⸙͎۪۫ MY TREASURE ✔︎

By renesque

86.5K 19.4K 6.2K

❝ Gue gak akan tidur sampe kapanpun kecuali untuk selamanya. ❞ written by¦© 2O21, RENESQUE More

° Prologue
O1 :: ° Treasure ࿐
O2 :: ° Forbidden Island ࿐
O3 :: ° Salted Fishes ࿐
O4 :: ° Three Days ࿐
O5 :: ° Stay Up Late ࿐
O6 :: ° Dead Or Kill ࿐
O7 :: ° The Contrite ࿐
O8 :: ° Insidious ࿐
O9 :: ° Secret Fight ࿐
1O :: ° The Second Choi ࿐
11 :: ° A Young Crew ࿐
12 :: ° Red Eyes Tiger ࿐
13 :: ° Anathema ࿐
14 :: ° File Not Found ࿐
15 :: ° Jiyong's Beloved Son ࿐
16 :: ° Secret Mission ࿐
18 :: ° He Is Back ࿐
19 :: ° The Legend Of Abscond War ࿐
2O :: ° Night Snowfall ࿐
21 :: ° Haunted Yacht ࿐
22 :: ° The Cursed Witch ࿐
23 :: ° Underground Treasure ࿐
24 :: ° Yours Faithfully ࿐
25 :: ° The Universe Has Recovered ࿐
26 :: ° It's THE END ࿐
° Epilogue
+ Truth Untold
Explanation + Dare
SEKILAS INFO

17 :: ° The Golden Sword ࿐

2K 513 280
By renesque

・ 。 Cuma ngasih tau kalo cast
antagonisnya lebih dari satu.



























































"KIM DOYOUNG CEPAT BUKA PINTUNYA!!!"





















Cklekk































BUGH!






Tanpa aba-aba Junkyu mendaratkan pukulan pada hidung Doyoung. Setelah itu menutup pintu dengan membantingnya keras-keras.

Doyoung meringis lalu menyentuh hidungnya yang mulai mengeluarkan banyak darah. Menatap nanar Junkyu yang tiba-tiba saja marah tanpa alasan yang jelas itu.

"Lo kenapa kak? Bisa jela-AAKHHH!"

Junkyu mendorong Doyoung hingga badannya menabrak lemari kayu. Cermin di lemari tersebut menjadi retak ulahnya. "Masih nanya kenapa!"

"Emangnya g-gue salah apa?"

"GILA! LO UDAH GILA NGASIH BUBUR BERACUN KE KAK HYUNSUK!" ketus Junkyu membuat jantung Doyoung berdebar kencang saking takutnya. Tatapannya sungguh menyeramkan.

Ia meninju wajah Doyoung berkali-kali. Meninggalkan bekas kebiruan yang terasa berdenyut. Pukulan demi pukulan terus menghujam wajah Doyoung---ibarat samsak yang akan dihancurkan dalam satu kepalan.

Doyoung berusaha melawan, ia menangkis tangan Junkyu yang bergerak bebas di hadapannya. Ditariknya salah satu tangan Junkyu lalu memutarnya 360 derajat searah jarum jam.

"Aarrrghh!!!" Junkyu refleks mendorong Doyoung sampai lelaki itu jatuh telungkup.

Ia langsung menyambar sebuah lampu meja yang berukuran sedang lalu melemparkannya ke arah Doyoung. Tepat sekali mengenai tengkuknya.

PRANGGGGG!!




Leher Doyoung terluka. Rembesan darah mulai turun membasahi pakaiannya---meski tak terlalu parah. Doyoung pun berusaha bangkit menggunakan kedua kaki yang sudah tak dapat berdiri dengan seimbang. Dia sudah mulai lemah.

Sambil memandang Junkyu remeh, Doyoung memperlihatkan ibu jarinya yang terbalik ke bawah. "Segini doang kemampuan lo? Hahaha."

Junkyu mendengus. Mengambil ancang-ancang sebelum berlari ke arah Doyoung dan menghempaskan tubuhnya ke lantai. Ia menduduki Doyoung yang terbaring telentang lalu mencengkram lehernya.

Jemarinya menekan kulit halus itu. Hingga menimbulkan garis-garis kemerahan yang berubah menjadi darah. Kuku-kuku itu menusuk epidermis dan merobek lapisan kulitnya. Sakit sekali.

