percaya saat melihat Gempa dengan mudah dan santainya mengangkat Meja berisi banyak makanan itu ke Ruang Utama, Bahkan sampai meja sudah mendarat dengan aman ke tanah, makanan-makanan di meja terlihat masih baik-baik saja tanpa ada yang tumpah atau rusak. Blaze berkomentar...

Blaze: "The Power Of Gempa :v"

Akhirnya jam berada di angka 5. Ice yang melihat Angka itu lalu memandangi Gempa yang memberishkan kertas-kertas dilantai. Dia mengetahui Janji Solar karena dia mendengar percakapan Gempa dan Solar kemarin malam. Bahkan percakapan yang lainnya.

=(Flasback)=

=(22.00)=

Ice baru saja selesai Buang air dan ingin kembali ke kamarnya yang dia bagikan bersama Halilintar. Saat dia mau berbelok, dia tidak sengaja melihat Pintu kamar yang sedikit terbuka, Bukan itu masalahnya, masalahnya lampu kamar itu belum dimatikan dan dia juga mendengar suara samar berbincang dari kamar itu. Dia lalu mengurungkan niat untuk berbelok menuju lorong menuju kamarnya dan berjalan ke pintu itu dengan hati-hati. Dia mengintip dan ternyata itu adalah Kamar Milik Gempa dan Solar.

Solar: "Aku pasti...! Kitorang kan Balik bersama Tuan kita dengan selamat Pukul 05.00! Tak sendirian! Aku Janji!"

Gempa hanya tersenyum dengan air mata mengalir dan duduk memegangi lutut di atas kasur, sepertinya dia menangis karena sesuatu. Dia tidak menangis karena Solar melakukan sesuatu yang tidak-tidak pada Gempa kan?! Tiba-tiba saja Ice langsung negatif thinking.

Solar: "Dah la tu, Gempa. Kitorang takkan tertangkap. Jangan la nangis"

Gempa mengendus dan mengusap matanya yang berair.

Gempa: "Iya... Aku tahu. Tapi... Macam mana kalau mimpi tu betul-betul jadi? Korang semua kena tangkap"

Oh... Sebab mimpi buruk toh? Ice langsung kembali berpositif thinking. Dia rasa apa yang dikatakan Taufan itu benar, dia harus senantiasa berpositif thinking.

Solar: "Ish... Kau ni..."

Solar: "Eh... jap? Kau tak mungkin la menangis teruk macam tu cuma sebab mimpi buruk kitorang kena tangkap. Kenapa ni Gempa?"

Gempa terdiam sambil melirik kearah lain. Solar merasa bahwa dia tidak perlu bertanya seperti itu. Ice yang memang lelah berdiri memilih duduk memegang lutut dan menyandar tembok di samping pintu kamar Elemental Tanah dan cahaya itu.

Gempa: "A-Aku... Minta maaf"

Solar: "Hah?"

Solar tidak mengerti kenapa Gempa meminta maaf kepadanya. Dia tidak mengingat Gempa berbuat hal buruk kepadanya sebelumnya. Gempa menyembunyikan wajahnya pada lututnya.

Gempa: "Aku harus nya tak tinggal kan kau... Kalau je aku tak tinggalkan kau kat sana sendirian masa tu. Aku betul-betul Sahabat paling Buruk"

Solar tidak mengerti di awal, tapi saat mendengar kata 'sahabat', dia langsung paham. Solar melirik ke arah lain dan kembali ke arah Gempa. Dia memegangi pundak Gempa.

Solar: "Tu bukan salah kau. Aku yang salah"

Gempa: "Tak... Semua ni sebab aku tinggalkan kau sorang-sorang kat bukit tu!"

Solar: "Bukan! Ni Salah aku!"

Air mata sudah mengalir di mata Solar yang tidak terpasang kaca mata visor itu. Air mata Gempa juga kembali mengalir.

Gempa: "Ini salah aku!"

Solar: "TAK!"

Gempa: "IYA!"

Solar: "NI SEMUA SALAH AKU SEBAB AKU NI IALAH PEMBOHONG!!"

PLAK

Ice: "?!!"

Solar menampar Pipi Gempa. Membuat Pipi Gempa merah dan Gempa memegangi pipinya sambil meringis. Ice terkejut melihat kejadian itu. Dia masih bisa melihat kejadian itu walau hanya dia lihat seperkian detik saja.

Solar yang menyadari apa yang baru saja dia lakukan langsung membelalak matanya. Dia memandangi Telapak tangannya yang memerah karena baru saja menampar Gempa. Dia bisa merasakan perih di telapak tangannya, tapi dia tidak memeperdulikan rasa sakit itu. Solar menunduk dan mengepalkan tangannya merasa bersalah.

