ESCAPE (BTS Teror Camping Sto...

By misochan_05

6.3K 1.1K 32

@misocan_05 Tujuh mahasiswa yang sedang mengikuti acara jelajah alam di kampus mereka harus berjuang menyelam... More

1. perkenalan
2. cerita taehyung
3. ketua panitia
4. haus
6. keberadaan yoongi
7. kepercayaan
8. amarah namjoon
9. kepergian jimin
10. keselamatan (END)

5. menuju sungai

540 110 2
By misochan_05

Happy reading




Pagi pun hadir dalam diam, sinar matahari mengintip malu dari balik dedaunan, suara burung yang indah berpadu dengan suara bara api yang bergemerisik.

Seokjin terbangun dari tidurnya, ia melirik jam tangan, masih jam lima.

Ia duduk lalu merenggangkan tubuhnya, sambil menggaruk-garuk perut, matanya mengabsen satu persatu teman-temannya.

Oh tidak, hanya ada lima, Seokjin membulatkan mata, lalu bergegas mengguncang tubuh Namjoon di dekatnya.

"Mon, Yoongi ga ada!" seruan panik dari Seokjin sukses membuat namjoon bangun dan ikut panik.

"Bang gw cari ke sana lo ke sana" instruksi Namjoon yang masih ileran.

Seokjin pun bergegas mencari.

Belum sembuh Hoseok, sudah hilang pula Yoongi, rasanya akan pecah saja kepala Namjoon.

Sambil setengah berlari Namjoon terus menggerutu dalam hati, Kenapa anak itu menghilang di pagi buta seperti ini, apa dia juga ingin buang air besar?.

"nyari gw?"

Terdengar suara Yoongi dari belakang Namjoon.

Namjoon tersentak dan menoleh ke belakang lalu mendapati Yoongi yang sedang duduk di tanah bersandar pohon.

Hah?, gw ngelewatin Yoongi? Batin Namjoon.

"Dari mana aja lo?" tanya Namjoon kesal, namun ketahuilah ada rasa lega yang bercampur di sana.

"Nyari sungai" jawab Yoongi.

"lo manjat pohon?"

Yoongi mengangguk dua kali, lalu menunjuk pohon yang ia sandari.

Gila, pohon berdiameter tiga pelukan laki-laki dewasa itu pasti punya tinggi puluhan meter.

"Dapet?" tanya Namjoon lagi.

Yoongi mengangguk dua kali, kali ini dengan senyuman.

"Wah,, yok balik, pada nyariin tuh" ucap Namjoon senang.

"lu pinter manjat ya" Namjoon basa-basi, ia tidak mau bersifat cuek lagi, seperti sifatnya pada Hoseok kemarin malam.

"gw hobi panjat tebing" jelas Yoongi ramah.

Namjoon hanya bisa ber oh, karna bingung mau membahas apa.

Dan mereka pun sampai, ternyata Taehyung, Jimin, dan Jungkook juga sudah bangun.

Taehyung matanya sembab karna kemarin malam menangis.

"Kemana aja heh!" omel Seokjin, dengan wajah tanpa dosa Yoongi hanya menunjuk arah nya pergi.

Seokjin hanya bisa mendengus sebal, selaku yang tertua Seokjin juga punya kewajiban menjaga teman-temannya ini.

Tiba-tiba Hoseok terbangun. Semua mendekat,

"dah enakan bang?" tanya Jungkook.

Dengan bibir yang masih biru Hoseok tersenyum lebar.

"iya,"

Senang sekali Hoseok mendapat perhatian dari teman-teman barunya ini, ya, jangan lupakan kalau mereka baru kenal kemarin.

"bang, maapin gw ya" ucap Taehyung yang sedang menunduk, jari-jarinya memainkan ujung baju karna resah.

"Maaf buat apa?" tanya Hoseok, dia tidak tahu kalau kemarin malam ada perkelahian.

"Kemaren gw takut banget sampe kalap, kepala gw juga sakit, maap ya bang" Taehyung mendangak dan menatap takut-takut teman-temannya terutama Yoongi sambil menggigit bibir.

"Gapapa, kita ngerti kok, kita semua juga takut" ucap Seokjin menepuk pundak taehyung.

"Asalkan lo ngakuin kesalahan lo, gw ga bakal marah" ucap Namjoon.

Taehyung mengusap wajahnya, matanya berkaca-kaca, lalu mencoba tersenyum, manis sekali.