"Aakhhh!! l-lepasin uhukk ... uhukkkkkk!!! Napas Doyoung tercekat. Mulutnya menganga lebar mencari oksigen masuk sebanyak-banyaknya.




















TOKTOKTOKTOKTOK!!!



























TOKTOKTOK!!













Dari luar, seseorang mengetuk pintu berulangkali tanpa jeda seperti terburu-buru. Tak peduli buku-buku jarinya akan sakit atau apalah. Dia berharap pintu tersebut segera dibukakan.

Melepas kedua tangannya yang mencengkeram leher mulus Doyoung, Junkyu berdecak sebal. Itu siapa sih? Lagi sibuk mengintimidasi orang malah diganggu.

"Tetep disini. Awas lo kemana-mana!" ancam Junkyu pada Doyoung yang terbaring babak belur.

Junkyu bangkit lalu mengambil langkah kecil menuju pintu. Mengambil napas panjang sebelum menarik gagangnya.

"Ada perlu apa?" tanya Junkyu datar.

"Lo kan yang ngedit CCTV di dek? Ngaku lo!" tuduh Hyunsuk to the point.

Entah mengapa Hyunsuk jadi percaya bahwa kalimat 'pelakunya ada diantara kita berduabelas' itu memang benar adanya. Bahkan sekarang kecurigaannya merambat ke Yoonbin.

"Hah? CCTV apaan? Edit apanya? Ngomong tuh yang jelas dong!" Kening Junkyu berkerut. Ini hyungnya lagi bahas apaan dah.

"Ck, pake akting segala." Hyunsuk memutar bola mata malas. Dia sudah tau kebiasaan Junkyu yang sering bicara tak sesuai realita. Mentang-mentang dulunya aktor cilik!

"Jahat banget lo Kak, nuduh gue yang gak salah apa-apa. TUDUH NOH SI DOYOUNG YANG BERNIAT MAU BUNUH LO!" Junkyu menunjuk dahi Hyunsuk menggunakan jari telunjuknya.

"Gak usah ngalihin topik pembicaraan." Hyunsuk menggeram. Mana percaya dia kalau Junkyu yang ngomong begitu.

"Tch, udah dibilangin gue gak ngedit apapun." Junkyu mengulum bibir. Kemudian memalingkan wajahnya seraya berkacak pinggang. Hyunsuk jadi semakin curiga karena gerak-geriknya yang aneh itu.

Hyunsuk menarik kerah baju Junkyu. "Ngaku! Bisa-bisa gue bunuh orang lagi kalo lo nggak ngaku juga!!" Ia setengah berteriak. Sontak Junkyu membulatkan mata.

Wait ... lagi?


































-ˏˋ ❬ ⸙ ❛ ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ❜ ❭ ˊˎ-








"JAEHYUK?!" seru Asahi dan Jeongwoo kompak.

"Iya, emang kenapa? Kalian kenal?" tanya Shuhua dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Kenal banget lah! Itu temen gue sama Kak Asahi!!!" ucap Jeongwoo ngegas.

Sedangkan Asahi cuma ngangguk-ngangguk, males gerakin mulut dia. Kayak limbad. g

"Tuan Kwon bilang, kalo mau dapet izin pulang dari Pulau ini syaratnya harus nyari anaknya yang hilang bernama Yoon Jaehyuk. NAH, NAMA TEMEN KALIAN YOON JAEHYUK!" jelas Shuhua heboh.

"But, yang namanya Yoon Jaehyuk banyak, 'kan? Yakin lo dia orangnya?" tanya Jeongwoo ragu.

"Lagian orangtua Jaehyuk ada di Seoul, bukan di Pulau ini," sambung Asahi seraya menggaruk bagian belakang telinganya. Lama-lama dia makin bingung.

"Gak usah nyangkal. Gue punya kemampuan melihat masa lalu seseorang hanya dengan natap matanya. Yang di Seoul itu orangtua angkat. Dan gue tau kalo dia anak kandungnya Tuan Kwon Jiyong."

"Trus kenapa marganya 'Yoon'?" tanya Asahi dan Jeongwoo kompak. Sungguh, mereka penasaran.

Shuhua menghembuskan napas kasar seraya menatap Asahi dan Jeongwoo secara bergantian. Susah ya jelasin ke dua orang yang gak mudeng-mudeng ini.

