MY BROTHER

By Raindusenja

1.1M 7.4K 375

bang, lu udah gila ya. teriaknya saat abang yang amat dia sayangi ternyata memiliki perasaan lebih kepadanya... More

PROLOG
Part 1 Rainsky
Part 2 Galasky
Part 3 Shopping
Part 4 NO !!
Part 6 Weeping
Part 7 Apartemen
Part 8 Rain Rain Go Away
Part 9 Miss

Part 5 virgin

153K 762 60
By Raindusenja


Happy Reading Rein !!

Haii rein, ini part panjang banget jangan lupa makan dulu heheh lebih dari 2000 kata woy , baca plis vote dan komennya jangan lupaa yaa...

#
#
#
#

ini foto mereka waktu liburan di sydney difotoin sama papi


"morning rain, bangun kamu nggak sekolah hmm" ucap gala membangunkan adiknya yang terngkurep dibawah selimut

"euugghh" rain hanya melenguh tanpa pergerakan, gala membuka selimutnya terpampang nyata badan rain yang hanya berbalut tanktop putih itu, bahkan ia tidak memakai bra

"sayang bangun, keburu siang " rain masih tidak ada pergerakan, gala menciumi leher mulusnya derin turun ke punggungnya hingga pinggang, saat rival memasukkan tangannya ke tanktop dan meraba perut bawahnya rain terbangun merasa tidurnya sangat terusik

"abang, ngapain ihhh"
"ya kamu abisnya nggak bangun bangun"
"bang, gw mimpi aneh"
"mimpi ape lu, mimpi jorok lu?"
"kok abang tau sih, cenanyang ya lu"

"sembarangan" ucap gala sambil menoyor kepala rain

"heeeeaaaa" teriak rain dan gala sudah melarikan diri

"buruaaan gw tinggal kalo lama" teriaknya turun dari tangga

"anak dajjal, pagi pagi sudah teriak seperti di hutan" ucap papi yang memakai sepatunya dan gala melengos begitu saja

"he budek ya"

"papiiii" teriak mami rival

"iya sayangku, anak dajjal tuh"
"papii, " ucapnya lagi dan gala yang sedang memeluk mami dari belakang menjulurkan lidahnya wleeeek ke arah papi.

"dajjal" gumam papi

"sudah makan makan, mau makan apa sayang?"
"nasi goreng" ucap papi

"susu" ucap gala mereka menjawab bareng dan mami menuangkan susu digelasnya gala

"mami, kok gala, tadi panggil sayang ke siapa?" protes papi

"ke gala" ucap mami acuh dan lagi lagi gala merasa menang dan menjulurkan lidahnya wleek

"no mami, mami nggak boleh manggil sayang ke anak dajjal itu"

"hey jangan ucapanmu ya gibran ini anakku bukan anak dajjal" mami memberikan tatapan sinis ke papi

"iya sayang maaf" ucap papi lalu menunduk.

"morning mami papi" teriak rain hanya mami yang menjawab tak biasanya papi cemberut pagi pagi gini

"mami, rain mau makan nasi goreng telur terenak buatan mami" mami langsung mengambilkan di piring rain

"lagi mi" rain nyengir

"JANGAN MAKAN BANYAK BANYAK NANTI GENDUT" sinis gala

"biarin wleek"

"papi kenapa mi?" mami hanya menaikkan bahunya menandakan tidak tau ada apa dengan papinya

"papi?" ucap rain saat ini rain duduk di samping papinya

"hmmm"

"papi kenapa?, oohh jangan jangan perusahaan papi bangkrut ya?" papi hanya menggeleng

"heh kalau ngmg asal mulu, papi bangkrut lu ngga bisa shopping, lu ditaruh di pedalaman di pedesaan , mau lu?"

"galasky"
"lagian ngaco kalau ngmg" gumamnya

"papi, minta dipangku papi"

"papi kenapasih, cerita sama rain" ucap rain duduk dipangkuan papinya seperti bayi yang belajar makan, 

"papi cemburu, masa mami manggil anak dajjal sayang coba rain" ucap papi mengusap sayang rambut rain

"haaaahaahahaha" puas rain tertawa terbahak bahak mendengar curhatan papinya dipagi ini

"kenapa rain?" tanya gala

"jadiiii hahaahha papi cemburu, masa mami manggil anak dajjal sayang" rain terbahak mengulangi ucapan papinyaa 

