Pict diatas itu gift gerhana red moon,ada kelelawar nya juga eaa!!
📍vote and comment ya.
📍silent Readers Not In Here.
📍warning awas ada typo yang gak punya akhlaq nyempil.
.
.
.
.
.
.
📍Happy Reading.
Brakk...
Ivylina membuka pintu dengan bunyi suara keras yang mengirinya nafasnya memburu dan matanya berpencar menelusuri isi ruangan dan mendapati Glen!! Si Vampire childish yang ia khawatirkan sedang menulis sesuatu di meja belajarnya,ivylina menghembuskan nafas lega untunglah Glen tidak kenapa-kenapa ia sungguh khawatir tanpa alasan.
Telinga Glen yang sensitif segera menangkap bunyi itu dan menoleh ke pintu mendapat sosok gadis yang ia tunggu kepulangannya.
"Ah ivy selamat pagi!"sapa Glen dengan tangan besar lentiknya ya itu memang lentik ivylina akui.
" pap ---pagi!!"dengan nada kaku juga membalasnya,ia melirik kotak persediaan jus tomat milik Glen kini tinggal satu Kotak,
"Glen dimana semua kotak jus tomatnya?" ia tidak mendapati sampahnya loh.
"Glen minum dua kenapa ivy?" Glen tanpa memandang ivy kembali berkutik menulis di meja belajarnya melihat punggung Glen dari belakang tanpa sadar ivylina menenguk salivanya seret...ah punggung lebar itu terlihat sangat cocok buat peluk able tuh!!.
Ia mengenyahkan pikiran tak masuk diakal itu dan kembali ke realita,"ah tidak kamu buang kemana bungkus kotaknya?kamu tidak membuang ke luar jendela bukan Glen?"
Glen menggeleng kecil,"tentu tidak! Ada tempat sampah yang tersedia kenapa mesti harus buang sampah sembarangan?"
Ivylina mengangguk puas,hohoho tidak hanya childish saja nih Vampire tapi juga punya arti kebersihan baguslah ivylina tidak perlu repot tuk mengingatkan,ah karena kebersihan itu sebagian dari iman ia tahu itu dari sekolah dasarnya dulu.
"Ivy tidak pulang kenapa? Mau menjauhi Glen ya?"
"Tidak Begitu Glen temennya aku lagi gak sadar diri dan menjadi sedikit gila..." ia menggunakan kedua jarinya untuk kata gila.
"Janji jangan tinggal Glen lagi ya nanti Glen bakal datangin yang rebut ivy dari Glen dan Glen bakal lempar tuh orang ke peti mati!!" ucapnya polos tapi nyah mengapa seperti tersisip nada ancaman.
Ivy mengangguk dia berjalan dan beebaring di ranjang kecil nya hari sudah pagi dan ini hari minggu selain kegiatan tugas geometri dan fisika ahh ia sedikit benci fisika..dulu waktu sekolah menengah pertama dia harus menghafal hukum newton satu sampai tiga dan juga bla bla bla bodoh amat!!
"Ivy mau keluar?" tawar Glen mengeser kursinya dan menatap ivy yang berbaring telentang di atas kasur,"ivy cantik! Glen suka aroma ivy!!"jujurnya.
Ivy sempat menahan nafas,god dia berkata gombal lagi,"Glen...apa kamu punya orang tua?"
"Hm...tidak ingat! Apa ivy punya?" dengan mata jernihnya yang menyala menyorot lembut dan hangat pada ivy seorang.
"Iya! Sebenarnya aku masih punya kedua orang tua lengkap dan juga.....nenekku masih hidup!"
"Kenapa ivy tinggal sendiri dimana kedua orang tua ivy?" Glen bermain dengan pulpen dan menaruhnya diantata bawah hidung.
"Itu....sebenarnya aku melarikan diri dari rumah!"
"Hmm mengapa itu?" Glen berdiri dari kursi dan secepat kilat ikut bergabung dan tidur saling bertolak belakang,ivy menghadap Pintu sedang Glen menghadap ke jendela yang terbuka mereka berbagi guling panjang sebagai bantal.