Jimin yang di sampingnya melompat ke Taehyung lalu menjepit kepala Taehyung di ketiaknya.

"Dasar Tetet cengeng" ucap Jimin sambil tetawa.

Semua pun ikut tersenyum, hanya Hoseok yang kebingungan.

"SRRKKKTT"

Tiba-tiba HT nya berbunyi lagi.

"SSRRKKMRRERAH... HIJAU.. BRRSSIRU.. UNGRRUSKSKS"

Merah, hijau, ungu, kali ini tiga nama warna itu yang keluar dari HT berusara serak itu.

Seperti saat awal menyala secara tiba-tiba, HT itu juga mati tiba-tiba.

Gurat-gurat senyum di wajah mereka hilang seketika,

"teka-teki yang pertama aja kita ga tau" gumam Jimin.

"nggak, gw tau" ucap Namjoon,

Semuapun menoleh ke Namjoon dan menyimak.

"Gagak, guci, batu, kalian tau cerpen fabel guci dan gagak?" tanya Namjoon.

"Yang gagak keausan?" tebak Taehyung.

"Iya, trus dia masukin batu ke guci biar aernya naek" sambung Namjoon.

"Jadi arti teka-teki, nya-" ucap Jungkook menggantung.

"Salah satu dari kita bakal dehidrasi?" sambung Yoongi.

"Iya, jawabannya begitu kalau dihubungin sama Hoseok" simpul Namjoon.

"Yang penting kita harus cepet-cepet keluar dari hutan ini" ucap Seokjin.

Semua setuju dan mengangguk.

"Tapi kita mau lewat mana?" tanya Hoseok.

"Kita nyari tanda yang gw buat aja bang" usul Taehyung.

"Nggak ga bisa, kita ga bisa kembali ke perkemahan, gw yakin Wooshik ga sendirian" ucap Jungkook yang ada benarnya.

Dari cara bicara Jungkook yang sudah tidak pakai embel-embel ketua panitia, tergambar jika Jungkook sudah membenci Wooshik dan sadar kalau mereka benar-benar dalam bahaya.

"Trus gimana?" gumam Jimin.

Namjoon menoleh ke Yoongi, lalu mereka sama-sama mengangguk.

"Kita ke sungai, Yoongi dah dapet sungainya" ucap Namjoon, semua pun terkejut.

"Kapan lo nyari sungai?" tanya Hoseok.

"Tadi pagi" jawab Yoongi.

"Ini juga masih pagi bang"
Taehyung geram.

"Udah, udah,,, berantem mulu., tempatnya di mane?" relai Seokjin.

"Ke timur" jawab Yoongi singkat.

"Berapa jauh bang?" tanya Jungkook.

"Belom pasti, kira-kira lebih dari seratus meter" jawab Yoongi.

"Kalo gitu ayo sekarang berangkatnya, biar cepet sampe" ucap Hoseok semangat.

"Tapi lo dah bisa berdiri?" tanya Namjoon.

"Udah kok" Hoseok mencoba berdiri, namun masih kesusahan.

Akhirnya, hoseok dipapah Yoongi, dan tasnya Hoseok dibawa Namjoon.

Mereka dengan semangat berjalan ke arah timur, menghampiri matahari.

Kenapa mereka manuju sungai?, Karna mereka tidak tahu jelas letak hutan ini, jadi jika kalian mengikuti arus sungai, maka kalian akan lebih mudah menemui pemukiman dan meminta pertolongan tentunya.

Walaupun tidak tahu di jarak keberapa nanti, namun pasti akan ada pemukiman di dekat sungai, mengingat kalau sungai adalah sumber kehidupan.

Dan untuk sekarang setidaknya mereka tidak akan kesulitan mencari air. Setelah jauh berjalan, Jungkook mendapat panggilan alam.

"Bang, temenin gw ya" ucap Jungkook ke Seokjin lalu menghentikan langkahnya.

"Ngapain?, beol?" tanya Seokjin.

Jungkook mengangguk sambil senyum-senyum.

"Ya udah yok" Seokjin melepas tasnya, juga Jungkook.

"Sepuluh menit ye" ucap Namjoon.

"Liat situasi kondisi ya bang" jawab Jungkook sambil memanerkan gigi kelincinya membuat Namjoon gemas.

"Ya udah sana, jangan lama-lama" ucap Namjoon agak berteriak karna Jungkook dan Seokjin semakin menjauh, Jungkook mengangkat jempolnya tinggi-tinggi.