Solar: "Ma-Maaf"

Solar: 'Dah berapa kali aku lukai Gempa?'

Grap

Solar terkejut karena Gempa memeluknya. Dia bisa merasakan pundaknya basah karena air mata milik Gempa.

Solar: "G-Gempa?"

Gempa: "Maaf... Maaf..."

Solar membalas pelukannya, masih dengan air matanya yang mengalir. Gempa mengatakan Maaf berulang kali bahkan walau saat dan setelah Solar berbicara...

Solar: "Kitorang kan balik Pukul 5... Aku Janji..."

Kedua Elementak itu sama-sama tidak bisa menahan air matanya mengalir dari mata mereka. Ice yang diam duduk disamping pintu lalu berdiri dan mulai pergi walau wajahnya tertutupi oleh bayangan dari topi biru mudanya, Tapi bisa terlihat Aliran air mata di wajahnya.

=(End Flashback)=

Setelah itu dia tidak tahu apa yang terjadi, Dia berpikir mungkin mereka kembali tidur setelah menenangkan diri mereka. Dia juga tidak tahu karena saat Ice dan lainnya sudah bangun dan pergi menuju Ruang Utama untuk diskusi. Kedua Elemental itu sudah berada disana duluan. Apakah mereka tidak tidur? Ya... Macam apa yang biasa dikatakan oleh Gempa dan Taufan... Cuma orang yang sedang dibahas dan Allah yang tahu.

Blaze: "Gempa...? Dah Pukul 5 ni"

Lamunan Ice percah karena mendengar suara dari Blaze, sedangkan Gempa melihat kearah Jam dan ternyata benar.

Gempa: "Kita tinggal tunggu diorang balik"

Blaze: "Oke..."

Gempa lalu pergi untuk membuang kertas ke tempat sampah di dapur. Komolus lalu berjalan ke samping Blaze.

Komolus: "Hey Blaze? Macam mana kita tahu diorang kan balik pukul 5?"

Blaze: "Gempa kata Solar janji diorang kan balik pukul 5"

Komolus: "Kalau diorang tak balik lagi"

Blaze: "Heh... Berarti Solar ingkar janji dia lagi"

Blaze melirik ke arah lain dengan cukup sedih sebelum berjalan pergi. Komolus hanya diam disana tidak mengerti.

Komolus: "Apa aku salah sebab tanya?"

Mereka sudah menunggu cukup lama sejak pukul 5 tadi. Ice duduk di jendela dan memandangi langit. Blaze duduk dikursi dan menaruh kepalanya di meja. Gempa duduk di kursi sambil memainkan tali karet di jarinya, Pandangannya sedih karena sudah 30 menit mereka belum datang. Komolus...? Dia keluar lagi entah kenapa.

Komolus baru saja pulang dan agak terkejut karena ternyata keenam orang itu belum datang juga. Komolus duduk di salah satu kursi kosong di samping Gempa. Tempat itu cukup hening, hanya terdengar suara detikan Jam.

Blaze: "Ni dah 30 minit. Kenapa diorang belum balik lagi?"

Gempa menghentikan gerakan tangannya dan diam sebentar. sebelum menoleh ke Blaze dengan senyumnya.

Gempa: "Kita Tunggu je 30 minit lagi"

Blaze menghela nafas lalu menutup wajahnya dengan meja karena bosan. Ice sedikit melirik ke percakapan tetapi lebih memilih kembali memandangi Langit. Komolus tidak tahu apa masalah dari para Elemental, jadi dia memilih diam saja.

30 menit kembali berlalu, Sekarang sudah pukul 6, tapi mereka belum datang juga. Blaze menggeram karena ini sudah 1 Jam. Dia mengangkat Kepalanya dari meja.

Blaze: "Ni dah 1 jam!"

Blaze berseru membuat Gempa dan Ice terkejut memandangi Blaze, Bahkan Ice hampir terjatuh dari jendela. Dengan Komolus yang langsung terlonjak bangun dari tidurnya.

Gempa: "S-Sabar Blaze"

Blaze: "Sabar apa lagi?! Ni dah terlalu lama!"

Gempa: "Solar janji-"

Blaze: "Solar ingkar janji dia Lagi, Sebab dia ni Pembohong!"

Karena terlalu kesal, Blaze mengatakan hal yang salah. Gempa langsung terdiam dan mengingat sesuatu.

Solar: "-SEBAB AKU NI IALAH PEMBOHONG!!"