"Ah...itu ceritanya panjang dan itu dimulai dari waktu 9 tahun yang lalu!!" ia mengingat kembali bagaimana peristiwa itu menimpanya.
"Coba ceritakan itu ivy ceritakan pada Glen!!" pintanya serius dan memainkan beberapa jumput rambut ivylina.
"Lupakan saja Glen itu bukan sesuatu hal yang bagus untuk diceritakan kembali!!" katanya sudah cukup.
"Ayolah ivy!! Glen penasaran,coba ceritain dikit aja!" ia terus membujuk ivy,lama-lama ia semakin mengerti Glen dan Laurie itu hampir sama hebatnya,hebat dalam ingin membujuk seseorang,
"Okey tapi itu cerita yang panjang Glen pasti bosan dengerinnya!" tapi bukannya mendapat cemoohan malah terdengar kekehan ringan dari Glen suaranya begitu maskulin dan baritone khas cowok gitu.
"Kapan Glen bilang bosan?ivy belum cerita kan?" ivy menepuk dahinya,ah jangan lupakan jika vampire childish anak itik ini sangat kekanakkan.. Dia kan vampire bangsawan kan ia kaya dan bermartabat lalu apa yang ia lihat ini.
Bahkan sifatnya,diluar dugaan mirip anak tk yang baru mengenal huruf abcd,vampire itu seharusnya kejam,dingin,angkuh lah ini.
Sifat bangsawanmu anjlok nak!!
Ia bersyukur karena sejauh ini Glen tidak berusaha untuk menyulitkannya terlebih Glen jarang merasakan haus dia akan meminta sedikit tetes dari telunjuk jari ivylina jika sedang sangat hampir sekarat karena tenggorokannya merasa terbakar setelah darah segar meluncur di tenggorokannya Glen jauh lebih baik bahkan seperti tidak ada tanda-tanda vampire yang mengalami kesekaratan.
"Ivy ayo cerita pada Glen tentang masa lalu ivy!" ivylina yang tadinya tidak punya rencana sekarang mempunyai semangat berkobar-kobar untuk mendongeng masa lalunya kepada si vampire childish anak itik.
Ivy duduk dengan meluruskan kakinya,Glen juga bangun dan menatap kaki lurus ivy sejenak detik berikutnya ia menjatuhkan kepalanya di paha ivylina yang hangat sembari meraih sejumput anak rambut milik ivy dia senang memainkannya itu harum buah peach segar dan lurus tanpa ketombe.
Ivy yang notavenya jadi pengasuh Glen sejak pulang dari Rumania pun sudah membiasakan diri akan tingkah laku Glen yang begitu jadi dia tidak lagi akan tegang maupun canggung.
"Ayo ivy aku sudah nyaman dengan posisi seperti ini!" dia menatap bulu mata ivy yang sedikit bergetar itu panjang-panjang tanpa maskara yang selalu diandalkan para kaum hawa untuk terlihat tebal dan panjang,Glen suka Ivy apa adanya.
"Hm?" ivylina menggumam untuk nenjawab Glen.
Glen tiba-tiba saja tertawa terbahak-bahak,"ivy,Glen dari sini bisa melihat dengan jelas kedua lubang hidung ivy..!!"
Wajah Ivy merah padam mirip strawberry dan ia memalingkan muka...itu malu okey bukan tersipu-sipu blushing kek ciwik-ciwik abg an.
"Hm...dulu 9 tahun yang lalu..aku adalah anak tunggal keluarga Fluincer!" akhirnya ivylina sedikit demi sedikit mendongeng kembali apa yang ia alami sembilan tahun yang lalu.
<><><><>.
Ivylina Fluincer,gadis manis murah senyum yang lahir di sebuah keluarga tidak biasa,bukan maksudnya biasa tapi di dalam nadi darahnya mengalir darah seorang vampire hunters yang pada zaman abad madieval(pertengahan) memenangkan perang melawan bangsa vampire clan kuno The Camarilla clans 13 clan elits kuno mampu dibantai serta diburu untuk dibunuh.
