Let Me Be Your Healer, Mr. Na...

By vioneee12

137K 17.9K 1.2K

"Nakamoto-san, can you let me be your healer?" (HANYA CERITA FIKSI) More

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Special Part (1)
Special Part (2)
Special Part (3)
Another Special Part (1)
Another Special Part (2)
Another Special Part (3)
Another Special Part (4)
Another Special Part (5)
NEW STORY : JUNG JAEHYUN
RECOVERY | Lee Haechan

1

9.8K 671 27
By vioneee12

note (harus dibaca) : semua karya author hanya CERITA FIKSI semata, dimohon untuk tidak baper dan halu berlebihan.

Tokoh asli sama sekali TIDAK BERKAITAN dengan tokoh dalam karya author, karena ini murni hanyalah fiksi penggemar.

Alias semua karakter tokoh disini TIDAK NYATA.

Tujuan author murni untuk sekedar menghibur para pembaca tanpa ada niat negatif sama sekali.

Dan semoga dalam karya author ini, para pembaca bisa mengambil hal-hal baiknya, ya?

.

.

.


Choi Yuna, gadis itu tampak kesusahan menarik koper merah muda besarnya, mengeluarkannya dari mobil sedan hitam mewah milik keluarga yang baru saja beberapa jam yang lalu resmi menjadi bagian dari dirinya.

Keluarga terhormat yang begitu disegani banyak orang, terutama di negara tetangga, yang terkenal dengan bunga Sakura-nya yang begitu indah, Jepang.

Yuna masih memakai kimono formalnya, bahkan gadis itu sesekali meringis karena hiasan ornamen bunga digelungan rambutnya yang terasa begitu ketat.

Dan saat seorang lelaki ikut keluar dari mobil itu, Yuna tersenyum, ia harus meminta bantuan.

Tidak mungkin menarik koper sebesar ini dengan pakaiannya sekarang.

Well, bukan masalah kimono-nya, tapi alas kakinya sekarang.

Geta, sandal kayu yang sedang dipakainya ini adalah masalah utamanya.

"Nakamoto-san, bisakah kau membantuku membawa koper?" tanya Yuna dengan super hati-hati.

Lelaki itu, Nakamoto Yuta, lelaki tampan dengan rahang tegas, menoleh pada Yuna, gadis yang baru enam jam lalu resmi menjadi istrinya.

Gadis yang tidak pernah ia temui sebelumnya, sama sekali. Menakjubkan sekali, kan?

Ia hanya tahu nama lengkap gadis itu, Choi Yuna, putri tunggal dari pasangan yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar.

Choi Yuna, nama yang diberitahu sang ayah, Nakamoto Tetsuo, dua bulan yang lalu, bahwa gadis itu akan menjadi istrinya.

Tanpa penolakan, dan tanpa pertanyaan sama sekali.

Yuta hanya diam tidak bergerak, matanya menyorot dingin, menunjukkan dengan sangat jelas kalau dia tidak suka.

Yuna yang langsung mengerti, mulai panik, ia menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Tidak, tidak, tidak perlu, maafkan aku, aku akan membawanya sendiri," ucapnya dengan cepat.

Yuna memilih melepas Geta-nya, dan langsung menarik kopernya, berjalan tanpa alas kaki menuju pintu sebuah rumah mewah yang akan ditinggalinya mulai sekarang.

....

"Cepat kemari,"

Yuna tersadar dari lamunan kekagumannya dengan arsitektur rumah yang akan ditinggalinya itu.

Yuna menoleh ke arah Yuta yang sedang berdiri diambang pintu ruangan yang sepertinya adalah sebuah kamar.

"Eh?"

"Kau ingin berdiri semalaman disana?" Lagi, tiap nada ucapan yang keluar dari mulut seorang Nakamoto Yuta, tidak ada kesan ramahnya sama sekali.

Dengan wajah datar, sorot mata tajam, Yuta terlihat begitu menakutkan dimata Yuna.

Yuna tiba-tiba tidak bisa mengatakan apapun, entah kenapa, bibirnya seakan kaku untuk digerakkan.

Alasannya adalah karena Yuta begitu menakutkan!

Yuna memejamkan matanya saat dengusan kasar terdengar, oh tidak! Apa dia membuat Yuta marah?

Bergidik, ia begitu ketakutan sekarang!

Yuna semakin ketakutan saat merasakan derap langkah Yuta yang semakin mendekat.

"TIDAK! JANGAN! JANGAN MAKAN AKU! AKU MASIH INGIN HIDUP!!"

Yuna langsung membuka matanya saat menyadari kalau ia sudah tanpa sadar berteriak dengan tidak wajar, tanpa kehendaknya, kalimat itu keluar begitu saja.

Yuna mengerjapkan matanya dengan bibir yang sedikit terbuka.

Dihadapannya, Yuta berdiri dengan tegap, dengan dahi yang sedikit berkerut.

Yuna langsung membungkukkan tubuhnya, memejamkan kembali matanya dengan rapat.

"Maafkan aku! Maafkan aku! Aku sangat minta maaf!"

Tidak ada jawaban, sampai setelah beberapa saat, Yuna memberanikan diri membuka matanya.

Yuta sudah tidak ada!

Yuna kebingungan, ia menoleh ke samping, dan koper merah mudanya juga sudah tidak ada.