Renjun yang menyadari Shuhua mulai jengkel lantas mengalihkan pembicaraan. "Mungkin 'Yoon' marga orangtua angkat, sedangkan Kwon itu marga asli dari orangtua kandungnya," terang Renjun. Duh, sabar banget nih orang.

"Yang asli? Ada badaknya gak?" tanya Jeongwoo. Sempat-sempatnya dia bercanda di saat seperti ini.

"DIEM LO!" amuk Jaemin. Jeongwoo mencebikkan bibirnya kesal.

"Hufft ... akhirnya boleh pulang setelah 3 minggu menderita di tempat terkutuk ini!!" Shuhua mengambil ransel reebok biru dongkernya yang tergeletak di dekat tangga. Menyampirkan tas di pundak, netranya bergulir ke arah dua teman lelakinya. "Ayo kita pulang!"

Jaemin dan Renjun mengangguk antusias.

"Emang gak bisa pulang diem-diem tanpa izin?" tanya Jeongwoo.

"Gak bisa. Gue udah nyoba berkali-kali dan sialnya gue tersesat," jawab Renjun.

"Oh ya, kalian harus hati-hati sama jin penjaga yang namanya Hwang. Dia yang paling berbahaya, bisa gawat kalo lo melanggar aturan Pulau ini," tambah Jaemin.

































"Hati-hati juga sama Tuan Kwon Jiyong."






















































-ˏˋ ❬ ⸙ ❛ ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ❜ ❭ ˊˎ-















Swing~

















Jiyong mengayunkan pedang emas kesayangannya ke depan Yedam. Dalam sekali kedipan, kepala Yedam terpental jauh beberapa meter dari posisi badannya.

Cairan merah bermuncratan deras ke wajah Jiyong. Tubuh tanpa kepala itu ambruk seketika dengan kaki dan tangan yang masih kejang-kejang. Genangan darah membasahi area sekitar hingga akhirnya mayat tersebut bergeming.

Jiyong hanya tertawa lalu melirik putranya yang terdiam seribu bahasa. "Nah seperti itu contohnya, lain kali kamu praktekkan ya!" tegas Jiyong.

Jaehyuk menegang. Dipandangnya mayat itu dengan ekspresi tak percaya. "Ini gila!"

Jiyong mengernyit. "What's wrong?"

Selang beberapa detik, Jaehyuk baru mengalihkan pandang pada sepasang bola mata sang ayah. Dia menjawab, "heol, karya Appa keren banget!"

Jiyong lega, ternyata Jaehyuk sama seperti dirinya. Seseorang tanpa belas kasih.

"Sekarang tugas kamu bunuh anak orang Jepang itu, cepat cari dia!!!" ucap Jiyong dengan semangat menggebu-gebu.

"Tenang Pa, Jae bakalan laksanakan tugasnya kok. Janji." Jaehyuk terkekeh.

Jiyong menepuk-nepuk pundak anaknya seraya tersenyum. "Saya kira kamu sudah berubah setelah diasuh keluarga Yoon."

Jaehyuk menggeleng. "Kalaupun Jae berubah, tapi dendam bakal tetep sama."

"Saya bangga sama kamu, ayo sekarang balaskan kematian ibumu!" Jaehyuk mengangguk mengiyakan. Diterimanya pedang emas pemberian Jiyong lalu ia genggam erat. Membawa tungkainya menuju keberadaan Asahi.


































--- Karena menghabisi keluarga Hamada adalah misi mereka berdua.



































╰─➤𖥸 ᴛᴏ ʙᴇ ᴄᴏɴᴛɪɴᴜᴇᴅ

・ 。 apakah kalian tercerahkan
atau justru nambah bingung?
jujur, aku yang ngetiknya
aja pusing ueueue ╥﹏╥

+。 say hi to Jiyong~!

Continue Reading

You'll Also Like

59.2K 14K 28
treasure ft yoonbin Sebuah kesalahan yang terjadi di masa lalu adalah sebuah awal dari permasalahan dan teror. ▪ Start : 9 Oktober 2021 Finish : 1 No...
31.9K 5.9K 18
"gue nggak mau kita semua mati disini" Start : 23 April 2021 End : 22 May 2021
61K 11.4K 13
❝Satu persatu, semuanya pergi.❞
22.1K 5.3K 42
[horor, friendship, comedy] ❛❛ternyata bonekanya bisa bunuh orang.❞ ---------------------------------- start : 11 juli 22 end : 06 agustus 22 © peach...