Para vampire keturunan darah bangsawan itu meresahkan para penduduk yang menghuni daerah sekitar tanah transylvania,
Clan nosferatu sudah hampir diambang kepunahan,belum lagi para vampire Bloodlines pura-pura membantu dan akhirnya pertempuran mengerikan itu terjadi.
Ketua vampire hunters the immorcall mereka,Velove fluincer mempunyai tanda khusus di pundaknya itu menjadikab identitasnya sebagai pemburu vampire,keluarga fluincer menggantikan keluarga Van Helsing untuk membasmi para mahluk penghisap darah itu.
Velove dengan berani mampu menghadapi para pureblood vampire bangsawan dari clan Kedua setelah Ventrue,yaitu Clan Malkavian,pangeran mahkota mereka... Disegel dengan menggunakan peti khusus dan meletakjan kalung salib perak permata untuk melancarkan agar sang Vampire Prince Malkavian tertidur untuk selamanya.
Seperti yang diketahui para keturunan PureBlood Clan camarilla elits sulit untuk dibunuh mereka semua seolah mempunyai nyawa cadangan yang membuat mereka tidak akan mati dengan mudah.
Bagi yang bodoh takut air suci gereja maupun bawang putih dan tongkat salib akan lebih menguntungkan untuk dibunuh.
Leaders of Clan Bloodlines berhasil ditangkap Vampire Hunters The Immorcall dan dimasukkan ke dalam kotak kaca yang didirikan itu disimpan di ruang kerja Velove Fluincer di kediaman mansion Fluincer.
Setelah kekalahan yang dialami para clan elits kuno,mereka segera menghilang tanpa jejak,diyakini para tetua dan pemimpin clan yang masih hidup adalah,Ventrue,Giovanni,Tremere,Assamite, Toreador dan Malkavian.
Velove jelas tahu mereka yang masih selamat dari perang,Adelard,Vionet, twin sister Maura and Maurel,Ligeon,Farsy dan yang terakhir....si Vampire Prince dari Clan Malkavian.
Velove membangun keluarga yang harmonis dan mempunyai satu cucu perempuan yang selalu ia banggakan yang kelak jika ia dewasa bisa diharapkan menjadi seperti dirinya.
Ivylina Fluincer,masa kecil dipegang dan diberi gelar Anak emas ia adalah anak tunggal seluruh mansion kediaman fluincer sangat menghormatinya.
Uang banyak,mobil mewah,baju limited edition dan berbagai hal mahal tergenggam baik di telapak tangannya tapi ivylina kecil melepaskan itu semua semenjak tragedi di usianya yang kesembilan.
Ia menyaksikan seseorang dengan wajah pucat dan dingin ditahan dalam peti kotak kaca yang ditimbun menggunakan balok-balok es,dia tak sengaja masuk ke dalam ruang kerja neneknya Velove untuk mengambil bolanya yang masuk ke jendela ruang kerjanya.
Apa ini?...ia melihat orang yang ditahan dalam kotak peti kaca dan ditimbun dengan balok-balok es?
Neneknya ternyata sangat keji dan tidak baik hati seperti yang terlihat.
Perlahan ia menggunakan semua cara untuk membuka peti mati kotak kaca itu dan ingin mengeluarkan sosok pucat di dalamnya.
Tak kehabisan akal,ivylina kecil membawa obor dan membuat kunci yang terbungkus es meleleh seketika karena terlalu senang kunci terbuka ivylina ceroboh dan malah menyenggol obor dan seketika ruangan kerja Velove nenek ivylina dimakan api dengan cepat.
✒To Be Continued.
Bye di chapter selanjutnya.
Kelanjutannya akan disambung ke part berikutnya.
Yang sabar nunggu aja ya readers.
Jangan lupa untuk komentar walau sederhana itu menggibur author untuk segera ngetik lagi.
Supaya semangat gitulah pokoknya bye bye.🙋🐣😄