Kemudian terdengar suara dari dalam kamar.

"Pintu kamar akan aku kunci dalam lima detik,"

"T-tidak!"

...

"Nakamoto-san," Yuna kembali memanggil seorang lelaki yang sedang asik menyisir rambut pirangnya didepan cermin.

Tentu saja, Yuta tidak merespon, ia terus melanjutkan kegiatannya seperti suara Yuna hanyalah angin lalu baginya.

"A-aku harus tidur dimana?"

Kegiatan menyisir Yuta terhenti tiba-tiba, ia menghela nafas, kali ini bukan dengusan, tapi tetap saja berhasil membuat Yuna kembali tegang, gadis itu menggenggam ujung piyama putihnya dengan kuat.

Yuta membalikkan badan.

"Lantai?" Kata itu keluar begitu saja dengan tanpa bebannya.

Yuta memiringkan kepalanya, melihat reaksi Yuna.

"Huh?"

"Lantai, kau dengar?"

Yuna bingung harus merespon bagaimana, ia tidak berani menatap wajah mengerikan itu.

Tapi tidur dilantai, haruskah memang seperti itu?

"A-apa d-dirumah ini, ha-hanya ada satu kamar?"

Yuta mengangguk.

"Kalau begitu, apa kau punya kasur cadangan atau-"

"Tidak ada,"

Yuna menundukkan kepalanya, meringis dalam hati.

Seumur hidup, ia tidak pernah diperlakukan seperti ini.

Yuta berjalan menghampiri Yuna.

"Sofa juga bisa, kalau kau mau,"

Yuna memberanikan diri menatap Yuta, kali ini ia tampak lega.

"Benarkah? Aku tidak harus tidur dilantai?"

Yuta terdiam sebentar sebelum mengangguk mengiyakan.

Yuna tersenyum, ia membungkuk sekilas.

"Terima kasih!"

Yuta masih terus memperhatikan Yuna yang membuka kopernya, mengambil sebuah selimut dengan gambar kartun melody, kemudian berjalan menuju sofa yang ada dikamar itu.

Yuna tersenyum lagi ke arah Yuta yang masih memperhatikannya dengan ekspresi datar.

"Selamat malam, Nakamoto-san,"

Setelah mengatakan itu, Yuna langsung mengatur posisi senyaman mungkin, dan langsung menyelimuti tubuhnya.

Sementara itu, Yuta masih berdiri ditempatnya, dengan dahi berkerut.

"Dia itu orang macam apa? Sedang berpura-pura polos atau bagaimana?"

Yuta menatap tempat tidurnya yang entah sejak kapan ada kelopak bunga mawar disana, tentu saja ia tahu itu perbuatan kakak perempuannya, Nakamoto Momoka.

Lelaki itu mendengus sebal, ia berjalan menuju tempat tidurnya, dengan pandangan yang masih tertuju pada seorang gadis yang sedang tidur (?) dengan posisi memunggung itu.

"Sudah tidur sungguhan?"

Yuta mengacak rambutnya frustasi, ia mengambil satu persatu kelopak bunga yang baginya saat 'mengotori' tempat tidurnya itu, kemudian membuka laci meja disampingnya, berniat memasukkan kelopak itu disana, namun sebuah bingkai foto membuatnya tertegun.

Foto dua orang yang sedang tersenyum manis disana, seorang wanita paruh baya dan seorang gadis remaja.

Haruna and Mom.

Yuta langsung menutup kembali laci meja tersebut dengan kasar, ia memejamkan matanya sejenak, mengatur emosinya yang hampir tidak terkendali.

Setelah merasa perasaannya sudah kembali tenang, lelaki tampan itu bangkit dari posisinya.

Berjalan menuju sofa, tempat dimana gadis yang tidak dikenal, tapi berstatus sebagai istrinya itu tidur.

"Dia benar-benar tidur,"

To Be Continued.

HAI-HAI GIMANA NIH FIRST IMPRESSIONNYA? SUKA GAK? JANGAN LUPA KOMEN, YA?!

AKHIRNYA UDAH SAMPE KE MAS JEPANG, HUHUHU, AKHIRNYA AUTHOR BISA MEMBUAT CERITA YANG AGAK JEJEPANGAN (?)

MAKLUM MANTAN WIBU EHEHEHE.

Oiya, untuk cerita ini, mungkin author ga bakal rutin setiap hari updatenya, soalnya partnya dibikin ga sebanyak karya2 author sebelumnya, hehe.

Dimohon untuk tetap suka, ya? Jangan lupa vote! Share juga boleh, boleh banget ehehe.

Thankyou

and

See You

-vioneee12

Continue Reading

You'll Also Like

18.6K 3.5K 37
[Sequel Dandelion] "Anggap aja Ayah deketin cewek lagi dan berjuang dari awal. Kan, dulu kalian nikah karena dijodohin. Jadi, nggak mengenal istilah...
6.8K 146 3
//sebelum membaca, utamakan baca desk dan jangan lupa follow aku ^^// Sejarah yang harus di ketahui di sekolah ini. Sekolah ini di bangun pada tahun...
37.6K 4.1K 31
[COMPLETED] [SUDAH REVISI] "Lo ada di dua-duanya, Ci. Lo ada di antara dinding itu. Lo cewek yang gue suka, lo juga sahabat gue dari orok." -Juniart...
499K 5.3K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...