"hahahhah" semua tertawa termasuk mami

"kau sudah tua gibran, tidak seharusnya cemburu dengan anakmu sendiri" ucap mami

"tidak ada uang jajan dan uang bulanan buat kalian 5 bulan ke depan"

"heeaa, no no papi sayang no papi, rain tim papi" ucap rain sedangkan gala masih acuh karena dia sudah menghasilkan uang sendiri

"ok, 3 bulan tidak menafkahi artinya apa ya" gala tersenyum mendengar ucapan mami

"ok ada uang jajan uang bulanan uang shopping buat kalian" ucap papi mendudukan rain dan beranjak dari kursinya

"hati hati dijalan suaminya"

"tidak usah sok manis" ucap papi sinis

"papiiii, tidur udah siap tidur diluar"

"NOO !!" ucap papi langsung memelluk istri tercintanya itu

"heea, masih ada kita disini"

"berangkat yuk rain"

"pakein sepatu bang" dengan sigap gala bersimpuh di bawah rain, menaikkan kaki rain di pahanya, memakaikan kaoskaki dan sepatu rain. 'ya segitu sayangnya gala ke rain'

"bye mami sayang" ucap gala, mencium kening mami yang masih di dekapan papinya

"heey, jangan sentuh istriku"

"wleeekkk" gala menjulurkan lidahnya dan masuk mobil 


=#=##=#=


"bang, "

"hmmm" rain tiduran dipundak gala padahal gala sedang menyetir, dan rain menunjuk dahinya menandakan bahwa gala belum menciumnya pagi ini

"cuup, cupp cup" gala mengecup dahi, hidung dan bibir bawah derin, sekenanya karena ia sedang menyetir

"nanti abang ngga pulang, kamu jangan nakal dirumah, jangan buat ulah, pulang dengan mang ujang"

"abang mau kemana?"
"abang keluar kota rain" ucap gala mengacak pelan rambut rain , gala terpaksa berbohong.......... (bohong apa ya?)


=#=##=#=


"ra, balik kelas ke mall yuk, pengen beli bandana buat maskeran"

"oke siap"

"wait, abanng lu kemana tumben ngajakin gw" ucapnya lagi

"abang gw gak pulang, katanya sih mau keluar kota gitu, kasihan sih abang kerja terus,"

"rain"

"apa ra"

"lu ngerasa ngga sih, abang lu itu sayang banget sama lu" rain hanya mengangguk pasti

"dan lu ngerasa ngga kalau abang lu punya perasaan lebih dari sekedar abang ke adek ke lu?"

"maksudnya?"
"dodol, " tiara menoyor kepala rain dan rain membalasnya balik.


=#=##=#=

"thankyou ya raa udah nganterin gw seharian"

"iye santuy"

"lu ijin apa ke nyokap lu rain?"

"ijin kerjain tugas sama lu lah"

"sialan lu, tiara menyenggol bahu rain"

"belanja apa aja lu, banyak banget bilang belajar, pulang bawa belanjaan"

"haha papi lagi baik nambahin dana buat shopping masa wkwk"

"tumben papi lu baik, kenapa, lu sogok pake apa?" tiara terus mencerocos sambil berjalan

"ra ra,"

"haah, apaan?"

"itu tu, bukannya itu abang gw?"
"mana?". "itu!!!" ucap rain sambil menunjuk ke arah gala di lantai dasar dan akan keluar lobby sedangkan rain di lantai 2, dengan terburu buru rain menurui eskalator,

"mang ujang buruan, ikutin mobilnya bang gala"

"mana non?"

"itu mang, buruan"

"tapi non kalau ketahuan"
"mang ujang buruan"

"iy iyaa non"

" lu kesambet apasih rain?"
"gw liat bang gala sama cewe, gw penasaran apa itu cewe bang gala?"

"yaudah sih biarin rain, lu cembuuru"

"enggak, gw cuman pengen kenal aja lah" rain membuntuti gala, hingga akhirnya gala membelokkan mobilnya diapartemen.