"Bang tunggu sini ye" ucap Jungkook yang diangguki Seokjin.

Jungkook pun berjalan lima meter lagi lalu melepas hajat di sana.

Setelah beberapa menit, Seokjin melihat seseorang yang berdiri muncul dari semak-semak.

Karna mata Seokjin minus, ia tidak bisa melihat wajah orang itu, namun siapa lagi itu kalau bukan Jungkook pikirnya.

Rambutnya hitam dan dia tinggi seperti Jungkook.

Namun, orang yang Seokjin yakini Jungkook itu malah berjalan menjauh,

"eh.. Mau kemana tuh" gumam Seokjin.

Seokjin pun bergegas mengikuti orang itu,

"Jungkook lu mau kemane?" ucap Seokjin namun tidak dijawab.

Seokjin yang merasa kesal dan menpercepat langkahnya, ia sudah berjalan jauh ke dalam hutan.

"Heh!,, kita ga boleh kemana-mana" ucap Seokjin lagi.

Tidak sengaja kaki Seokjin tersandung akar pohon, membuat dirinya tersungkur.

"aduuh,," lutut dan telapak tangannya sakit.

Ia segera bangkit dan tidak menemukan orang tadi.

"Eh, Jungkook.." panggil Seokjin, Seokjin pun sadar kalau yang ia ikuti sedari tadi bukan Jungkook.

Lima menit yang lalu.

Jungkook mendengar namanya dipanggil samar-samar, jadi dia bergegas menyelesaikan urusannya, namun setelah selesai dia tak menemukan Seokjin.

"Bang Seokjin dah duluan?" gumam Jungkook.

Jungkook jadi kesal dan menghentak-hentakkan kakinya saat berjalan kembali ke tempat teman-temannya, sangat lucu.

Saat sampai Jungkook ingin mencurahkan kekesalannya namun ia tidak menemukan Seokjin di sana.

"Lah, bang Seokjin mana?" Jungkook kebingungan.

"gimana sih lu, bukannya tadi bareng sama lu?" Namjoon orang pertama yang panik.

"Ta-tadi, iya bang, trus gw suruh nunggu beda tempat, gegara takut beol gw bau, tapi ga jauh kok" Jungkook takut karna Namjoon marah.

"Tinggal tasnya di sini, lo bedua ga usah ikut" ucap Namjoon sambil menunjuk Yoongi dan Hoseok.

"Eh,, gw ga mau kalean tinggal begini, kalo ada apa-apa gimana?" protes Hoseok.

"Lo dah dapet level, jadi lo aman" jawab Namjoon lalu bergegas pergi diikuti Jungkook, Taehyung, dan Jimin.

Di tempat Seokjin.

Seokjin yang ketakutan + bingung itu terus memanggil-manggil Jungkook sambil menoleh-noleh mencari.

Lutut dan telapak tangannya masih sakit, hingga tiba-tiba..

BUKKHH!..

Sebuah pukulan menyerang pinggang ramping Seokjin.

Seokjin berteriak dan terjatuh, tanpa melihat siapa yang memukul, Seokjin langsung berdiri panik ingin berlari.

Namun satu pukulan lagi datang dari arah atas, menghantam bahu lebar seokjin sehingga seokjin kembali terjatuh tersungkur ke tanah.

Seokjin meringis, air mata sudah turun ke dagunya, seseorang membalikkan badan Seokjin yang tengkurap dengan kakinya, lalu Seokjin mendapati Wooshik yang membawa dahan kayu seukuran tongkat baseball.

"Hai" sapa Wooshik dengan senyum mengerikan.

Wooshik pun menginjak keras perut Seokjin.

"AAKKH!!"

Seokjin tidak sanggup berdiri lagi, tubuhnya sakit dan susah digerakkan, tangannya mencoba meraih apapun yang bisa disentuh, namun tak ada benda apapun selain rumput dan akar pohon.
















TBC....
:)

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 81.6K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
503K 37.4K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
150K 13.9K 62
{ Segera terbit } Kamu dalam imajinasi ku. Sangat jelas, seolah olah kamu ada di sana tetapi, aku menggapai pikiran ku dan kamu tiba tiba menghilang...
152K 9.8K 22
Aku hanya menginginkan kasih sayang dari hyung ku tapi itu tidak mungkin. Karena semenjak kejadian 'itu' mereka mulai membenci ku.