Ice: "Blaze!"

Blaze yang mendengar seruan Ice langsung menyadari apa yang baru saja dia bicarakan.

Blaze: "G-Gempa... Maksud aku-"

Gempa: "Takpe Blaze..."

Gempa tersenyum dengan mata tertutup tetapi air mata mengalir dari matanya yang tertutup. Gempa berdiri dan berjalan akan keluar Rumah.

Blaze: "Gempa! Jap!"

Blaze akan menyusul Gempa. Ice kembali memandang keluar sebelum raut mukanya terkejut dan bingung... dia lalu tersenyum karena melihat sesuatu.

Saat Gempa akan membuka pintu, Pintu tiba-tiba terbuka sendiri dari luar membuat Gempa dan orang yang membuka pintu terkejut. Mata Gempa melebar melihat orang yang ada didepannya bahkan Backrgound/Pemandangan di belakang orang itu terlihat sangat familiar tapi sudah lama di memorinya.

???: "Hey...? Kau baik-baik saja, Kristal?"

Gempa: 'G-Gamma?'

Solar: "Hey?! Hey?! Gempa?! Kau tak apa-apa ke?! Apasal kau menangis?"

Orang didepannya langsung berubah menjadi Solar yang mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Gempa, Background juga berubah kembali normal. Gempa langsung sedikit terkejut.

Gempa: "S-Solar?"

Solar menghela nafas karena akhirnya Elemental didepannya ini sudah kembali sadar, walau dia masih bertanya-tanya kenapa Elemen ini menangis.

Solar: "Ya... Ini aku. Dan aku tak sendiri!"

Baru saja dia mengatakan itu. Lima orang lainnya langsung muncul dari belakang Solar.

Reggaru: "hey!"

Thorn: "Thorn dah balik!"

Halilintar(Taufan): "Helo, Gempa!"

Taufan(Halilintar): "Hn..."

Boboiboy: "Hehe... Hey, Gempa"

perasaan bahagia muncul di benak Gempa. Air mata kesedihannya tergantikan dengan air mata kebahagiaan. Blaze baru saja datang dan langsung terkejut dan senang karena akhirnya mereka sudah pulang.

Blaze: "Yeay! Akhirnya korang dah balik!"

Beberapa saat kemudian Ice dan Komolus datang.

Komolus: "Akhirnya korang dah balik dengan selamat"

Reggaru: "Hey... Komo!"

Reggaru terlihat memiliki daun yang menutupi mata kanannya, itu membuat Komolus agak terkejut.

Komolus: "Kenapa dengan Mata kanan kau tu?"

Reggaru lalu sedikit memegangi mata kanannya.

Reggaru: "Ni? Tak apa-apa, lepas sekarang pun boleh-"

Thorn langsung mundul di samping Reggaru dan mengetuk kepalanya.

Reggaru: "Aduh..."

Thorn: "Tak boleh! Kau harus macam tu sampai Seminggu! Baru boleh lepas (v_v)"

Reggaru: "Yelah... (T^T)"

Blaze: "Taufan? Macam mana perjalanan korang?"

Blaze bertanya kepada Taufan yang sebenarnya adalah Halilintar. Halilintar hanya diam dan menunjuk ke kananya dimana disaa terdapat Taufan yang berada di tubuh Halilintar.

Blaze: "Apa? Apasal kau tunjuk ke Hali?"

Hailintar(Taufan): "Yo... Blaze!"

Taufan lalu menuju samping Blaze bahkan merangkulnya, Halilintar berjalan menuju ke kanan karena tempatnya sudah dambil Taufan. Blaze hanya cengoh tidak percaya dengan apa yang dia dengar dan lihat.

Blaze: "Hali? Apasal kau macam Taufan? Taufan pun apasal macam Hali? Jiwa korang ni tertukar ke apa?"

Taufan(Halilintar)+Halilintar(Taufan): "Memang betul"

Blaze: "Wha...?!"

Gempa: "Apa?!"

Gempa langsung terkejut mendengar Elemental Petir dan Angin itu bertukar jiwa.

Gempa: "Macam mana boleh macam tu?"

Kedua Elemen itu hanya bisa mengangkat bahu karena mereka sendiri juga tidak tahu.

Boboiboy: "Lebih baik kita bincang je kat dalam"

Ice: "Hmm, Betul"

Ice mengangguk setuju. Dia dari tadi diam karena sekarang dia sedang memeluk Tuannya itu. Boboiboy sendiri hanya membiarkan Ice memeluknya bahkan membalas pelukan.

Blaze: "Apakah?! Ice?! Kau curang!"