"mang ujang, tolong anterin tiara pulang dan biarin belanjan saya disitu aja, saya mau masuk ikutin bang gala ke dalem."
"ngapain sih lu rain, biarin sih abang lu sama ceweknya"
"jalan mang" ucap rain tanpa memperdulikan ucapan tiaara

Rain, masuk naik lift, jalan ke lorong dan mencari nomor 501 tanpa ragu rain membuka passwordnya karena tanggal lahir rain

"bang," ucap rain lirih ia tidak menemukan abang nya dan perempuan itu di sofa

"abang" ucapnya lagi pelan ke pintu kamar gala karena kamarnya hanya satu

"aahhh, uuhhhh nikmat baby aaahh" rain mendengar suara wanita dari dalam kamar itu menjerit

"kau seksi baby," rain mendengar suara gala

"abaangggg!!" teriak rain ketika melihat ada perempuan yang sedang duduk diatas abangnya

"raiinnnn" teriak gala tidak kalah teriaknya, gala memakai celananya dan keluar

"rain, dengerin abang" rain hanya duduk menyalakan tv namun terlihat jelas bahwa pandangannya tidak fokus ke tv

"gala, gw pulang dulu, makasih" ucap wanita itu sudah rapi dengan pakaiannya dan membawa beberapa paperbag brand ternama sedangkan rain hanya melirik sinis ke arah wanita itu

"bye gadis cantik" ucap wanita itu 

"ciihhh" ucap rain beranjak dari sofa dan menarik tasnya dibelakang gala

"rain, mau kemana?" tak ada jawaban

"rain dengerin abang!!" ucap gala bernada tinggi

"abang ngapain dengan wanita itu? kenapa kalian telanjang? kenapa wanita itu diatas abang? kenapa abang mengenyot tetek wanita itu?"
"rain dengerin abang sini"
"engga"

"rain" gala berusaha menahan amarah serta gairahnya yang belum tertuntaskan, apa untungnya sudah menyewa jalang, sudah membelikannya barang dan sekarang ia belum terpuaskan sama sekali

"kau dari mana kenapa belum ganti baju hmm" ucap gala mengalihkan amarah rain, gala memangku rain, mengelus pundak rain

"belanja"

"hmmm" ucap gala membuka kancing seragam rain

"kenapa abang belanjain wanita itu, dia pacar abang?, kata temen rain nggak boleh pacaran belanjain gitu bang, itu artinya dia bukan perempuan baik baik, hanya memanfaatkan abang, dia perempuan matre bang" ucap derin terus mencerocos sedangkan kaitan kancing sudah terlepas menampakkan tanktop putih dari dan terlihat tali bra berwarna putih.

"kau mau mandi dulu rain"

"NO"

"kau berkeringat"

"NO" ucap rain kekeuh

"hmmm" gala menyesapi keringan rain di lehernya, hingga dada atas

"geli bang"

"rain, dengerin abang ya"

"hmmm apa" gala mendudukan rain di sofa yang tadinya dipangku

"rain, kamu mau ngga jadi pacar gw?" ucap gala memengang tangan rain

"abangg gila ya, hah abang udah gila, gw adik lu bang adik lu" ucap rain marah dan beranjak dari pangkuan abangnya

"maafin gw rain, tapi gw udah nggak bisa nahan"

"gw sayang dan cinta sama lu bang, tapi elu abang gw, "

"rain, asal lu tau ya, setiap kali kita tidur bareng, mandi bareng bahkan saat lu duduk dipangkuan gw, gw selalu menginginkan tubuh lu rin, gw udah sebisa mungkin nggak main perempuan tapi gw laki laki normal rain, "

"sekaranng abang tanya, kalau kamu duduk disini suka ngerasa ganjel nggak?" gala menunjuk juniornya, rain pun langsung mengangguk

"yaini rain, junior abang horny"

"horny itu apa?" tanya nya polos

"rain" gala tak percaya bahwa rain sepolos ini dia mengerutkan dahinya

"ya gimana gw bisa tau bang, lu aja kontrol semua gadget gw, gak boleh ini gak boleh itu" gala menunduk mengiyakan selama ini semua gadget rain dibawah kontrolnya

"rain, kamu kan belajar biologi, tentang alat reproduksi kan?" rain mengangguk

"sekarang rain tau ngga asalnya gimana mami sama papi bisa bikin kita berdua?" rain menggeleng

"huhft " gala mulai lelah menjelaskan mau dari mana dulu

"kita lihat ini aja" gala membuka situs video porno di laptopnya

" ini kan yang biasanya kita lakuin bang, emang bisa jadi anak?" tanya rain ketika melihat adegan ciuman dan foreplay

"tapi kita nggak sampai ini rain" ucap gala saat adegan menjilat vaginanya

"yaudah kita lakuin aja bang, emang kenapa? nggak boleh kaya cium bibir gitu? kan kata mami boleh cium cium asal jangan bibir, berarti kan boleh cium vagina rain" 

"bang, ceweknya kesakitan yaa, jahat banget cowoknya untung abang gak gitu" ucapnya lagi di adegan saat si cewek mendesah keenakan 

"bukan rain, kamu lihat aja deh jangan banyak ngomong"

Gala mati matian menahan  juniornya yang ingin keluar, apalagi pada saat melihat juniornya dikulum cewek, ketika si cowok menghujam dari belakang dan bebas menciumi punggung ceweknya, sedangkan rain masih tengkurap dengan posisi di depan gala.

"rain udah ya liatnya, kita coba mau kan?"
"mau gw juga pengen nyobain" tanpa ba bi bu lagi gala membuka tanktop, bra rain, mengulum kasar payudara rain yang membuat rain mengaduh, tangannya tak hanya diam dia juga menyingkap rok SMA rain, memasukkan jarinya di sela sela vaginanya

"aaah, kok geli yaa bang tapi enak ahhh uhhh"
"disini?" rain mengangguk yang dimaksud disini adalah gala menekan klitorin rain, dan jempolnya menggesek titik sensitifnya.

"enak banget dek" tanya gala mendongak m

"elihat ekspresi rain

"jangan berhenti bang, buruan ih enakk"

"dimasukin ya rain?" rain menurut

"tahan ya sayang, sedikit sakit"

"cuh" gala meludahi vagina rain sebagai pelumas, ia sengaja tidak memakai kondom karena ingin benar benar merasakan kulit  juniornya menyentuh liang kulit derin

"aaeeeuuhhh, sakit bang aaahh hiks hiks" 

"tahan sayang sebentar lagi" gala melumat bibir rain , dan menggengam tangan rain, sudah tidak ada penolakan lagi saat rain dicium bibirnya, gala berhasil menerobos masuk sampai ia rasa sudah mentok, dan gala menyadari ada yang mengalir, padahal dia belum ejakulasi apakah rain? gala melihat dan mengalir darah segar dari dalam liang kenikmatan ini.

"Sakkiitttt" 

"sabar sayang sebentar lagi pasti enak kaya tadi yaa" ucap gala menenangkan ia sedang menetralisasikan juniornya di dalam liang rain, sedang perkenalan dulu.

"sudah enakan?" derin mengangguk bahkan dia sudah tidak mengeluh sakit lagi" gala mempercepat sedikit tempo nya

"ahh ahhh bang ahh ahhh enak banggg" gala semakin mempercepat hingga akhirnya paha rain bergetar, liang kemaluannya menyedot juniornya, gala segera melepaskan juniornya.

"enak sayang?" rain mengangguk

"kenapa nggak ngajakin dari dulu aja sih bang? enak gini?" gala tersenyum mengecup bibir rain singkat, juniornya masih tegang

"abaaang kenapa ada merah merah disini, vagina rain juga perih" rain meraba vaginanya dan melihat di sprei ada bercak merah yang cukup banyak dan masih basah

"itu namanya darah virgin kamu sayang" rain mengangguk mengerti

"besok lagi ya bang" ajak rain

"tapi masih sakittt" ucapnya lagi

"besok juga sembuh kok, kamu mau pulang apa nginep sini?"

"pulang !!" ucap rain ke kamar mandi

"abaaangggg, jadi abang bohongin rain katanya keluar kota bang???"

"maaafffff" teriak gala yang masih tiduran di kasur dengan bugilnya, ia tidak memaksa rain menidurkan juniornya, syukur syukur rain mau diajak gitu, tapi besok kau tidak akan tidur rain. ucapnya lagi.

#
#
#
#
#

Hallo Rein, Jangan Lupa Vote dan Komen sebagai bentuk support cerita ini :)

Dan jangan lupa juga tambahkan di dafftar perpustakaan kalian biar langsung ada notif kalau ada cerita baru . :)

"Sengaja banget ku tambahkan lagu yang panjang untuk menemani kalian membaca nih rein" karena butuh waktu yang cukup panjang bacanya, selamat membaca selamat berimajinasi, selamat basah basahan :), aku nulis juga sama dengerin lagu ini kok rein wkwkw.





Continue Reading

You'll Also Like

231K 19.3K 33
Bagaimana jika seorang pendendam bertransmigrasi ke tubuh antagonis yang sama-sama di benci keluarga nya? Aruga Grasion, seorang pendendam di keluar...
819K 13.5K 21
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...
913K 50K 50
Ini adalah sebuah kisah dimana seorang santriwati terkurung dengan seorang santriwan dalam sebuah perpustakaan hingga berakhir dalam ikatan suci. Iqb...
623K 11.2K 20
suka suka saya.