Thorn: "Thorn pun nak peluk juga"

Solar: "Kau dah peluk Tuan tadi Thorn_-"

Thorn: "Tapi Thorn tak ingat! :("

Halilintar(Taufan): "Biarkan Taufan ini yang peluk duluan :>"

Blaze+Thorn: "Nuu!! :<"

Ketiga orang ini langsung bertengkar :v

Reggaru: "Heheh... Kau betul-betul disukai diorang he"

Boboiboy tertawa gugup, dia sebenarnya cukup terkejut dengan mereka yang berebutan.

Boboiboy: "Ya... Macam tu lah..."

Boboiboy: "...Putera Reggaru... Putera daripada Kerajaan Regvis"

Boboiboy tersenyum sambil memperlihatkan Foto berukuran sedang yang berisi Raja, Ratu, dan Pangeran dengan Tulisan dengan tanda panah. Ayah-->(Foto Rudex), Ibu --> (Foto Ratu), Reggaru --> (Foto Pangeran). Semua orang termasuk Reggaru, kecuali Ice langsung terkejut mendengar dan melihatnya. Boboiboy makin melebarkan senyumnya, Dia sudah menduga ini.

To Be Continued

Kuroi: "Hey Guys! Udah 1 Minggu, Harusnya sih kemarin tapi Wattpad-ku Error!"

Kuroi: "BTW, Siapa yang sudah mengira bahwa Reggaru ternyata adalah Putera/Pangeran dari Kerajaan Regvis? Harusnya pasti ada sih. Atau malah pada tahu semua :v"

Kuroi: "Dah lah, langsung gambar!"

(Translate:

Daun/Thorn(Parrot Form): "Peekaboo-!"

Api/Blaze(Parrot Form): "Weee-!"

Angin/Taufan(Parrot Form): "Halo"

Tanah/Gempa(Parrot Form): "Bangun!"

Petir/Halilintar(Parrot Form): "Hentikan, Kutu Buku"

Air/Ice(Parrot Form): "Z z z")

Kuroi: "Chapter sebelumnya kucing... Sekarang Parrot :v"

Thorn: "Peekaboo~!" 

Kuroi: "Buat yang nggak ngerti maksud Peekaboo atau Peek-a-boo artinya itu adalah Ciluk-bah. Jadi Thorn itu niatnya mau ngagetin Boboiboy, makanya Boboiboy ketawa"

(Translate:

Random Person: "Kau Hebat Luar Biasa-"

Solar: "Oh, Berhenti lah kau...")

(Translate:

Solar: "Lanjutkan")

Kuroi: "Plin-plan amat :v"

Kuroi: ". . ."

Boboiboy: "Wow... Itu angka yang banyak 😅"

Kuroi: "10.000 Kali dibaca dan 1 Ribu Vote, Mah bro!!"

Kuroi: "Ya... Sebenarnya sih sebelum Chapter 17 Udah lebih 10K dibaca dan 1K divote. Tapi aku lupa bilang, jadinya aku bilangnya baru sekarang :v"

Kuroi: "Ya udah deh... Sampai jumpa dan Bertemu kembali di Chapter 19!"

All-Kuroi: "Terbaik! 👍"

Bonus:

=(Sebelum bersiap untuk Terbang menuju ke Kerajaan)=

Halilintar: "Jadi kita terbang dari sini?"

Reggaru: "Ya... Dan kita akan terbang ke belakang"

Reggaru menoleh kesamping bawah. Pada saat itu lah mereka terdiam sebentar.

Reggaru: "Aku baru sedar korang ni lebih pendek dari aku 😏"

Solar: "Woi! Tinggi jangan buat main 😒"

Taufan+Thorn: "Dah nasih dah (TvT)"

Halilintar: "😒"

(Note: 

Boboiboy/Elemental(In This Story): 145 Cm

Reggaru: 150 Cm

Komolus: 150,5 Cm)

(Publis: 20 Maret 2021

Kata: 3879)

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

233K 19.6K 25
••Alethea Andhira Gadis cantik yang memiliki kehidupan sederhana memiliki sifat rendah hati dan ramah. Sosoknya yang cantik tidak membuatnya memiliki...
318K 27.1K 24
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
419K 29.2K 42
menikah dengan duke Arviant adalah hal yang paling Selena syukuri sepanjang hidupnya, ia bahkan melakukan segala cara demi bisa di lirik oleh Duke Ar...
542K 35.1K 62
Serena memiliki hobi yang aneh, gadis itu senang menghancurkan rumah tangga orang lain. Bagi Serena, menghancurkan rumah tangga orang lain adalah sua...